LASLISTRIK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNyasehingga penulis dapat menyelesaikan makalah las listrik dan las gas ini.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pihak
karena telah banyak membantusehingga makalah ini dapat terselesaikan
sebagaimana mestinya.Makalah las listrik dan las gas ini disusun berdasarkan
apa yang penulis dapatkan daripembelajaran las listrik dan las gas serta dari
berbagai referensi yang penulis dapatkan.Dengan tersusunnya makalah ini,
penulis berharap agar kiranya ini dapat digunakansebagai salah satu sumber
penambah ilmu, wawasan, dan pengetahuan. Disamping itu
penulismengharapkan bahwa makalah ini tidak hanya sebagai pelengkap tugas
saja melainkan dapatdisebut sebagai hasil karya yang setidaknya, dipelihara dan
digunakan sebagaimana mestinya.Akhirnya penulis sadar bahwa makalah ini
belumlah sempurna, oleh karena itu demikesempurnaan makalah yang akan
dibuat berikutnya, penulis sangat mengharapkan saranserta dukungan maupun
kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca sehingga dengansemua itu
kesempurnaan makalah ini dapat tercapai.
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dengan semakin berkembangnya teknologi industry saat ini, tidak
bisamengesampingkan pentingnya penggunaan logam sebagai komponen utama
produksisuatu barang, mulai dari kebutuhan yang paling sederhana seperti alatalat rumah tanggahingga konstruksi bangunan dan konstruksi permesinan. Hal
ini menyebabkanpemakaian bahan-bahan logam seperti besi cor, baja,
aluminium dan lainnya menjadisemakin meningkat. Sehingga dapat dikatakan
tanpa pemanfaatan logam, kemajuanperadaban manuasia tidak mungkin
terjadi.Dengan kemampuan akalnya, manusia mampu memanfaatkan logam
sebagai alatbantu kehidupannya yang sangat vital. Berbagai macam konstruksi
mesin, bangunan danlainnya dapat tercipta dengan adanya logam. Logam
tersebut menimbulkan kebutuhanakan teknologi perakitan atau penyambungan.
Salah satu teknologi penyambungantersebut adalah dengan pengelasan.Teknik
penyambungan logam sebenarnya terbagi dalam dua kelompok besar,yaitu :1.
3.Pengkutuban elektroda
Pengkutuban Langsung
Pada pengkutuban langsung, kabel elektroda dipasang Pada terminal negatif dan
.kabel massa pada terminal positif. Pengkutuban langsung sering disebut
sebegaisirkuit las listrik dengan elektroda negatif. (DC-).
Pengkutuban terbalik
Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda dipasang pada terminal positif
dankabel massa dipasang pada terminal negative. Pengkutuban terbalik sering
disebutsirkuit las listrik dengan elektroda positif (DC+)
kabel massa
kabel tenaga
Kabel elektroda
Pemegang elektroda
Sikat Kawat
Dipergunakan untuk :
Membersihkan benda kerja yang akan dilas
Membersihkan terak Ias yang sudah lepas dari jalur las oleh pukulan palu las.
Klem Massa
Tang Penjepit
Penjepit (tang) digunakan untuk memegang atau memindahkan bendakerja yang
masih panas.
Proses Penyulutan
Setelah arus dijalankan, elekteroda didekatkan pada lokasi jalur
sambungandisentuhkan sebentar dan diangkat kembali pada jarak yang pendek
(garis tengahelektroda).
Menyalakan busur listrik
Untuk memperoleh busur yang baik di perlukan pangaturan arur (ampere)
yangtepat sesuai dengan type dan ukuran elektroda, Menyalahkan busurd
apatdilakukan dengan 2 (dua) cara yakni :
Bila pesawat Ias yang dipakai pesewat Ias AC, menyalakan busurdilakukan
dengan menggoreskan elektroda pada benda kerja lihat gambar.
Untuk menyalakan busur pada pesawat Ias DC, elektroda disentuhkanseperti
pada gambar.
Bila panjang busur tepat (L = D), maka cairan elektroda akan mengalir
danmengendap dengan baik.Hasilnya :
rigi-rigi las yang halus dan baik.
tembusan las yang baik
perpaduan dengan bahan dasar baik
percikan teraknya halus.
Bila busur terlalu panjang (L > D), maka timbul bagian-bagian yang
berbentuk bola dari cairanelektroda. Hasilnya :
-rigi-rigi laskasar
-tembusan lasdangkal
-percikanteraknyakasar dankeluar dari jalur las.
Bila busur terlalu pendek, akan sukar memeliharanya, bisa terjadi
pembekuanujung elektroda pada pengelasan (lihat gambar 158 c). hasilnya :
Elektroda
Klasifikasi Elektroda
Elektroda baja lunak dan baja paduan rendah untuk las busur listrik
manurutklasifikasi AWS (American Welding Society) dinyatakan dengan tanda E
XXXXyang artInya sebagai berikut :
Emenyatakan elaktroda busur listrik
XX(dua angka) sesudah E menyatakan kekuatan tarik deposit las dalam
ribuanIb/in2 lihat table.
X(angka ketiga) menyatakan posisi pangelasan.angka 1 untuk pengelasan segala
posisi. angka 2 untuk pengelasan posisi datar dibawah tangan
X(angka keempat) menyataken jenis selaput dan jenis arus yang cocok
dipakaiuntuk pengelasan lihat table.
Contoh : E 6013
Artinya:Kekuatan tarik minimum den deposit las adalah 60.000 Ib/in2 atau 42
kg/mm2Dapat dipakai untuk pengelasan segala posisiJenis selaput elektroda
Rutil-Kalium dan pengelasan dengan arus AC atau DC +atau DC
Elektroda Baja Lunak
1. E 6010 dan E 6011
Elektroda ini adalah jenis elektroda selaput selulosa yang dapat dipakaiuntuk
pengelesan dengan penembusan yang dalam. Pengelasan dapat padasegala
posisi dan terak yang tipis dapat dengan mudah dibersihkan.Deposit las
biasanya mempunyai sifat sifat mekanik yang baik dan dapatdipakai untuk
pekerjaan dengan pengujian Radiografi. Selaput selulosadengan kebasahan 5%
pada waktu pengelasan akan menghasilkan gaspelindung. E 6011 mengandung
Kalium untuk mambantu menstabilkanbusur listrik bila dipakai arus AC.
E 6012 dan E 6013
Kedua elektroda ini termasuk jenis selaput rutil yang dapat
manghasilkanpenembusan sedang. Keduanya dapat dipakai untuk pengelasan
segalaposisi, tetapi kebanyakan jenis E 6013 sangat baik untuk posis
dapatdengah cara destrusi, semprot atau celup. Ukuran standar diameter kawat
intidari 1,5 mm sampai 7 mm dengan panjang antara 350 sampai 450 mm.
Jenis- jenis selaput fluksi pada elektroda misalnya selulosa, kalsium karbonat
(CaC03), titanium dioksida (rutil), kaolin, kalium oksida mangan, oksida
besi,serbuk besi, besi silikon, besi mangan dan sebagainya dengan persentase
yangberbeda-beda, untuk tiap jenis elektroda.Tebal selaput elektroda berkisar
antara 70% sampai 50% dari diameterelektroda tergantung dari jenis selaput.
Pada waktu pengelasan, selaputelektroda ini akan turut mencair dan
menghasilkan gas CO2 yang melindungicairan las, busur listrik dan sebagian
benda kerja terhadap udara luar. Udaraluar yang mengandung O2 dan N akan
dapat mempengaruhi sifat mekanik darilogam Ias. Cairan selaput yang disebut
terak akan terapung dan membekumelapisi permukaan las yang masih panas.
Elektroda dengan selaput serbuk besi
Selaput elektroda jenis E 6027, E 7014. E 7018. E 7024 dan E 7028mengandung
serbuk besi untuk meningkatkan efisiensi pengelasan.Umumnya selaput
elektroda akan lebih tebal dengan bertambahnyapersentase serbuk besi.
Dengan adanya serbuk besi dan bertambah tebalnyaselaput akan memerlukan
ampere yang lebih tinggi
Elektroda jenis ini bila dipakai untuk mengelas besi tuang akanmenghasilkan
deposit las yang kuat sehingga tidak dapat dikerjakan denganmesin. Dengan
demikian elektroda ini dipakai bila hasil las tidak dikerjakanlagi. Untuk mengelas
besi tuang dengan elektroda baja dapat dipakaipesawat las AC atau DC kutub
terbalik.
Elektroda Nikel
Elektroda jenis ini dipakai untuk mengelas besi tuang, bila hasil las
masihdikerjakan lagi dengan mesin. Elektroda nikel dapat dipakai dalam
sagalaposisi pengelasan. Rigi-rigi las yang dihasilkan elektroda ini pada
besituang adalah rata dan halus bila dipakai pada pesawat las DC kutub
terbalik.Karakteristik elektroda nikel dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Elektroda Perunggu
Hasil las dengan memakai elektroda ini tahan terhadap retak, sehinggapanjang
las dapat ditambah. Kawat inti dari elektroda dibuat dari perunggufosfor dan
diberi selaput yang menghasilkan busur stabil.
Alur Spiral
Alur Zig-zag
Alur segitiga
Posisi pengelasan
Posisi di bawah tangan
Posisi bawah tanganmerupakan posisipengelasan yang palingmudah dilakukan.
Olehsebab itu untuk menyelesaikan setiappekerjaan pengelasansedapat
meungkin diusahakan pada posisi dibawah tangan.Kemiringan elektroda 10
derajat 20 derajat terhadap garis vertical kea rah jalan elektroda dan 70
derajat-80 derajat terhadap benda kerja.
Untuk jenis sambungan ini dapat dilakukan penetrasi pada keduasisi, tetapi
dapat juga dilakukan penetrasi pada satu sisi saja. Type posisi datar(1G) didalam
pelaksanaannya sangat mudah. Dapat diapplikasikan pada materialpipa dengan
jalan pipa diputar.
Posisi horizontal (2G)
Masker las
Kamar las
Kamar las di buat dari bahan tahan api,kamar las penting agar orang yang di
sekitarnya tidak tergangu oleh cahaya las
Untuk mengeluarkan gas sebaiknya kamar las di lengkapi dengan sistem
ventilasidi dalam kamar las
Jaket las
Pelindung badan dan tanganyang terbuat dari kulit
BAB IIIPENUTUP
A.Kesimpulan
Setelah penulis membaca dari semua referensi yang di dapatkan dan
daripenyusunan makalah ini maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :
Pada akhirnya penulis mengetahui Pengertian las listrik, alat-alat yang
digunakanpada proses pengelasan las listrik, Posisi pengelasan laslstrik, tingkat
kesususahandalam pengelasan las listrik serta keselamatan kerja yang
semestinya dilaksanakandalam proses pengelasan las listrik.
Penulis akhirnya dapat mengetahui pengertian las gas, perlengkapan yang
digunakanpada praktik las gas, jenis-jenis nyala api, serta posisi pengelasan
pada proses lasgas.
B.Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan kepada pembaca makalah ini sebagai
berikut :
Dalam pembuatan makalah diperlukan kerja keras dalam mencari berbagai
referensiagar makalah yang dibuat lebih baik.
Pelajari makalah yang telah dibuat, agar dapat menambah wawasan lagi
DAFTAR PUSTAKA
www.lab teknologi mekanik.comhttp://kamissore.blogspot.com/2009/06/kerja-laslistrik-dan-gas.html