Anda di halaman 1dari 4

1.

1 Latar Belakang Masalah


Pada era kompetisi yang makin ketat ini, keberhasilan menciptakan
persepsi positif di benak konsumen merupakan faktor penting dalam kesuksesan
produk/merek, bahkan mungkin lebih penting daripada keunggulan teknologi.
Keunggulan kompetitif dalam fungsi teknis produk adalah penting, tetapi
akhirnya yang menentukan produk dapat berhasil di pasar adalah konsumen.
Bagaimana menciptakan nilai emosional di produk/merek dan menimbulkan
rasa kepemilikan kepada merek tersebut sehingga konsumen bersedia
menyisihkan share of walletnya untuk produk/merek kita adalah kunci
keberhasilan merek di pasar.
Ketika seseorang bermaksud membeli mobil baru untuk keluarganya,
tentu langkah pertama yang dilakukan adalah mendatangi beberapa showroom
mobil untuk mencari informasi harga serta spesifikasi mobil yang hendak
dibelinya. Informasi yang diperoleh dari sales man showroom adalah jenis
mobil dan segala spesifikasi yang diperlukan, termasuk cara pembelian secara
tunai maupun kredit, dan mungkin tidak segan-segan mempersilahkan untuk
melakukan test drive. Calon pembeli mungkin akan merasakan kenyamanan
atas spesifikasi dari mobil yang ditawarkan melalui test drive yang sudah
dilakukan dan berjanji akan kembali lagi untuk melakukan transaksi.
Ketika seorang calon konsumen berbelanja di sebuah swalayan, dan
datang Sales Promotion Girl (SPG) sebuah produk susu berkalsium tinggi
menawarinya untuk mencicipi segelas kecil susu tersebut. Sales Promotion
Girl tersebut menerangkan kandungan nutrisi dan gizi dari produk yang
dijualnya dan berusaha meyakinkan calon pembelinya akan manfaat susu itu
bagi kaum berusia baya. Setelah mencicipi dan rasanya sesuai dengan seleranya,
calon konsumen tersebut menanyakan harga produk susu dan akhirnya membeli
sekotak. Kedua contoh di atas merupakan beberapa contoh dari experiential
marketing . Experiential marketing dapat sangat berguna untuk sebuah

perusahaan yang ingin meningkatkan merek yang berada pada tahap penurunan,
membedakan produk mereka dari produk pesaing,
menciptakan sebuah citra dan identitas untuk sebuah perusahaan, meningkatkan
inovasi dan membujuk pelanggan untuk mencoba dan membeli produk. Hal
yang terpenting adalah menciptakan pelanggan yang loyal. Pengalaman
pelanggan melibatkan panca indera, hati, pikiran yang dapat
menempatkan pembelian produk atau jasa di antara konteks yang lebih besar
dalam kehidupan .
Zarem (2000, p.28-31) mengutip pernyataan Sanders, Direktur Yahoo,
yang menyatakan bahwa pengalaman merupakan dasar perekonomian baru
untuk semua industri. Sebagai contoh industri penerbangan berkompetisi
menawarkan harga yang kompetitif dan keselamatan yang tinggi. Mereka
berusaha menawarkan pengalaman terbang (flying experience) sebagai senjata
bersaingnya. Lebih lanjut Sanders menyatakan bahwa saat ini adalah masanya
experience economy. Tanpa mempedulikan produk atau jasa yang dijual,
seorang pemasar perlu memberikan pengalaman yang tak terlupakan pagi
pelanggannya karena hal inilah yang sangat mereka hargai.
Pengalaman yang dirasakan pelanggan sangatlah unik dan memberikan
dampak yang berbeda dalam proses pemasaran , oleh karena itu perlu diketahui
apakah yang dimaksud dengan experiential marketing bagaimana hubungan
antara experiential marketing dan peningkatan penjualan. Pengalaman
konsumen dan loyalitas konsumen .

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian masalah penelitian ini dapat dirumuskan kedalam
beberapa pertanyaan berikut ini.
1. Apakah ada hubungan positif antara experiential marketing dan
peningkatan penjualan?
2. Apakah ada hubungan positif antara experiential marketing dan
pengalaman konsumen ?
3. Apakah ada hubungan positif antara experiential marketing dan
loyalitas konsumen ?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah yang telah
diuraikan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hubungan positif antara experiential marketing
dan peningkatan penjualan.
2. Untuk mengetahui hubungan positif antara experiential marketing
dan pengalaman konsumen.
3. Untuk mengetahui hubungan positif antara experiential marketing
dan loyalitas konsumen

1.4 Manfaat penelitian


Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan aspek
praktis, yaitu memberikan masukan, menerapkan dan memperluas
pengetahuan tentang experiential marketing kepada perusahaan

untuk dijadikan pertimbangan dalam memecahkan permasalahan


yang berkaitan dengan kegiataan pemasaran .
2.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi
peneliti selanjutnya didalam melakukan penelitian, khususnya
dibidang Experiential Marketing .

Anda mungkin juga menyukai