Anda di halaman 1dari 3

REAKTOR

Peranan kesetimbangan dalam teknik kimia:


o Untuk mengetahui reaksi dapat berlangsung atau tidak
o Untuk mengetahui hasil maksimal daam suatu reaksi
o Mengetahui susunan zat-zat dalam kesetimbangan jika P & T diketahui
1. Konstanta kesetimbangan (K) adalah aktifitas reaktan terhadap produk dalam
kesetimbangan.
2. Konstanta laju reaksi (k) : nilai reaksi pada konsenterasi reaktan sama dengan satu satuan
konsenterasi.
3. Laju reaksi : kecepatan konsumsi atau pembentukan produk untuk tiap jumlah tempat
berlangsungnya reaksi.
4. Simbol : -rA, diberi tanda negatif untuk menyatakan konsumsi reaktan
5. Orde reaksi : bilangan yang menyatakan derajat ketergantungan laju reaksi pada
konsentersai reaktan.
6. Cara mempertahankan konversi reaktor yaitu dengan mempertahankan kondisi operasi.
7. Reaksi berjalan searah jika konstanta kesetimbangan reaksi sangat besar.
8. Reaksi kimia : perubahan jumlah atom dan struktur atom dalam molekul
9. 2 bahan dapat bereaksi karena keduanya mencapai energi aktivasi tertentu pada T & P
tertentu.
10. Energi aktivasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk berinteraksi antar bahan.k
= A0 e-(E/RT)
Dasar pemilihan koil pemanas :
1. Luas perpindahan panas jaket pendingin tidak mencukupi, sehingga digunakan koil
pendingin.
2. Internal coil lebih ekonomis untuk mencapai luas transfer panas yang diharapkan karena
bisa langsung bersinggungan dengan fluida sehingga transfer panas bisa efektif (Kern,
1950 : 720).
Alasan dipilih pengaduk tipe Turbin dengan disc six flate blades (Rase,1977) :
1. Cocok untuk mempercepat terjadinya perpindahan massa dan panas dalam bentuk larutan
pada sistem yang saling larut, karena pola aliran yang dihasilkan adalah radial.
2. Cocok untuk viskositas campuran sampai dengan 5 x 104 cP.
3. Kriteria pemilihan reaktor (Agra, 1985) :
PFR
Keuntungan :

o Zat perekasi mengalir di dalam pipa dengan distribusi kecepatan datar


o Untuk memperoleh konversi yang sama jika dipakai PFR diperlukan volume yang lebih kecil
daripada CSTR.
o Dapat digunakan untuk reaksi fase cair-cair pada tekanan tinggi
Kerugian :
o Waktu tinggal tiap bagian dari zat pereaksi dalam reaktor alir tidak sama, zat pereaksi yang ada
di pusat pipa lebih cepat keluar daripada yang ada di sudut, sehingga konversi yang diperoleh
pada kenyataannya lebih kecil daripada yang dihitung secara teoritis.
o Karena tidak ada pengadukan maka untuk reaksi eksotermis kadang-kadang tejadi Hot
Spot(bagian yang suhunya sangat tinggi) pada tempat pemasukkan, karena kecepatan reaksi
sangat besar, sehingga panas yang terjadi juga sangat besar. Hal ini berbahaya karena dapat
merusak dinding reaktor.
o Karena adanya perpindahan panas antara zat pereaksi dalam reaktor, jadi sebenarnya selalu ada
perbedaan suhu sepanjang jari-jari.

Cara untuk memilih keadaan operasi jika dalam reaktor hanya terjadi satu macam reaksi
(Agra, 1985) :
Suhu dan tekanan
o Jika reaksi berlangsung dalam fase cair, suhu dan tekanan operasi antara titik beku dan titik
didih.
Suhu
o Pilihlah suhu operasi yang paling tinggi untuk reaksi endotermis dan reaksi eksotermis yang
irreversibel.
o Dipilih suhu operasi yang tidak memeberikan reaksi samping atau diluar batas interval yang
memungkinkan reaksi samping.
o Semua reaksi yang eksotermis yang revesibel dan beberapa reaksi katalitis menunjukkan
kecepatan reaksi maksimum sebagai fungsi suhu pada setiap konversi.
Konsenterasi dan perbandingan konsenterasi

o Jika reaksi berlangsung dalam fase larutan, maka makin tinggi konsenterasi zat pereaksi,
kecepatan reaksi juga semakin besar. Tetapi biaya operasi untuk zat pereaksi yang tidak bereaksi
untuk recycle juga semakin tinggi.
o Pengenceran zat pereaksi dengan zat inert dapat menekan reaksi samping dan membantu
mengontrol perubahan suhu dalam reaktor.

Anda mungkin juga menyukai