Anda di halaman 1dari 50

Kelas C

Kelompok 4
Lambang Ramadhan
Ari Hernawan
Earlan Brillianto
Teguh Adi Gunawan
Afa Yura Putra

115060807111049
115060800111003
115060801111091
115060801111027
115060800111025

CYBERCRIME

Apakah yang dimaksud dengan


Cybercrime?

Cybercrime adalah kejahatan yang terjadi dalam


dunia maya yang memanfaatkan internet.
Cybercrime adalah kejahatan yang persebaran
ruang lingkupnya sangat cepat. Para pelaku
kriminal memanfaatkan kecepatan dan
keuntungan dari internet untuk melakukan
berbagai macam aktifitas kriminal yang tanpa
batas, fisik maupun virtual.

Cybercrime berasal dari kata cyber yang berarti


dunia maya atau internet dan crime yang berarti
kejahatan.Jadi secara asal kata cybercrime
mempunyai pengertian segala bentuk kejahatan
yang terjadi di dunia maya atau internet.

Apa saja ruang lingkup


Cybercrime?

Serangan terhadap hardware maupun software


komputer. Contohnya, botnets, malware, serta
network intrusion.

Kejahatan finansial. Contohnya, online fraud,


serangan kepada layanan finansial online, dan
phising.

Abuse atau penyalahgunaan internet, khususnya


yang terjadi pada generasi muda, penyalahgunaan
biasa terjadi tentang Illegal Content.

Sejarah Cybercrime di Dunia


Awal mula penyerangan didunia Cyber pada tahun
1988 yang lebih dikenal dengan istilah Cyber Attack
Pada saat itu ada seorang mahasiswa yang berhasil
menciptakan sebuah worm atau virus yang
menyerang program computer dan mematikan
sekitar 10% dari seluruh jumlah komputer di dunia
yang terhubung ke internet.

Karakteristik Cybercrime
Cybercrime sendiri sebagai kejahatan yang muncul
sebagai akibat adanya komunitas dunia maya di
internet, memiliki karakteristik tersendiri yang
berbeda dengan kejahatan didunia nyata (Kejahatan
kerah biru, Kejahatan kerah putih).
Karakteristik unik dari kejahatan di dunia maya
tersebut antara lain menyangkut lima hal berikut:
1.Ruang lingkup kejahatan
2.Sifat kejahatan
3.Pelaku Kejahatan
4.Modus Kejahatan
5.Jenis kerugian yang ditimbulkan

Ruang lingkup kejahatan


Sesuai sifat global internet, ruang lingkup kejahatan
ini juga bersifat global. Cybercrime seringkali
dilakukan secara transnasional, melintasi batas
negara sehingga sulit dipastikan yuridikasi hukum
negara yang berlaku terhadap pelaku. Karakteristik
internet di mana orang dapat berlalu-lalang tanpa
identitas (anonymous) memungkinkan terjadinya
berbagai aktivitas jahat yang tak tersentuh hukum.

Sifat kejahatan
Bersifat non-violence, atau tidak menimbulkan
kekacauan yang mudah terlihat. Jika kejahatan
konvensional sering kali menimbulkan kekacauan
makan kejahatan di internet bersifat sebaliknya.

Pelaku Kejahatan
Bersifat lebih universal, meski memiliki cirri khusus
yaitu kejahatan dilakukan oleh orang-orang yang
menguasai penggunaan internet beserta aplikasinya.
Pelaku kejahatan tersebut tidak terbatas pada usia
dan stereotip tertentu, mereka yang sempat
tertangkap remaja, bahkan beberapa di antaranya
masih anak-anak.

Modus Kejahatan
Keunikan kejahatan ini adalah penggunaan teknologi
informasi dalam modus operandi, itulah sebabnya
mengapa modus operandi dalam dunia cyber
tersebut sulit dimengerti oleh orang-orang yang tidak
menguasai pengetahuan tentang komputer, teknik
pemrograman dan seluk

Jenis kerugian yang


ditimbulkan

Keunikan kejahatan ini adalah penggunaan teknologi


informasi dalam modus operandi, itulah sebabnya
mengapa modus operandi dalam dunia cyber
tersebut sulit dimengerti oleh orang-orang yang tidak
menguasai pengetahuan tentang komputer, teknik
pemrograman dan seluk.

ILLEGAL CONTENT

Apakah yang dimaksud dengan Illegal


Content?
Illegal content merupakan kejahatan dengan
memasukkan data atau informasi ke internet tentang
sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat
dianggap melanggar hukum atau mengganggu
ketertiban umum. Beberapa contoh illegal content
yang paling umum terjadi adalah persebaran konten
porno, dan perjudian online.

Contoh Kasus Illegal Content


Beberapa contoh kasus pelanggaran hukum
mengenai illegal content adalah :
Kasus kebohongan Ramaditya seorang blogger
motivator tunanetra
Kasus Situs Porno DPRD
Kasus Pornografi (Cyberporn)
Penyebaran Video porno

Kasus kebohongan Ramaditya,


seorang blogger motivator
tunanetra

Ramaditya seorang tunanetra yang pernah dua


kali menjadi bintang tamu di acara yang notabene
dipercaya, Kick andy memiliki suatu kelebihan
yaitu bisa mengoperasikan computer dengan
sangat baik dan juga pandai memainkan alat
musik menghebohkan dunia internet di akhir bulan
agustus 2010 lalu. Ramaditya melakukan sebuah
pengakuan yang membuat semua netter terkejut
termasuk saya . Dia mengaku kalau semua claim
selama ini atas profesinya sebagai pencipta musik
musik game online besar di jepang itu hanyalah
sebuah kebohongan publik.

Cont.

Dari kasus diatas dapat dikatan kalau seorang


ramaditya melakukan sebuah pelanggaran kode etik
seorang Blogger, yaitu menyebarkan berita atau info
tentang dirinya yang hanya berupa sebuah
kebohongan public yang sudah berlansung lama.

Ramaditya tidak mendapatkan sangsi hukum akan


tetapi karena telah melanggar kode etik profesi maka
dia mendapat sangsi moral berupa celaan sesama
netter dan juga pemutusan kontrak-kontrak pekerjaan
offline . Begitulah kode etik suatu profesi berjalan
,apabila dilanggar maka yang telah melanggar kode
etik tersebut akan tersingkir dari profesi yang
sebelumnnya digeluti dan membuat kepercayaan
orang hilang terhadap kemampuan serta eksistensi
yang dmiliki sebelumnya.

Kasus Situs Porno DPRD


Komputer di gedung DPR disusupi situs porno.
Sebuah alamat situs porno lengkap dengan tampilan
gambar-gambar asusilanya tiba-tiba muncul di layar
informasi kegiatan DPR yang diletakkan di depan ruang
wartawan DPR, Senayan, Jakarta, Senin (2/8). Situs
http://www.dpr.go.id
berubah
menjadi
http://www.tube8.com dan situs porno itu tampil lebih
kurang selama 15 menit, tanpa bisa ditutup ataupun
dimatikan.
Puluhan wartawan yang sedang melakukan
peliputan di gedung DPR kemudian serentak
mengerumuni.Beberapa terlihat tertawa dan berteriakteriak setelah melihat gambar-gambar asusila yang silih
berganti itu. Pada saat yang sama, wartawan foto juga
terus sibuk mengabadikan peristiwa langka di gedung
wakil rakyat tersebut.

Cont.
Munculnya situs porno kemudian menjadi
perhatian tidak hanya para wartawan, tetapi juga
para pengunjung dan tamu dewan.Sementara Kabag
Pemberitaan DPR, Suratna, terlihat panik dan
berusaha
untuk
menutup
situs
penyusup
tersebut.Namun demikian, alamat situs porno itu
tetap tak bisa dimatikan.Justru, gambar yang tadinya
kecil lama-kelamaan makin besar dan nyaris
memenuhi layar monitor.Semua usaha yang
dilakukan tak berbuah, tiba-tiba sekitar 15 menit
kemudian gambar tersebut hilang dengan sendirinya.

Kasus Pornografi (Cyberporn)


Akhir-akhir ini juga sering terjadi penyebaran hal
hal yang tidak teruji kebenaran akan faktanya yang
tersebar bebas di internet, baik itu dalam bentuk foto,
video maupun berita berita. Dalam hal ini tentu saja
mendatangkan kerugian bagi pihak yang menjadi korban
dalam pemberitaan yang tidak benar tersebut, seperti kita
ketahui pasti pemberitaan yang di beredar merupakan
berita yang sifatnya negatif.
Biasanya peristiwa seperti ini banyak terjadi pada
kalangan selebritis, baik itu dalam bentuk foto maupun
video. Seperti yang dialami baru baru ini tersebar fotofoto mesra di kalangan selebritis, banyak dari mereka
yang menjadi korban dan menanggapinya dengan santai
karena mereka tidak pernah merasa berfoto seperti itu.

Cont.
Ada juga dari mereka yang mengaku itu
memang koleksi pribadinya namun mereka bukanlah
orang yang mengunggah foto foto atau video
tersebut ke internet, mereka mengatakan ada tangan
tangan yang tidak bertanggung jawab melakukan
perbuatan tersebut.
Ada juga yang mengaku bahwa memang
ponsel atau laptop pribadi mereka yang didalamnya
ada foto foto atau video milik pribadi hilang, lalu tak
lama kemudian foto foto atau video tersebut
muncul di internet.

Penyebaran Video Porno


Kasus ini terjadi beberapa saat lalu dan sedang
dibicarakan banyak orang, kasus video porno Ariel
PeterPan dengan Luna Maya dan Cut Tari, video
tersebut di unggah di internet oleh seorang yang
berinisial RJ dan sekarang kasus ini sedang dalam
proses.
Pada kasus tersebut, modus sasaran serangannya
ditujukan kepada perorangan atau individu yang
memiliki sifat atau kriteria tertentu sesuai tujuan
penyerangan tersebut.kasus ini telah melanggar UU
ITE pasal 27 ayat 1 dan pasal 45 ayat 1.

Pelaku dan Peristiwa

Pelaku: pelaku yang menyebarkan informasi elektronik


atau dokumen elektronik yang bermuatan illegal
content dapat perseorangan atau badan hukum, sesuai
isi Pasal 1 angka 21 UU ITE bahwa Orang adalah
orang perseorangan, baik warga negara Indonesia,
warga Negara asing, maupun badan hukum.

Keberadaan Badan Hukum diperjelas kembali dalam


Pasal 52 ayat (4) UU ITE bahwa Korporasi yang
melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 27 sampai Pasal 37 UU ITE, termasuk
menyebarkan informasi elektronik atau dokumen
elektronik yang bermuatan illegal content dikenakan
pemberatan pidana pokok ditambah dua pertiga.

Cont.
Peristiwa: perbuatan penyebaran informasi elektronik atau
dokumen elektronik seperti dalam Pasal 27 sampai Pasal
29 harus memenuhi unsur:
Illegal

Content seperti penghinaan, pencemaran nama


baik, pelanggaran kesusilaan, berita bohong, perjudian,
pemerasan, pengancaman, menimbulkan rasa kebencian
atau permusuhan individu, ancaman kekerasan atau
menakut-nakuti secara pribadi
Dengan

sengaja dan tanpa hak, yakni dimaksudkan


bahwa pelaku mengetahui dan menghendaki secara
sadar tindakannya itu dilakukan tanpa hak. Pelaku secara
sadar mengetahui dan menghendaki bahwa perbuatan
mendistribusikan atau mentransmisikan atau membuat
dapat diaksesnya informasi elektronik atau dokumen
elektronik adalah memiliki muatan melanggar kesusilaan.
Dan tindakannya tersebut dilakukannya tidak legitimate
interest [1].

Cont.
Perbuatan pelaku berkaitan illegal content dapat
dikategorikan sebagai berikut:
Penyebaran

informasi elektronik yang bermuatan illegal

content
Membuat

dapat diakses informasi elektronik yang


bermuatan illegal content
Memfasilitasi

perbuatan penyebaran informasi elektronik,


membuat dapat diaksesnya informasi elektronik yang
bermuatan illegal content (berkaitan dengan pasal 34 UU
ITE).

Faktor-faktor penyebab cyber


crime illegal content
Beberapa faktor yang menyebabkan kejahatan komputer
makin marak dilakukan antara lain adalah :
Akses

internet yang tidak terbatas

Kelalaian

pengguna komputer. Hal ini salah satu


penyebab utama kejahatan komputer.
Mudah

dilakukan dengan resiko keamanan yang kecil


dan tidak diperlukan peralatan yang super modern.
Walaupun kejahatan komputer mudah untuk dilakukan
tetapi akan sangat sulit untuk melacaknya, sehingga ini
mendorong para pelaku kejahatan untuk terus melakukan
hal ini.

Cont.

Para pelaku merupakan orang yang pada umumnya


cerdas, mempunyai rasa ingin tahu yang besar, dan
fanatik akan teknologi komputer. Pengetahuan pelaku
kejahatan komputer tentang cara kerja sebuah
komputer jauh di atas operator komputer.

Sistem keamanan jaringan yang lemah.

Kurangnya perhatian masyarakat. Masyarakat dan


penegak hukum saat ini masih memberi perhatian
yang besar terhadap kejahatan konvensional. Pada
kenyataannya para pelaku kejahatan komputer masih
terus melakukan aksi kejahatannya.

Belum adanya undang-undang atau hukum yang


mengatur tentang kejahatan computer.

Hukum (undang undang) Cyber


crime illegal content
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang
Internet & Transaksi Elektronik (ITE).
Undang-undang ini, yang telah disahkan dan
diundangkan pada tanggal 21 April 2008, walaupun
sampai dengan hari ini belum ada sebuah PP yang
mengatur mengenai teknis pelaksanaannya, namun
diharapkan dapat menjadi sebuah undang-undang
cyber atau cyberlaw guna menjerat pelaku-pelaku
cybercrime yang tidak bertanggungjawab dan
menjadi sebuah payung hukum bagi masyarakat
pengguna teknologi informasi guna mencapai sebuah
kepastian hukum.

Cont.

Pasal 27 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan


sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya
informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang
memiliki muatan yang melanggar kesusilaan. Ancaman
pidana pasal 45(1) KUHP. Pidana penjara paling lama
6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). Diatur pula
dalam KUHP pasal 282 mengenaikejahatan terhadap
kesusilaan.

Pasal 28 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan


sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong
dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian
konsumen dalam transaksi elektronik.

Cont.

Pasal 29 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang


dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan
informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik
yang berisi ancaman kekerasaan atau menakutnakuti yang dutujukkan secara pribadi (Cyber
Stalking). Ancaman pidana pasal 45 (3) Setiap
orang yang memenuhi unsur sebagaimana
dimaksud dalam pasal 29 dipidana denganpidana
penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp. 2.000.000.000,00 (dua
miliar rupiah).

Cont.

Pasal 30 UU ITE tahun 2008 ayat 3 : Setiap orang


dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan
hukum mengakses computer dan/atau system
elektronik dengan cara apapun dengan
melanggar, menerobos, melampaui, atau
menjebol system pengaman (cracking, hacking,
illegal access). Ancaman pidana pasal 46 ayat 3
setiap orang yang memebuhi unsure sebagaimana
dimaksud dalam pasal 30 ayat 3 dipidana dengan
pidana penjara paling lama 8 (delapan) dan/atau
denda paling banyak Rp 800.000.000,00 (delapan
ratus juta rupiah).

Cont.

Pasal 33 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang


dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan
hukum melakukan tindakan apa pun yang
berakibat terganggunya system elektronik
dan/atau mengakibatkan system elektronik
menjadi tidak bekerja sebagaiman mestinya.

Pasal 34 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang


dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan
hukum memproduksi, menjual, mengadakan untuk
digunakan, mengimpor, mendistribusikan,
menyediakan atau memiliki.

Cont.

Pasal 35 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang


dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan
hukum melakukan manipulasi, penciptaan,
perubahan, penghilangan, pengrusakan informasi
elektronik dan/atau dokumen elektronik dengan
tujuan agar informasi elektronik dan/atau dokumen
elektronik tersebut seolah-olah data yang otentik
(Phising = penipuan situs).

Cont.
2. Kitab Undang Undang Hukum Pidana
Pasal 362 KUHP yang dikenakan untuk kasus
carding.
Pasal 378 KUHP dapat dikenakan untuk penipuan.
Pasal 335 KUHP dapat dikenakan untuk kasus
pengancaman dan pemerasan yang dilakukan
melalui e-mail yang dikirimkan oleh pelaku untuk
memaksa korban melakukan sesuatu sesuai dengan
apa yang diinginkannya.
Pasal 311 KUHP dapat dikenakan untuk kasus
pencemaran nama baik dengan menggunakan media
Internet.

Cont.

Pasal 303 KUHP dapat dikenakan untuk menjerat


permainan judi yang dilakukan secaraonline di
Internet dengan penyelenggara dari Indonesia.
Pasal 282 KUHP dapat dikenakan untuk
penyebaran pornografi.
Pasal 282 dan 311 KUHP dapat dikenakan untuk
kasus penyebaran foto atau film pribadi
seseorang.
Pasal 406 KUHP dapat dikenakan pada kasus
deface atau hacking yang membuat sistem milik
orang lain.

Cont.
3. Undang-indang No 19 Tahun 2002 tentang Hak
Cipta.
Menurut Pasal 1 angka (8) Undang Undang
No 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, program
komputer adalah sekumpulan intruksi yang
diwujudkan dalam bentuk bahasa, kode, skema
ataupun bentuk lain yang apabila digabungkan
dengan media yang dapat dibaca dengan komputer
akan mampu membuat komputer bekerja untuk
melakukan fungsi-fungsi khusus atau untuk
mencapai hasil yang khusus, termasuk persiapan
dalam merancang intruksi-intruksi tersebut.

Cont.
4. Undang-Undang No 36 Tahun 1999 tentang
Telekomunikasi
Menurut Pasal 1 angka (1) Undang Undang
No 36 Tahun 1999, Telekomunikasi adalah setiap
pemancaran, pengiriman, dan/atau penerimaan dan
setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat,
tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem
kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik
lainnya.

Cont.
5. Undang-Undang No 8 Tahun 1997 tentang
Dokumen Perusahaan
Undang-Undang No. 8 Tahun 1997 tanggal 24
Maret 1997 tentang Dokumen Perusahaan,
pemerintah berusaha untuk mengatur pengakuan
atas mikrofilm dan media lainnya (alat penyimpan
informasi yang bukan kertas dan mempunyai tingkat
pengamanan yang dapat menjamin keaslian
dokumen yang dialihkan atau ditransformasikan.
Misalnya Compact Disk Read Only Memory (CD
ROM), danWrite Once -Read Many (WORM),
yang diatur dalam Pasal 12 Undang-Undang
tersebutsebagai alat bukti yang sah.

Cont.
6. Undang-Undang No 25 Tahun 2003 tentang
Perubahan atas Undang-Undang No. 15 Tahun 2002
tentang Tindak Pidana Pencucian Uang Jenis tindak
pidana yang termasuk dalam pencucian uang (Pasal
2 Ayat (1) Huruf q).
Penyidik dapat meminta kepada bank yang
menerima transfer untuk memberikan identitas dan
data perbankan yang dimiliki oleh tersangka tanpa
harus mengikuti peraturan sesuai dengan yang diatur
dalam Undang-Undang Perbankan.

Cont.
7. Undang-Undang No 15 Tahun 2003 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme
Undang-Undang ini mengatur mengenai alat bukti
elektronik sesuai dengan Pasal 27 huruf b yaitu alat bukti
lain berupa informasi yang diucapkan, dikirimkan,
diterima, atau disimpan secara elektronik dengan alat
optik atau yang serupa dengan itu. Digital evidence atau
alat bukti elektronik sangatlah berperan dalam
penyelidikan kasus terorisme. karena saat ini komunikasi
antara para pelaku di lapangan dengan pimpinan atau
aktor intelektualnya dilakukan dengan memanfaatkan
fasilitas di Internet untuk menerima perintah atau
menyampaikan kondisi di lapangan karena para pelaku
mengetahui pelacakan terhadap Internet lebih sulit
dibandingkan pelacakan melalui handphone. Fasilitas
yang sering digunakan adalah e-mail dan chat roomselain
mencari informasi dengan menggunakan search engine
serta melakukan propaganda melalui bulletin board atau
mailing list.

Solusi pencegahan cyber crime


illegal content
Pencegahan Secara Personal
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
mengatasi cybercrime secara personal, antara lain :
Proteksi Pribadi
Tidak memasang gambar yang dapat memancing orang

lain untuk merekayasa gambar tersebut sesuka hatinya


Memproteksi gambar atau foto pribadi dengan sistem
yang tidak dapat memungkinkan orang lain mengakses
secara leluasa
Tidak mengunggah foto, video, atau aplikasi yang berbau
SARA dan pornografi ke situs-situs jejaring social atau
situs-situs yang dapat dengan mudah diakses oleh anak
dibawah umur.
Menggunakan internet secara wajar dan mengerti etika
berinternet yang baik.

Cont.

Internet Firewall
Jaringan komputer yang terhubung ke internet
perlu dilengkapi dengan internet firewall. Firewall
merupakan alat untuk mengimplementasikan
kebijakan security. Informasi yang keluar atau
masuk harus melalui firewall ini. Tujuan utama dari
firewall adalah untuk menjaga agar akses (ke
dalam maupun ke luar) dari orang yang tidak
berwenang (unauthorized access) tidak dapat
dilakukan. Kebijakan security, dibuat berdasarkan
pertimbangan antara fasilitas yang disediakan
dengan implikasi security-nya. Semakin ketat
kebijakan security, semakin kompleks konfigurasi
layanan informasi atau semakin sedikit fasilitas
yang tersedia di jaringan.

Cont.
Sebaliknya, dengan semakin banyak fasilitas
yang tersedia atau sedemikian sederhananya
konfigurasi yang diterapkan, maka semakin mudah
orang-orang usil dari luar masuk kedalam sistem
(akibat langsung dari lemahnya kebijakan security)
sehingga mereka dapat dengan mudahnya
mengunggah konten-konten illegal kedalam suatu
situs. Firewall pada dasarnya dapat dikategorikan
menjadi dua berdasarkan fungsi kerjanya. Namun,
keduanya dapat dilakukan secara bersama-sama
pada sebuah perangkat komputer (device) atau
dapat pula dilakukan secara terpisah), yaitu :
Fungsi filtering
Fungsi proxy

Cont.
Fungsi filtering
Firewall bekerja pada level jaringan (network-level
firewall) yang biasa disebut packet filter. Firewall
tipe ini biasanya berupa router yang melakukan
fungsi packet filtering berdasarkan parameterparameter tertentu antara lain: alamat sumber,
protokol, nomor port dan isi. Dari membandingkan
informasi yang diperoleh pada paket-paket trafik
dengan kebijaksanaan yang ada pada tabel akses,
maka tindakan yang diberlakukan adalah :
Melewatkan paket data ke tujuannya (client atau
server)
Memblok paket data

Cont.

Fungsi proxy
Firewall pada level aplikasi (application level
gateway) ini berfungsi sebagai penghubung antara
komputer client dengan jaringan luar. Pada
koneksinya, paket-paket IP tidak
pernah
diteruskan secara langsung, namun ditranslasi dan
diwakilkan oleh gateway aplikasi tersebut yang
berfungsi sebagai saluran dan penterjemah dan
menggantikan fungsi client. Proxy akan merelai
semua request dari client kepada server yang
sesungguhnya, kemudian merelai balik semua
hasil response real server kepada client kembali.
Ditengah proses di atas, maka proxy server
berkesempatan untuk melakukan pembatasan
relai berdasarkan tabel akses yang sudah dibuat.

Cont.

Kriptografi
Kriptografi adalah seni menyandikan data. Data
yang akan dikirim disandikan terlebih dahulu
sebelum dikirim melalui internet. Di komputer
tujuan, data tersebut dikembalikan ke bentuk
aslinya sehingga dapat dibaca dan dimengerti oleh
penerima. Data yang disandikan dimaksudkan
agar apabila ada pihak-pihak yang menyadap
pengiriman data, pihak tersebut tidak dapat
mengerti isi data yang dikirim karena masih
berupa kata sandi. Dengan demikian keamanan
data dapat dijaga. Ada dua proses yang terjadi
dalam kriptografi, yaitu proses enkripsi dan
dekripsi. Proses enkripsi adalah proses mengubah
data asli menjadi data sandi, sedangkan proses
dekripsi adalah proses megembalikan data sandi
menjadi data aslinya.

Cont.
Proses enkripsi terjadi di komputer pengirim
sebelum data tersebut dikirimkan, sedangkan proses
dekripsi terjadi di komputer penerima sesaat setelah
data diterima sehingga si penerima dapat mengerti
data yang dikirim.
Secure Socket Layer
Jalur pengiriman data melalui internet melalui banyak
transisi dan dikuasai oleh banyak orang. Hal ini
menyebabkan pengiriman data melalui Internet
rawan oleh penyadapan. Maka dari itu, browser di
lengkapi dengan Secure Socket Layer yang berfungsi
untuk menyandikan data. Dengan cara ini, komputerkomputer yang berada di antara komputer pengirim
dan penerima tidak dapat lagi membaca isi data.

Cont.
Pencegahan dari Pemerintah
Meningkatkan

modernisasi hukum pidana nasional


beserta hukum acaranya. Karena diperlukan hukum
acara yang tepat untuk melakukan penyidikan dan
penuntutan terhadap penjahat cyber (Cybercrimes).
Meningkatkan sistem pengamanan jaringan
komputer nasional sesuai standar international.
Meningkatkan pemahaman serta keahlian aparatur
penegak hukum mengenai upaya pencegahan,
investigasi dan penuntutan perkara-perkara yang
berhubungan dengan cybercrime.

Cont.

Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai


masalah cybercrime serta pentingnya mencegah
kejahatan tersebut terjadi.

Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang


pentingnya etika berinternet yang baik dan hal-hal
yang tidak seharusnya diunggah ke internet serta
mengawasi anak-anak dalam hal penggunaan
internet.

Membentuk badan penyelidik internet. Indonesia


sendiri sebenarnya telah memiliki IDCERT
(Indonesia Computer Emergency Rensponse
Team). Unit ini merupakan point of contact bagi
orang untuk melaporkan masalah-masalah
keamanan komputer.

Cont.
Pencegahan dari Dunia Global
Meningkatkan kerjasama antarnegara, baik
bilateral, regional maupun multilateral, dalam upaya
penanganan cybercrime. Kejahatan dalam dunia
internet termasuk kejahatan yang bersifat lintas batas
wilayah territorial suatu negara, karena jaringan ICT
yang digunakan termasuk sebagai jaringan yang
tanpa batas (borderless). Untuk hal ini diperlukan
cyberlaw, jika tidak keadaan demikian akan menjadi
kejahatan tersembunyi (hidden crime of cyber) pada
masa depan apabila tidak ditanggulangi secara
hukum.

Anda mungkin juga menyukai