Anda di halaman 1dari 3

RESUME

Evaluasi Dampak Lingkungan Peledakan di Okorusu, Tambang Fluorspar,


Namibia.
Akande J.M., Aladejare A.E. , Lawal A.I.
Department of Mining Engineering,Federal University of Technology,Akure.Nigeria

Di resume oleh
MONALISA|1202050
Latar belakang
Kegiatan pertambangan identik dengan resiko kerja yang sangat tinggi. Dalam dunia
pertambangan, terutama tambang terbuka, peledakan Digunakan untuk memberaikan masa batuan
yang tidak bisa dikerjakan oleh alat berat pada umumnya. Efek seismik yang ditimbulkan dari
kegiatan peledakan ini pun biasanya seperti ground vibration, air-blast/overpressure/noise; fly
rock, asap dan debu, disebabkan karena perencanaan yang kurang baik, kesalahan di lapangan,
kondisi di lapangan, jenis massa batuan, serta karakteristik bahan peledak.
Ground vibration merupakan salah satu efek negatif dari aktivitas peledakan. Dengan
menggunakan Lay PPV (Peak Particle Velocity) maka ground vibration yang ditimbulkan dpat
diketahui. Ground Vibration juga berbanding lurus dengan terjadinya pergeseran struktur batuan.
Ground vibration sulit dihindari dalam peledakan, karena durasi getaran yang lebih besar
dibanding delay-delay yang dipasang. Flyrock juga merupakan dampak negatif dari peledakan.
Flyrock adalah fragmen batuan yang terlempar keluar area peledakan. Hal ini disebabkan oleh
kurang sesuainya distribusi energi ledak, kekuatan massa batuan, dan lain-lain
Tujuan Penelitian
Journal ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi dampak lingkungan
dari aktivitas peledakan di tambang Fluospar, Okurusu, Namibia, diantaranya: Air Blast,
Kebisingan, Ground Vibration dan fly Rock.
Lokasi dan Geology
Tambang Florit Okorusu terletak di Utara Otjiwarongo, Namibia. Tambang ini dimiliki
anak perusahaan Solvay S.A Group, yaitu Okorusu Fluospar Ltd. Hasil tambang perusahaan ini
yaitu berupa Fluorpsar dengan kemurnian 97 %, lengkap dengan fasilitas pengolahannya. Berikut
foto lokasi dari tambang florit Okorusu, Namibia.

Metode Penelitian
Penelian ini dilakukan dengan melakukan lima kali percobaan peledekan dengan empat titik
pengamatan. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan metode empiris diantaranya:
1. Air blast
Formula yang digunakan adalah sebagai berikut:
P adalah tekanan (kPa),
K derajat kebebasan, Typical K factors :bebas= 185 , tertutup= 3.3
Q muatan sesaat (kg),
R jarak titik pengamatan dari lokasi peledakan (m)

2. Tingkat kebisingan
Formula yang digunakan adalah sebagai berikut:
P adalah tekanan (kPa)

3. Getaran tananah maksimal(PPV)


Formula yang digunakan adalah sebagai berikut:
K = koefisien kondisi lapangan dan batuan K factors: Free face hard or highly structured rock
= 500, Free face average rock = 1140, heavily confined= 5000, Q muatan bahan ledak (kg), B
constant biasanya -1.6), R = jarak dari lokasi peledakan (m)

Pembahasan
1. Air blast
Berdasarkan lima kali percobaan yang dilakukan pada empat titik pengamatan
didapatkan nilai rentang air blast yang terjadi berkisar antara 0.00354 sampai 0.0214 kPa,
dengan kata lain tingkat airblast yang terjadi belum melewati batas yang ditentukan
menurut standar internasional >0.05 kPa.
2. Sound level
Hasil dari empat kali kegiatan peledakan dari empat titik pengamatan, didapati
tingkat kebisingan yang ditimbukan yaitu sekitar 104.963 sampai 120.599 dB, namun
nilai batas yang ditentukan berdasarkan standar international adalah >120 dB. Dengan
kata lain tingkat kebisingan yang ditimbulkan masih berada di bawah batas standar yang
ditentukan, kecuali titik pengamatan new crusher pada peledakan ke lima, tingkat
kebisingan yang ditimbulkan sebesar 120.599 dB dengan dampak yang ditimbul mulai
mengganggu kenyaman pekerja di titik pengamatan.
3. Ground vibration
Sama halnya dengan air blast, tingkat getaran yang ditimbulkan pada lima kali
percobaan di empat titik lokasi pengamatan juga tidak melewati ambang batas standar
yang ditentukan (>13 mm/s) dengan besar 1.402 sampai 11.304 mm/s.
4. Fly rock
Selama percobaan yang dilakukan tidak ada kejadian fly rock yang terjadi,
dikarenakan peledakan dilakukan dengan baik.
Kesimpulan
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan tambang Okorusu masih sesuai standar
internasional, kecuali pada peledakan ke-5 pada titik new crusher dimana sound levelnya
sedikit melewati ambang batas yang ditentukan. Kegiatan peledakan yang dilakukan pada
tambang florit Okorusu sesuai dan menaati standar internasional, dan menegaskan bahwa
proses pertambangan selalu diikuti oleh dampak-dampak lingkungan. Namun, pelatihan
pada pekerja harus terus dilakukan dan ditingkatkan dari waktu ke waktu, terutama
mengenai pencegahan efek lingkungan dan keamanan. Sehingga dapat memenuhi
standar-standar yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai