Oleh:
Wahyu karyadi
Edi agus purnomo
Matholis
Yogi nurfitliansyah
101210330
101210138
101210745
101210708
KATA PENGANTAR
Dengan rahmat dan hidayah yang diberikan oleh Allah SWT, akhirnya
kelompok kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul KONDENSOR
guna memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Pendingin. Semua ini juga tidak lepas
dari peran orang orang yang telah membantu dan membimbing kami dalam
penyusunan makalah ini.
Maka dari itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Eko
sarwono, ST., MT, selaku dosen pengampu mata kuliah teknik pendingin.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami pada khususnya dan
semua pihak yang membaca pada umumnya.
Kami menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari
itu Kami mohon saran dan kritik yang membangun dari semua yang membaca
makalah ini guna pengembangan di masa mendatang.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..... i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN...... 1
1. LATAR BELAKANG......... 1
BAB 2 PEMBAHASAN.... 2
1.DASAR TEORI..... 2
A. pengertian kondensor2
a. pengertian kondensasi......3
b. cara kerja kondensor....4
c. komponen utama dari kondensor..4
d. macam-macam kondensor.6
B. Cara pemilihan kondensor pada mesin pendingin17
a. Fungsi dari masing masing kondenser ...17
b. Keuntungan menggunakan 2 buah kondensor...17
c. Kondensor berpendingin air (water cooled condenser)..18
d. Kondensor berpendingin udara (air cooled condenser).18
C. Perhitungan kondensor..19
a. Kondensor horisontal19
a. kondensor vertikal.22
BAB 3 PENUTUP......................................26
KESIMPULAN......................................26
DAFTAR PUSTAKA....28
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada zaman modern ini kondensor sering dipakai pada sistem AC(Air
Conditioning) yang biasa digunakan pada ruangan atau mobil, pada umumnya
AC yang digunakan adalah cooler. Masing-masing komponen mempunyai
fungsi tersendiri dan saling berkesinambungan di dalam sistem.
Jika salah satu komponen diatas rusak atau tidak ada, maka system
AC tidak akan dapat bekerja. Pada kesempatan ini sedikit akan kita bahas
mengenai macam-macam kondensor yang pada umumnya digunakan untuk
pendingin ruangan dan kendaraan.
Kondensor berfungsi untuk melepaskan kalor kelingkungan untuk
merubah fase refrigerant dari uap bertekanan tinggi menjadi cairan bertekanan
tinggi atau dengan kata lain pada kondensor ini terjadi proses kondensasi.
Refrigerant yang telah berubah menjadi cair tersebut kemudian dialirkan ke
evaporator melalui pompa
BAB II
PEMBAHASAN
1.
DASAR TEORI
A.
Pengertian Kondensor
Kondensor merupakan alat penukar kalor pada sistem refrigerasi yang
Gambar 2. 1 Kondensor
Didalam sistem kompresi uap (vapor compression) kondensor adalah
suatu komponen yang berfungsi untuk merubah fase refrigerant dari uap
bertekanan tinggi menjadi cairan bertekanan tinggi atau dengan kata lain pada
kondensor ini terjadi proses kondensasi. Refrigerant yang telah berubah
menjadi cair tersebut kemudian dialirkan ke evaporator melalui pompa.
a. Pengertian Kondensasi
Kondensasi berasal dari bahasa latin yaitu condensare yang berarti
membuat tertutup. Kondensasi merupakan perubahan wujud zat dari gas
atau uap menjadi zat cair.
Kondensasi terjadi pada pemampatan atau pendinginan jika tercapai
tekanan maksimum dan suhu di bawah suhu kritis. Kondensasi terjadi ketika
uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap
dikompresi (yaitu tekanan ditingkatkan) menjadi cairan, atau mengalami
kombinasi dari pendinginan dan kompresi.
Contoh bentuk kondensasi dilingkungan sekitar adalah uap air
diudara
dinamakan embun. Uap air hanya akan terkondensasi pada suatu permukaan
ketika permukaan tersebut lebih dingin dari titik embunnya atau uap air telah
mencapai kesetimbangan di udara, seperti kelembapan jenuh.
Titik embun udara adalah temperatur yang harus dicapai agar mulai
terjadi kondensasi diudara. Molekul air mengambil sebagian panas dari udara.
Akibatnya temperatur air akan sedikit turun. Di atmosfer, kondensasi uap airlah
yang menyebabkan terjadinya awan.
Molekul kecil air dalam jumlah banyak akan menjadi butiran air karena
pengaruh suhu, dan tapat turun ke bumi menjadi hujan. Inilah yang disebut
siklus air. Pengendapan atau sublimasi juga merupakan salah satu bentuk
kondensasi. Pengendapan adalah pembentukan langsung es dari uap air,
contohnya salju.
Cairan yang telah terkondensasi dari uap disebut kondensat. Sebuah
alat yang digunakan untuk mengkondensasi uap menjadi cairan disebut
kondensor. Kondensor umumnya adalah sebuah pendingin atau penukar panas
yang digunakan untuk berbagai tujuan, memiliki rancangan yang bervariasi,
dan banyak ukurannya dari yang dapat di genggam sampai yang sangat
besar. Kondensasi uap menjadi cairan adalah lawan dari penguapan (evaporasi)
dan merupakan proses eksothermik (melepas panas).
b. Discharge Pipe
Discharge pipe adalah pipa saluran keluar Refrigerant dari
kompresor melalui tube ke tangki receiver.
2.d. Tube ( Pipa dalam Kondensor )
Tube adalah pipa aliran yang dilalui Refrigerant yang
bertekanan dan panas yang merupakan hasil dari turbin melalui suction
pipe dan akan disalurkan ke discharge pipe dan kemudian diterima oleh
tangki receiver. Umumnya terdapat empat susunan tube yaitu,
Triangular (30o), Rotate square (60o), Square (90o), Rotate square (45o).
3.d. Buffle
Buffle merupakan jarak bagi antar tube.
10
11
b.2.Arus Pararel
Desain ini sangat mirip dengan radiator aliran silang. Alih-alih
bepergian refrigeran
melalui
satu
bagian
(seperti
tipe
udara
12
steam
inlet
connection
pada
bagian
atas
rendah
pada
tube
dijaga
dengan
cara
disebut
kalor
laten
kondensor,
hampir
keseluruhan
steam
telah
terkondensasi kecuali bagian yang jenuh dari udara yang ada di dalam
sistem.
Udara yang ada di dalam sistem secara umum timbul akibat
adanya kebocoran pada perpipaan, shaft seal, katup-katup, dan
sebagainya. Udara ini masuk ke dalam kondensor bersama dengan
steam. Udara dijenuhkan oleh uap air, kemudian melewati air cooling
section dimana campuran antara uap dan udara didinginkan untuk
selanjutnya dibuang dari kondensor
dengan
menggunakan
air
13
ejectors
yang
berfungsi
kondensor.
Untuk menghilangkan udara yang terlarut dalm kondensat
akibat adanya udara di kondensor, dilakukan deaeration. De-aeration
dilakukan di kondensor dengan memanaskan kondensat dengan
steam agar udara yang terlalut pada kondensat akan menguap. Udara
kemudian ditarik ke air cooling section dengan memanfaatkan
tekanan rendah yang terjadi pada air cooling section. Air ejector
kemudian akan memindahkan udara dari sistem.
Surface Condenser dibedakan menjadi dua jenis lagi, yaitu :
a) Horizontal Condenser
Air pendingin masuk kondensor melalui bagian bawah,
kemudian masuk ke dalam pipa-pipa pendingin dan
keluar pada bagian atas sedangkan arus panas masuk
lewat bagian tengah kondensor dan keluar sebagai
kondensat pada bagian bawah kondensor.
15
16
B.
Ada dua metoda mengalirkan udara pada jenis ini, yaitu konveksi alamiah dan
konveksi paksa dengan bantuan kipas. Konveksi secara alamiah mempunyai
laju aliran udara yang melewati kondenser sangat rendah, karena hanya
mengandalkan kecepatan angin yang terjadi pada saat itu. Oleh karena itu
kondensor jenis ini hanya cocok untuk unit-unit yang kecil seperti kulkas,
freezer untuk keperluan rumah tangga, dll. Kondensor berpendingin udara yang
menggunakan bantuan kipas dalam mensirkulasikan media pendinginannya
dikenal sebagai kondensor berpendingin udara konveksi paksa. Secara garis
besar, jenis kondensor dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
Kondensor yang kipasnya dioperasikan dengan pengatur jarak jauh
(remote control).
Kondensor yang kipasnya dirakit bersama-sama dengan unit kompresor
atau condensing unit. Kapasitasnya kondensor jenis ini biasanya cocok
17
untuk beban mulai < 1kW s/d 500 kW, bahkan kadang dapat lebih dari
c.
500 kW.
Kondensor evaporatif (evaporative condenser)
II.
18
Refrigeran yang keluar dari kondenser benar benar dalam fasa cair,
karena apabila pelepasan kalor pada kondenser pertama tidak sempurna
maka kondenser kedua yang menyempurnakannya.
Mempertahankan agar tekanan kondensasi tidak terlalu tinggi.
Hemat energi, karena menggunakan air ledeng hanya sebagai pendingin
kondensor sehingga secara tidak langsung akan mengurangi kebutuhan
energi listrik. Adapun dimensi dari masing masing kondensor adalah
sebagai berikut : Dimensi bak kondensor I: Panjang = 3.4 m Lebar = 1
m Tinggi = 1.5 m Dimensi bak kondensor II: Panjang = 1.5 m Lebar =
1.5 m Tinggi = 1.5 m
C.
Perhitungan Kondensor
a.
KONDENSOR HORISONTAL
I.
Neraca Panas:
Panas yang dilepaskan oleh n- propanol
Panas yang diterima oleh air
0
F
II.
Menentukan t
fluida panas
(uap n- propanol)
244
244
0
suhu tertinggi
suhu terendah
Selisih
fluida dingin
(air)
Selisih
120
85
35
124
159
35
19
= 1213 ft2
= 773 buah
b) diasumsikan aliran air dalam pipa adalah 4 pass ; hal ini didasarkan pada
pemikiran bahwa: jumlah air yang diperlukan sangat banyak , sehingga
kondensor akan mempunyai jumlah pipa yang banyak, sehingga jika
digunakan 2 pass, maka tidak mencukupi. Dari jumlah pipa, (berdasarkan
tabel 9, Kern, D,Q; 1985) : 773 buah, 4 arah, dengan OD in dan 15/16 in
triangular pitch, maka jumlah pipa terdekat adalah: 766 pipa dengan ID shell
31 in
c). Koreksi terhadap UD
A = 766 x 8 x 0,1963 = 1205 ft2
UD = Q / (A x t ) = 17.000.000 / (1205 x 141 ) = 101
d) Menghitung hi, hio dan ho:
Harga hi, hio dan ho dapat dicari dengan menggunakan beberapa persamaan
maupun gambar. Perhitungan dilakukan baik untuk bagian shell ( tempat
dimana uap n-propanol berada) dan bagian pipa (tempat air pendingin
mengalir). Perhitungan selengkapnya adalah sebagai berikut:
Fluida panas ( uap n- propanol),
didalam shell
diasumsikan ukuran baffles 31 in,
sejumlah 2 buah
as = ID x C B / 144 x 0,937
= 31 x 0,1875 x 81 x 0,937
= 1,34 ft2
Gs = W/as = 60.000/1,34
= 44.700 lb/ jam..ft
Loading;
G = W/L.Nt3/2
= 60.000/8 x 766 3/2
= 89,3 lb/jam. ft
diasumsikan
h = ho =200
sehingga hio =1075
tw = ta + ho/ (hio + ho) (Tv ta )
= 102,5 + 200/ 1275 (244 102,5)
= 125 0F
tf = (Tv + tw)/2
= (244 +125)/2 = 184,5 0F
20
hi = 1300
hio = hi x ID/ OD
= 1300 x 0,62/0,75
= 1075 Btu/j. ft2 0F
1)
2) Mr n propanol = 60,1
densitas : = 0,238 lb/ ft3
s = 0,238/62,5 = 0,00381
Ds = 31/12 = 2,58 ft
2)
3)
4)
Pt dicari dengan
persamaan (7.45)
Pt = f Gt2 L n/ 5,22 x 1010
D s t
diperoleh Pt = 3,3 psi
Pr 3,2 psi (pers 7-46)
PT = Pt + Pr = 6,5 psi
(pers. 7-47)
21
VI. Ringkasan:
Berdasarakan perhitungan di atas, kondensor horisontal yang digunakan
untuk
mengembunkan uap n- propanol sebanyak 60.000 lb/ jam
mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
UC = 148,5
UD = 101
Rd hasil perhitungan = 0,0032
Rd yang dipersyaratkan = 0,0030
P dalam shell hasil perhitungan = 1,2
P dalam shell yang diperbolehkan = 2,0
P dalam pipa hasil perhitungan = 6,5
P dalam pipa yang diperbolehkan = 10,0
b.
KONDENSOR VERTIKAL
c)
= Q/ ( UD x t )
= 17.000.000 / ( 70 x 141) = 1780 ft2
= 766 buah
Ukuran pipa, jumlah pass dan lain- lainnya sama seperti pada kondensor
horisontal.
Koreksi terhadap UD
A
UD
n-
22
4)
Do = 0,75/12 = 0,0625 ft
5)
Gs = W/as = 60.000/1,34
= 44.700 lb/ jam..ft
Loading;
G = W/3,14 Nt Do
= 60.000/ 3,14 x 766 x 0,0625
= 399 lb/jam. ft
diasumsikan
h = ho =100
4)
23
1)
= 244 0F
= 0,010 x 2,42
= 0,0242 lb/ (ft) (j)
= 0,55/12 = 0,0458 ft
= Ds. Gs/
= 0,0458.x 48.000 /
0,0242
2)
3)
= 91.000
dari gambar 29 Kern DQ, hal 839
diperoleh f
= 0,0014 ft2/ in2
Jumlah lintasan
= N+1 = 5
densitas :
= 0,238 lb/ ft3
s
= 0,238/62,5 = 0,00381
Ds
= 31/12
= 2,58 ft
Ps dicari dengan persamaan (12.47)
diperolehPs = 2,3 psi
Harga P adalah tinggi
24
BAB III
PENUTUP
25
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Kondensor merupakan alat penukar kalor pada sistem refrigerasi yang
berfungsi untuk melepaskan kalor kelingkungan. Didalam sistem
kompresi uap (vapor compression) kondensor adalah suatu komponen
yang berfungsi untuk merubah fase refrigerant dari uap bertekanan
tinggi menjadi cairan bertekanan tinggi atau dengan kata lain pada
kondensor ini terjadi proses kondensasi.
2. Cara kerja kondensor adalah uap panas yang masuk ke kondensor
dengan temperatur yang tinggi dan bertekanan yang merupakan hasil
proses dari turbin. Kemudian uap panas masuk ke dalam Suction Pipe
dan kemudian mengalir dalam tube. Dalam tube, uap panas didinginkan
dengan media pendingin air yang dialirkan melewati sisi luar tube,
kemudian keluar melalui Discharge Pipe dengan temperatur yang sudah
turun.
3. Macam- macam kondensor ada beberapa klasifikasi kondensor, antara
lain :
1.
Berpendingin
Campuran
Udara
dan
Air
(Evaporating Condenser).
2.
3.
Horizontal condenser;dan
b.
Vertical condenser.
Direct-contact condenser
a.
Spray Condenser;dan
26
b.
DAFTAR PUSTAKA
27
Kern, D.Q, (1985), Process Heat Transfer, Tokyo: Mc Graw Hill International
Book Co.
Himmeblau D.M., (1984(, Basic principles and Calculations in Chemical
Engineering, Third Edition, Canada: Prentice-Hall, Inc.
Perry, R.H., (1989), Perrys Chemical Engineers Handbook, New York:
McGraw- Hill Book Company
28