1)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
2)
D.
E.
F.
2.
dapat diraba dalam cavum uteri atau kadang-kadang sudah menonjol dari
ostium uteri eksternum.
Perdarahan yang terjadi pada abortus inkomplitus dapat banyak sekali,
sehingga dapat menyebabkan syok dan perdarahan tidak akan berhenti
sebwlum sisa hasil konsepsi dikeluarkan. Apabila abortus inkomplitus disertai
syok karena perdarahan, segera atasi syok, setelah keadaan menbaik baru
dilakukan pengeluaran sisa konsepsi.Penanganannya: bila ada tandatanda
syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah.
Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan
kuretase. Setelah itu beri obatobat uterotonika dan antibiotika.
Abortus komplit
Pada abortus kompletus semua hasill konsepsi sudah keluar,
ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah menutup, dan uterus sudah
mulai mengecil.
Diagnosis dapat dipermudah bila hasil konsepsi yang telah keluar
dapat diperiksa apakah sudah keluar semua dengan lengkap. Penderita
dengan abortus kompletus tidak memerlukan pengobatan secara khusus,
hanya apabila ditemukan anemia perlu diberi sulfas ferrosus (tablet Fe) atau
transfusi.
Missed abortion
Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap
berada dalamrahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih.
Penanganan: berikan obat dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus
dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan dilatasi dan
kuretase. Hendaknya juga diberikan uterotonika dan antibiotika.
Kehamilan ektopik terganggu
Kehamilan ektopik terjadi bila ovum yang telah dibuahi berimplantasi
dan tumbuh diluar cavum uteri. Pada keadaan ini besar kemungkinan terjadi
keadaan gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan ektopik
terganggu.
Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu.
Pada rubtur tuba, nyeri perut bagian bawah terjadi terjadi secara tiba-tiba
dan intensitasnya disertai dengan perdarahan yang menyebabkan penderita
pingsan dan masuk dalam keadaan syok.
Perdarahan pervaginam merupakan tanda penting kedua pada
kehamilan ektopik terganggu. Perdarahan yang berasal dari uterus biasanya
tidak banyak dan berwarna coklat tua. Pada kehamilan ektopik terganggu
ditemukan bahwa usaha menggerakkan serviks uteri menimbulkan rasa
nyeri, demikian pula cavum Douglas menonjol dan nyeri pada perabaan.
Kehamilan ektopik terganggu sangat bervariasi, dari yang klasik
dengan gejala perdarahan mendadak dalam rongga perut dan ditandai oleh
abdomen akut sampai gejala samar-samar, sehingga sulit membuat
diagnosis.
KehamilanMola
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tanpa
janindan ditemukan jaringan seperti buah anggur.
Kista Ovarium
+ Nyeri perut
+ Tumor adneksa pada periksa dalam
+ Massa tumor di perut bawah
+ Perdarahan vaginal ringan
Apendisitis
+ Nyeri perut bawah
+ Demam
+ Nyeri lepas
+ Perut membengkak
+ Anoreksia
+ Mual/muntah
+ Ileus paralitik
+ Lekositosis
Sistitis
+ Disuria
+ Sering berkemih
+ Nyeri perut
+ Nyeri retro/suprapubik
Pielonefritis akut
+ Disuria
+ Demam tinggi/menggigil
+ Sering berkemih
+ Nyeri perut
+ Nyeri retro/suprapubik
+ Nyeri pinggang
+ Sakit di dada
+ Anoreksia
+ Mual/muntah
Peritonitis
+ Demam
+ Nyeri perut bawah
+ Bising usus (-)
+ Nyeri lepas
+ Perut kembung
+ Anoreksia
+ Mual/muntah
+ Syok
5) Selaput Kelopak Mata Pucat
Anemia adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak wanita
hamil. Jumlah sel darah merah dalam keadaan rendah, kuantitas dari selsel
ini tidak memadai untukmemberikan oksigen yang dibutuhkan oleh bayi.
Anemia sering terjadi pada kehamilan karena volume darah meningkat kira
kira 50% selama kehamilan. Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan
tersebut biasanya meningkat lebih cepat daripada sel- selnya. Hal ini dapat
mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen sel
5.
berwarna
merah Janin mati dalam Gambaran
penbekuan
segar
rahim
memar bawah darah
Uji
pembekuan Eklampsia
kulit
darah
tidak Emboli
air Perdarahan dari
menunjukkan
ketuban
tempat
adanya
bekuan
suntikan
dan
darah setelah 7
jarum infuse
menit
Rendahnya faktor
pembekuan darah,
fibrinogen,
trombosit,
fragmentasi
sel
darah merah
4. Keluar cairan pervaginam
Pengeluaran cairan pervaginam pada kehamilan lanjut merupakan
kemungkinan mulainya persalinan lebih awal. Bila pengeluaran berupa
mucus bercampur darah dan mungkin disertai mules, kemungkinan
persalinan akan dimulai lebih awal. Bila pengeluaran berupa cairan, perlu
diwaspadai terjadinya ketuban pecah dini (KPD). Untuk menegakkan
diagnosis KPD perlu diperiksa apakah cairan yang keluar tersebut adalah
cairan ketuban. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan speculum
untuk melihat darimana asal cairan, kemudian pemeriksaan reaksi pH basa.
Gerakan janin tidak terasa
Apabila ibu hamil tidak merasakan gerakan janin sesudah usia
kehamilan 22 minggu atau selama persalinan, maka waspada terhadap
kemungkinan gawat janin atau bahkan kematian janin dalam uterus.Gerakan
janin berkurang atau bahkan hilang dapat terjadi pada solusio plasenta dan
ruptur uteri.
Menurut Sadovsky jumlah rata-rata pergerakan fetus perminggu
adalah 50-950 gerakan. Variasi hariannya yang paling rendah adalah 4-10
per 12 jam pada kehamilan normal.
Gejala dan tanda yang Gejala dan tanda Diagnosis
selalu ada
yang kadang ada
kemungkinan
Gerakan janin berkurang Syok
Solusio placenta
atau hilang
Uterus tegang atau
Nyeri
perut
hilang kaku
timbul atau menetap
Gawat janin atau DJJ
Perdarahan pervaginam tidak terdengar
sesudah 22 minggu
Gerakan janin berkurang Cairan
ketuban Gawat janin
atau hilang
bercampur
dengan
DJJ
abnormal mekonium
(<100/menit
atau
>180/menit)
Gerakan janin/DJJ hilang Tanda-tanda
Kematian janin
6.
7.
8.
kehamilan berhenti
Tinggi fundus uteri
berkurang
Pembesaran uterus
berkurang
Gerakan janin dan Syok
Rupture uteri
DJJ tidak ada
Perut kembung atau
Perdarahan
cairan bebas intra
Nyeri perut hebat
abdominal
Kontur
uterus
abdominal
Abdomen nyeri
Bagian-bagian janin
teraba
Denyut
nadi
ibu
cepat
Nyeri perut yang hebat
Nyeri perut kemungkinan tanda persalinan preterm, ruptur uteri,
solusio plasenta. Nyeri perut hebat dapat terjadi pada ruptur uteri disertai
shock, perdarahan intra abdomen dan atau pervaginam, kontur uterus yang
abnormal, serta gawat janin atau DJJ tidak ada.
Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu,
ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan
berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan
preterm
sebelum
kehamilan
37
minggu
maupun
kehamilan
aterm.Penangannaumum:
1.
Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG
2.
Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai
cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakan dengan urin.
3.
Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan
lakukan pemeriksaan dalam secara digital.
4.
Mengobservasi tidak ada infeksi
5.
Mengobservasi tandatanda inpartu (Saifuddin, 2002: 112)
Komplikasi
1.
Perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan solusio plasenta
2.
Tandatanda infeksi (demam, cairan vagina berbau)
3.
Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi persalinan
preterm
Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan
dan terjadinya gejalagejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga
muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun
kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari
eklamsia. Penanganna umum:
9.
1.
Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk
mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah
2.
Bebaskan jalan nafas
3.
Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur
4.
Lakukan pengawasan ketat
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul antara lain: syok, eklamsia, hipertensi,
proteinuria
Demam Tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38 C dalam
kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan
gejala adanya infeksi dalam kehamilan.Penanganan umum: demam tinggi
dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak, kompres untuk
menurunkan suhu.
Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara
lain: sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi saluran
kemih atas).
B. KebutuhanKunjunganIbuHamilPada Trimester 1,2,3
Kebutuhankunjunganpadaibuhamilada 2
yaitukunjunganawalibuhamildankunjunganulangibuhamil.
1) Kunjungan awalibuhamil,
halinipentingbagiibukarenapadakunjunganawalibudigunakanuntukmendetek
asiataumemastikanapakahibuitubenarhamilatautidak.
Dalamkunjunganawalinibiasanyaibuditemanidengansuamidanibudalam
melakukankunjunganawalinisudahmengalamitandatandabahwaiasedanghamil, sepertimual, muntah, badanmenjadilemas,
pusing, dll.
2) Kunjunganulangibuhamil,
halinidigunakanuntukmemeriksadanmemantauperkembangan janin yang
adadalamkandunganibu. Kunjunganulanginidilakukan minimal 4kali
dalammasakehamilanyaitu 1kali pada TM 1, 1kali pada TM 2 dan 2kali pada
TM 3. Tapibagiibu yang
mempunyaikeuanganmapandapatmemeriksakankehamilannya 1x
dalamsebulansampaiusiakehamilan 28 minggu, memeriksakankehamilannya
2x dalamsebulanantarausiakehamilan 28-36
minggudanjikasudahmemasukiusiakehamilan 36
minggusampaikelahiranibudapatmemeriksakankehamilannya 4x
dalamsebulan.
Riwayat
kehamilan
Gerakan janin
Leopold
HB
Reflek
Glukosa
VT
Masalah
atau
tanda bahaya
Keluhan
dan
kekhawatiran