Anda di halaman 1dari 5

1. Zullio Leonardi P. H.

2. Elisabeth Kunti S.

NIM 11.14.002
NIM 11.14.007

CHEMICAL ENGINEERING MAGAZINE EDISI FEBRUARY 2014


Solving the Pipe-flow Calculation Maze (hal. 8)
1. Mass Flow Meters & Controllers

Industrial style, IP65 Protected. Dengan keunggulan:


-

Aliran gas dari 0-1 mln/min sampai 0-11.000 m3n/h


Tingkat akurasi yang tinggi, pengulangan yang sangat baik
Analog / RS232 / Profibus-DP / DeviceNet
IP65 Protection, dengan pilihan : ATEX Zone 2 approved
NEW : CTA-series untuk penurunan tekanan rendah, sensitif terhadap kelembapan

atau partikulat
- Harga yang luar biasa / rasio kinerja
2. Touch Screen Simplicity (hal. 26)

Pengukur viskositas, DV3T Rheometer


Keunggulan:
-

Layar berwarna yang memudahkan untuk melihat

Kemampuan baru dalam kontrol dan pemrograman


Cocok untuk QC dan R&D
Akses pengguna dikontrol dan integrasi data yang aman sesuai dengan 21 CFR Part

11
3. Chemineer Model 20 Agitators (hal. 42)

Mengurangi kebutuhan persediaan dan biaya pemeliharaan


Keunggulan:
-

Cocok digunakan untuk flocculator, flash/rapid mixer, digestors dan pengadukan

untuk limbah
Desian yang canggih memberikan efisiensi energi yang tinggi
Kinerja yang handal dan umur panjang
Desain modular membutuhkan suku cadang yang lebih sedikit untuk pennghematan

biaya tambahan
Rotasi reversible untuk memenuhi persyaratan berbagai proses

4. Protect Pumps (hal. 58)

Keunggulan:
- Monitor Pump Power : sensitifitas terbaik, tampilan digital
- Set point disesuaikan : Relay outputs, penunda waktu dapat diatur
- Berbagai sensor finder : bekerja untuk berbagai macam motor, intalasi yang mudah
5. High Shear Mixer (hal. 61)

Keunggulan:
-

- 200 HP untuk sistem batch dan inline

Zullio Leonardi P. H.
Review Artikel (hal. 16)

NIM 11.14.002

OPTIMIZED CARBON-ADSORBENT MATERIAL FOR NATURAL GAS


STORAGE
Teknik untuk pembuatan karbon adsorbent sangat dinantikan. Teknologi platform
menghasilkan karbon adsorben yang memungkinkan penyimpanan gas alam dalam
tekanan rendah dari yang dibutuhkan unutk gas alam terkompresi (CNG) dan gas alam
cair (LNG). Menggunakan metode eksklusif, EnerG2 mensitesis polimer dengan hatihati memanipulasi struktur molekul. Hasilnya adalah bahan karbin yang secara tepat
dikontrol, pori berukuran nano yang tepat dengan gas tertentu. Dalam kasus ini gas yang
digunakan metana, bahan karbon yang direkayasa memiliki ukuran pori kurang lebih
1,1 nm, yang sangat ideal untuk molekul metana. Menggunakan karbon akif unutk
menangkap gas bukanlah hal baru, tapi EnerG2 telah memperkenalkan kemampuan
yang secara optimal ukuran pori karbon untuk menyimpan volume yang besar dari gas
alam pada tekana yang realtif rendah untuk bahan bakar kendaraan. Gas alam dapat
digunakan sebagai bahan bakar transportasi yang layak, tetapi tidak prasarana yang
memungkinkan untuk digunakan secara meluas. Menyimpan gas alam dengan bahan
adsorben seperti yang diproduksi oleh EnerG2, membutuhkan tekonolig kompresi yang
jauh lebih murah daripada apa yang dibutuhkan untuk mencapai tekanan tinggi (> 3000
psi) CNG atau suhu rendah LNG.

Elisabeth Kunti S.

NIM 11.14.007

Review Artikel (hal. 16)

MAKING LIQUID FUELS FROM WASTE PLASTICS


Bahan bakar bensin untuk pembakaran internal mesin dapat diperoleh dari pirolisis
limbah plastik, menurut sebuah studi yang dilakukan oleh tim dari Universitas Gadjah
Mada, Universitas Sains Malaysia dan Tokyo Institute Technology. Agar menyerupai
limbah plastik yang nyata, tim mempelajari pirolisis dari 5 sampel yang terdiri dari
high-density polyethyelne (HDPE), polypropylene (PP) dan polystyrene (PS) : 100%
PP; 100%PS; 100%HDPE; 75% PP + 25% PS; dan 25%PP + 75%PS. Bahan baku
ditempatkan di tabung yang tertutup rapat dan pyrolyzed dalam reaktor silinder di suhu
550 700 oC dan tekanan awal 1 atm. Meskipun produk pirolisis yang berupa padatan,
cairan dan gas menyala tim tetap fokus pada minyak cair. Minyak dari PS memiliki
verta jenis ertinggi (0,9208 dibandingkan dengan 0,8445 unutk diesel dan 0,75 untuk
bensin). HDPE sebagai bahan baku menghasilkan viskositas kinematik yang tertinggi,
Reid uap tekanan dan pour point masing-masinh 1,422 mm2/s, 27,89 kPa, dan 18 oC.
Minyak yang dihasilkan dari PP, PS dan campuran PP dan PS memiliki flash yang sama
dan pour point dibawah 10 oC dan dibawah -33 oC. Tim menyimpulkan bahwa PS
adalah bahan baku terbaik dalam tingkat hasil cair dan persentase. HDPE merupakan
salah satu yang terburuk, dan PP adalah diantara keduanya. Berat jenis minyak dari PP,
PD dan campurannya deklat atau sedikit di atas bahan bakar diesel, sementara minyak
dari HDPE memiliki nilai terendah, denkat dengan bensin. Kinematis viskositas minyak
dari PP, PS dan campurannya mirip dengan bensin, sementara minyak HDPE memiliki
nilai tertinggi. Untuk mencapai hasil yang lebih baik dapat diperoleh dengan
meningkatkan dan mengoptimalkan proses, melalui pemilihan temperatur yang tepat,
penambahan catalyc reforming, dan temperatur air pendingin yang lebih rendah.

Anda mungkin juga menyukai