PENDAHULUAN
ini
banyak
sekali
penyakit
menular
yang
cukup
Model SIR digunakan untuk melihat perubahan pada setiap subbabnya untuk mereka yang membutuhkan perhatian medis selama penyebaran
penyakitnya. Model SIR juga dapat menjelaskan bahwa seseorang yang
telah sembuh dari suatu penyakit, maka orang tersebut akan memiliki
kekebalan dalam tubuhnya. Sehingga dalam tubuhnya memiliki daya tahan
untuk tidak terjangkit penyakit dengan jenis yang sama. Hanya saja model
SIR ini tidak bekerja pada semua penyakit, ketika seseorang terjangkit
penyakit menular, ada kemungkinan suatu saat orang tersebut akan
terjangkit lagi.
2.
3.
BAB III : Analisis Model Epidemi SIR Pada Penyakit Cacar Air
(Varicella)
Berisi mengenai pembahasan dari model epidemi SIR, penggunaan Basic
Reproductive Ratio, Herd Immunity Threshold, Effective Reproductive
Number, dan Control Vaccination Number pada model SIR. Dan
penggunaan model SIR pada penyakit cacar air.
BAB IV : Penutup
Berisi kesimpulan sebagai hasil dari rumusan masalah pada kajian model
epidemi ini, dan saran untuk pengembangan kajian ini dengan
permasalahan yang berbeda.
Daftar Pustaka
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.Model Matematika
Secara umum pengertian model adalah suatu usaha untuk
menciptakan suatu replika/tiruan dari suatu peristiwa alam. Salah satu
modelnya yaitu model matematika. Pada model matematika, replika/tiruan
tersebut dilaksanakan dengan mendeskripsikan peristiwa alam dengan satu
set persamaan. Kecocokan model terhadap peristiwa alamnya tergantung
dari ketepatan formulasi persamaan matematis dalam mendeskripsikan
peristiwa alam.
Langkah pertama dalam pemodelan matematika adalah menyatakan
problem dunia nyata kedalam pengertian matematika, yang meliputi
identifikasi variabel-variabel pada problem dan membentuk beberapa
hubungan antara variabel-variabelnya. Selanjutnya adalah mengkonstruksi
kerangka dasar model.
Dengan asumsi dan pemahaman hubungan antara variabel-variabel,
selanjutnya akan melibatkan suatu usaha memformulasikan persamaan
atau sekumpulan persamaan untuk menyatakan hubungannya. Ketika
model diformulasi, langkah berikutnya adalah menyelesaikan persamaan.
Untuk mendapatkan solusinya yaitu salah satu langkah yang akan
menghubungakan terakhir formulasi matematika kembali ke probem dunia
nyata.
Dengan kata lain, pemodelan matematika adalah proses membangun suatu
model matematika untuk menggambarkan dinamika suatu sistem.
2.2.Model Epidemi
Ilmu yang membahas mengenai penyebaran penyakit disebut
epidemiologi. Epidemiologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari
penyebaran penyakit dan faktor yang menentukan terjadinya penyebaran
merupakan ukuran dari kekebalan pada suatu populasi, yang timbul pada
peningkatan infeksi. Ketika penyakit mewabah, pada individu yang telah
terinfeksi, maka individu tersebut akan memiliki kekebalan tubuh,
semakin tinggi proporsi dari populasi maka populasi tersebut akan
memiliki kekebalan. Ketika proporsi yang cukup tinggi dari populasi, akan
menjadi kebal terhadap infeksi, maka wabah mereda dan akhirnya
berhenti. Fungsi dari Herd Immunity yaitu mencegah penyebaran infeksi
dalam komunitas dimana cakupan imunisasi cukup tinggi, sehingga wabah
dapat dicegah dengan vaksin.
10
= , , , =
+ "
+
1!
2!
Deret Taylor diatas dengan melihat bahwa suku yang mengandung
+1 = +
pangkat lebih tinggi dari 2 memiliki nilai yang sangat kecil, maka dapat
diabaikan, sehingga dapat ditulis
+1 = +
= ,
Maka didapat persamaan metode Euler :
+1 = + ,
11
BAB III
ANALISIS MODEL EPIDEMI SIR PADA PENYAKIT CACAR AIR
(VARICELLA)
12
Umur, seks, status sosial, dan ras tidak berpengaruh untuk terkena
infeksi.
Tidak ada kekebalan tubuh yang turun temurun.
Suku dari populasi campuran memiliki interaksi yang sama dengan
orang lain pada tingkat yang sama.
Jumlah individu untuk masing-masing kelompok pada waktu
dinyatakan sebagai , , dan (). Total populasi diasumsikan
konstan karena kelahiran dan kematian diasumsikan memiliki laju yang
sama, dan pengaruh luar tidak diperhatikan. Maka,
= + + ()
(3.1)
(3.2)
(3.3)
= ()
(3.4)
Ket :
13
1!
+ "
2!
+1 = + ,
(3.5)
(3.6)
= (, )
+1
= (, )
+1
+1 = , (+1 )
+1 = + ,
+1 = + ( )
+1 =
(3.7)
= (, )
+1
= (, )
+1
14
+1 = , (+1 )
+1 = + ,
+1 = +
+1 = 1+
(3.8)
= (, )
+1
= ,
(+1 )
+1 = , (+1 )
+1 = + ,
+1 = +
(3.9)
(3.7)
+1 = 1 +
(3.8)
+1 = +
(3.9)
0 . (3.10).
=1
(3.11)
16
(3.12)
17
(3.13)
Ket :
= keberhasilan vaksin
= cakupan vaksinasi (bagian dari populasi yang tervaksinasi)
1 <
1
<
1
1
>
>
1
)
1(
(3.14)
Ketika didapat maka akan didapatkan nilai . Setelah itu, kita dapat
mengetahui jumlah individu yang membutuhkan vaksinasi dengan tingkat
vaksinasi yang efektif.
18
(3.15)
(3.16)
Ket :
= tingkat kesembuhan dan memiliki kekebalan tubuh.
= tingkat kematian individu terinfeksi.
= kekebalan tubuh
= kematian
Solusi metode Euler untuk memperhitungkan tingkat kepulihan dan
kekebalan tubuh individu
Dari persamaan (3.15)
= (, )
+1
= (, )
+1
+1 = , (+1 )
+1 = + ,
+1 = +
(3.17)
19
= (, )
+1
= (, )
+1
+1 = , (+1 )
+1 = + ,
+1 = +
(3.18)
(3.17)
+1 = + 1
(3.18)
20
21
Untuk = 0.85
Untuk = 0.65
Dari tabel (3.1) dapat memperhitungkan untuk mengetahui laju
penyebaran penyakit, dengan memanipulasi persamaan
+1 =
(3.7)
= +1 , dimana t = 1.
Menjadi,
=
+1
(3.19)
1 2
1 1
9935
99.1
= 0.646465
22
23
25
0.1391
1
maka =
kekebalan
untuk
mengontrol
penyebaran
suatu
penyakit.
Apabila jumlah dari vaksinasi meningkat, maka Herd Immunity
Threshold juga meningkat. Karena berkurangnya jumlah orang yang
rentanterinfeksi,
Herd
Immunity
Threshold
menurun.
Dengan
13.911
13.91
= 0.928
15.5951
15.595
= 0.936
26
99
99
=
=
= 10 = 0.1
1
= 12 = 0.083
27
= 2.5057
= 9.20084
= 99 %
= 87 %
Pada table 3.4, nilai tidak memenuhi ketentuan, yaitu < 1, maka
selanjutnya akan dicari nilai yang memenuhi < 1 dari tiap .
Tabel 3.5 Nilai Efektif Pemberian Vaksin
28
= 99>%
untuk = 87%,
untuk = 99 %, >
1
10
0.99
1
11
0.87
= 87 %
= 0.90909
= 0.10449
1
)
1(
1
)
1(
1
10
1( )
0.1
0.9
0.1
1
)
1(
1
)
1(
1
10
1( )
1
29
>
0.9
1
30
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Model epidemi SIR, pada suatu populasi dibagi menjadi tiga kelompok,
yaitu :
Susceptible (S), yaitu kelompok individu yang sehat tapi rentan terinfeksi.
Infected (I), yaitu kelompok individu yang terinfeksi penyakit menular.
Recovered (R), yaitu kelompok individu yang telah pulih dan memiliki
kekebalan permanen untuk tidak tertular penyakit yang sama.
Total populasi diasumsikan konstan karena kelahiran dan kematian
diasumsikan memiliki laju yang sama, dan pengaruh luar tidak diperhatikan.
Maka,
= + +
Yang dimana N merupakan jumlah populasi total dari suatu keloompok
masyarakat.
=
=
= ()
0 .
31
32
4.2. Saran
Pada pembahasan studi literature ini telah dijelaskan analisis dari model
epidemi SIR pada penyakit cacar air. Perlu dikembangkan lagi penerapan
model epidemi SIR ini pada kasus penyakit menular seperti campak (measles)
untuk penelitian selanjutnya.
33
DAFTAR PUSTAKA
[1] Sarrayu, Anggareni Eka, Penyelesaian Numerik dan Analisis Perilaku Model
SIR Dengan Vaksinasi Untuk Pencegahan Penularan Penyakit, ITS.
[2] Brachman, Philip S., and Abrutyn, Elias, Bacterial Infections of Humans Epidemiology and Control, Fourth Edition, Springer
[3] http://ebookdatabase.net/epidemic-models-113583575 (diakses tanggal 26 Mei
2012)
[4] Johnson, Teri, Mathematical Modeling of Diseases : SIR Model, University
of Minnesota, Morris : 2009
[5] Jumadi, Model Matematika Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue,
Institut Pertanian Bogor, 2008.
[6] http://www.healthknowledge.org.uk/public-health-textbook/researchmethods/1a-epidemiology/epidemic-theory (diakses tanggal 02 Juni 2012)
[7] Luknanto, Djoko, Model Matematika, UGM Yogyakarta, 2003.
[8] Murray, J. D., Mathematical Biology : An Introduction, Third Edition,
Springer, 1993.
[9] Nasry, Noor Nur, Dr, Prof., 2006, Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular,
Rineka Cipta : Jakarta.
[10] Nugroho, Susilo, Pengaruh Vaksinasi Terhadap Penyebaran Penyakit
Dengan Model Endemi SIR, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2009.
[11] Ragan, Rahel, The SIR Model, 2009.
[12] Riyanto, Zaki, Model SI Penyakit Tidak Fatal, UGM Yogyakarta, 2007.
[13] Persamaan Diferensial Biasa, Jurusan Teknik Elektro ISTA Yogyakarta.
34