78
Slump ( cm )
I
II
8
5
6
6,5
9
17
5,5
9
11
10
7,9
9,5
Pemeriksaan
1
2
3
4
5
Rata rata
Gambar 71. Pengujian slump
80
Tabel 26. Data Uji Kuat Tekan Beton
No
.
Umur
Berat
( kg )
P
( kN )
P
( kg )
bi -
bi
(kg/cm2) bm
(kg/cm2)
( bi - bm)2
(kg/cm2)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
7
H
A
R
I
11,80
11,80
12,00
11,80
11,80
11,70
11,70
11,70
11,80
11,60
415,00
495,00
425,00
410,00
410,00
393,00
430,00
417,00
440,00
425,00
41500,00
49500,00
42500,00
41000,00
41000,00
39300,00
43000,00
41700,00
44000,00
42500,00
bm
435,52
519,47
446,01
430,27
430,27
412,43
451,26
437,62
461,75
446,01
4470,60
447,06
-11,54
72,41
-1,05
-16,79
-16,79
-34,63
4,20
-9,44
14,69
-1,05
133,26
5243,38
1,10
281,94
281,94
1199,34
17,62
89,21
215,86
1,10
7464,73
SD =
( bi bm )
n1
bmn =
bk =
bm
ti x SD
n
7464,73
9
= 447,06
= 28,8 (kg/cm2)
1,833 x 28,8
10
= 430,37 (kg/cm2)
4.4.8 Kesimpulan
Dari percobaan ini dapat diperoleh data dari uji tekan beton dengan nilai Tegangan
Hancur Beton (bm) sebesar 447,06 kg/cm2, Standar Deviasi (SD) sebesar 28,8 kg/cm2,
Tegangan Karakteristik Beton (bk) sebesar 383,14 kg/cm2, berdasarkan konversi pada
umur 28 hari. Besar kecilnya Kuat Tekan Beton tergantung dari beberapa faktor
diantaranya perbandingan semen agregat, gradasi agregat, bentuk permukaan agregat,
kekuatan dan kekakuan agregat, ukuran maksimum agregar, tingkat/derajat pemadatan,
jenis dan kualitas semen, umur, perawatan, suhu, jenis, dan besarnya bahan tambahan
campuran serta mineral pembentuk agregat. Setelah melakukan percobaan ini hasil bk
yang didapatkan ternyata tidak jauh beda dengan bk rencana. Untuk itu hasil percobaan
yang dilakukan dapat digunakan sebagai acuan dalam pembuatan campuran beton.
81
4.4.9 Gambar Alat Yang Digunakan
Negeri Malang
82