Anda di halaman 1dari 3

No.

3
CAAT adalah program berbasis computer yang digunakan oleh auditor sebagai bagian dari
prosedur audit untuk memproses data yang signifikan yang terdapat di dalam sistem informasi
organisasi. Dengan menggunakan CAAT, auditor dapat berkosentrasi pada proses audit inti dan
membiarkan CAAT menyelesaikan proses selanjutnya. Auditor dapat menghemat waktu,
mempercepat kinerja dan lebih efisien. Namun, auditor masih harus memverifikasi hasil yang
diperoleh dari CAAT tersebut dengan menggunakan pengetahuan dan pengalamannya.
CAAT memiliki keunggulan sebagai berikut:

Membantu auditor dalam membuat analisis yang cepat dan efisien dari data yang
diperoleh.
Dapat mempermudah melihat control perusahaan sehingga dapat mendeteksi kesalahan
yang telah dilakukan
Dapat digunakan sebagai bahan pembanding antara unit bisnis, competitor, dan lainnya.
CAAT memiliki kemampuan untuk meningkatkan range dan kualitas audit dan hasil
investigasi fraud. CAAT bersifat interaktif dan memberikan banyak fleksibilitas kepada
auditor untuk melakukan prosedur yang diperlukan atau dikehendakinya.
CAAT dapat digunakan untuk mendeteksi adanya fraud. Dengan menggunakan data
analysis software, auditor memperoleh hasil yang dapat digunakan untuk mendeteksi
adanya fraud. Auditor dapat menyusun rencana prosedur atau metodologi audit yang
digunakan untuk menginvestigasi adanya fraud. Setelah ditemukan kemungkinan adanya
fraud, auditor membutuhkan data dan mengguakan CAAT untuk mengekstrak atau
memproses data tersebut. Ada beberapa teknik di dalam CAAT tersebut dalam proses
ekstrak data. CAAT membantu auditor dalam memahami data tersebut. Data dari klien
tersebut bisa berupa bermacam-macam bentuk dan dapat diubah menjadi suatu format
oleh CAAT agar dapat dipahami oleh auditor.

Berikut ini beberapa teknik untuk mendeteksi adanya fraud menggunakan CAAT:

Kalkulasi dengan menggunakan parameter statistik. Contohnya seperti menggunakan


standar deviasi untuk melihat penyebaran data, menghitng rata-rata, dan sebagainya.
Pattern classification. Untuk menemukan tren atau pola data dan mendeteksi pola yang
tidak biasanya.
Stratification. Untuk mengidentifikasi data yang tidak biasanya
Benfords Law. Untuk mengidentifikasi digit atau kombinasi digit yang tidak dapat
diprediksi
Joining different diverse sources. Untuk mengidentifikasi kolom yang tidak tepat atau
tidak seharusnya ada di dalam database.
Duplicate testing. Untuk mengetahui adanya entry data yang sama

Gap testing. Untuk mengidentifikasi adanya value yang hilang di dalam data
Validasi input data. Untuk mengidentifikasi validitas data yang diinput

Gambar 1 Fraud Detection Process Menggunakan CAATs


Source : Lala, Sachin, Manish Gupta, and Raj Sharman. (2014). Fraud Detection through
Routine Use of CAATTs.9th ANNUAL SYMPOSIUM ON INFORMATION ASSURANCE
(ASIA14) 6 (3-4). 14 50.
Dalam beberapa jenis fraud, perlu dilakukan proses audit berkelanjutan untuk memonitor dan
mendeteksi adanya fraud. Dengan menggunakan CAAT, auditor dapat memonoitor dan
memantau, dapat mengevaluasi internal control perusahaan secara rutin dengan cara

membadingkan dengan periode seblumnya dan mendeteksi fraud yang terjadi. CAAT dapat
membantu mempersingkat waktu yang digunakan dalam mendeteksi adanya fraud .
Berikut ini analisis fraud detection dengan menggunakan CAAT terhadap kasus fraud dari
desertasi terkait yang dapat diimplementasikan:

Bearing Bank
Auditor perlu menggunakan CAAT untuk mengidentifikasi adanya transaksi yang
signifikan atau unusual. Bentuk analisis datanya dapat menggunakan stratification test.
Allied Irish Bank
Sebaiknya Bank menggunakan accounting program dalam mengelola data keuangannya
agar data yang disajikan lebih valid dan akurat. Dengan audit menggunakan CAAT,
auditor dapat secara cepat menemukan kesalahan yang ada dalam nilai foreign exchange.
Auditor dapat dengan mudah melakukan komparasi dengan nilai yang ada di Reuters
information service.
Rijeeka Banka
Untuk kasus ini terjadi karena tidak adanya aturan yang mengatur trading activities pada
foreign markets dari Croatian National Bank (CNB). Auditor dapat menggunakan pattern
classification testing dan validasi input data untuk mendeteksi adanya transaksi yang
tidak biasanya dan kesalahan penggunaan currency atau tanggal jatuh temponya.
Societe Generale
Kasus ini terjadi karena adanya transaksi dari Jerome Kerviel yang melebihi batas trading
activities. Pola transaksi ini terjadi secara berkelanjutan setiap hari dan menyebabkan
bank mengalami kerugian. Auditor dapat menggunakan pattern classification testing
untuk mendeteksi pola transaksi seperti ini.
Mandoff
Fraud untuk kasus ini berupa adanya sejumlah uang yang diinvestasikan oleh investor
tetapi capital gain yang diperoleh tidak sama dengan uang yang diinvestasikannya.
Madoff memanipulasi input data di dalam program akuntansi yang digunakan. Auditor
dapat menggunakan joining different diverse source untuk mendeteksi adanya input yang
tidak tepat.

Anda mungkin juga menyukai