Topik
Latar belakang
: Penyakit Gingivitis
: Prevalensi gingivitis pada anak usia 3 tahun dibawah 5 %,
pada usia 6 tahun 50 % dan angka tertinggi yaitu 90 % pada
anak usia 11 tahun. Sedangkan anak usia diantara 11-17 tahun
mengalami sedikit penurunan yaitu 80- 90 %.
Gingivitis
biasanya terjadi pada anak saat gigi erupsi gigi sulung maupun
gigi tetap dan menyebabkan rasa sakit. Pada anak usia 6-7
tahun saat gigi permanen sedang erupsi, gingival marginnya
tidak terlindungi oleh kontur mahkota gigi. Keadaan ini
menyebabkan sisa makanan masuk ke dalam gingiva dan
menyebabkan peradangan.
banyak
probing,
gingiva
sensitif,
gatal-gatal
dan
Sasaran
Hari/tanggal
Waktu
: 09.00 - Selesai
Tempat
TIK
Dapat Mengetahui
Materi
Media
Metode
Pengertian penyakit
Evaluasi
Warga mengetahui
penyakit Gingivitis
menjelaskan tentang
penyakit Gingivitis
Leaflet
2.
Dapat menyebutkan
Warga dapat
Penyebab penyakit
menyebutkan
penyebab dari
penyebab dari
penyakit Gingivitis
penyakit Gingiviti
Warga dapat
3.
Dapat menyebutkan
Gejala penyakit
LCD, Laptop,
Ceramah
menyebutkan gejala
dan Tanya
dari penyakit
jawab
Gingivitis
Warga Mengetahui
4.
Mengetahui dan
Pencegahan
dan menjelaskan
memahami serta
penyakit
pencegahan penyakit
menjelaskan
Gingivitis
pencegahan penyakit
Gingivitis
III.
No.
1.
KEGIATAN
Kegiatan
Pembukaan dan
Waktu
5 menit
perkenalan penyuluh
Penyaji
Memberi salam
Sasaran
Menjawab salam
Memperkenalkan diri
dan anggota
mendengarkan dan
memperhatikan materi
yang diberikan.
Menjelaskan tujuan
penyuluhan
2.
30 menit
Tanya jawab
Apersepsi
Membuat kontrak
waktu
Menjelaskan tentang :
Pengertian penyakit
3.
Penutup
10 menit
Penyebab penyakit
Gejala penyakit
Pencegahan penyakit
Evaluasi
Menjelaskan kembali
hal-hal yang tidak di
mengerti dari
penjelasan
Penyaji mengucapkan
terimakasih dan salam
penutup
IV.
PENGORGANISASIAN
3
Mendengarkan dan
memahami
Menjawab salam
1. Penyaji
Tugas
2. Moderator
Tugas
: Umi Kalsum
: Memandu jalannya Penyuluhan Kesehatan
3. Notulen
Tugas
: Ida Nurjannah
: Membantu penyaji menampung pertanyaan dan menyimpulkan hasil
4. Anggota
Tugas
V.
MATERI PENYULUHAN
Gingivitis
1. Definisi Gingivitis
Gingivitis dapat diartikan sebagai respon inflamasi pada gingiva. Respon
inflamasi disebabkan adanya mikroba yang mengkoloni di sulkus gingiva atau
permukaan gigi. Jika mikroba dalam jumlah sedikit, masih dapat ditolerir oleh tubuh
melalui mekanisme pertahanan tubuh. Namun jika jumlah mikroba meningkat dan
pertahanan tubuh tidak mampu melawan invasi bakteri, maka akan menyebabkan
gingivitis.
2. Etiologi
Gingivitis berawal dari daerah margin gusi yang dapat disebab kan oleh invasi
bakteri atau rangsang endotoks in. Endotoksin dan enzim dilep askan oleh bakteri
Gram
tanda atau gejala klinis dari inflamasi gingiva meliputi perubahan kontur, warna dan
konsistensi. Pada gingivitis, kontur gingiva licin berkilat, berwarna merah hingga
merah kebiruan, edematous dan perdarahan.
Akumulasi plak dan karang gigi. Penyebab paling umum dari gingivitis adalah
akumulasi plak dan bakteri yang berada di sekitar gigi yang memicu respon imun,
dan pada gilirannya dapat menyebabkan kerusakan jaringan gingiva, komplikasi
hingga pada akhirnya bisa mengakibatkan kehilangan gigi.
Plak gigi adalah biofilm yang terakumulasi secara alami pada gigi. Terbentuk
oleh bakteri kolonial yang menempel pada permukaan halus gigi.
Beberapa ahli mengatakan bahwa mereka mungkin bisa membantu melindungi
mulut dari kolonisasi mikroorganisme berbahaya.
Plak gigi juga dapat menyebabkan kerusakan gigi, dan masalah periodontal seperti
gingivitis dan periodontitis kronis.
Bila plak tidak di bersihkan, akan menyebabkan akumulasi kalkulus (tartar
memiliki warna kuning) di dasar gigi, dekat gusi.
Kalkulus sulit untuk di hapus (baca: di bersihkan) hingga pada akhir nya akan
membentuk Plak dan tartar yang mengiritasi gusi, Kalkulus hanya dapat dihapus
oleh profesional atau Dokter gigi.
Penyebab lain dari gingivitis juga termasuk:
perokok.
Riwayat keluarga para ahli mengatakan bahwa orang-orang yang tua telah /
memiliki radang gusi, memiliki risiko lebih tinggi terkena.
5
3. Gejala
Gejala awal adalah gusi terasa menyakitkan, sementara tanda yang dapat terlihat
seperti pembengkakan. Dalam kasus-kasus ringan gingivitis mungkin tidak ada
ketidaknyamanan atau gejala nyata.Tanda dan gejala dari radang gusi dapat
mencakup:
Gusi yang memerah atau ungu
Gusi lunak, dan kadang-kadang menyakitkan saat disentuh
Gusi mudah berdarah saat menyikat gigi atau flossing
Halitosis (bau mulut)
Peradangan (gusi bengkak)
Gusi surut
Gusi lunak
4. Pencegahan
Untuk mengatasi gingivitis, dilakukan tindakan perawatan. Tujuan dari perawatan
adalah untuk menekan inflamasi pada gingiva. Gigi dibersihkan seluruhnya oleh
dokter gigi. Perawatan ini mungkin, menggunakan beberapa macam instrumen untuk
melepaskan dan membuang deposit dari gigi ( scalling).
Pasien akan diberikan penjelasan mengenai cara mengikat gigi dan menggunakan
dental floss yang benar. Periksa gigi disarankan 2 kali setahun atau lebih tergantung
pada kasusnya. Obat kumur anti bakteri atau obat-obatan lainnya mungkin akan
diberikan. Memperbaiki keadaan gigi geligi yang buruk atau menggunakan alat
ortodontik dapat juga disarankan. Segala penyakit yang berhubungan dengan
keadaan gigi dan mulut harus ditangani.
Pembuangan plak dan kalkulus dari gusi yang terinflamasi akan terasa tidak nyaman.
Perdarahan dan pelunakan dari gusi akan berkurang antara 1 sampai 2 minggu
setelah dibersihkan oleh dokter gigi. Air garam hangat atau obat kumur antibakteri
dapat mempercepat proses penyembuhan. Obat-obatan anti inflamasi dapat
menghilangkan rasa tidak nyaman setelah pembersihan.
Gusi yang sehat akan terlihat merah muda. Kebersihan mulut harus dijaga seumur
hidup atau gingivitis akan muncul kembali.
6
Gingivitis yang tidak ditangani dengan tindakan perawatan yang baik dapat berlanjut
menjadi periodontis. Dan dapat pula terjadi infeksi atau abses dari gusi atau tulang
rahang.
Kita dapat melakukan tindakan-tindakan pencegahan gingivitis. Kebersihan mulut
yang baik adalah cara pencegahan yang baik adalah cara pencegahan terbaik
melawan gingivitis. Gigi geligi seharusnya disikat paling tidak 2 kali sehari dan
menggunakan dental floss sedikitnya 1 kali sehari. Untuk orang-orang yang rentan
terhadap gingivitis, sikat gigi dan flossing dapat disarankan setiap selesai makan dan
menjelang tidur.(L)