Makalah Fisika Instrumentasi - Peraga Digital
Makalah Fisika Instrumentasi - Peraga Digital
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1
Bab II
Instrumen Digital
Gambar 5.1 menunjukkan sebuah istrumen dengan peraga digital. Di sini berat
benda diperagakan dalam angka-angka (digit) yang bertentangan dengan jarum
penunjuk dan skala yang kita pakai dalam peraga analog.
Gambar 5.1---------------------------------Kita telah melihat berbagai macam instrumen yang memiliki peraga digital
seperti jam, kalulator, voltmeter digital, mesin pencatat pompa bensin, pencatat
uang kas, alat penimbang berat digital, dan sebagainya. Peraga digital pada
instrumen-instrumen menjadi cepat populer karena memiliki beberapa
keuntungan. Apakah keuntungannya?
Misalnya pada jam, peragaan digital pada sebuah jam dapat dibaca dengan
mudah dan cepat. Waktu yang tepat diperagakan dalam jam dan menit. Pada
jam analog pendangan sekilas akan menunjukkan suatu nilai pendekatan dari
waktu. Untuk menentukan waktu yang tepat kita harus melihat dengan seksama
posisi jarum-jarum pada permukaan jam tersebut.
1. Dapatkah Anda menunjukkan kerugian-kerugian pemakaian peraga digital
pada jam?
Keuntungan lain dari peraga digital ialah meskipun besaran yang diukur
berntuknya
analog
(tekanan,
temperatur,
dan
sebagainya)
namun
pembacaannya diubah dalam bentuk digital. Perputaran yang berulang-ulang
pada roda, denyut jantung, banyaknya penonton pada pertandingan olahraga,
merupakan beberapa contoh besaran-besaran digital yang dengan mudah
diperagakan dalam bentuk digital daripada dalam bentuk analog.
Gambar 5.2--------------- jam tangn digital
Ada dua macam peraga tujuh segmen yang biasa dipakai, yaitu diode
pemancar cahaya (light emitting diode atau LED) atau peraga kristal cair
(liquid crystal display atau LCD). Keduanya merupakan peralatan zat padat, LED
mengandalkan pada pancaran cahaya waktu pertemuan p-n semikonduktor
dibias maju, dan LCD mengandalkan pada transmisi atau absorpsi kristal-kristal
tertentu yang ditempatkan dalam medan listrik keuntungan utama LCD adalah
konsumsi dayanya yang rendah, tapi kerugiannya dia tidak dapat dilihat di
tempat yang gelap, maka jam harus dilengkapi dengan lampu di bagian
dalamnya supaya dapat menunjukkan waktu di malam hari. Dalam tugas-tugas
Anda hanya akan memakai peraga tujuh segmen LED.
Dalam sebuah peraga tujuh segmen LED, tujuh segmen LED diatur dalam suatu
pola seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.3. Dengan menyinari segmen E
dan F kita peroleh bilangan desimal 1. Bilangan 5 diperoleh dengan menyinari
segmen-segmen A, F, G, C, dan D, dan seterusnya. Hanya bilangan desimal dari
0 sampai 9 dan beberapa simbol khusus (seperti tanda -) serta beberapa huruf
abjad (seperti C dan F) dapat diperagakan dengan peraga tujuh segmen ini.
Peraga mempunyai sebuah titik desimal di sebelah kiri atau sebelah kanan digit.
Peraga LED dapat diperoleh dalam berbagai macam warna, umumnya merah,
tapi jingga, hijau, dan kuning dapat juga diperoleh.
Gambar 5.3. Segmen-segmen pada peraga LED tujuh segmen
3. Huruf abjad apa sajakah yang bias diperoleh pada peraga 7 segmen?
Gambar 5.5 menunjukkan simbol-simbol diode pada peraga tujuh segmen.
Waktu kita memakai peraga LED penting untuk merangkaikan resistor R secara
seri dengan tiap-tiap diode. Resistor ini membatasi arus yang lewat, tegangan
yang melintasi masing-masing dioda menurut spesifikasi pabriknya. Contoh,
dalam Gambar 5.6 arus bias maju if yang lewat dioda harus dibatasi sampai 25
mA dan teganan yang melintasinya V f dibatasi sampai 1,5 V. Jika tegangan
menyuplai Vs = 5 V, maka nilai resistor yang sering dirangkai seri R dihitung
sebagai berikut:
Tegangan yang melintasi R = (Vs Vf) Volt = (5 1,5) = 3,5 V.
Arus yang melewati R = 25 mA (If).
Dengan memakai hukum Ohm V = IR, maka
R=
V
3,5
=
=140
.
I 2,5 103
Nilai preferensi terdekat untuk resistor yang Anda pilih adalah 150 .
Gambar 5.4 Kalkulator elektronik yang memakai LED
Gambar 5.5 Simbol simbol LED untul peraga tujuh segmen
Gambar 5.6 Menghitung resistor yang dirangkaikan seri dengan LED
Katoda A
katoda F
anoda dibumikan
katoda E
katoda D
10
katoda C
11
katoda G
12
13
katoda B
14
anoda dibumikan
Bilangan Biner
23
22
1
1
21
20
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
Bit
1
1
2
2
3
3
3
5
7
8
10
16
23
49
102
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
3
4
4
5
5
6
7
Bab II
Daftar Pustaka