6bab 1 Okkk
6bab 1 Okkk
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah Satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah kematian anak usia di bawah lima
tahun (Balita ). Angka kematian Balita di negara - negara berkembang khususnya di Indonesia masih
cukup tinggi. Salah satu sebab yang menonjol diantaranya karena keadaan gizi yang kurang baik atau
bahkan buruk. Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan bahwa 54% kematian anak di bawah
lima tahun disebabkan keadaan gizi yang buruk. Sementara masalah gizi di indonesia mengakibatkan
lebih dari 80% kematian anak (WHO,2011).(1,2,3)
Kasus gizi buruk masih menjadi masalah di beberapa negara. Tercatat satu dari tiga di dunia
meninggal setiap tahun akibat buruknya kualitas gizi. Gizi Buruk dinyatakan sebagai penyebab
kematian stidaknya 3,5 juta anak dibawah usia lima tahun (Balita) di dunia. Mayoritas kasus fatal gizi
buruk berada di 20 negara, yang meliputi wilayah Afrika, Asia Selatan, Myanmar, Korea Utara dan
Indonsia. Hasil penelitian yang di publikasikan dalam jurnal Kesehatan Inggris The Lanchet ini
mengungkap kan, kebanyakan kaasus fatal tersebut secara tidak langsung menimpa keluarga miskin
yang tidak mampu atau lambat untuk berobat, kekurangan vitamin A dan Zinc selam ibu mengandung
Balita, serta menimpa anak pada usia dua tahun pertama. Angka kematian balita karena gizi buruk ini
terhitung lebih dari sepertiga kasus kematian anak seluruh dunia. (1,3,4)
Prevalensi nasional gizi buruk pada balita adalah 5,4%, dan gizi kurang paada balita adalah
13,0%. Keduanya menunjukkan bahwa baik target rencana pembangunan jangka menengah untuk
pencapaian program perbaikan gizi (20%), maupun target Milleniun Development Goals pada 2015
(18,5%) telah tercapai pada tahun 2007. Namun demikian, sebanyak 19 provinsi mempunyai
prevalensi gizi buruk dan gizi kurang diatas prevalensi nasional, yaitu Nangroe Aceh Darussalam,
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FK UNBRAH 2013
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah,
Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua ( Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Depkes RI, 2008).
Berdasarkan hasil SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional ) dari tahun 1998 hingga
tahun 2000, ada penurunan prevalensi gizi buruk dari 10,1 % menjadi 7,53% dan gizi kurang dari
19,0 % menjadi 17,13 %. Namun dari tahun 2001 hingga tahun 2005, prevalensi gizi kurang dan gizi
buruk justru meningkat, prevalensi gizi buruk pada tahun 2001 adalah 6,30% meningkat menjadi
8,80% pada tahun 2005, sedangkan prevalensi gizi kurang meningkat dari 19,80% menjadi 28,0%.
Angka-angka ini menurun pada tahun 2007, yaitu prevalensi gizi kurang 13,0% dan gizi buruk
5,40%. Pada tahun 2010, prevalensi gizi kurang tetap (13,0%) sedangkan gizi buruk turun menjadi
4,90%.(1)
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, prevalensi gizi buruk di
Sumatera Utara tahun 2007 adalah sekitar 4,4 % dan prevalensi gizi kurang 18,8%. (9)
Penderita gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Lima Puluh dari bulan Januari hingga bulan
Juni tahun 2013 sebanyak 11 penderita gizi buruk, 6 penderita gizi buruk diantaranya di Desa
Mangkai Lama.
Berdasarkan data-data diatas, kami tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran
Karakteristik, Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu yang memiliki Balita tentang gizi buruk pada
Balita di Desa Mangkai Lama Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara
2013.
Mangkai Lama
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan ibu terhadap gizi buruk pada balita
dengan memberikan informasi berupa penyuluhan tentang gizi buiruk pada balita di Desa
Mangkai Lama Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara tahun
2013.
2. Bagi Puskesmas Lima Puluh
Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai acuan dan data dasar bagi program
selanjutnya.
3. Bagi Pemerintah Kecamatan Lima Puluh
Hasil penelitian ini diharapkan bisa mempermudah program kerja kecamatan demi terciptanya
masyarakat yang sehat.
4. Bagi PTC kesehatan Masyarakat
Untuk memberikan Pengalaman Belajar Bagi Mahasiswa Fakultas Kedokteran yang
melaksanakan Kepaniteraan Klinik Senior di PTC Kesehatan Masyarakat di Indarapura, sehingga
dapat menerapkan ilmu yang dimiliki kepada masyarakat secra langsung.
5. Bagi Peneliti
a. Sebagai Proses belajar dan menambah pengalaman dalam melakukan sebuah penelitian
sekligus dalam usaha meningkatkan pengetahuan masyarakat.
b. Memperoleh gambaran pengetahuan , sikap dan tindakan ibu terhadap gizi buruk pada balita
di Desa Mangkai Lama Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu bara Provinsi Sumatera
Utara