Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGINDERAAN JAUH DASAR


(GKP 1201)

DIBUAT OLEH :
NAMA

: ALVIANNI NUR M

NIM

: 14/365752/GE/07833

HARI

: Senin

Asisten

: 1.Ikhsan Wicaksono
2.Hernanda Frieda F

LABORATORIUM PENGINDERAAN JAUH DASAR


FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015

ACARA III
LAPANGAN
MEMBANGUN KUNCI INTERPRETASI UNTUK BEBERAPA JENIS
PENUTUP/PENGGUNAAN LAHAN
I.

TUJUAN
Membangun kunci interpretasi berdasarkan observasi lapangan dan kenampakan
foto udara sekaligus

II.

ALAT dan BAHAN


1. Foto udara pankromatik H/P sekitar kampus UGM skala 1: 6.000
2. Kertas transparansi
3. Spidol OHP

III.

DIAGRAM ALIR
Mendapatkan suatu lembar citra Foto udara pankromatik
H/P sekitar kampus UGM skala 1: 6.000

Menyalin seluruh kenampakan foto udara


dan tempat pengamatan yang berbeda

Deliniasi foto udara pada kertas HVS dan


transparansi

Membagi menjadi beberapa kelompok


pada kertas transparansi dan HVS

Menuju lapangan dan mengamati


objek dengan unsur interpretasi dan
kunci interpretasi

Memasukkan data ke dalam tabel


unsur interpretasi dan kunci
interpretasi

IV.

HASIL PRAKTIKUM

Tabel unsur-unsur Interpretasi dan


Kunci Interpretasi
1. Tabel pengisian unsur-unsur interpretasi (terlampir)

2. Table kunci interpretasi (terlampir)


3. Deliniasi peta penggunaan lahan sekitaran UGM di kertas transparansi dan
salinan di kertas HVS (terlampir)

V.

PEMBAHASAN
Citra pada umumnya terbagi menjadi dua yaitu citra fotografis dan non fotografis.
Perbedaan kedua citra tersebut dapat diamati melalui kenampakannya.
Kenampakan pada citra fotografis sangat mirip dengan kenampakan aslinya,
selain itu citra fotografis dapat dilihat melalui informasi tepi dan judul pada citra.
Informasi tepi pada citra fotografis berbeda dengan citra non fotografis. Terkadang
informasi pada citra fotografis lebih detail , misalnya dapat diketahui pada
ketinggian berapa, citra tersebut merekam objek dengan melihat altimeter pada
informasi tepi. Sedangkan, informasi tepi pada citra non fotografis hanya
menyajikan informasi channel dan gelombang yang digunakan, namun secara
umumcitra fotografis jelas menggunakan sensor berupa kamera dan akan
menghasilkan foto udara, lalu citra non fotografis menggunakan sensor

non

kamera atau dengan cara scaning, dan akan menghasilkan hasil yang berupa
hardcopy yaitu citra non foto.
Citra tidak bias terlepas dari resolusi. Resolusi dalam penginderaan jauh terdiri
atas resolusi spasial, resolusi spectral, resolusi temporal, dan resolusi radiometric.
Masingmasing resolusi berperan dalam menentukan kualitas citra. Resolusi
spasial yang terkait dengan ruang akan mmempengaruhi skala yang digunakan,
apabila resolusi spasial yang digunakan tinggi, maka skala yang digunakan juga
besar dan mencakup wilayah yang cenderung sempit. Oleh karena itu proses
pengamaman menjadi lebih rinci dan lebih detal. Sedangkan apabila resolusi
spasial yang digunakan rendah maka skala yang digunkana juga kecil, sehingga
wilayah cakupannya luas dan proses pengamatan menjadi kurang rinci dan detail.
Pengamatan praktikum ini menggunakan citra foto udara dan citra non foto
bark menggunakan pankromatik ataupun inframerah dan sensor aktif maupun
sensor pasif. Secara umum, pengamatan objek pada citra foto udara cukup jelas
apalagi yang digunakan yang berwarna, karena pembedaan objek menjadi
semakin mudah
Sedangkan citra foto udara infra merah lebih jelas memperlihatkan kenampakan
sawah air dan vegetasi, karenaapabila menggunakan saluran infra merah akan
lebih menekankan pada objek yang berupa material penyusun, kenampakan
seperti atap bangunan tidak begitu kelihatan jelas, karena juga dipengaruhi oleh

resolusi spasial yang digunakan. Berbeda dengan citra non fotografi aktif yang
digunakan yaitu citra radar sangat sulit untuk membedakan objek, yang terlihat
jelas hanya tanah dan air. Citra radar, memang sangat sulit di interpretasi, namun
memberikan kenampakan tekstur tanah yang jelas. Citra yag diamati dengan
sensor pasif dari resolusi tinggi ke rendah umumnya semakin tinggi resolusi maka
objek yang teramati juga semakin jelas dan semakin rendah resolusi maka objek
yang diamati semakin kuran detail.
VI.

KESIMPULAN
Kunci interpretasi yang mudah dilakukan adalah rona, bentuk, warna,
bayangan. Tekstur, asosiasi, situs dan ukuran, namun yang paling

mudah dilakukan adalan rona/warna, bentuk, ukuran


Dibutuhkan local knowledge dalam interpretasi karena informasi yang
didapatklan akan lebih banyak

Anda mungkin juga menyukai