PENDAHULUAN
dinamakan siklus rankine. Pada praktikum ini kita akan mempelajari bagaimana
siklus rankine bekerja, dimana prinsip dasar dari siklus ini adalah memanfaatkan
kembali uap panas yang mengalir melalui turbin untuk menaikan efisiensi
pembangkit.
Sangat penting bagi kita untuk memahami prinsip kerja PLTU beserta siklusnya.
Karena jika dibandingkan dengan sistem pembangkit yang lain, pembangkit listrik
memiliki beberapa keunggulan. PLTU Dapat dioperasikan dengan menggunakan
berbagai jenis bahan bakar seperti padat,cair,gas. Selain itu, PLTU relatif mempunyai
usia yang lama sehingga menjadi salah satu sistem pembangkit yang sangat baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1.3. Tekanan
Tekanan adalah gaya normal (F) tegak lurus yang diberikan oleh suatu fluida
persatuan luas benda (A) yang terkena gaya tersebut.
P=
F
A
(1)
Tekanan sebenarnya atau actual suatu posisi tertentu disebut dengan tekanan
absolut sedangkan tekanan yang dibaca oleh suatu alat ukur disebut dengan tekanan
gage atau tekanan vakum.
II.1.4. Temperatur
Temperatur adalah ukuran panas-dinginnya dari suatu zat. Panas dinginnya suatu
zat berkaitan dengan energy termal yang terkandung dalam zat tersebut. Makin besar
energy termalnya, makin besar temperaturnya. Sehingga, temperature dari suatu
benda menyatakan keadaan termal benda tersebut dan kemampuan benda untuk
bertukar energy dengan benda lain yang bersentuhan dengan benda tersebut.
II.1.5. Sistem
Sistem suatu massa atau daerah yang dipilih, untuk dijadikan obyek analisis. Ada
tiga macam system termodinamika, yaitu :
1. Sistem tertutup
Dalam system tertutup, massa dari sistem yang dianalisis tetap dan tidak ada
massa keluar dari sistem atau masuk kedalam sistem, tetapi volumenya bias
berubah. Hanya panas atau kerja yang dapat keluar masuk sistem. Dengan kata
lain sistem tertutup berisi materi yang sama dimana perpindahan massa melalui
batas sistem tidak memungkinkan.
2. Sistem terbuka
Dalam sistem terbuka, energi dan massa dapat keluar sistem atau masuk
kedalam sistem melewati batas sistem.
3. Sistem terisolasi
Tidak ada pertukaran massa dan energi sistem dengan lingkungan. Dengan
kata lain, sistem tidak terpengaruh sama sekali oleh lingkungan.
II.1.6. Hukum Pertama Termodinamika
digerakkan.
1.
2.
3.
4.
Gambar diatas merupakan skema pembangkit listrik tenaga uap sederhana yang
terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut :
A.
B.
C.
D.
Siklus yang terjadi pada turbin uap adalah siklus Rankine, yaitu berupa siklus
tertutup, dimana uap bekas dari
1. Siklus terbuka, dimana sisa uap dari turbin langsung di pakai untuk keperluan
proses.
2. Siklus tertutup, dimana uap bekas dari turbin dimanfaatkan kembali dengan
dara mendinginkanya di kondensor, kemudian di alirkan kembali ke pompa
dan seterusnya sehingga merupakan siklus tertutup.
Pada turbin :
Uap dari boiler pada kondisi 1 yang mempunyai temperatur dan tekanan tinggi
mengalami ekspansi didalam turbin sehingga menghasilkan kerja dan kemudian uap
keluar dari turbin pada kondisi 2 dengan tekanan yang lebih rendah.
Keseimbangan energi :
(2)
m
= laju aliran massa fluida kerja
T
= laju kerja yang dibangkitkan persatuan massa
W
/ m
h1 = entalpi pada titik 1
h2 = entalpi pada titik 2
V1 = kecepatan fluida pada titik 1
V2 = kecepatan fluida pada titik 2
z1 = ketinggian pada titik 1
z2 = ketinggian pada titik 2
g = gravitasi
Pada Kondenser :
Terjadi perpindahan kalor dari uap ke aliran air pendingin pada aliran yang
terpisah. Sehingga uap mengkondensasi dan air mengalami kenaikan suhu. Cairan
yang terkondensasi meninggalkan kondenser pada keadaan 3. Pada kondisi steady
state keseimbangan laju energi dan massa pada bagian kondensasi :
(3)
out
Q
/ m
= laju energi yang dipindahkan oleh kalor dari fluida kerja ke air
Pada Boiler :
Fluida kerja melengkapi siklus ketika fluida memasuki boiler pada keadaan 4 dan
keluar pada keadaan 1. Keseimbangan massa dan energi :
(5)
Q
/ m
(7)
Cara lain untuk menerangkan unjuk kerja pembangkit adalah dengan parameter back
work ratio, bwr (rasio kerja balik) yang didefinisikan sebagai rasio input kerja pompa
terhadap kerja yang dihasilkan oleh turbin.
(8)
Gambar 4. Grafik temperature-entropi untuk siklus rankine
Proses 1-2 : ekspansi isentropik fluida kerja pada turbin dari uap jenuh pada keadaan
1 ke tekanan condenser.
Proses 2-3 : perpindahan kalor dari fluida kerja ketika mengalir pada tekanan konstan
melalui kondenser dengan cairan jenuh pada keadaan.
Proses 3-4 : kompresi isentropik didalam pompa ke keadaan 4 di daerah cairan
terkompresi.
Proses 4-1 : perpindahan kalor ke fluida kerja ketika mengalir pada tekanan konstan
melalui boiler untuk menyelesaikan siklus.
Proses diatas dapat di sederhanakan dalam diagram berikut:
1.
2.
3.
4.
BAB III
METODA PERCOBAAN
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1.
Data Percobaan
Pada percobaan, digunakan fluida kerja air sebesar dua liter dan empat liter,
kemudian diukur suhu dan tekanan pada boiler, suhu pada turbin, serta arus dan
tegangan yang dihasilkan. Diperoleh data sebagai berikut :
suhu
(C)
50
52
58
66
74
90
96
100
102
102
102
103
4.1.1.2.
Tekanan
(Bar)
0
0
0
0
0
1
5
8
10
10
11
11
Volume Air 4 liter
Tabel 4.1. Suhu dan Tekanan Boiler untuk Fluida Kerja Air 2 Liter
waktu
(menit)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
suhu
(C)
32
33
33
33
34
38
40
46
48
56
60
65
70
76
84
Tekana
n (Bar)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16
17
18
19
20
21
90
94
97
98
100
102
0
4
5
7
9
10
4.1.2.2.
suhu
(C)
32
36
54
88
96
96
teganga
n (V)
2
2
0
0
0
0
arus
(A)
0
0
0
0
0
0
Tabel 4.4. Suhu Boiler, Arus dan Tegangan untuk Fluida Kerja Air 2 Liter
waktu
(menit)
suhu
(C)
teganga
n (V)
arus
(A)
1
2
3
4
5
6
7
44
82
96
96
97
97
97
3
2.5
2
1.9
1.8
1.7
1.7
0.02
0.015
0.01
0
0
0
0
V
t
(9)
Namun pada percobaan ini tidak diukur volume air yang masuk menuju turbin dan
waktu yang dibutuhkan sehingga tidak bisa didapatkan nilai debit airnya.
4.2.2. Menghitung Entalpi Uap Air Pada Turbin
Entalpi uap yang dicari adalah entalpi uap yang masuk (h1) dan keluar dari turbin (h2).
Entalpi uap didapatkan dengan menggunakan literaturn tabel referensi.
4.2.2.1.
Tabel 4.5. Entalpi Uap Masuk dan Keluar Turbin Volume Air 2 Liter
suhu
(C)
32
36
54
88
96
96
4.2.2.2.
h1
(kJ/kg)
2559.9
2567.1
2597.8
6
2655.9
6
2669.6
3
2669.6
3
h2
(kJ/kg)
2425.7
2416.2
2371.5
4
2287.1
9
2267.3
5
2267.3
5
Tabel 4.6. Entalpi Uap Masuk dan Keluar Turbin Volume Air 2 Liter
suhu
(C)
96
h1
(kJ/kg)
2580.4
1
2645.3
4
2669.2
7
2669.2
7
97
2671.3
97
2671.3
97
2671.3
44
82
96
h2
(kJ/kg)
2395.9
3
2301.6
6
2266.9
2
2266.9
2
2264.9
2
2264.9
2
2264.9
2
(10)
Dengan P adalah daya yang dihasilkan turbin, h1 adalah entalpi uap yang menuju
turbin, h2 adalah entalpi uap yang keluar turbin, dan m adalah massa uap. Sedangkan
daya listrik yang dihasilkan adalah sebesar :
P=I V
(11)
Dengan P adalah daya listrik yang dihasilkan, I dan V adalah arus dan tegangan yang
dihasilkan. Untuk mencari efisiensi, digunakan persamaan berikut :
=
Pout
100
P
Dengan Pout adalah daya listrik yang dihasilkan dan Pin adalah daya turbin.
4.2.3.1.
Tabel 4.6. Entalpi Uap Masuk dan Keluar Turbin Volume Air 2 Liter
suhu
(C)
32
36
54
88
h1
(kJ/kg)
2559.9
2567.1
2597.8
6
2655.9
h2
Pout(W
(kJ/kg) Pin (W)
)
2425.7 25.498
0
2416.2 28.671
0
2371.5 42.999
4
79
0
2287.1 70.065
0
29
(%)
0
0
0
0
6
2669.6
3
2669.6
3
96
96
4.2.3.2.
9
2267.3
5
2267.3
5
76.433
65
76.433
65
Tabel 4.6. Entalpi Uap Masuk dan Keluar Turbin Volume Air 2 Liter
suhu
(C)
44
82
96
96
97
97
97
4.3.
h1
h2
(kJ/kg) (kJ/kg)
2580.4 2395.9
1
3
2645.3 2301.6
4
6
2669.2 2266.9
7
2
2669.2 2266.9
7
2
2264.9
2671.3
2
2264.9
2671.3
2
2264.9
2671.3
2
Pin(W)
38.740
17
72.173
85
84.491
61
84.491
61
85.339
8
85.339
8
85.339
8
Pout(W
)
(%)
0.02
0.1548
78
0.0519
58
0.0236
71
0.06
0.0375
Analisa Data
Pada praktikum ini terdapat dua percobaan, yaitu mengamati suhu dan tekanan
pada boiler serta mengamati arus serta tegangan yang dihasilkan. Jika diamati,
terdapat hasil yang berbeda antara jumlah volume fluida kerja pada boiler. Volume
fluida kerja sebesar 4 liter mengalami kenaikan suhu dan tekanan yang lebih lama
dibandingkan dengan volume kerja 2 liter. Untuk volume 2 liter, tekanan mulai naik
pada menit ke-6 sedangkan untuk volume 4 liter tekanan naik pada menit ke-7.
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa siklus rankine pada
PLTU mini bekerja menggunakan fluida kerja air yang dipanaskan dan menghasilkan
uap. Uap yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin yang dikopel dengan
generator listrik sehingga dihasilkan daya listrik. Siklus pada PLTU mini ini
merupakan siklus tertutup dimana uap yang digunakan untuk memutar turbin dibuang
ke lingkungan. Besarnya volume fluida kerja yang dipanaskan pada boiler
mempengaruhi efisiensi daya yang dihasilkan, semakin besar volume akan
menghasilkan daya yang lebih besar pula.
5.2.
Saran
Pada praktikum ini, modul pembangkit sudah tidak bekerja dengan optimal.
Sebaiknya dilakukan pengecekan komponen-komponennya.
Daftar Pustaka