A. TUJUAN
Mempelajari penyimpangan ratio fenotip yang disebabkan oleh adanya
interaksi diantara gen.
B. DASAR TEORI
Beberapa peristiwa interaksi gen dapat dibedakan beberapa macam yang
mengakibatkan terjadinya modifikasi pada perbandingan 9:3:3:1 dalam keturunan dari
perkawinan individu dihibrid, yaitu:
a. Epistasi Dominan
a. Yaitu peristiwa bahwa suatu gen dominan menutupi ekspresi pasangan gen
lain yang bukan alelnya.
b. Epistasis Resesif
a. Pada peristiwa ini gen resesif menutupi gen lain yang bukan alelnya.
c. Epistasi Dominan dan Resesif
d. Epistasi Karena Adanya Gen Resesif Rangkap
Dua buah contoh diberikan di sini:
I.
Pada jagung (Zea mays), terdapat gen dominan P dan K bersama-sama dalam
genotip akan menyebabkan biji jagung berwarna ungu (purple).
Terdapatnya gen dominan P saja atau gen dominan K saja tidak ada gen
dominan
dalam
genotip
akan
menyebabkan
biji
jagung
berwarna
Hasil
Hasil yang
Penyimpan
yang
Pengamatan =
diharapkan =
diharapkan
(o)
(e)
x 608 =
gan*)
(d) = (o-e)
439
169
456
x 608 =152
-17(-0,5)
17(-0,5)
d2
d2/e
(-17,5)2
306,25/456 =
= 306,25
(16,5)2 =
0,672
272,25/152 =
272,25
1,791
Total
608
X
2,463
Dari hasil perhitungan di atas, dapat kita ketahui bahwa persilangan
2
monohibrid dengan derajat kebebasan 1, diperoleh nilai X2 = 2,463. Pada tabel X2,
nilai itu terletak antara kolom nilai kemungkinan 0,10 dan 0,30. Berarti data
percobaan yang diperoleh baik, dan dapat dianggap sesuai dengan ratio 3 : 1 untuk
tanaman monohibrid dengan dominansi penuh.
Hasil
Hasil yang
Penyimpangan
yang
Pengamata
diharapkan =
d2
diharap
n = (o)
(e)
*)
(d) = (o-e)
11(-0,5)
(10,5)2 = 11,25
-11(-0,5)
(-11,5)2 = 132,25
kan
Total
283
261
x 544 =
272
x 544 =
d2/e
110,25/272 =
0,402
132,25/272 =
272
0,486
544
X2
0,891
Dari hasil perhitungan di atas, dapat kita ketahui bahwa persilangan
monohibrid dengan derajat kebebasan 1, diperoleh nilai X2 = 0,891. Pada tabel X2,
nilai itu terletak antara kolom nilai kemungkinan 0,30 dan 0,50. Berarti data
percobaan yang diperoleh baik, dan dapat dianggap sesuai dengan ratio 1 : 1 untuk
tanaman monohibrid dengan dominansi penuh.
3. 499 Ungu, 403 Kuning (dihibrid) dengan perbandingan 9 :7
Fenotip (n) = Ungu dan Kuning = 2
dk = n-1 = 2-1 = 1
Ratio Fenotip yang
diharapkan
Hasil
Hasil yang
Penyimpanga
Pengamata
diharapkan =
n = (o)
(e)
9/16 x 902 =
n*)
(d) = (o-e)
9/16
499
7/16
403
507
7/16 x 902 =
394
-8(-0,5)
9(-0,5)
d2
d2/e
9-8,5)2 =
72,25/507
72,25
(8,5)2 =
= 0,142
72,25/394
72,25
= 0,183
Total
902
X
0,325
Dari hasil perhitungan di atas, dapat kita ketahui bahwa persilangan dihibrid
2
dengan derajat kebebasan 1, diperoleh nilai X2 = 0,325. Pada tabel X2, nilai itu terletak
antara kolom nilai kemungkinan 0,50 dan 0,70. Berarti data percobaan dihibrid yang
diperoleh baik, dan data hasil percobaan dapat dianggap sesuai dengan ratio 9 : 7.
4. 340 Merah
119 Merah Keriput
90 Kuning Bulat
37 Kuning Keriput
Hasil
Hasil yang
Penyimpangan
Pengamata
diharapkan
d2
n = (o)
= (e)
*)
(d) = (o-e)
11(-0,5)
(10,5)2 = 110,25
10(-0,5)
(9,5)2 = 90,25
9/16
340
3/16
119
3/16
90
1/16
37
9/16 x 586
= 329
3/16 x 586
= 109
3/16 x 586
= 109
1/16 x 586
=36
-19(-0,5)
1(-0,5)
(-19,5)2 =
380,25
(0,5)2 = 0,25
d2/e
110,25/329 =
0,335
90,25/109 =
0,828
380,25/109 =
3,488
0,25/36 =
0,007
Total
586
X
4,658
Dari hasil perhitungan di atas, dapat kita ketahui bahwa persilangan dihibrid
2
dengan derajat kebebasan 4, diperoleh nilai X2 = 4,658. Pada tabel X2, nilai itu terletak
antara kolom nilai kemungkinan 0,10 dan 0,30. Berarti data percobaan dihibrid yang
diperoleh baik, dan data hasil percobaan dapat dianggap sesuai dengan ratio 9:3:3:1.
Keterangan :
dk : Derajat kebebasan
F. KESIMPULAN
Dari percobaan in, dapat disimpulkan bahwa bentuk interaksi antargen yang
menyebabkan penyimpangan semu hukum Mendel dapat berupa atavisme, epistasishipostasis, polimeri, kriptomeri, dan gen komplementer.
1. Epistasis dan hipostasis
Aktivitas saling mempengaruhi antargen dominan diperhatikan oleh peristiwa
epistasis-hipostasis, yaitu penutupan ekspresi satu gen oleh gen lain yang bukan
alelnya. Gen yang menutup disebut gen epistasis, sedangkan gen yang ditutup disebut
hipostasis. Peristiwa epistasis dapat berupa:
a. Epistasis dominan (terjadi jika satu gen dominant bersifat epistasis dengan
perbandingan fenotip pada F2 adalah 12 : 3 : 1 ).
b. Epistasis resesif (terjadi jika gen epistasis resesif dalam keadaan homozigot
mampu menutupi ekspresi pasangan gen lain yang bukan alelnya dengan
perbandingan fenotip F2 adalah 9 : 3 : 4 ).
2. Polimeri
DdEe
DE, De, dE, de
DdEe
F1
Lk/pr
DE
DE
DDEE
De
DdEe
dE
DdEE
de
DdEe
Perbandingan
D_E_
= normal = 9
D_ee
= Bisutuli =3
ddE_
= Bisutuli = 3
ddee
= Bisutuli = 1
b. Parental DDEE DDEE
De
Dde
DDee
DdEe
Ddee
dE
DdEE
DdEe
DdEE
ddEe
de
DdeE
Ddee
ddEe
ddeee
normal : Bisutuli
9:7
Gamet
DE
F1
DDEE ( normal)
Perbandingan fenotip normal : bisutuli = 1 : 0
Artinya bahwa kemungkinan anaknya 100 % normal semua
2. Pada suatu tanaman gen K menentukan warna kuning dan gen P menentukan warna
putih dari bunga. Adanya gen P kalau terdapat bersama dengan gen K, akan
menyebabkan ekspresi gen K tidak nampak. Apabila gen k dan p terdapat bersama
sama dalam keadaan homosigot resesif, akan menyebabkan bunga berwarna biru.
Hasil persilangan tanaman dengan warna bunga putih homosigotik dengan tanaman
berbunga biru akan menghasilkan tanaman F1 dengan warna bunga apa? Apabila
tanaman F1 disilangkan sendiri, bagaimana perbandingan fenotip dan genotip F2?
JAWAB :
K _ = Kuning
P_ = Putih
K_P_ = putih
kkpp= biru
KKPP ( putih ) kkpp (biru)
Parental
Gamet
FI
FI
KP
kp
KkPp ( Putih )
F1??
KkPp
KkPp
KP,Kp,kp,kp
F2
Jantan/betin
a
KP
Kp
kP
kp
KP
Kp
kP
kp
KKPP
KKPp
KkPP
KkPp
KKPp
KKpp
KkPp
Kkpp
KkPP
KkPp
kkPP
kkPp
KkPp
Kkpp
kkPp
kkpp
Perbandingan gentotip F2
K_P_ = Putih
=9
K_pp = Kuning
=3
kkP_ = Putih
=3
kkpp = biru
=1
Perbandingan gentotip F2
Putih : Kuning : biru
12 : 3 :1
DAFTAR PUSTAKA
Suryo.1996.Genetika.Depdikbud:Dirjen Dikti.