Oleh :
Muhlis Isnanto
125020301111026
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
yang wajar'
Laporan Tujuan umum keuangan (GPFRs) dirancang untuk pengguna yang
melaksanakan uji tuntas dan yang memiliki kemampuan yang diperlukan untuk
memahami pentingnya praktik akuntansi kontemporer
Dengan program kerangka konseptual, profesi akuntansi akan dapat melahirkan pandangan bahwa
suatu laporan akuntansi jika dipersiapkan dengan sempurna, maka hasilnya akan lebih objektif dan
akaan lebih dapat dipercaya jika laporan tersebut sudah mencerminkan transaksi atas pelaoran suatu
entitas bisnis.
Pada umumnya, akuntansi keuangan di hampir semua Negara sudah diatur dengan demikian
ketatnya,dimana banyak standard akuntansi yang mengatur bagaimana transaksi itu diakui, diukur
dan diungkapkan. Dan semua laporan yang dihasilkan dari proses akuntansi tentunya dipengarruhi
secara langsung oleh regulasi standard akuntansi setempat. Ketika suatu standar akuntansi yang ada
berubah, atau standard akuntansi yang baru diterbitkan, maka akan mengakibatkan pengaruh
tertentu atas rekening-rekening yang ada, termasuk dalam hal ini laporan keuangan yang akan
diterbitkan ke public. Idealnya, pengguna laporan keuangan seharusnya memiliki pemahaman yang
cukup atas berbagai standar akuntansi, karena tanpa mengetahui hal tersebut, akan sangat susah
untuk meninterpretasikan apa yang yang benar-benar direfleksikan oleh suatu laporan keuangan.
Tinjauan Atas Perkembangan dan Regulasi dari Praktik Akuntansi
Regulasi akuntansi sebenarnya baru mulai ada pada saat abad ke-20. Sebelumnya, hanya terdapat
sedikit pemisahan (limited separation) antara pemilik dan manajemen suatu entitas bisnis. Dan
kebanyakan system akuntansi yang didesain saat itu lebih dominan ditujukan kepada pemilik atau
manajer. Dan pada abad saat ini, telah terdapat peningkatan pemisahan antara pemilik dan
manajemen. Sebenarnya, system double entry sebelumnya, mirip dengan system yang sekarang kita
pakai. Dalam buku yang ditulis oleh luca pacioli, dalam system tersebut sudah dikenal istilah
system debet-kredit, jurnal, dan buku besar. Sebelum abad ke-19 tiba, akuntan-akuntan yang berasal
dari amerika serikat dan inggris tidak pernah membentuk badan professional secara bersama-sama.
Menurut Goldberg (1949), Society of Accountant dibentukpada tahun 1854 di Edinburg, kemudian
Instituted of Chartered Accountant in England and Wales (ICAEW) pada tahun 1880. Adapun di
USA, American Association of Public Accountant didirikan pada tahun 1887. Dan asosiasi inilah
yang menjadi cikal bakal terbentuknya AICPA. Sebagaimana dikatakan sebelumnya, karena hasil
dari praktik akuntansi memiliki dampak kepada berbagai keputusan yang dibuat, maka praktik
akuntansi pada umumnya diregulasi secara secara ketat. Walaupun begitu, sejarah dari regulasi
akuntansi keuangan ini masih tergolong baru dan sebelum abad ke-20 tiba, masih belum banyak
regulasi yang mengatur masih melibatkan pendokumentasian yang umum digunakan dalam praktik
akuntansi. Penelitian ini membawa kepada perkembangan dan keberterimaan atas dasar-dasar
akuntansi dan semua akuntan dalam hal ini diharapkan dapat mengikutinya. Seiring berlalunya
waktu, prinsip-prinsip umum memberikan jalan untuk perkembangan standar akuntansi yang lebih
spesifik. Standar akuntansi mulai diterbitkan oleh berbagai badan professional akuntansi diberbagai
penjuru dunia di sekitar tahun 1970 dan aktivitas pembuatan standar telah meningkat sejak saat itu.
Dan praktik akuntansi keuangan hari ini umumnya telah diatur sejumlah besar standar akuntansi.
Rasionalitas Atas Regulasi Praktik Akuntansi Keuangan
seperti yang diindikasikan diatas, walaupun laporan akuntasi sudah ada semenjak ratusan tahun
yang lalu, regulasi akuntansi masih merupakan phenomena akhir-akhir ini. Banyak perubahanperubahan regulasi yang diperkenalkan USA sekitar 1930-an dan diikuti dengan depresi hebat
(great depression). benar atau salah, itu telah dipertentangkan bahwa masalah bawaan yang terdapat
dalam akuntansi membawa kepada kemiskinan dan keputusan investasi yang tidakterinformasikan.
Dan mungkin merupakan suatu hal yang sangat tidak adil untuk menyalahkan kejadian seperti great
depression atas akuntansi, akan tetapi kejadian seperti itu menjadi bahan bakar bagi keinginan
public agar informasi yang dihasilkan perusahaan diatur dengan regulasi yang lebih ketat lagi.
Dokumen atas regulasi dari praktik akuntasi keuangan yang terus berlanjut dengan terbitnya
berbagai standar yang baru ataupun revisi dari standar sebelumnya telah mengundang berbagai
perdebatan antara yang mendukung dan yang menentang adanya suatu regulasi dalam suatu praktik
akuntasi. Argument ini muncul dari pihak yang meyakini tidak dperlukannya suatu regulasi dan
pihak yang menekankan pentingnya eksistensi dari suatu regulasi. Adapun argument dari kedua
belah pihak akan disebutkan dibawah ini :
1. Beberapa alasan dari pihak pendukung regulasi, diantaranya adalah
-
Pasar untuk suatu informasi tidak akan efisien tanpa adanya suatu regulasi yang
2. Adapun alasan dari pihak yang membantah pentingnya regulasi tersebut adalah :
-
Informasi akuntansi sama saja dengan barang lain, dan orang (dalam hal ini pengguna
laporan keuangan) akan dipersiapkan untuk membayar sejumlah tertentu untuk
memperolehnya lalu digunakan. Ini akan membawa kepada titik keseimbangan optimal
Ketika suatu regulasi diperkenalkan, ada dua teori yang menjelaskan siapa yang beruntung dengan
adanya regulasi tersebut.
3.
Teori ini menyatakan bahwa regulasi diterbitka atau diperkenalkan untuk melndungi
kepentingan public/masyarakat (public interest). Proteksi ini diperlukan sebagai akibat dari
ineffisiensi pasar. Teori ini mengasumsikan bahwa regulator (pemerintah) adalah pelaksana
netral atas kepentingan public dan tidak membiarkan kepentingannya sendiri mempengaruhi
proses pengambilan keputusannya.
4. Capture theory
Teori ini membantah bahwa walaupun teori itu diperkenalkan untuk melindungi kepentingan
masyarakat, mekanisme peregulasian sering dikontrol (capture) sehingga hal itu berubah
dengan melindungi kepentingan dari kelompok tertentu dalam masyarakat, dan pada
umumnya adalah orang yang aktivitasnya paling dipengaruhi oleh regulasi.
Peranan Penilaian Profesional Dalam Akuntansi Keuangan
Dalam proses akuntansi, akuntan dalam hal ini sangat diharapkan sebaiknya dapat bersikap objektif
dan terbebas dari bias ketika menjalankan tugasnya. Informasi yang disaikan sebaiknya
mencerminkan secara akurat atas transaksi/ kejadian dan itu harus netral dan dapt diverifikasi.
Walaupun begitu, dapatkah kita betul-betul menerima bahwa akuntansi itu dapat selamanya netral
atau objektif? Saat ini, diberbagai tempat disekeliling dunia, para standard-setter sudah mulai
mempertimbangkan secara eksplisit impliksi social dan ekonomi yang muncul dalam standar yang
akan meraka buat kedepannya untuk diperkenalkan.
Peran pertimbangan profesional dalam pelaporan keuangan antara lain:
1. Sedangkan perlakuan akuntansi banyak transaksi dan peristiwa diatur, banyak orang lain
yang tidak diatur
2. Akuntan diharapkan untuk bersikap objektif dan bebas dari bias (meskipun, seperti yang
akan kita lihat, berbagai teori akuntansi pertanyaan apakah akuntan akan memungkinkan
objektivitas untuk menentukan pemilihan metode akuntansi)
3. Informasi yang dihasilkan harus setia mewakili mendasari transaksi dan bersikap netral dan
dapat diverifikasi
4. Pertimbangan implikasi ekonomi dan sosial standar akuntansi yang mungkin menyiratkan
bias dalam pengembangan dan pelaksanaannya
- pembuat standar menghadapi 'dilema yang membutuhkan keseimbangan halus variabel
akuntansi dan non-akuntansi'
Kita mempertimbangkan berbagai perpektif teori yang diajukan sebagai penjelasan mengapa
metode akuntansi yang biasa digunakan boleh diimplementasikan oleh entitas pelaporan. Sejalan
dengan perspektif objektivitas bahwa organisasi sebaiknya memilih metode akuntansi yang terbaik
yang dapat merefleksikan kinerja mereka yang sebenarnya.
kinerja keuangan
tidak mempertimbangkan manfaat komparatif regulasi
2. perspektif oportunistik
- mengasumsikan bahwa seleksi metode akuntansi didorong oleh kepentingan pribadi
- metode akuntansi yang memberikan hasil yang diinginkan untuk preparers dipilih
.
Kekuatan Yang Dimiliki Oleh Akuntan
Mungkin dalam berbagai literature fiksi dan berbagai film yang pernah ditampilkan, biasanya
akuntan dianggap sebagai pihak yang lemah. Akan tetapi sebenarny, banyak orang yang tidak
menyadari akan hebatnya posisi akuntan tersebut. Seorang pada hari ini dianggap memiliki
kekuatan yang powerful. Hal itu dikarenakan :
1. Karena apa yang dihasilkan proses akuntansi mempengaruhi banyak keputusan seperti
keputusan apakah memilih untuk menginvestasikan atau meminjam dana dari kreditor,
apakah menmbah karyawan atau menmbah mesin, dan sebagainya.
2. Akuntan sebagai penyedia informasi, dianggap memiliki kekuatan untuk mendorong
perubahan perilaku dari suatu perusahaan, dan yang terakhir, dengan berdasarkan pada
kinerja,
3. Akuntan dapat memberikan opini/pendapat atas laporan keuangan perusahaan