Anda di halaman 1dari 11

OSTEOARTRITIS

Pembimbing:
Dr. Wahyu, R, Sp.OT

Disusun oleh:

I Gede Ariguna W

030.10.127

Fadhila Eka N.

030.10.098

Rachma Tia Wasril

030.10.228

Yosephine Wiranata

030.10.282

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


RSUD DR. SOESELO SLAWI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
SLAWI
SEPTEMBER 2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan referat yang berjudul Osteoartritis ini.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada
pembimbing dr. Wahyu, R. Sp.OT yang telah membantu dalam menyusun referat
ini.
Referat ini disusun sebagai salah satu tugas dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik
Ilmu Bedah RSUD Dr. Soeselo Slawi. Penulis sangat menyadari bahwa referat ini
masih banyak kekurangan baik mengenai isi, tata bahasa, maupun informasi
ilmiah yang terdapat di dalam tulisan ini. Oleh karena itu kritik dan saran
senantiasa diharapkan. Semoga referat ini bermanfaat bagi pembacanya.

Slawi, September 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .

Daftar Isi .

Lembar Pengesahan

Bab I : Pendahuluan

Bab II : Tinjauan Pustaka

Bab III : Kesimpulan ..

28

Daftar Pustaka

LEMBAR PENGESAHAN

I Gede Ariguna W

030.10.127

Fadhila Eka N.

030.10.098

Rachma Tia Wasril

030.10.228

Yosephine Wiranata

030.10.282

Bagian : Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah, RSUD dr. Soeselo Slawi


Judul Referat : Osteoartritis
Pembimbing : dr. Wahyu. R. Sp.OT

Slawi, September 2014

Pembimbing,
Dr.Wahyu. R. Sp.OT

BAB I
PENDAHULUAN

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
HISTOLOGI
FISIOLOGI
Proses Pertumbuhan Tulang
BAB III
PEMBAHASAN
DEFINISI
Osteoartritis (OA) adalah gangguan sendi yang bersifat kronis disertai
kerusakan tulang rawan sendi berupa disintegrasi dan perlunakan progresif, diikuti
dengan fibrosis pada kapsul sendi. Kelainan ini timbul akibat mekanisme
abnormal pada proses penuaan, trauma atau akibat kelainan lain yang
menyebabkan kerusakan tulang rawan sendi. Keadaan ini tidak berkaitan dengan
factor sistemik.1
KLASIFIKASI
Osteoartritis dapat dibagi atas dua jenis, yaitu:
1. Osteoartritis primer
Osteoartritis primer tidak diketahui dengan jelas penyebannya, dapat
mengenai satu atau beberapa sendi. Osteoartritis jenis ini terutama
ditemukan [ada wanita kulit putih, usia pertengahan dan umumnya bersifat
poli-artikuler dengan nyeri yang akut disertai rasa panad pada bagian distal
interphalangeal yang selanjutnya terjadi pembengkakan tulang yang
disebut nodus heberden.
2. Osteoartritis sekunder
Osteoartritis sekunder dapat disebabkan oleh penyakit yang menyebabkan
kerusakan pada synovia sehingga menimbukan osteoarthritis sekunder.
Beberapa keadaan yang apat menimbulkan osteoarthritis sekunder adalah:

Trauma/instabilitas

Osteoartritis sekunder terutamaterjadi akibat akibat fraktur pada


daerah sendi, setelah menisektomi, tungkai bawah yang tidak sama
panjang,

adanya

hipermobilites

dan

instabilitas

sendi,

ketideksejajaran dan ketidakserasian permukaan sendi.

ETIOLOGI
Faktor predisposisi terjadinya osteoarthritis dipengaruhi oleh beberapa hal,
yaitu:

Umur
Umumnya ditemukan pada usia lanjut (diatas 50 tahun), oleh karena pada
orang lanjut usia pembentukan kondroitin sulfat yang merupakan substansi
dasar tulang rawan berkurang dan dapat terjadi fibrosis tulang rawan.
Prevalensi osteoarthritis meningkat sesudah umur 40 tahun pada wanita dan
50 tahun pada pria. Osteoartritis dialami sekitar 50 % orang berusia 65 tahun
ke atas dan prevalensinya meningkat menjadi 85 % pada kelompok usia 75
tahun ke atas.

Jenis kelamin
Kelainan ini dapat ditemukan baik pada pria maupun wanita dimana
osteoarthritis primer lebih banyak ditemukan pada wanita pasca menopause
sedangkan osteoarthritis sekunder lebih banyak ditemukan pada laki-laki.
Turunnya kadar estrogen saat menopause mungkin menjadi pemicu
munculnya osteoartritis. Osteoartritis tangan dan lutut lebih sering pada
wanita, sedangkan osteoartritis panggul lebih tinggi pada pria

Ras
Lebih sering pada orang Asia khususnya cina, Eropa dan asia daripada kulit
hitam.

Faktor keturunan
Kejadian osteoartritis lebih banyak pada kembar monozigot dari pada kembar
dizigot. Banyak gen yang terkait dengan osteoartritis, misalnya kromosom
2q, 4, dan 16. Pola penurunannya diperkirakan melalui gen autosom

dominan. Gen yang mengalami gangguan adalah gen yang mengkode protein
struktural matriks ekatraselular sendi dan protein kolagen.

Faktor metabolic
Penderita obesitas, hipertensi, hiperurikemi dan diabetes lebih rentan
terhadap oseoartritis.

Trauma dan factor okupasi


Trauma yang hebat terutama faktur intra-artikuler atau dislokasi sendi
merupakan predisposisis osteoarthritis.
Osteoartritis biasanya dialami oleh pekerja berat, khususnya bila melibatkan
penekukan sendi lutut. Ada hubungan antara penggunaan sendi berulang ulang dalam melakukan pekerjaan dengan berkembangnya osteoartritis.

Cuaca/iklim
Gejala lebih sering timbul setelah kontak dengan cuaca dingin atau lembab

Diet
Salah satu tipe osteoarthritis yang bersifat umum di Siberia yang disebut
penyakit Kashin-Beck yang mungkin disebabkan oleh karena menelan zat
toksin yang isebut fusaria. Orang yang kadar vitamin C dan D darah kurang
mempunyai risiko tiga kali lebih banyak untuk berkembangnya osteoartritis
lutut.

EPIDEMIOLOGI7,8
PATOGENESIS
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Osteoartritis biasanya mengenai satu atau beberapa sendi. Gejala-gejala klinis
yang ditemukan berhubungan dengan fase inflamasi synovial, penggunaan sendi
serta inflamasi dan degenerasi yang terjadi di sekitar sendi.

1. Nyeri
Nyeri terutama pada sendi-sendi yang menanggung beban tubuh seperti
pada sendi panggul dan lutut. Nyeri ini terutama terjadi bila sendi
digerakkan dan pada waktu berjalan. Nyeri yang terjadi berhubungan
dengan:

Inflamasi yang luas

Kontraktur kapsul sendi

Peningkatan tekanan intra-artikuler akibat kongesti vaskuler

Nyeri berkurang setelah dilakukan aspirasi yang mengurangi tekanan


intra-artikuler

Tidak ada hubungan antara nyeri yang terjadi dengan luasnya kerusakan
pada pemeriksaan radiologis
2. Kekakuan
Kekauan terutama terjadi oleh karena adanya lapisan yang terbentuk dari
bahan elastic akibat pergeseran sendi atau oleh adanya cairan yang
viskosa. Keluhan yang dikemukakan berupa kesukaran untuk bergerak
setelah duduk. Kekakuan pada sendi besar atau pada jari tangan
menyebabkan gangguan pada aktivitas sehari-hari penderita. Kekakuan
biasanya terjadi dipagi hari dan hilang dalam waktu kurang dari 1 jam
3. Pembengkakan
Pembengkakan terutama ditemukan pada lutut dan siku. Pembengkakan
dapat disebabkan oleh cairan dalam sendi pada stadium akut oleh karena
pembengkakan pada tulang yang disebut osteofit. Pembengkakan juga
dapat terjadi diakibatkan oleh adanya kista.
4. Gangguan pergerakan

Gangguan pergerakan pada sendi disebabkan oleh adanya fibrosis pada


kapsul, osteofit atau iregularitas permukaan sendi. Pada pergerakan sendi
dapat ditemukan atau didengan adanya krepitasi.
5. Deformitas
Deformitas

sendi ditemukan akibat kontraktur kapsul seta instabilitas

sendi karena kerusakan pada tulang dan tulang rawan.

DIAGNOSIS
Osteoarthritis dapat terjadi pada setiap sendi. Hal ini paling sering terjadi di
tangan, lutut, pinggul, dan tulang belakang. Tanda-tanda dari osteoarthritis adalah
kekakuan pada sendi setelah bangun tidur atau duduk untuk waktu yang lama.
Pembengkakan atau nyeri di satu atau lebih sendi.
menggunakan beberapa metode untuk mendiagnosa penyakit dan menyingkirkan
masalah lain:
Riwayat kesehatan
pemeriksaan fisik
Sinar-X
Pemeriksaan lainnya seperti tes darah atau ujian dari cairan pada sendi.
Bentuk klasik osteoarthritis monoartikuler berupa nyeri dan disfungsi satu sendi,
terutama pada sendi yang meyokong beban tubuh yaitu pada sendi panggul dan
lutut. Pada osteoarthritis sekunder mungkin dapat ditemukan penyebab sebelumna
seperti dysplasia asetabuler, penyakit Legg-Calve-Pethes, pasca trauma, atau
fraktur pada daerah panggul.

Osteoartritis poli-artikuler ditemukan pada wanita umur pertengahan dengan


keluhan nyeri, kekakuan dan pembengkakan pada sendi tangan yang terutama
mengenai sendi karpometakarpal pertama sendi tangan dan metatarsi=ofalangeal
sendi kaki. Perubahan yang terlihat jelas pada tangan berupa pembengkakan sendi
interphalangeal dan pada tingakat awal disertai dengan reaksi inflamasi. Mungkin
ditemukan adanya pembengkakan jaringan lunak yang berupa nodus Heberden
dan nidus Biuchard yang tampak sebagai tonjolan.

DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding osteoarthritis yaitu seperti nekrosis avaskuler baik yang
bersifat idiopatik ataupun sekunder oleh karena sebab lain misalnya pasca trauma
atau obatobatan. Pada stadium awal osteoarthritis poli-artikuler sering sulit
dibedakan dengan artritis rheumatoid karena pada stadium ini ditemukan pula
nyeri dan inflamasi pada jari tangan. Pada stadium lanjut kelainan lebih mudah
dibedakan. Pada artritis rheumatoid kelainan terutama pada bagian distal
interphalangeal dan metakarpofalangeal.
Artritis psoriatic mengenai bagian distal jari tangan berupa artritis erosive yang
menyebabkan destruksi tanpa adanya osteofit. Osteoarthritis juga dibandingkan
dengan artritis tuberkulosa dan artritis gout. Pada artritis gout biasanya bersifat
poli-artritis kronik disertai dengan benjolan berupa tofus dan pada pemeriksaan
radiologis terlihat adanya destruksi tulang peri-artikuler.
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
Prognosis bevariasi, tergantung pada kecepatan dalam mendiagnosis dan
melakukan penanganan. Penyembuhan kemungkinan besar dapat tercapai dengan
debridement luas, obliterasi dead space, dan terapi antibiotik yang tepat.

10

BAB III
KESIMPULAN

Daftar Pustaka
1. Rasjad C. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi: Infeksi dan Inflamasi. Ed 3. 2008.
Hal 132-41. Jakarta : PT Yarsif Watampone.
2. Medicenet.
Osteoartritis.
Available

at

http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=90187.

[updated

September 9,2014]

11

Anda mungkin juga menyukai