Didirikan
2 Juni 1961
Jenis
Universitas negeri
Rektor
Jumlah
mahasiswa
Lokasi
Warna
Hijau
Julukan
Unsyiah
Situs web
www.unsyiah.ac.id
Universitas Syiah Kuala, disingkat Unsyiah, adalah perguruan tinggi negeri di Banda
Aceh, Indonesia, yang berdiri pada 2September 1961. Universitas ini terletak di Banda Aceh,
tepatnya di Kota Pelajar dan Mahasiswa (disingkat Kopelma) Darussalam. Kampus Unsyiah
berjarak 8 km ke arah timur Kota Banda Aceh, 22 km dari Bandara Sultan Iskandar Muda, dan
10 km dariPelabuhan Malahayati di Krueng Raya.
Sejarah Ringkas
Universitas Syiah Kuala, merupakan wujud dari keinginan rakyat Aceh untuk memiliki sebuah
lembaga pendidikan tinggi negeri, sebagaimana yang pernah ada dan berkembang pada masa
silam.
Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Kerajaan Aceh telah menjadi pusat
pengembangan ilmu pengetahuan yang terkenal. Para mahasiswa dan staf pengajar berasal dari
berbagai penjuru dunia, seperti Kesultanan Turki, Iran, dan India. Syiah Kuala, yang namanya
ditabalkan pada perguruan tinggi negeri di Serambi Mekkah ini, adalah seorang ulama
Nusantara terkemuka yang bernama Tengku Abdur Rauf As Singkili di abad XVI, yang terkenal
baik di bidang ilmu hukum maupun keagamaan.
Pada tahun 1957, awal Provinsi Aceh terbentuk, para pemimpin pemerintahan Aceh, antara lain
oleh Gubernur Ali Hasjmy, Penguasa Perang Letnan Kolonel H. Syamaun Ghaharu dan Mayor T.
Hamzah Bendahara serta didukung para penguasa, cendikiawan, ulama, dan para politisi
lainnya telah sepakat untuk meletakkan dasar bagi pembangunan pendidikan daerah Aceh.
Tanggal 21 April 1958, Yayasan Dana Kesejahteraan Aceh (YDKA) dibentuk dengan tujuan
mengadakan pembangunan dalam bidang rohani dan jasmani guna mewujudkan kesejahteraan
dan kebahagiaan bagi masyarakat. YDKA pada awalnya dipimpin oleh Bupati M. Husen, Kepala
Pemerintahan Umum pada Kantor Gubernur pada waktu itu, yang kemudian dipimpin oleh
Gubernur Ali Hasjmy. YDKA menyusun program antara lain:
Selaras dengan ide tersebut, tanggal 29 Juni 1958, Penguasa Perang Daerah Istimewa Aceh
membentuk Komisi Perencana dan Pencipta Kota Pelajar/Mahasiswa. Komisi yang dipandang
sebagai saudara kandung YDKA ini mempunyai tugas sebagai komisi pencipta, badan pemikir,
dan inspirasi bagi YDKA, sehingga komisi ini dipandang sebagai modal utama pembangunan
perkampungan pelajar/mahasiswa.
Tugu Darussalam
Komisi pencipta diketuai oleh Gubernur Ali Hasjmy dan Letkol T. Hamzah sebagai wakil ketua.
Hasil karyanya yang pertama adalah menciptakan nama Darussalam untuk kota
pelajar/mahasiswa, dan Syiah Kuala untuk universitas yang didirikan. Seterusnya berbagai
usaha dilakukan oleh YDKA bersama Komisi Pencipta untuk mewujudkan pembangunan
Darussalam dan Universitas Syiah Kuala.
Tekad pemerintah dan rakyat Aceh untuk membangun kembali dunia pendidikan Aceh, telah
terpatri dengan kokoh di dalam dada, sehingga setahun kemudian, pada tanggal 17
Agustus 1958 telah dilangsungkan upacara peletakan batu pertama kota pelajar/ mahasiswa
(KOPELMA) Darussalam oleh Menteri Agama K.H. Mohd. Ilyas atas nama pemerintah pusat,
seminggu kemudian diikuti dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung di
Darussalam yang dilakukan oleh Menteri PDK Priyono.
Setahun kemudian keinginan dan cita-cita rakyat Aceh untuk memiliki sebuah perguruan tinggi
telah menjadi kenyataan. Kota Pelajar Mahasiswa Darussalam secara resmi dibuka
Presiden Soekarno pada tanggal 2 September 1959, diiringi pembukaan selubung Tugu
Darussalam dan peresmian pembukaan fakultas pertama dari Universitas Syiah Kuala,
yaitu Fakultas Ekonomi. Tanggal 2 September ini selanjutnya ditetapkan sebagai Hari
Pendidikan Daerah Aceh, yang diperingati setiap tahun oleh rakyat Aceh, hari yang mengandung
makna kebangkitan kembali pendidikan di daerah ini.
Sejarah telah membuktikan bahwa tekad bulat telah mewujudkan cita-cita menjadi kenyataan,
dan kenyataan ini telah diabadikan dalam guratan pada Tugu Darussalam melalui tulisan tangan
seorang pemimpin negara.
Mulai saat itu, semua komponen rakyat Aceh ikut mencurahkan pikiran dan tenaga serta bekerja
bahu membahu dalam membangun Darussalam sehingga berdirinya Universitas Syiah Kuala.
Polisi, tentara, pegawai, anak sekolah, rakyat di sekitar perkampungan Darussalam, turut serta
bergotong royong dengan penuh keikhlasan untuk mendirikan dan menyumbangkan tenaga bagi
pembangunan Darussalam, yang dipandang sebagai "Jantung Hati Rakyat Aceh".
Cikal bakal Unsyiah yang dimulai dari Fakultas Ekonomi yang tidak lain adalah bagian
dari Universitas Sumatera Utara, dilanjutkan dengan pembentukan Fakultas Kedokteran Hewan
dan Ilmu Peternakan pada tahun 1960. Unsyiah, sebagai sebuah universitas secara resmi baru
dinyatakan pada tanggal 21 Juni 1961 melalui SK Menteri PTIP No. 11 Tahun 1961 dan
pengesahaannya melalui Keputusan Presiden No. 161 tanggal 24 April tahun 1962. Bersamaan
dengan SK pembukaan Unsyiah, maka dibuka pula Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
dan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat.
Pengembangan Unsyiah dilanjutkan dengan pendirian Fakultas Teknik, Fakultas
Pertanian, Fakultas Kedokteran, Fakultas MIPA, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Disamping
9 buah Fakultas dengan jenjang strata 1 tersebut, hingga saat ini Unsyiah telah memiliki
program profesi untuk dokter dan dokter hewan, program diploma 3 (D-III)Fakultas Ekonomi,
Fakultas Teknik, Fakultas MIPA, program diploma 2 (D-II PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, program S1 Ekstensi Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik dan
Fakultas Pertanian, serta kelas paralel S1 FKIP.
Selain itu, Universitas Syiah Kuala juga telah membuka program Pasca Sarjana (PPs) Magister
Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP), Magister Manajemen (MM), Konservasi Sumber
Daya Lahan (KSDL), Manajemen Pendidikan (MP), dan Magister Teknik (MT). Pada tahun ajaran
1998/1999, Universitas Syiah Kuala telah menerima mahasiswa baru untuk Program Doktor (S3)
dalam bidang ilmu ekonomi.
Struktur Organisasi
Organisasi dan tatalaksana Unsyiah, diatur berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 0200/O/1995. Selain daripada itu telah ditetapkan pula Statuta Unsyiah
berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0426/O/1992 , sebagai
pedoman dasar dan acuan untuk penyelenggaraan pengembangan program, penyelenggaraan
kegiatan fungsional dan sebagai rujukan untuk berbagai pengembangan dan prosedur
operasional.
Unsyiah dipimpin oleh Rektor yang bertanggung jawab kepada Menteri Pendidikan Nasional.
Pimpinan Universitas, yaitu Rektor dan keempat Pembantu Rektor, didampingi oleh Senat
Universitas dan Dewan Penyantun. Dibawah Universitas terdapat unsur pelaksana akademik
(Fakultas, Program Studi Pascasarjana dan Doktor, Serta lembaga), unsur pelaksana
administratif (biro-biro), dan unsur penunjang yang berupa Unit Pelaksana Teknis (UPT).
Disamping itu terdapat pula beberapa unit organisasi non-struktural dan unsur pelengkap.
Fakultas Ekonomi
Fakultas Ekonomi
Ekonomi Akuntansi
Ekonomi Manajemen
Klinik Veteriner
Fakultas Hukum
Fakultas Hukum
Hukum
Fakultas Teknik
Fakultas Teknik
Teknik Sipil
Teknik Mesin
Teknik Kimia
Teknik Arsitektur
Teknik Elektro
Teknik Industri
Teknik Geofisika
Teknik Pertambangan
Teknik Otomotif
Teknik Geologi
Teknik Perminyakan
Fakultas Pertanian
Agribisnis
Produksi Ternak
Teknik Pertanian
Agroteknologi
Ilmu Tanah
Ilmu PKK
Ilmu PPKn
Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran
Pendidikan Dokter
Ilmu Keperawatan
Kedokteran Gigi
Psikologi
Fakultas MIPA
Matematika
Fisika
Biologi
Kimia
Informatika
Farmasi
Ilmu Politik
Sosiologi
Ilmu Komunikasi
Ilmu Kesikatan
Fakultas Kelautan dan Perikanan
Ilmu Kelautan
Budidaya Perairan
Saat ini, Universitas Syiah Kuala memiliki sembilan fakultas. Secara berurutan sesuai dengan
tahun berdirinya, fakultas-fakultas tersebut adalah:
1. Fakultas Ekonomi berdiri tahun 1959;
23.Magister Agribisnis
24.Magister Kimia (MKIM)
25.Magister Teknik Industri
26.Magister Biologi
27.Magister Fisika
Pranala luar
(Indonesia) Situs resmi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala
(Indonesia) Situs resmi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)
(Indonesia) Situs resmi Fakultas Kelautan & Perikanan Universitas Syiah Kuala
5 Oktober 1985
Jenis
Rektor
Lokasi
Lhokseumawe, Aceh
Situs web
http://www.pnl.ac.id
Politeknik Negerl Lhokseumawe (PNL), adalah salah satu Pendidikan Tinggi yang berada
di Lhokseumawe, Aceh Utara.
Politeknik Negeri Lhokseumawe didirikan pada tahun 1985, pada awalnya bernama Politeknik
Unsyiah yang merupakan bagian dari Universitas Syiah Kuala. Pada saat awal didirikan
Politeknik Unsyiah, yang didanai oleh Bank Dunia XIII, membuka tiga jurusan program Diploma
3 yaitu, jurusan Teknik Sipil, Teknik Kimia dan Teknik Mesin. Proses penyelenggaraan pendidikan
dimulai pada tanggal 5 Oktober 1987.
Setahun kemudian yaitu pada tahun 1988 dibuka jurusan Teknik Elektro untuk program studi
Teknik Listrik. Selanjutnya untuk program studi Teknik Telekomunikasi dan program studi Teknik
Elektronika yang merupakan bagian dari jurusan Teknik Elektro dibuka pada tahun 1989 (Teknik
Telkom) dan tahun 1992 (Teknik Elektronika). Jurusan dan program studi tersebut di atas adalah
bidang studi rekayasa. Untuk bidang Tata Niaga yaitu Program Studi Akuntansi, Keuangan dan
Perbankan dan Administrasi Bisnis dibuka pada tahun 1998.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 100/0/1997, tanggal
9 Mei 1997 Politeknik yang dulunya merupakan bagian dari Universitas Syiah Kuala dinyatakan
kemandiriannya sebagai Perguruan Tinggi Negeri yaitu Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Politeknik Negeri Lhokseumawe disamping menyelenggarakan pendidikan profesional Diploma
3, lama studi 3 tahun, dengan gelar akademiknya Ahli Madya (A.Md). Dalam rangka
pengembangan misinya maka pada tahun 2003 yang lalu, khususnya di jurusan Teknik Sipil
telah membuka program D4 (4 tahun) yang setara dengan S 1 sesuai dengan keijinan dari
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi nomor 3025/D/T/2002 tanggal 28 Oktober 2002. untuk
program studi Rekayasa Bangunan Transportasi, yang Insya Allah tahun 2007 akan mewisuda
lulusan perdananya dengan gelar akademik Sarjana Sains Terapan (S.ST)
Dalam merealisasikan pendidikan tinggi pada jalur profesional menghadapi perkembangan
teknologi dan globalisasi untuk tahun ajaran 2006/2007 ini, Politeknik Negeri Lhokseumawe
dalam menyikapi kebutuhan pasar yang berorientasi pada praktek dan profesinalisme, jurusan
Teknik Elektro membuka program D4 untuk bidang studi Teknologi Industri dan bidang Studi
Instrumentasi dan Otomasi Industri (IOI).
Dengan dibukanya program D4 ini, akan terjawab tantangan dari era globalisasi dewasa ini,
disamping output yang dihasilkan oleh Politeknik Negeri Lhokseumawe khususnya, dapat
diserap oleh pasar kerja yang berorientasi pada industri (practical Oriented Education) yang
secara nyata memberi konstribusi positif, disamping bidang-bidang lainya yang siap bersaing
dipasar global.
Universitas Samudra
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
1 Mei 1972
Jenis
Lokasi
Universitas Samudra atau unsam (sering disebut juga Universitas Samudra Langsa) adalah
sebuah perguruan tinggi negeri yang terdapat di Kota Langsa, Aceh, Indonesia. Universitas ini
memiliki 5 fakultas dan 11 program studi.
Sejarah
Peguruan tinggi ini telah mulai dirintis pendiriannya sejak tahun 1963, ketika itu Al-Jamiatul
Wasliyah cabang Aceh Timur berinisiatif mendirikan sebuah lembaga perguruan tinggi yaitu
fakultas ekonomi, yang berafiliasi pada Universitas Al-Wasliyah Medan. Selanjutnya pada tahun
1971 beberapa tokoh masyarakat dan pemerintah daerah Aceh Timur bekerja sama untuk
membuka perguruan tinggi dengan mendirikan Yayasan Perguruan Tinggi bernama Yayasan
Pendidikan Samudra.
Sebagai tindak lanjut yayasan kemudian bekerja sama dengan Universitas Syiah Kuala Banda
Aceh yang diawali dengan mengadakan konsultasi dengan rektornya yang pada saat itu dijabat
oleh Prof. Drs. A. Majid Ibrahim. Kemudian dalam rangka pengembangan berikutnya yayasan
juga bekerja sama dengan Universitas Islam Sumatera Utara ( UISU) di Medan, yang
membuahkan hasil dimana mahasiswa dapat menyelesaikan kuliahnya dan menjadi sarjana
perdana fakultas ekonomi sebanyak 66 orang.
Pada tahun 1976 dibuka dua sekolah tinggi lagi yaitu Sekolah Tinggi Hukum dan Pengetahuan
Masyarakat (STHPM), dan Sekolah Tinggi Ekonomi (STE). Melalui proses yang panjang, pada
tahun 1981 kedua perguruan tinggi tersebut kemudian memperoleh status terdaftar yang
direalisasi melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 01998 dan 0199
tahun 1981.
Melalui proses perkembangan berikutnya kedua sekolah tersebut melebur menjadi fakultas
hukum dan fakultas ekonomi dan ditambah dua fakultas lain yaitu fakultas pertanian dan fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan. Rencana tersebut selanjutnya direalisasikan dalam tahun 1985
melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0477/0/1985 tanggal 22
Oktober 1985.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 37 Tahun 2013, Universitas Samudra ditetapkan
menjadi perguruan tinggi negeri.[1]
Pimpinan Universitas
Periode (2010 - 2014)
10 November 2006
14 Maret 2014 (berstatus negeri)[1]
Jenis
Rektor
Lokasi
Situs web
www.utu.ac.id
Universitas Teuku Umar, disingkat UTU, adalah perguruan tinggi negeri di Kota Meulaboh,
Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, yang berdiri pada 10 November 2006. yang diresmikan
sebagai universitas negeri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 14 Maret
2014
Sejarah
Tahun 1983 para ulama dan pemuka masyarakat Aceh Barat bekerjasama dengan
pemerintah Kabupaten Aceh Barat merintis berdirinya suatu yayasan pendidikan dengan tujuan
utama adalah mendirikan Perguruan tinggi swasta. Sehingga, pada tahun 1984 berdirilah
sebuah yayasan dengan nama Yayasan Pendidikan Teungku Dirundeng Meulaboh.
Tepatnya tanggal 28 Agustus 1984 Yayasan tersebut resmi terbentuk dengan Badan Hukum Akte
Notaris Nomor 45 Tahun 1984 dengan Notaris Hamonongan Silitonga,SH di Banda Aceh.
Yayasan ini bercita-cita membangun suatu wadah Pendidikan Tinggi di Aceh Barat, yaitu
Universitas Teuku Oemar Djohan Pahlawan. Tentu cita-cita itu tidaklah mudah semudah
membalikkan telapak tangan, perlu persiapan yang matang untuk mewujudkan cita-cita
tersebut. Langkah awal yang diupayakan adalah mendirikan Sekolah Pembanguna Pertanian
pada tahun 1984 yang diiringi dengan mendirikan Akademi Pertanian Meulaboh. Selanjutnya
terjadi penataan kembali yayasan dengan Akte Perubahan AKTE Perubahan No.32 Tahun 1986
Tgl. 16 Agustus 1986 Notaris Munir, SH
Pada Tahun 1993 dilakukan perubahan status Akademi Pertanian Meulaboh menjadi Sekolat
Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) dengan SK DIRJEND DIKTI NO: 635/DIKTI/KEP/1993 Tanggal. 23
November 1993. Dalam perjalanannya STIP Teungku Dirundeng menjadi cikal bakal
lahirnya Universitas Teuku Umar, yang dimulai dengan keluarnya IZIN PRINSIP berdasarkan
SK DIRJEN DIKTI NO: 1318/D2/2002 Tanggal 25 Juli 2002. Selanjutnya diikuti dengan IZIN
OPERASIONAL berupa Perubahan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Menjadi Universitas
Teuku Umar (UTU) berdasarkan SK DIRJEND DIKTI NO: 262/D/O/2006 Tgl. 10 November 2006
dan telah diubah dengan PERMENDIKNAS No:200/D/O/2009 Tanggal 31 Desember 2009.
Sesuai dengan UU No.16 Tahun 2001 Jo UU No.28 Tahun 2004 Tentang Yayasan selanjutnya
pada tahun 2009 Yayasan Pendidikan Teungku Dirundeng Meulaboh berubah menjadi YAYASAN
TEUKU UMAR JOHAN PAHLAWAN (YAPENTUJOPAH) AKTE No. 155 Tahun 2009 Notaris
Azhar Ibrahim,SH
Seiring bejalannya waktu, Universitas Teuku Umar terus berbenah, mempersiapkan diri
sebagai Universitas Negeri. Mengingat, di wilayah Barat Selatan Aceh yang terdiri dari 7
Kabupaten/Kota Madya ( Aceh Barat Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Kabupaten
Simeulue, Aceh Selatan, Aceh Singkil dan Kota Subulussalam) belum terdapat satu
pun (Perguruan Tinggi Negeri). Selama ini kebanyakan masyarakat yang mendiami wilayah
Barat Selatan Aceh (BARSELA) bila ingin melanjutkan pendidikan ke (Perguruan Tinggi
Negei) harus ke pusat kota Provinsi (Aceh), yaitu (Kota Banda Aceh) yang memiliki dua
(Perguruan Tinggi Negeri) iaitu (Universitas Syiah Kuala) dan (Universitas Islam Negeri ArRaniry), ataupun ke (Universitas Malikussaleh) yang terletak di Kota(Lhokseumawl). Untuk
menjangkau ketiga Universitas tersebut, membutuhkan biaya yang besar, sedangkan
perekonomian masyarakat di wilayah Barat Selatan Aceh (Barsela) belumlah di kategorikan
daerah maju, artinya masih banyak masyarakat Aceh di Bersela yang hidupnya dibawah garis
kemiskinan. jangankan untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri, ke Perguruan
tinggi swasta saja masih sangat terbatas. Maka atas dasar pertimbangan itulah, Pihak YAYASAN
TEUKU UMAR JOHAN PAHLAWAN (YAPENTUJOPAH) dengan di bantu oleh Pemerintah
Kabupaten Aceh Barat dan Pemkab sekitarnya bertekad untuk berusaha meningkatkan
status Universitas Teuku Umar menjadi Universitas Negeri. Sejak dikeluarkannya izin
Operasional pada tahun 2006, Universitas Teuku Umar sudah mendeklarasikan diri sebagai
Kampus Jantoeng Hatee Masyarakat Barat Selatan Aceh. Perjuangan menuju kampus Negeri
terus di suarakan, berbagai upaya dilakukan baik oleh Civitas Akademika UTU, Mahasiswa
maupun pemkab Aceh Barat sendiri.
Alhamdulillah akhirnya, tgl 14 Maret 2014 Presiden Susilo Bamban Yudhoyono menandatangani
Keppres Penegerian Universitas Teuku Umar, dan pada tanggal 02 April 2014 bertempat
di Istana Negara, Jakarta Presiden meresmikan dan menyerahkan Keppres
penegerian Universitas Teuku Umar kepada Bupati Aceh Barat H.T.Alaidinsyah (H.Tito). Pada
kesempatan tersebut dari Aceh Hadir Wakil Kepala Pemerintahan Aceh (Wakil Gubernur
Aceh) Muzakkir Manaf dan Ketua DPR Aceh Drs. Hasbi Abdullah serta para Bupati/Walikota dari
wilayah Barat Selatan Aceh (Barsela) yang terdiri dari Bupati Aceh Jaya (Ir.Azhar Abdurrahman),
Bupati Aceh Barat (H.T.Alaidin Syah / H.Tito), Bupati Nagan Raya (H.T. Zulkarnain), Bupati Aceh
Barat Daya (Ir.H.Jufri Hasanuddin), Bupati Kabupaten Simeulue (..), Bupati Aceh Selatan (...),
Bupati Aceh Singkill(....) dan WalikotaSubulussalam (..). Selain itu, hadir juga Rektor Universitas
Syiah Kuala (Prof.Dr.Samsul Rizal), Rektor Universitas Islam Negeri Ar-Raniry (Prof. Dr. Farid
Wajdi Ibrahim), RektorUniversitas Malikussaleh (Dr. Apridar, M.Si) dan Rektor Universitas
Samudra Langsa (Drs. Bakhtiar Akop MPd).
Dari kalangan Kampus Universitas Teuku Umar sendiri hadir Rektor Bapak Drs. Alfian Ibrahim
MS, Anggota Tim Penegerian UTU, Mursyidin Zakaria,MA, Dekan Fakultas dan beberapa
pejabat lainnya.
Nama Universitas
Nama Teuku Umar diambil dari nama seorang Pahlawan nasional Indonesia yang berasal
dari Meulaboh Aceh Barat. Teuku Umar (1854 - 11 Februari 1899) adalah pahlawan
kemerdekaan Indonesia yang berjuang dengan cara berpura-pura bekerjasama
dengan Belanda. Ia melawan Belanda ketika telah mengumpulkan senjata dan uang yang cukup
banyak.
puteri pamannya Teuku Nanta Setia. Suami Cut Nya Dien, yaitu Teuku Ibrahim Lamnga
meninggal dunia pada Juni 1878 dalam peperangan melawan Belanda di Gle Tarun. Keduanya
kemudian berjuang bersama melancarkan serangan terhadap pos-pos Belanda.
Februari 1899, Jenderal Van Heutsz mendapat laporan dari mata-matanya mengenai
kedatangan Teuku Umar di Meulaboh, dan segera menempatkan sejumlah pasukan yang cukup
kuat diperbatasan Meulaboh. Malam menjelang 11 Februari 1899 Teuku Umar bersama
pasukannya tiba di pinggiran kota Meulaboh. Pasukan Aceh terkejut ketika pasukan Van Heutsz
mencegat. Posisi pasukan Umar tidak menguntungkan dan tidak mungkin mundur. Satu-satunya
jalan untuk menyelamatkan pasukannya adalah bertempur. Dalam pertempuran itu Teuku Umar
gugur terkena peluru musuh yang menembus dadanya. Jenazahnya dimakamkan
di Mesjid Kampung Mugo di Hulu Sungai Meulaboh. Mendengar berita kematian suaminya, Cut
Nyak Dhien sangat bersedih, namun bukan berarti perjuangan telah berakhir. Dengan gugurnya
suaminya tersebut, Cut Nyak Dhien bertekad untuk meneruskan perjuangan rakyat Aceh
melawan Belanda. Ia pun mengambil alih pimpinan perlawanan pejuang Aceh.
Rektor
Rektor pertama Universitas Teuku Umar adalah Drs. Alfian Ibrahim MS. Beliau di angkat
dengan SK YAYASAN TEUKU UMAR JOHAN PAHLAWAN (YAPENTUJOPAH) Pada Tahun
2006. Pada Tahun 2010, dilakukan pemilihan Rektor kembali secara demokratis, akan tetapi
akibat "politik" kampus, sehingga hasil pemilihan rektor tidak bisa di teruskan untuk dilantik,
padahal hasil pemilihan menempatkan Bapak Drs. Alfian Ibrahim MS sebagai jawara
mengungguli dua kandidat lainnya (Ir.Malik Ali, M.Si dan DR. Edwarsyah). Untuk mengisi
kekosongan posisi Rektor, pihak Yayasan YAPENTUJOPAH menunjuk Ir.Rusdi Faizin sebagai
Pelaksana Jabatan (PJ) Rektor. Setahun kemudian, tepatnya pada tanggal 26 Agustus 2011,
Bupati Aceh Barat pada saat itu H.Ramli MS, melantik Ir. Malik Ali, M.Si sebagai
Rektor Universitas Teuku Umar secara definitif. Pelantikan tersebut dilaksanakan di Aula
Kantor Bupati setempat, yang sempat terjadi kericuhan akibat ditentang oleh ratusan
mahasiswa[4]. Dua tahun kemudian, pasca Pemilihan Kepala Darah (PILKADA) 2012 yang
Fakultas
Universitas Teuku Umar saat ini memiliki 6 Fakultas yang terdiri dari 13 Jurusan, yakni:
1. Fakultas Pertanian
2. Fakultas Teknik
3. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
4. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
5. Fakultas Kesehatan Masyarakat
6. Fakultas Ekonomi
Kelembagaan
Organisasi UTU disusun berdasarkan ketentuan PP Nomor 9 Tahun 2009 Peraturan Perundang
undangan Nomor : 9 tahun 2009 Tentang Badan Hukum Pendidikan, Undang Undang
Nomor : 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor : 60
Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi, dan Statuta Universitas Teuku Umar Tahun 2009, yang
terdiri dari Dewan penyantun, Senat Universitas, Pimpinan Universitas, Pelaksanaan Akademik,
Pelaksana Administrasi, Unsur Penunjang, Mahasaiswa dan Organisasi Kemahasiswaan.
Dewan Penyantun
Universitas mempunyai dewan penyantun yang turut membantu Pimpinan Universitas dalam
memecahkan masalah yang dihadapi Universitas demi kemajuan dan Pengembangannya.
Anggota Dewan Penyantun adalah tokoh masyarakat formal maupun non-formal, yang dinilai
dapat membantu memecahkan permasalahan Universitas, yang jumlahnya sebanyak-banyaknya
tujuh orang. Anggota Dewan Penyantun diangkat dan diberhentikan oleh Rektor setelah
mendapat pertimbangan Senat Universitas. Ketua Dewan Penyantun dipilih oleh dan antara para
anggota Dewan Penyantun. Masa bakti anggota Dewan Penyantun ditetapkan oleh Senat
Senat Universitas
Senat Universitas merupakan Badan normatif dan Perwakilan Tertinggi dalam Universitas. Senat
Universitas terdiri atas anggota-anggota karena jabatan Struktural dan fungsional sebagaimana
disebutkan dalam Pasal 24 ayat (1) dan (2), dipimpin oleh Ketua yang dibantu seorang
Sekretaris Senat. Sekretaris Senat Universitas dipilih oleh Senat Universitas di antara para
anggota Senat, bukan Pejabat Struktural, untuk masa bakti empat tahun dan sesudahnya dapat
dipilih dan diangkat kembali, tetapi tidak boleh melebihi dua kali masa bakti berturut-turut.
Sekretaris Senat Universitas bertugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan kegiatan
Senat Universitas. Bilamana dalam sidang Senat Universitas Ketua Senat Universitas
berhalangan, sidang senat dipimpin oleh Sekretaris Senat.
Pimpinan
Pimpinan Universitas terdiri dari Rektor dan Pembantu Rektor. Pimpinan Universitas sebagai
penanggung jawab utama, di samping melaksanakan kebijaksanaan umum atas dasar
keputusan Senat Universitas juga menetapkan peraturan, norma, dan tolok ukur
penyelenggaraan tugas-tugas universitas. Pembantu rektor empat orang dan dapat ditambah
sebanyak-banyaknya tiga orang lagi untuk membidangi tugas-tugas tertentu sesuai dengan
tuntutan perkembangan. Pada saat ini UTU hanya mempunyai tiga orang pembantu rektor.
Pembantu Rektor I bidang akademik, Pembantu Rektor II bidang administrasi umum dan
keuangan, dan Pembantu Rektor III bidang kemahasiswaan dan alumni.
Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan terdiri dari dosen dan tenaga penunjang akademik yang diangkat atas
dasar tingkat pendidikan tinggi yang dicapai, pengetahuan, keahlian, dan kepribadian yang
dimiliki. Dosen menurut jenjang jabatan akademik terdiri dari Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala,
dan Guru Besar. Tenaga penunjang akademik terdiri dari pustakawan, laboran, dan teknisi.
Pelaksana Akademik
Pelaksana Akademik terdiri dari Lembaga Penelitian, Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat,
Fakultas, Senat Fakultas, Pimpinan Fakultas, Majelis Jurusan, Jurusan, Pusat Penelitian
Fakultas, Satuan Pengabdian Kepada Masyarakat, Pusat Studi dan Program Studi.
Pelaksana Administrasi
Pelaksana Administrasi terdiri dari Biro Administrasi dan Tata Usaha Fakultas.
Organisasi Kemahasiswaan
Lokasi Kampus
Kampus Universitas Teuku Umar terletak (+ 8 km) dari Kota Meulaboh. Tepatnya di Jalan
Meulaboh - Tapak Tuan (Gampong Gunoeng Kleng) Kecamatan Meureuboe, Kabupaten Aceh
Barat.
Moto
Industri
Didirikan
20 November 1957
(Diresmikan)
20 Agustus 1952
(Hari Jadi/Dies Natalies)[1]
Jenis
Rektor
Lokasi
Situs web
www.usu.ac.id
Universitas Sumatera Utara (USU) adalah sebuah universitas negeri yang terletak di Kota
Medan, Indonesia. Universitas Sumatera Utara adalah salah satu universitas terbaik di pulau Sumatera.
USU juga adalah universitas pertama di pulau Sumatera yang mempunyai Fakultas Kedokteran.
USU didirikan sebagai Yayasan Universitet Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni 1952. Fakultas pertama
adalah Fakultas Kedokteran yang didirikan pada 20 Agustus 1952, yang kini diperingati sebagai hari jadi
USU. Presiden Indonesia, Soekarnokemudian meresmikan USU sebagai universitas negeri ketujuh di
Indonesia pada tanggal 20 November 1957.
Sejarah Ringkas
Sejarah Universitas Sumatera Utara dimulai dengan berdirinya Yayasan Universitet Sumatera Utara pada
tanggal 4 Juni 1952. Pendirian yayasan ini dipelopori oleh Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi
keingian masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya.
Yayasan ini diurus oleh suatu Dewan Pimpinan yang diketuai langsung oleh Gubernur Sumatera Utara,
dengan susunan sebagai berikut;
Anggota :
Sebenarnya hasrat untuk mendirikan perguruan tinggi di Medan telah mulai sejak sebelum Perang Dunia
II, tetapi tidak disetujui oleh pemerintah Belanda pada waktu itu. Padazaman pendudukan Jepang,
beberapa orang terkemuka di Medan termasuk Dr. Pirngadi dan Dr. T. Mansoer membuat rancangan
perguruan tinggi Kedokteran. Setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah mengangkat Dr. Mohd. Djamil
di Bukit Tinggi sebagai ketua panitia. Setelah pemulihan kedaulatan
akibat clash tahun 1947. Gubernur Abdul Hakim mengambil inisiatif menganjurkan kepada rakyat di
seluruh Sumatera Utara mengumpulkan uang untuk pendirian sebuah universitas di daerah ini.
Pada tanggal 31 Desember 1951 dibentuk panitia persiapan pendirian perguruan tinggi yang diketuai oleh
Dr. Soemarsono yang anggotanya terdiri dari Dr. Ahmad Sofian, Ir. Danunagoro, dan sekretaris Mr.
Djaidin Purba. Selain Dewan Pimpinan Yayasan, Organisasi USU pada awal berdirinya terdiri dari: Dewan
Kurator, Presiden Universitas, Majelis Presiden dan Asesor, Senat Universitas, dan Dewan Fakultet
Sebagai hasil kerja sama dan bantuan moril dan material dari seluruh masyarakat Sumatera Utara yang
pada waktu itu meliputi juga Daerah Istimewa Aceh, pada tanggal 20 Agustus 1952 berhasil didirikan
Fakultas Kedokteran dijalan Seram dengan dua puluh tujuh orang mahasiswa diantaranya dua orang
wanita.
Kemudian disusul dengan berdirinya Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (1954), Fakultas
Keguruan dan llmu Pendidikan (1956), dan Fakultas Pertanian (1956).
Pada tanggal 20 November 1957, USU diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Dr.
Ir. Soekarno menjadi universitas negeri yang ketujuh di Indonesia. Tanggal peresmian ini kemudian
ditetapkan sebagai Dies Natalis USU yang diperingati setiap tahun hingga tahun 2001.
Kemudian atas usul beberapa anggota Senat Universitas, hari jadi USU ditinjau kembali. Senat Universitas
akhirnya memutuskan bahwa hari jadi USU adalah pada tanggal 20 Agustus 1952 yaitu pada saat
perkuliahan pertama dimulai di lingkungan USU. Dengan persetujuan Departemen Pendidikan Nasional,
pada tahun 2002 di peringati Dies Natalis USU yang ke 50.
Pada tahun 1959, dibuka Fakultas Teknik di Medan dan Fakultas Ekonomi di Kutaradja (Banda Aceh)
yang diresmikan secara meriah oleh Presiden R.I. Kemudian di kota yang sama didirikan Fakultas
Kedokteran dan Peternakan(I960). Sehingga pada waktu itu, USU terdiri dari lima fakultas di Medan dan
dua fakultas di Banda Aceh. Dalam perjalanan usianya yang kini mencapai lima puluh tahun, melalui
berbagai program pengembangan yang dilaksanakan, banyak kemajuan yang telah dicapai, yang
menjadikan USU berkembang hingga seperti keadaan sekarang.
Saat ini, USU mengelola lebih dari seratus program Studi yang terdiri dari berbagai jenjang pendidikan
tinggi, yang tercakup dalam sepuluh fakultas dan satu program pascasarjana. Dalam perkembangannya,
beberapa fakultas di lingkungan USU telah menjadi embrio berdirinya tiga perguruan tinggi negeri baru,
yaitu Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh (dari Fakultas Ekonomi dan Fakultas Kedokteran Hewan dan
Peternakan), IKIP Negeri Medan yang sekarang berubah menjadi Universitas Negeri Medan (dari Fakultas
Keguruan dan llmu Pendidikan), Politeknik Negeri Medan (dari Politeknik USU).
Moto
Moto dalam
bahasa
Indonesia
Didirikan
23 Juni 1963
Jenis
Rektor
Lokasi
Kampus
Urban
Nama
sebelumnya
Julukan
Unimed
Situs web
www.unimed.ac.id
1 Sejarah[1]
2 Kampus
o
3 Lambang
4 Akademik
5 Fasilitas
o
6 Pimpinan
8 Galeri
10 Referensi
11 Lihat pula
12 Pranala luar
Deskripsi Lambang
Bentuk luar bunga teratai segi lima menggambarkan Falsafah Negara Pancasila
Bentuk lambang menggambarkan bunga atau kembang yang sedang mekar dengan
tujuh kelopak yang dinamis bermakna Universitas Negeri Medan yang terdiri atas tujuh
fakultas yang selalu responsif terhadap perubahan dan tuntutan zaman dalam proses
pencerdasan bangsa, sebagaimana yang diamanatkan konstitusi UUD 1945.
Tiga kelopak putih bunga diartikan sebagai wujud kepedulian Universitas Negeri Medan
dalam proses pencerdasan bangsa dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Warna hijau, kuning, dan merah merupakan ciri khas ornamen Melayu Deli.
ruang Kuliah
Laboratorium Bahasa
Perpustakaan
Digital Library
Pusat Bahasa
Asrama
Beasiswa
Atletik
Kolam Renang
Gedung Serbaguna
Lapangan Basket
Halaman Fakultas Ilmu Keolahragaan
Lapangan Takraw
Lapangan Badminton
Lapangan Tenis
Workshop
Mesjid Baiturrahman
ATM BRI
Kantin/Cafe
Kantin Fakultas
Hans Cafe
Sastra Indonesia
Sastra Inggris
Pendidikan Geograf
Pendidikan Sejarah
Pendidikan Antropologi
Pendidikan Matematika
Pendidikan Kimia
Pendidikan Fisika
Pendidikan Biologi
Matematika
Fisika
Kimia
Biologi
D3 Teknik Sipil
D3 Teknik Mesin
Ilmu Olahraga
Akuntansi
Manajemen
Pendidikan Ekonomi
Pendidikan Akuntansi
Program Pascasarjana
20 September 1982
Jenis
Rektor
Lokasi
Situs web
http://www.polmed.ac.id
Politeknik Negeri Medan atau yang dahulu dikenal sebagai Politeknik Universitas Sumatera
Utara (Politeknik USU) adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang terdapat di Kota
Medan, Sumatera Utara Indonesia Politeknik Negeri Medan ini memiliki kampus yang
bersebelahan dengan Universitas Sumatera Utara
Jenis
Direktur
Lokasi
Warna
Ungu
Julukan
Polimedia
Situs
polimedia.ac.id
web
Politeknik Negeri Media Kreatif (disingkat: PoliMedia) adalah salah satu politeknik yang
berstatus negeri yang didirikan pada 8 Oktober 2008. Saat ini Politeknik Negeri Media Kreatif
dipimpin oleh Direktur Bambang Wasito Adi. Menurut berita yang terdapat pada laman Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi, Polimedia ini dirancang khusus untuk menyediakan tenaga terampil
guna memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia di sektor Industri Kreatif. Departemen
Pendidikan berharap dengan pendirian Politeknik Negeri Media Kreatif menghasilkan standar
kompetensi lulusan yang diselaraskan dengan kebutuhan dunia usaha kreatif dengan cara
menerapkan proses pendidikan berbasis kompetensi produksi dan kewirausahaan. [1]
Politeknik Negeri Media Kreatif memiliki kampus cabang di Makassar, Sulawesi
Selatan dan Medan, Sumatera Utara, yang saat ini membuka 3 program studi yaitu Multimedia,
Desain Grafis dan Teknik Grafika
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Sejarah
2 Program Studi
3 Akreditasi
4 Referensi
5 Pranala Luar
sejak tahun 1969. Revitalisasi ini adalah bukti sikap pemerintah dalam menindaklanjuti amanat
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Pekan Produk Budaya Indonesia (PPBI) di Jakarta
Convention Center pada tanggal 4 Juni 2008. [2]
16. Broadcasting
No SK
Tahun SK
Peringkat
Teknik Grafika
34
2012
B[4]
Desain Grafis
35
2012
B[5]
2.
3.
4.
5.
BIMBINGAN KONSELING