Fungsi Integumen
Fungsi Integumen
SUSUNAN INTEGUMEN
* MEMBRAN
DASAR
* EPIDERMIS
* KUTIKULA
Histologi Integumen
Histologi Integumen
MEMBRAN DASAR :
EPIDERMIS :
KUTIKULA :
(a)
(e)
(h)
(l)
EPIKUTIKULA
EKSOKUTIKULA
ENDOKUTIKULA
Khitobiosa
Khitobiosa merupakan suatu monomer dari
N acetylglucosamine dan glucosamine.
Protein
Bagian terbesar bahan khitin dalam
kutikula adalah protein.
Dalam kutikula 25 37 persen dari berat
keringnya merupakan protein. Protein ini
selalu terikat dalam khitin (ikatan kovalen),
dalam bentuk kopolimer yang stabil, yaitu
glucoprotein (protein dengan polisakharida).
STRUKTUR KIMIA
1. KHITIN : ( C8 H13 O5 ) n
KUTIKULA
2. KHITOBIOSA : :monomer N-acetilglukosamin &
glucosamin
3. PROTEIN : > 50 % berat kering kutikula
- berikatan dengan khitin sebagai glikoprotein
- arthropodin
- resilin
- sklerotin
4. PENYUSUN LAIN :
- polihidrat fenol & quinon
SKLEROTISASI &
MELANISASI
-
enzim-enzim
Permiabilitas Kutikula
Pengaturan transport air oleh kutikula.
TIPIS
DAYA RENTANG : 10 kg/mm2
FLEKSIBEL : dapat berubah secara
periodik dengan kontrol syaraf dapat
dikeluarkan plasticizing factor
mengubah pH
mengubah tingkat keeratan ikatan
protein pada kutikula
PERMEABILITAS : dapat menyerap air
(RH 90 %), serangga tidak mudah basah
dan tidak mudah kehilangan air
adanya lapisan lilin
TONJOLAN PADA
INTEGUMEN
* WARNA :
Akibat-akibat adanya
Eksoskelet
Eksoskelet pada kebanyakan serangga
mempunyai kekerasan yang cukup sempurna,
terutama pada serangga-serangga yang tidak
mempunyai alat pelindung khusus lainnya.
Umumnya eksoskelet berkurang kekerasannya
pada serangga-serangga yang mempunyai alat
pelindung berupa warna pelindung atau zat-zat
penyerang kimia, juga pada seranggaserangga yang tempatnya terlindung.