jumlah yang sedikit seperti hormon, amina, asam amino, peptida, protein, karbohidrat,
lemak,maupun asam nukleat (DNA atau RNA). Sehingga metode ini menjadi metode yang paling
tepat untuk deteksi, identifikasi dan kuantifikasi protein dalam analisis proteomik.
Namun, kebanyakan protein tidak memiliki sifat fluoresen, sehingga derivatisasi fluoresen dengan
reagen menjadi hal yang penting untuk deteksi protein. Dalam hal ini sangat direkomendasikan
menggunakan reagen fluoregenik untuk dapat menghasilkan fluoresen protein yang telah
mengalami derivatisasi dengan reagen tersebut. Beberapa reagen fluoregenik untuk amina yaitu
orthophthaladehida dan fluorescamina. Sedangkan untuk derivatisasi residu sistein dalam protein
diperlukan
reagen
yang
benzoxadiazole-4-sulfonate
mengandung
gugus
thiol
seperti
Ammonium-7-fluoro-2,1,3-
(SDB-F),
dan
7-chloro-N-[2-(dimethylamino)ethyl]-2-1,3-
komputasional.