Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN
Tubuh membutuhkan jumlah yang berbeda untuk setiap vitamin. Setiap
orang punya kebutuhan vitamin yang berbeda. Anak-anak, orang tua, orang yang
menderita penyakit atau wanita hamil membutuhkan jumlah yang lebih tinggi
akan beberapa vitamin dalam makanan mereka sehari-hari.
Vitamin

termasuk

kelompok

zat

pengatur

pertumbuhan

dalam

pemeliharaan kehidupan. Tiap vitamin mempunyai tugas spesifik di dalam tubuh.


Karena vitamin adalah zat organic maka vitamin dapat rusak karena penyimpanan
dan pengolahan.
Vitamin merupakan nutrisi tanpa kalori yang penting dan dibutuhkan
untuk metabolisme tubuh manusia. Vitamin tidak dapat diproduksi oleh tubuh
manusia, tetapi diperoleh dari makanan sehari-hari. Fungsi khusus vitamin adalah
sebagai kofaktor (elemen pembantu) untuk reaksi enzimatik. Vitamin juga
berperan dalam berbagai macam fungsi tubuh lainnya, termasuk regenerasi kulit,
penglihatan, sistem susunan syaraf dan sistem kekebalan tubuh dan pembekuan
darah.
Lama tidak diketahuinya mengenai vitamin karena bahan-bahan makanan
mengandung vitamin yang cukup untuk mencegah timbulnya gangguan yang
hebat terhadap kesehatan. Bahan makanan yang disajikan oleh alam mengandung
berbagai vitamin dan bila dimakan secara bersama-sama akan saling melengkapi
satu sama lain. Oleh karena itu konsumsi jenis bahan makanan yang monoton
dalam waktu lama dapat menimbulkan terjadinya kekurangan vitamin.

Gejala defisiensi bervariasi dari tingkat masalah kecil, seperti sakit kepala,
masalah-masalah kulit atau hilangnya nafsu makan sampai penyakitpenyakit
yang serius misalnya beri-beri yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau
kudisan yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C dalam jangka waktu yang
panjang. Namun demikian, konsumsi vitamin yang hampir sampai pada tahap
optimum juga terjadi pada beberapa bagian grup populasi.(2)

BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Vitamin
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok
senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital
dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup"
dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki
atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak
diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N.
Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor
dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa
vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara
normal.
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat
bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin
A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin,
vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat
penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam
bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan
asupan vitamin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Buah-buahan

dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut
sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui
suplemen makanan. Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan
dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak
mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan
vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka
metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat
digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah
avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita
akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh
berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.
B. Berbagai vitamin
Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok
besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.
Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan
vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat larut dalam lemak.
Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa
(lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan
diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya
dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain
dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.

Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam
air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang
bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin
yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian
tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh
bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut
air secara terus-menerus.

Vitamin A

Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan


vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik,
terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun
pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam
menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah
rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber makanan
yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran
(terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan
(terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel,
pisang, dan pepaya).
Apabila terjadi defisiensi vitamin A, penderita akan mengalami rabun
senja dan katarak. Selain itu, penderita defisiensi vitamin A ini juga dapat
mengalami infeksi saluran pernafasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan
kondisi kulit yang kurang sehat. Kelebihan asupan vitamin A dapat

menyebabkan keracunan pada tubuh. Penyakit yang dapat ditimbulkan


antara lain pusing-pusing, kerontokan rambut, kulit kering bersisik, dan
pingsan. Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut, kelebihan vitamin A di
dalam

tubuh

juga

dapat

menyebabkan

kerabunan,

terhambatnya

pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi kulit.

Vitamin B

Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam


metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat
beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu
sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi
metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis
vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan
dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B
berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau. Vitamin B
terbagi-bagi lagi antara lain :
a. Vitamin B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah
satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga
kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi
energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping

itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak.


Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai
gangguan, seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat
mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan
sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak
mengkonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman
kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak
mengandung vitamin B1.
b. Vitamin B2
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme
di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah
satu

kompenen

koenzim

flavin

mononukleotida

(flavin

mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine


dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam
regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga
berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan
glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti
kulit, rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada
sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu.
Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit
kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.

c. Vitamin B3
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan
penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi,
metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki
peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi,
penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun
dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk
salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani,
seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat
beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini
dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis.
Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami
kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah,
dan mual.
d. Vitamin B5
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik
di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar
dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan
nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah
menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan
memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan
hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis

variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati
hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti
halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan
kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan
diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur.
e. Vitamin B6
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan
vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan
sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk
menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti
spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam
metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme
pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya
bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang
mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras,
jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin
dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram
otot, dan insomnia.
f. Vitamin B12
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang
hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada

tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan


kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak
berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga
termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam
pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan
RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati, dan daging merupakan
sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12.
Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan
darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.

Vitamin C

Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi


kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai
senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun
jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C
merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai
radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan
sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat
membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya
berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu,
vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai
jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam

penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan


lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah
vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu
mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat
menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi
vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal,
gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.

Vitamin D

Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak


ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk
olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi
oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu
metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera
memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet).
Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan
kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan
X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun
akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu
hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang.
Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula,
penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan
tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D

dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan,


muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan.

Vitamin E

Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di


dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati.
Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari
polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam
tubuh sebagai senyawa antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan
pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan.
Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E
dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain
kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan
mengalami gangguan yang berkepanjangan.

Vitamin K

Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran


darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat
pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat
terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai
kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam
glutamat. Oleh karena itu, kita perlu banyak mengkonsumsi susu, kuning

telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik bagi
pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.
C. Analisis Vitamin
1) Nikotinamid
Nama resmi

: NICOTINAMIDUM

Nama lain

: Niacinamide; Nicotinic Acid Amide; Nicotylamide; Vitamin


PP; Vitamin B3.

RM/BM

: C6H6O2N / 122,1

R. Bangun

:
N

NH2

Vitamin B3

Pemerian

: serbuk; kristal putih atau kristal tidak berwarna. Titik lebur


128-1310.

Kelarutan

: larut dalam 1 bagian air, dalam 1,5 bagian etanol, dan dalam
10 bagian gliserol. Agak sukar laryt dalam kloroform dan
eter.

Identifikasi
a. Tes warna

Nesslers Reagent (coklat-orange)

Komposisi : 1.

Larutkan 50 g merkuri

klorida dan 35 g potasium iodida dalam 200 ml


air dingin.
2. Larutkan 50 g sodium hidroksida dalam 250 ml
air dingin.
3. Tambahkan larutan 2 ke dalam larutan 1,
cukupkan volumenya 500 ml. Homogenkan dan
tuang lapisan yang jernih ke dalam botol coklat
dan terlindung dari cahaya.
Cara Kerja

: Tambahkan 3 tetes pereaksi Nessler

ke dalam 3 tetes sampel, homogenkan dan panaskan


di tangas air pada suhu 1000C, amati perubahan yang
terjadi dalam 10 menit. Lakukan jugan uji blanko.
Indikasi : Perubahan warna dari coklat-orange terjadi
dengan cepat dari amida alifatik dan tiomida.
Cyanogen Bromida Reagent (jingga)

Komposisi :1.

Potasium

sianida

ditambahkan dengan larutan bromin hingga


berwarna kuning pucat.
2) Disiapkan larutanyang terdiri dari anilin dalam
air.
3) Kocok terlebih dahulu kedua larutan sebelum
digunakan.
Cara kerja

: Tambahkan satu tetes pereaksi pada

sampel di dalam plat tetes.


Indikasi : warna jingga yang timbul disebabkan oleh
kehadiran cincin pyridin dari substitusi tunggal.
b. Ultraviolet Spectrum
Aqueous acid261 nm (A11=451a).
c. Infrared Spectrum
Principal peaks at wavenumbers 1680, 1698, 703, 1618, 1594, 1026 cm1
(KBr disk).
2. Vitamin C
Nama resmi

: ACIDUM ASCORBICUM

Nama lain

: Ascorbic Acid; Cevitamic Acid; Vitamin C.

RM/BM

: C6H8O6 / 176.1

R. Bangun

:
CH2OH
HC

OH
O
O

HO

HO

Vitamin C

Pemerian

: serbuk atau hablur; putih atau agak kuning; tidak berbau;


rasa asam. Titik lebur 1900-1920

Kelarutan

: larut dalam 3 bagian air; dalam 30 bagian etanol; dalam 10


bagian metanol; dan dalam 20 bagian propilenglikol. Larut
dalam aseton. Tidak larut dalam benzen, kloroform, eter,
petroleum eter, minyak, lemak, dan pelarut lemak.

Identifikasi

a. Tes warna
Ammoniak Perak Nitrat (hitam)
Komposisi

: untuk 20 ml perak nitrat 0,1 M

tambahkan larutan ammoniak pekat secukupnya,


larutkan dengan cepat.
Cara Kerja
: dilarutkan sampel dengan sedikit
air, dengan

penambahan

etanol

secukupnya,

tambahkan pereaksi dalam jumlah yang sama dan


catat perubahan warna yang terjadi. Panaskan
campuran dalam tangas air pada suhu 100c selama
30 detik.

Indikasi

: warna hitam menandakan terjadi

reduksi ketika pengikatan atom karbon dalam tiap


cincin dari gugus hidroksil.
Pereaksi Benedict (merah)
Komposisi : 1. Dilarutkan 1,73 g tembaga sulfat
dalam 10ml air.
2. Dilarutkan 17,3 g trisodium sitrat dan 10 g
Natrium karbonat anhidrat dalam 10 ml air
dengan bantuan pemanasan.
3. Campurkan larutan 2 dengan larutan tembaga
sulfat dan cukupkan volumenya hingga 100 ml.
Cara kerja
: tambahkan 0,5 ml pereaksi ke
dalam sampel dan panaskan dalam tangas air pada
suhu 100 c selama 3 menit.
Indikasi
: warna merah

terbentuk

dari

tembaga oksida dengan oksidator kuat separti,


asam askorbat, ditionit dan lain-lain.
Pereaksi Nessler (hitam)

Komposisi: 1.

Larutkan

50

merkuri

klorida dan 35 g potasium iodida dalam 200 ml


air dingin.
2. Larutkan 50 g sodium hidroksida dalam 250 ml
air dingin.
3. Tambahkan larutan 2 ke dalam larutan 1,
cukupkan volumenya 500 ml. Homogenkan dan

tuang lapisan yang jernih ke dalam botol coklat


dan terlindung dari cahaya.
Cara Kerja

: Tambahkan 3 tetes pereaksi Nessler

ke dalam 3 tetes sampel, homogenkan dan


panaskan di tangas air pada suhu 1000C, amati
perubahan yang terjadi dalam 10 menit. Lakukan
jugan uji blanko.
Indikasi

: Perubahan warna dari coklat-orange

terjadi dengan cepat dari amida alifatik dan


tiomida.
Palladium Kloridan (hitam)
Komposisi: 1.

Dilarutkan 0,1 g palladium

klorida dalam 5 ml asam hidroksida 2 M dengan


bantuan pemanasan, dan dicukupkan volumenya
sampai 100 ml dengan air
2. Campuran 1 dilarutkan secara bersama-sama
dengan Natrium hidroksida 2M dengan volume
yang sama.
Cara kerja
: campurkan sampel dengan 1 ml
pereaksi dan panaskan di atas tangas air pada suhu
100 c selama 2 menit. Lakukan uji blanko
Indikasi
: komponen alipatik yang memiliki
atom sulfur pada rantai dan komponen aromatik

yang memiliki atom sulfur pada rantai samping


akan memberikan warna hitam.
b. Ultraviolet Spectrum
Aqueous acid243 nm (A11=556a).

c. Infrared Spectrum
Principal peaks at wavenumbers 1026, 1111, 1312, 1136, 1653, 990 cm1
(Nujol mull).

3. Asam Folat
Nama resmi
Nama lain

: ACIDUM FOLICUM
: Folacin; Folinsyre; Pteroylglutamic Acid;
Pteroylmonoglutamic Acid, Vitamin B9.

RM/BM

: C19H19N7O6 / 441.4

R. Bangun

H
N

H2N

N
H
N

N
N

H
N

COOH

COOH

Asam Folat

Pemerian

: serbuk mikrokristal; berwarna kuning hingga jingga.

Kelarutan

: sangat sukar larut dalam air; praktis tidak larut dalam etanol
(95%)P, dalam kloroform P, dalam ester P, dalam aseton P,
dan dalam benzen P. Mudah larut dalam asam klorida encer
P panas dan dalam sulfat panas P.

Identifikasi
:
a. High Performance Liquid Chromatography
System HZRetention time, 1.5 min (folate); system HAARetention
time, 3.6 min.
b. Ultraviolet Spectrum
Aqueous alkali256 (A11=549a), 283 nm (A11=539a).

c. Infrared Spectrum
Principal peaks at wavenumbers 1686, 1602, 1636, 1191, 1567,
1225 cm1 (KBr disk).
4. Vitamin B12
Nama resmi
: CYANOCOBALAMIN
Nama lain
: Cobamin; Cycobemin; Vitamin B12.
RM/BM
: C63H88CoN14O14P / 1355.4
R. Bangun

CN
O

H2N

CH3

CH3

NH2
H2N

O
O

H3C

Co

CH3

H2N

NH2

CH3

CH3

H3C

CH3
H3C

NH
O

NH2

N+

CH3

O
P
N

OO

CH3

HO

O
OH

Vitamin B12

Pemerian
Kelarutan

: kristal atau serbuk, higroskopis, merah pekat.


: larut dalam 80 bagian air dan dalam 180 bagian etanol

(90%); praktis tidak larut dalam kloroform dan eter.


Identifikasi
:
a. Ultraviolet Spectrum
Water278 (A11=119a), 361 (A11=207a), 550 nm (A11=63a).
b. Infrared Spectrum
Principal peaks at wavenumbers 1660, 1497, 1575, 1070, 1150, 1220 cm1
(KBr disk).
5. Vitamin B1
Nama resmi

: THIAMIN HYDROCLORIDUM

Nama lain

: Aneurine Chloride Hydrochloride; Vitamin B1, Tiamina


Hidroklorida.

RM/BM

R. Bangun

: C12H17ClN4OS,HCl / 337.3

:
H3C

NH2
S

Cl-

N+

OH
CH3
Vitamin B1

Pemerian

: serbuk, kristal; tidak berwarna atau putih. Titik lebur 2480

Kelarutan

: larut dalam 1 bagian air; dalam 100 bagian etanol (95%);


dan dalan 18 bagian gliserol. Praktis tidak larut dalam
alkohol sehidrat, benzen, heksana, kloroform, dan eter.
Larut dalam metanol.

Identifikasi

a. Tes warna
Dilarutkan kira-kira 5 mg tiamin hidroklorida dalam campuran 1 ml dari
larutan asetat dan 1ml dari larutan Natrium hidroksida 10% menghasilkan
warna kuning. Setelah pemanasan di atas tangas air berwarna cokelat.
Dengan penambahan sulfida berwarna hitam.
b. Ultraviolet Spectrum
Aqueous acid246 nm (A11=450a); aqueous alkali232 nm (A11=566b),
336 nm.

c. Infrared Spectrum
Principal peaks at wavenumbers 1660, 1618, 1048, 1237, 1595, 1228 cm1
(thiamine hydrochloride, KBr disk).

6. Vitamin B2
Nama resmi
Nama Lain
RM/BM
R. Bangun

: RIBOFLAVINUM
: Lactoflavin; Riboflavine; Vitamin B2; Vitamin G.
: C17H20N4O6 / 376.4
:
OH

HO

H
H

HO

HO

H3C
H3C

O
NH

N
O
Vitamin B2

Pemerian
Kelarutan

: kuning atau jingga kuning; serbuk. Titik lebur 2780-2820.


: larut dalam 3000-20000 air. Praktis tidak larut dalam etanol,
aseton, kloroform, dan eter. Sangat sukar larut dalam
larutan alkali hidroksida.

Identifikasi
:
a. Ultraviolet Spectrum
Aqueous acid267 nm (A11=820a); aqueous alkali270 nm, 356 nm.

b. Infrared Spectrum
Principal peaks at wavenumbers 1544, 1575, 1641, 1715, 1235, 1070 cm1
(KBr disk).
7. Vitamin B6
Nama resmi
Nama lain
RM/BM
R. Bangun

: PHYRIDOXINI HYDROCLORIDUM
: phyridoxina hidroklorida; Vitamin B6; Adermine; Pyridoxol
: C8H11NO3,HCl / 205.6
:
N

CH3

HO
OH

. HCl

OH

Vitamin B6

Pemerian
Kelarutan

: serbuk putih atau kristal. Tititk lebur 2050-2120.


: larut dalam 5 bagian air dan dalam 90 bagian etanol. Praktis
tidak larut dalam kloroform dan eter. Larut dalam aseton.

Identifikasi
:
a. Tes warna
Test mandellins ( biru-abu2-hijau)
Komposisi :dilarutkan 1,0 g ammonium vanadat dalam 1,5 ml air dan

b.

cukupkan hingga 100 ml air dengan konsentrasi asam sulfur.


Cara kerja : tambahkan 1 tetes pereaksi pada sampel di atas plat tetes.
Ultraviolet Spectrum
Aqueous acid290 .nm (A11=523a); phosphate buffer (pH 6.88)
254 nm (A11=219a), 324 nm (A11=426a).

c.

Infrared Spectrum
Principal peaks at wavenumbers 1277, 1212, 1015, 1540, 870, 1086 cm1
(pyridoxine hydrochloride, KBr disk).

8. Alfatokoferol
Nama resmi
Nama lain
RM/BM
R. Bangun

Pemerian
Kelarutan

: TOCOPHEROLUM
: alfa tokoferol, vitamin E
: C29H50O2 / 256
:

: praktis tidak berbau dan tidak berasa.


: tidak larut dalam air; sukar larut dalam larutan alkali; larut
dalam etanol, dalam eter, dalam aseton, dan dalam minyak
nabati. Sangat mudah larut dalam kloroform.

Identifikasi
:
a. Tes warna
Larutan dalam alkohol dengan penambahan HNO3 akan menghasilkan
warna merah.
b. Spectrum IR

Untuk penetapan kadar alfa-tokoferol dalam etanol digunakan panjang


gelombang 292 nm atau 298 nm dalam sikloheksan. Sementara itu, untuk
alfa-tokoferol asetat panjang gelombang 284 nm dapat digunakan untuk
kedua pelarut tersebut.
9. Betakaroten
Nama resmi
: BETACAROTEN
Nama lain
: vitamin A
RM/BM
: C40H56 / 536,9
R. Bangun
:

Pemerian

: hablur serbuk berwarna merah, merah kecokelatan hingga


ungu kecoklatan

Kelarutan

: tidak larut dalam air, larutan asam, atau alkali.larut dalam


kloroform dan karbon disulfida. Larut dalam eter, pelarut
hexan, dan minyak sayur. Praktis tidak larut dalam metil

alkohol dan alkohol.


Identifikasi
:
a. Tes warna
Metode Carr dan Price :
Sampel dilarutkan dalam CHCl3 bebas air dengan penambahan SbCl3 akan
menghasilkan warna biru.
b. Spectrum uv
Absorbansi larutan diukur pada panjang
dalam daftar berikut dan

gelombang yang tertera

dihitung sebagai absorbansi r terhadap

absorbansi pada 328 nm.


10. Kolekalsiverol
Nama resmi
: CHOLECALCIFEROLUM
Nama lain
: kolekalsiferol, vitamin D3
RM/BM
: C27H44O / 384,64
R. Bangun
:

H3C
H

CH3
CH3

CH3
H
CH2
H
HO

H
H

Kolekalsiferol

Pemerian
Kelarutan

: hablur putih tidak berbau. Melebur pada suhu 850.


: tidak larut dalam air; larut dalam etanol, dalam kloroform
dan dalam minyak lemak.

Identifikasi
:
a. Tes warna
Larutkan 0,5 mg sampel k dalam kloroform P, tambahkan 0,3 ml asetat
anhidrida P dan 0,1 ml asam sulfat P; kocok kuat-kuat.terjadi warna
merah terang, lalu berubah menjadi ungu-biru-hijau.
b. Ultraviolet Spectrum
Dalam etanol P pada panjang gelombang 263 nm.
11. Vitamin B5
Nama resmi
: ACIDUM PANTOTHENICUM
Nama lain
: asam pantotenat, vitamin B5
RM/BM
: C9H17NO5 / 219,23
R.Bangun
:

Pemerian

: cairan jernih, kental, tidak berwarna, tidak berbau, rasa

Kelarutan

pahit, agak higroskopik.


: Mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%) p, agak
sukar larut dalam kloroform p, sukar larut dalam eter p.

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa
organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam
metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Adapun sumber dan macam-macam penyakit yang ditimbulkan dari masingmasing jenis vitamin adalah sebagai berikut :
1. Vitamin A
Sumber vitamin A = susu, ikan, sayuran berwarna hijau dan kuning, hati,
buah-buahan warna merah dan kuning (cabe merah, wortel, pisang, pepaya,

dan lain-lain.
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin A = rabun senja,
katarak, infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, kulit

yang tidak sehat, dan lain-lain.


2. Vitamin B1
Sumber yang mengandung vitamin B1 = gandum, daging, susu, kacang

hijau, ragi, beras, telur, dan sebagainya


Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B1 = kulit

kering/kusik/busik, kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang.


3. Vitamin B12
sumber yang mengandung vitamin B12 = telur, hati, daging, dan lainnya
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12 = kurang darah
atau anemia, gampang capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada kulit,
dan sebagainya
4. Vitamin C
Sumber yang mengandung vitamin C = jambu klutuk atau jambu batu,

jeruk, tomat, nanas, sayur segar, dan lain sebagainya


Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin C = mudah infeksi
pada luka, gusi berdarah, rasa nyeri pada persendian, dan lain-lain

5. Vitamin D
sumber yang mengandung vitamin D = minyak ikan, susu, telur, keju, dan

lain-lain
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D = gigi akan lebih
mudah rusak, otok bisa mengalami kejang-kejang, pertumbuhan tulang

tidak normal yang biasanya betis kaki akan membentuk huruf O atau X.
6. Vitamin E
sumber yang mengandung vitamin E = ikan, ayam, kuning telur, kecambah,

ragi, minyak tumbuh-tumbuhan, havermut, dsb


Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin E = bisa mandul baik

pria maupun wanita, gangguan syaraf dan otot, dll.


7. Vitamin K
sumber yang mengandung vitamin K = susu, kuning telur, sayuran segar,

dkk
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin K = darah sulit
membeku bila terluka/berdarah/luka/pendarahan, pendarahan di dalam
tubuh, dan sebagainya (organisasi)

DAFTAR PUSTAKA
Abd,Rohman. Sudjadi. Analisis Kuantitatif Obat. Yogyakarta : UGM Press. 2008
Clarke's Analysis of Drugs and Poisons. versi chm. 2005
Ditjen POM. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : DepKes RI. 1949.
Ditjen POM. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : DepKes RI. 1995.
http://en.wikipedia.org/wiki/File:Pantothenic_acid_structure.svg
http://en.wikipedia.org/wiki/File:Tocopherol,_alpha-.svg
http://en.wikipedia.org/wiki/File:Beta-carotene-2D-skeletal.svg
http://wikipedia. Vitamin. Org.
James, Reynold.F. Martindale Edisi 29. London: The Pharmaceutical Press. 1989.
Syahruddin, Kasim, dkk. 2007. Biokimia. Makassar: UPT MKU Universitas
Hasanuddin.

Anda mungkin juga menyukai