Anda di halaman 1dari 7

Diet

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Langsung ke: navigasi, cari
Dalam nutrisi, diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau
organisme tertentu[1]. Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu atau
keyakinan yang dianut masyarakat tertentu. Walaupun manusia pada dasarnya adalah
omnivora, suatu kelompok masyarakat biasanya memiliki preferensi atau pantangan
terhadap beberapa jenis makanan.
Berbeda dalam penyebutan di beberapa negara, dalam bahasa Indonesia, kata diet lebih
sering ditujukan untuk menyebut suatu upaya menurunkan berat badan atau mengatur
asupan nutrisi tertentu. Artikel ini akan membahas mengenai diet dalam pengertian yang
kedua.
Dalam pekembangannya, diet dalam konteks upaya mengatur asupan nutrisi dibagi
menjadi beberapa jenis, yaitu:

Menurunkan Berat (Massa) Badan misalnya bagi model atau aktris yang ingin
menjaga penampilannya.
Meningkatkan Berat (Massa) Badan misalnya bagi olahragawan atau atlet
binaraga yang ingin meningkatkan massa otot.
Pantang Terhadap Makanan Tertentu misalnya bagi penderita diabetes (rendah
karbohidrat dan gula).

Hati terbebani racun

Hati kita diciptakan untuk dapat merubah zat kimia larut dalam
lemak menjadi zat kimia larut dalam air sehingga dapat dengan
mudah dikeluarkan dari dalam tubuh melalui cairan empedu
dan urine.
Bagaimana hati mendetoksifikasi substansi berbahaya? Pada dasarnya sel-sel hati
memiliki 2 cara utama didalam melakukan detoksifikasi yang dikenal dengan jalur
detoksifikasi Phase 1 dan 2.
Phase 1 Jalur detoksifikasi
Disini zat kimia berbahaya dirubah menjadi tidak berbahaya dengan bantuan enzim
Cytochrome P-450. Selama proses ini, dihasilkan radikal bebas, yang bila berlebih akan
merusak sel-sel hati. Kecukupan antioksidan (vitamin C, E , beta karotin, dll) sangat
diperlukan untuk mengurangi kerusakan akibat radikal bebas. Vitamin seperti riboflavin,
niacin, dan mineral seperti magnesium, besi dan seng dapat mendukung aktifitas sistem
enzim pada phase ini. Sistem enzim P-450 dapat rusak karena banyaknya racun yang
masuk kedalam tubuh.
Phase 2 Jalur detoksifikasi
Disini kimia beracun ditambahkan substansi lain seperti (cysteine, glycine atau molekul
sulfur) untuk dirubah menjadi molekul yang tidak berbahaya sehingga larut air dan
dengan mudah dikeluarkan dari dalam tubuh melalui cairan seperti cairan empedu atau
urin. Asam amino seperti taurine dan cysteine, glycine, glutamine, dan vitamin seperti
choline dan inositol dibutuhkan bagi efisiensi detoksifikasi. Glutation sebagi antioksidan
dan pelindung hati juga dibutuhkan untuk mendukung sistem enzim yang diperlukan
dalam phase ini.
Jika jalur detoksifikasi phase 1 dan phase 2 menjadi terbebani, maka toksin akan
menumpuk di dalam tubuh. Kebanyakan dari toksin ini adalah larut dalam lemak dan
menggabungkan diri mereka dengan bagian lemak tubuh dimana disana mereka dapat
tersimpan selama bertahun-tahun atau bahkan selamanya. Otak kita dan kelenjar endokrin
(hormon) adalah organ yang mengandung lemak dan menjadi lokasi favorit bagi
akumulasi toksin larut dalam lemak. Hal ini dapat menimbulkan gejala disfungsi otak dan
ketidakseimbangan hormonal seperti kemandulan, nyeri payudara, gangguan menstruasi,

kelelahan kelenjar adrenal dan menopause dini. Banyak dari kimia ini (seperti pestisida,
petrokimia) bersifat karsinogenik dan mengakibatkan meningkatnya insiden kanker.
Hati yang terbebani racun dapat menimbulkan ketidakseimbangan hormonal
Jika sistem penyaringan dan/atau sistem detoksifikasi pada hati anda terbebani atau tidak
efisien, hal ini berakibat toksin, sel-sel mati dan mikroorganisme menumpuk didalam
darah yang kemudian semakin memperberat sistem imun yang pada akhirnya menjadi
terganggu. Dalam kondisi seperti ini, sistem imun mulai memproduksi kimia yang
menimbulkan peradangan secara berlebihan. Didalam beberapa kasus menghasilkan autoantibodi. Hal ini berikutnya dapat menimbulkan gejala-gejala imun disfungsi seperti
alergi, inflamasi, pembengkakan kelenjar, masalah infeksi yang berulang-ulang, lelah
(Chronic Fatique Syndrome), fibromyalgia atau penyakit autoimun lainnya. Beberapa
kondisi penyakit autoimun yang sering dihasilkan adalah systemic lupus erythematosus
(SLE), sclerosing cholangitis, primary biliary cirrhosis, thyroid Hashimoto, vasculitis dan
rheumatoid arthritis.
Disfungsi sistem imun seringkali terjadi didalam lingkungan yang telah dibanjiri oleh
berbagai macam kimiawi seperti di zaman yang kita miliki saat ini dan semakin
diperparah dengan defisiensi nutrisi dan pola makan tinggi lemak.
Sangatlah sedikit orang yang menaruh perhatian pada hati yang bagi saya
merupakan organ yang luar biasa karena dapat dengan mudah diperbaiki. Cara
paling sederhana serta efektif didalam membersihkan darah dan mengeluarkan
beban sampah ini dari sistem imun kita adalah dengan memperbaiki fungsi hati.

Batu empedu

Apakah batu empedu itu ?


Batu Empedu adalah timbunan kristal di dalam kantong empedu atau di dalam saluran
empedu. Batu yang ditemukan di dalam kandung empedu disebut kolelitiasis, sedangkan
batu di dalam saluran empedu disebut koledokolitiasis.
Apa penyebabnya ?
Batu empedu lebih banyak ditemukan pada wanita dan faktor resikonya adalah :
kegemukan (obesitas), diet tinggi lemak, usia lanjut, dan faktor keturunan.
Komponen utama dari batu empedu adalah kolesterol, sebagian kecil lainnya terbentuk
dari garam kalsium. Cairan empedu mengandung sejumlah besar kolesterol yang
biasanya tetap berbentuk cairan. Jika cairan empedu menjadi jenuh karena kolesterol,
maka kolesterol bisa menjadi tidak larut dan membentuk endapan diluar empedu.
Sebagian besar batu empedu terbentuk di dalam kantong empedu dan sebagian besar batu
di dalam saluran empedu berasal dari kantong empedu. Batu empedu bisa terbentuk di
dalam saluran empedu jika empedu mengalami aliran balik karena adanya penyempitan
saluran atau setelah dilakukan pengangkatan kandung empedu.
Batu empedu di dalam saluran empedu bisa mengakibatkan infeksi hebat saluran empedu
(kolangitis), infeksi pankreas (pankreatitis) atau infeksi hati. Jika saluran empedu
tersumbat, maka bakteri akan tumbuh dan dengan segera menimbulkan infeksi di dalam
saluran. Bakteri bisa menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan infeksi di bagian
tubuh lainnya.
Bagaimana gejala yang dapat saya rasakan ?
Sebagian besar batu empedu dalam jangka waktu yang lama tidak menimbulkan gejala,
terutama bila batu menetap di kantong empedu. Kadang-kadang batu yang besar secara
bertahap akan mengikis dinding kantong empedu dan masuk ke usus halus atau usus
besar, dan menyebabkan penyumbatan usus (ileus batu empedu).

Yang lebih sering terjadi adalah batu empedu keluar dari kandung empedu dan masuk ke
dalam saluran empedu. Dari saluran empedu, batu empedu bisa masuk ke usus halus atau
tetap berada di dalam saluran empedu tanpa menimbulkan gangguan aliran empedu
maupun gejala.
Jika batu empedu secara tiba-tiba menyumbat saluran empedu, maka penderita akan
merasakan nyeri. Nyeri cenderung hilang-timbul dan dikenal sebagai nyeri kolik. Nyeri
timbul secara perlahan dan mencapai puncaknya, kemudian berkurang secara bertahap.
Nyeri bersifat tajam dan hilang-timbul, bisa berlangsung sampai beberapa jam. Lokasi
nyeri berlainan, tetapi paling banyak dirasakan di perut atas sebelah kanan dan bisa
menjalar ke bahu kanan. Penderita seringkali merasakan mual dan muntah.
Jika terjadi infeksi bersamaan dengan penyumbatan saluran, maka akan timbul demam,
menggigil dan sakit kuning (jaundice). Biasanya penyumbatan bersifat sementara dan
jarang terjadi infeksi. Nyeri akibat penyumbatan saluran tidak dapat dibedakan dengan
nyeri akibat penyumbatan kandung empedu. Penyumbatan menetap pada duktus sistikus
menyebabkan terjadinya peradangan kandung empedu (kolesistitis akut).
Batu empedu yang menyumbat duktus pankreatikus menyebabkan terjadinya peradangan
pankreas (pankreatitis), nyeri, jaundice dan mungkin juga infeksi. Kadang nyeri yang
hilang-timbul kambuh kembali setelah kandung empedu diangkat, nyeri ini mungkin
disebabkan oleh adanya batu empedu di dalam saluran empedu utama.
Bagaimana saya tahu kalau saya mempunyai batu empedu ?
Pemeriksaan untuk menemukan batu empedu adalah dengan pemeriksaan USG dan
kolesistografi. Pada kolesistografi, foto rontgen akan menunjukkan jalur dari zat kontras
radioopak yang telah ditelan, diserap di usus, dibuang ke dalam empedu dan disimpan di
dalam kandung empedu. Jika kandung empedu tidak berfungsi, zat kontras tidak akan
tampak di dalam kandung empedu. Jika kandung empedu berfungsi, maka batas luar dari
kandung empedu akan tampak pada foto rontgen.
Diagnosis batu di dalam saluran empedu ditegakkan berdasarkan adanya nyeri perut,
jaundice, menggigil dan demam. Hasil pemeriksaan darah biasanya menunjukkan pola
fungsi hati yang abnormal, yang menunjukkan adanya penyumbatan saluran empedu.
Beberapa pemeriksaan lainnya yang bisa memberikan informasi tambahan untuk
membuat diagnosis yang pasti adalah: - USG- CT scan - berbagai teknik foto rontgen
yang menggunakan zat kontras radioopak untuk menggambarkan saluran empedu.
Apa yang perlu saya lakukan ?
Batu saluran empedu bisa menyebabkan masalah yang serius, karena itu harus
dikeluarkan. Karena komposisi terbesar batu empedu adalah kolesterol, sebaiknya
menghindari makanan berkolesterol tinggi yang pada umumnya berasal dari lemak
hewani.

Inilah Hati Anda

Hati merupakan organ tubuh yang paling


besar dan paling kompleks. Beratnya sekitar 1, 5 kg pada orang dewasa.Hati
melakukan banyak fungsi vital. Hati menyimpan senyawa kimia dan
melangsungkan banyak proses kimiawi.
Fungsi utama hati :
menghancurkan zat-zat yang berbahaya yang diserap dari usus atau dibuat di bagian
tubuh lainnya, kemudian membuangnya sebagai zat yang tidak berbahaya ke dalam
empedu atau darah. Zat di dalam empedu ini masuk ke dalam usus lalu dibuang melalui
tinja. Zat di dalam darah disaring oleh ginjal dan dibuang melalui air kemih.
Fungsi hati lainnya :
1. membuat empedu untuk pencernaan makanan
2. menguraikan lemak dan kelebihan asam amino (unit penyusun protein)
3. membantu menjaga kadar gula darah. Gula disimpan di dalam hati sebagai
glikogen dan kemudian dipecah serta dilepaskan ke dalam aliran darah sebagai
glukosa, sesuai dengan kebutuhan tubuh (misalnya ketika kadar gula darah terlalu
rendah).
4. menyimpan vitamin-vitamin yang terlarut dalam lemak dan beberapa mineral
(misal besi dan tembaga)
5. membuat panas untuk menghangatkan darah yang lewat
6. membuat protein darahmembantu pembekuan darah
7. mengendalikan pembentukan dan penghancuran sel darah
Hati menghasilkan sekitar separuh kolesterol tubuh, sisanya berasal dari makanan.
Sekitar 80% kolesterol yang dibuat di hati digunakan untuk membuat empedu.
Kolesterol dalam jumlah tertentu diperlukan untuk membuat hormon-hormon
tertentu (termasuk hormon estrogen, testosteron dan hormon adrenal).

Anda mungkin juga menyukai