TINJAUAN KASUS
: An. M
: 3 tahun 5 bulan
: 29-03-15/ 11.00
: ICU
Jenis kelamin
No RM
Diagnosa Medis
Tgl/Jam Pengkajian
: perempuan
: 40-88-xx
: Encepalithis
: 30-03-15/09.00
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama : b. Riwayat Penyakit Sekarang :
Ibu An. M mengatakan pada hari Jumat tanggal 27 Maret 2015, anaknya
selalu muntah bila diberi minum atau makan, diare cair berampas, tidak
berlendir, tidak ada darah. waran kehijauan > 7x. An M dibawa berobat ke
dokter umum pada Sabtu paginya, diberi obat mual dan obat diare, obat
sudah diminumkan sebanyak 3x tapi kondisi badannya An M bertambah
dingin. Pukul 23.00 An M tangannya dingin, saat bernafas hidungnya
terlihat mengempis, dan kejang. Ibunya hanya memberikan minyak kayu
putih dan menyelimuti An M. An M dibawa ke IGD RSUD dr. M.
Soewandhie pada pukul 02.45, An M diberikan terapi di IGD, kemudian An
M pada tanggal 29 Maret 2015 pukul 11.00 dipindahkan ke ICU.
Ibu pasien mengatakan An M mengalami gangguan perkembangan dan kekurangan hormon tiroid
d. Riwayat Alergi :
Ibu pasien mengatakan pasien tidak punya alergi apapun terhadap makanan, minuman ataupun
obat
e. ROS (Review Of System)
Observasi dan pemeriksaan fisik
Keadaan umum pasien nampak lemah, kesadaran compos mentis. TTV 96/64 mmHg, HR
142x/mnt, RR 27x/mnt, S 380C, SpO2 98%, antropometri TB 96 cm, BB 16,3 kg
f. Airway
Jalan napas nampak terdapat obstruksi.
Jelaskan : Look ; tidak terdapat jejas di area dada, terlihat pergerakan dada dan perut, pasien
nampak gelisah, Listen ; auskultasi terdengar suara napas rhonki+/+ , Feel ; terasa hembusan
napas pada pipi dan telapak tangan pemeriksa.
g. Breathing
Pergerakan dada simetris
Jelaskan : Pasien bernapas dengan bantuan O2 Non-Rebreathing Mask 6 LPM, RR 27x/ menit,
irama reguler, pasien batuk produktif, SPO2 98%, tidak terdapat penggunaan otot bantu napas
sternocleudomastoideus maupun clalenus, tidak terdapat penggunaan napas cupping hidung, tidak
terdapat retraksi dada.
Masalah Keperawatan : gangguan pertukaran gas + Ketidakefektifan besihan jalan napas
h. Circulation/ Blood
Akral HBP, pasien nampak gelisah, CRT < 2 detik, TD 96/64 mmHg, MAP 85,33 mmHg, tidak
ada edema orbital, pitting edema, edema anasarka, suara jantung S1S2 tunggal, irama reguler,
tidak ada perdarahan, tidak terpasang CVP.
Masalah Keparawatan : i. Neurologi/ Brain
Kesadaran compos mentis, pupil isokor, ukuran 2 mm/2 mm, reflek pupil terhadap cahaya +/+,
nyeri tidak terkaji
Pemeriksaan saraf kranial :
NI
: Fungsi penciuman tidak terkaji
N II
: Ketajaman penglihatan tidak terkaji
N III, IV, VI
: Reflek pupil terhadap cahaya +/+
NV
: Paralisis otot
N VII
: Wajah simetris, persepsi pengecapan tidak terkaji
N VIII
: Pasien tidak mencari sumber suara saat dimanggil M. resum hasil evaluasi
audiometri tanggal 19-11-2013 meningkat, didapatkan ganggguan bicara disebabkan adanya
ganguan pendengaran.
N IX, X
: Kemampuan pasien untuk menelan baik
N XI
: Pasien memfleksikan kepala
2
N XII
: Indera pengecapan tidak terkaji
Sistem Motorik : Kekuatan otot menurun
Pemeriksaan refleks
: Reflek babinski negatif
Sistem sensorik
: Kaku kuduk positif
Masalah keperawatan :j. B4 (Bladder)
Terpasang kateter folley kateter ukuran 8 cuff 3cc, produksi urine 80cc/3 jam, warna kuning
jernih, input inf. KAEN 3B 162 cc/3 jam. Intake cairan tanggal 29-04-2015 1857 cc/24 jam,
ouput cairan 1655cc/ 24 jam, balance cairan defisit 298 cc.
Masalah keperawatan : k. B5 (Bowel)
Gigi caries, terpasang NGT CMS 100cc, warna coklat. pasien tidak mual, tidak muntah, BAB 2x,
jumlah 50 cc, konsistensi cair berampas, ada lendir, tidak ada darah, warna hijau kehitaman, BU
(+) normal, perkusi thympani.
Masalah keperawatan : l. B6 (Bone)
Penurunan kekuatan otot 1111 1111, ROM pasif
1111 1111
Gerakan involunter : Pasien mengalami pergerakan abnormal pada tangannya, tangannya kaku,
jari-jarinya mencengkeram kuat, kaki spastic.
m. Integumen
Pasien nampak menggigil, turgor kulit menurun, mukosa bibir kering, suhu 38 0C, kulit teraba
hangat, tidak terdapat luka.
Masalah keperawatan : Hipertermia
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium
Tanggal
Pemeriksaan
29 Maret 2015
Pemeriksaan
P O2
P CO2
PH
SO2
Base Excess
HCO3
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
L 40.6
L 33.5
L 7.161
L 58.1
L -15.8
L 11.7
mmHg
mmHg
%
80-100
35-45
7.370-7.450
75-99
mmol/L
21-25
Hemoglobin
Jumlah Eritrosit
Hematokrit
Jumlah Leukosit
L 8.6
3.81
H 43,6
H 23.98
g/dL
10^6/uL
%
10^3uL
10.7 14.7
3.70 5.70
31.0 43.0
5.50 15.50
Hitung Jenis
Eosinofil
Basofil
Neutrofil
Limfosit
Monosit
Jumlah Trombosit
MCV
MCH
MCHC
RDW-CV
MPV
RDW-SD
L 0.4
0.4
H 67.3
L 26.8
5.1
400
L 67.0
23.2
H 34.7
14.9
10.6
L 35.8
%
%
%
%
%
10^3uL
fL
pg
g/L
%
fL
fL
1.0 5.0
01
32 52
30 60
1.0 6.0
229 553
72.0 88.0
23.0 31.0
23.0 31.0
10.0 15.0
6.5 11.0
37 54
130
140
L 2.7
mg/dL
mmol/L
mmol/L
< 190
132-145
3.1-5.1
Kimia Darah
Glukosa Darah Cito
Natrium darah
Kalium darah
30 Maret 2015
Tinja
Tinja Rutin
Makroskopis
Konsistensi
Warna
Darah
Lendir
Mikroskopis
Eritrosit
Lekosit
Telur Cacing
Amuba
Lain-lain
Cair
Hijau
Negatif
Positif
12
24
Tidak
ditemukan
Tidak
ditemukan
NEGATIF
Lembek
Coklat
Negatif
Negatif
/lpb
/lpb
0 -1
0 -1
Negatif
PEMBERIAN TERAPI
Tanggal 30-03-2015
N
Tindakan/ medikasi
Dosis
o
1
1300
/24
Infus pump RD 5
jam/IV
1500cc/24 jam/IV
tubuh
Membatu memenuhi kebutuhan cairan
2x1 amp/inhalasi
tubuh
Membantu melebarkan jalan napas
4
5
6
7
8
9
10
PZ 5cc
Inj dexametasone
Inj ranitidine
Inj antrain
Inj phenitoin
Inj ceftriaxone
Flagyl
Nabic
2x2,5 mg/IV
3x20 mg/IV
3x150 mg/IV
3x80 mg/IV
2x750 mg/IV
1x125 mg/Oral
1x50
mEq/4
(bronkodilator)
Sebagai antihistamin, anti inflamasi
Mengurangi sekresi asam lambung
Analgesik
Antikonvulsan
Antiprofilaksis gram negatif
Antidisntri
Terapi pada asidosi & alkalosis
jam/IV
metabolik
cc
Indikasi
PERAWATAN INTENSIF
JAM
09.00
TD
96/64
RR
27
HR
142
Suhu
380C
SPO2
Input
Output (cc)
Medikasi obat
(cc)
Tanggal 30 Maret 2015
98
162
Urine 80
12.00
113/67
22
130
370C
100
262/424
Urine
110/64
21
168
38,40
99
162/586
40+BAB
98/60
38
140
37,50
390/470
Urine
antrain 1x150 mg IV
Inf KAEN 3B 162 cc
60+BAB
150
18.00
CMS
300
15.00
50+
100
180/766
210/680
Urine
50/730
21.00
24.00
95/65
102/60
39
20
132
151
390C
37.50
100
100
240/1006
280/1286
03.00
100/60
19
140
37,60
98
180/1466
C
06.00
90/50
22
130
36.30
100
50+CMC 10
: 60/790
Urine 240+
100 cc
inf RD 5 180 cc, inj.
BAB 40 :
antrain
280/1070
Urine
dalam PZ 100 cc
inf RD 5 180 cc
140/1606
15 : 90/1160
Urine
102/63
mg
IV,
inf RD 5 140 cc
15 : 90/1250
(+)356 cc IWL =
22
132
38.20
defisit 144 cc
Tanggal 31 Maret 2105
100
180
Urine 200
C
12.00
1x150
75+CMS
Total balance :
111/59
mg IV
inf RD 5 140 cc, phenitoin
75+CMS
09.00
Urine
24
144
36.50
100
280/460
1x20
mg,
Urine
deksametasone 1x amp
Inf. RD5 180 cc, phenitoin
130/330
15.00
106/54
21
133
37.20
100
180/640
Urine
18.00
112/67
20
130
C
370C
100
300/940
300/630
Urine
100/730
Urine
100/830
susu
21.00
100/53
20
139
37.90
100
303/1243
SGM
1x20
cc,
117/61
18
146
38,40
100
203/144
Urine
dalam PZ 100 cc
Inf. RD5 180 cc, Sonde :
100/930
03.00
109/61
18
137
37,60
100
180/1626
Urine 100, /
125 mg PO
Inf. RD5 180 cc
06.00
119/69
20
134
C
37.50
100
460/2086
1030
Urine
150/1180
susu
SGM
1x20
cc,
09.00
90/75
(+)906 cc IWL =
22
150
37.6
excess 656 cc
Tanggal 01 April 2015
10 200
Urine
0
380+BAB
SGM
1x20
cc,
inj
50 : 430
12.00
113/67
22
130
38
10
300/500
Urine
PO
Inf. RD5 180, sonde susu
300+BAB
150
15.00
110/64
27
150
38.2
10
130/630
450/880
Urine
150+BAB
50
200/1080
20
cc,
98/60
24
155
37.7
10
250/880
ceftriaxone
18.00
inj
mg
PO,
syr
Urine
250/1330
21.00
95/65
21
152
38
10
280/1160
Urine
310/1640
24.00
102/60
21
160
38.1
10
175/1335
Urine
70+BAB
50
03.00
100/60
27
163
38.8
10
170/1505
120/1760
Urine
06.00
90/50
25
120
37
0
10
390/1895
50/1810
Urine
60/1870
susu
SGM
1x50
cc,
PZ
100
cc,
Total balance :
: An M
Ruangan/kamar:
ICU/ 5
Umur
: 3 tahun 5 bulan
No. RM
40-88-xx
No
1
DATA
DS : DO :
- TTV TD 96/64 mmHg, HR
142x/mnt, RR 27x/mnt
- Hasil BGA tanggal 29-4-2015 :
P O2 40,6 ; P CO2 33,5 ; PH 7,161 ;
SO2 58.1 ; BE -15.8 ; HCO3 11.7
- Kulit pucat
- Pasien nampak gelisah
- Diaforesis
ETIOLOGI
Perubahan membran
alveolar-kapiler
DS : DO :
Penumpukan sputum
Ketidakefektifan
bersihan jalan
napas
Proses infeksi
Hipertermia
Gangguan
pertukaran gas
Batuk produktif
Suaran napas tambahan rhonki +/+
Sputum tidak bisa keluar
Perkusi pekak
DS : DO :
-
PROBLEM
PRIORITAS MASALAH
Nama pasien
: An M
Ruangan/kamar:
ICU/ 5
Umur
: 3 tahun 5 bulan
No. RM
40-88-xx
No
Masalah Keperawatan
Ketidakefektifan bersihan
jalan napas
Hipertermia
Tanggal
Ditemukan
Teratasi
30 Maret
30 Maret
2015
2015
(teratasi)
30 Maret
01 Maret
2015
2015
(teratasi
sebagian)
30 Maret
30 Maret
2015
2015
(teratasi)
Paraf
K
Diagnosa
Intervensi
Rasional
Keperawatan
1
Gangguan
Setelah
dilakukan
tindakan 1.
Adanya
menyatakan
perubahan membran
paru/
alveolar-kapiler
menunjukkan
Hasil
BGA
dalam
2.
batas
2.
tirah
3.
4.
5.
kongestif
sekret
kebutuhan
intervensi lanjut.
Menurunkan
konsumsi
dan
O2/
eningkatkan
bantal.
Pantau TTV
3.
adnya
mmHg; RR 12-24x/mnt, HR
tambahan
pengumpulan
kebutuhan
baring
2.
suara
tersebut
mengindikasikan
4.
4.
komplikasi serius.
Mencegah
dapat
awitan
ateletasis/
Kolaborasi
dengan
petugas
10
lab
dalam
darah.
Parubahan pada satu/ semua
parameter
tersebut
mengindikasikan
dapat
awitan
6.
6.
komplikasi serius.
Nabic
berfungsi
untuk
O2
6 LPM)
membantu meningkatkan
Setelah
2
Ketidakefektifan
bersihan jalan napas
b/d
sputum
penumpukan
dilakukan
keperawatan
1x24
tindakan
1.
jam
menunjukkan
komplikasi
kembali efektif,
luasnya
2.
Observasi
TTV
terutama
frekwensi
pernafasan.
2.
2.
3.
4.
100%
Sekret berkurang/tidak ada
Perkusi dada sonor
3.
Suara napas tambahan ronkhi
5.
6.
otak
terkena.
TTV merupakan
pertimbangan
3.
pulmonal
bagian
perkembangan
1.
adanya
klien
dan
yang
gambaran
sebagai
dilakukannya
tindakan berikutnya.
Dengan posisi tersebut maka
akan mengurangi isi perut
terhadap diafragma, sehingga
4.
4.
secret
dapat
11
Dengan
dilakukannya
nafas
akan
bersih
dan
bau sekret.
Pemberian
Oksigen
dapat
Ventolin
berfungsi
sebagai
mukolitik.
Ketepatan
dibutuhkan
untuk
terapi
mencegah
mg IV
Hipertermia b/d
Setelah
proses infeksi
keperawatan
diharapkan
mengalami
dilakukan
tindakan 1.
3x60
menit
pasien
tidak
hipertermia/
1.
Pematauan
menentukan
2.
suhu
12
berguna
dalam
derajat
kekurangan/kelebihan cairan
Pemantauan dapat mendeteksi
2.
Kriteria hasil :
3.
darah
Suhu 36 365C
Nadi 60-80x/menit
Pasien tidak menggigil
Kulit tidak teraba hangat
4.
5.
kenaikan suhu
Memicu vasodilatasi pembuluh
4.
5.
besar
sehingga
suhu
rendah
menunjukkan
Analgesik-antipiretik
ketidaknyamanan
antimikroba
dapat
13
Tanggal/
jam
30-032015
11.30
12.00
12. 30
18. 00
21.00
Tindakan keperawatan
Paraf
Tanggal/
jam
30-032015
13.30
Wib
paraf
Diagnosa 1
S :O:
- Mukosa bibir lembab
- Balance cairan/6 jam defisit 48cc
- Pasien nampak rileks
- S 363C, HR 102xmnt,pulsasi lemah, RR 22x/mnt
A : Masalah kekurangan volume cairan teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjtkan no.1,2,3,6
Diagnosa 2
S:O:
13.31
Diagnosa 3
S:O:
- Pasien nampak rileks
- RR 22x/mnt, SpO2 100%
- Batuk produktif
- Suara napas tambahan ronkhi +/+
- Sputum tidak bisa keluar
- Perkusi pekak
A : Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan no 1,2,3,5
14
13.35
Diagnosa 4
S :O:
K
- Pasien nampak rileks
- Pasien tidak menggigil
- S 362C
A : Masalah hipertermia teratasi
P : Intervensi dipertahankan
K
K
14.00
14.45
16.00
2,4
18.00
19.30
2,3
19.35
20.00
2,4
Diagnosa 1
- Melakukan timbang terima dengan dinas
pagi
- Mengobs. Balance caira/3 jam (intake cairan
: inf. KAEN 162 cc. Output cairan : urine
60 cc +BAB 150 cc = 210 cc. Balance
cairan : 162 cc 210 cc =-48 cc
- Memberikan terapi inj. ceftriaxon 1x750 mg
IV, ranitidine 1x20 mg IV, inj.
dexamethasone 1x2,5 mg IV
- Mengobs. Balance cairan (intake cairan : inf.
KAEN 3B 180cc. Output cairan : 50 cc.
Balance cairan : 180 cc 50 cc = +130
cc/3 jam atau
- Memberikan posisi semi fowler pada pasien
- Memberikan kompres hangat pada dahi dan
badan pasien.
- Memberikan terapi nebul vantolin 1x1 amp
oplos dengan PZ 4cc selama 10 menit,
phenitoin 1x80 mg drip dalam 100 cc PZ,
S :O:
K
20.30
K
K
20.35
15
Diagnosa 3
20.30
S:O:
- Pasien nampak rileks
- RR 27x/mnt, SpO2 100%
- Batuk produktif
- Suara napas tambahan ronkhi +/+
- Sputum tidak bisa keluar
- Perkusi pekak
A : Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan no 1,2,3,5
2
4
20.40
2,3
,4
Diagnosa 4
S :O:
Pasien nampak rileks
Pasien tidak menggigil
S 370C
A : Masalah hipertermia teratasi
P : Intervensi dipertahankan
2,4
21.00
22.00
23.30
23.45
24.15
03.15
Diagnosa 1
S :O:
06.15
16
04.30
06.00
(seka)
- Mengobs. Balance cairan (intake cairan : inf.
140cc. Output cairan : urine 75+CMS 15
= 90 cc. Balane cairan : 140-90 = +50cc.
Balance cairan/24 jam : 1606-1250 =
defisit 144 cc)
O:
- TTV TD 90/50 mmHg, RR 300x/mnt, HR 120x/ment, S 370C
- Kaku kuduk (+)
- Babinski (+)
- Paralisis otot (+)
A : Masalah ketidakefektifan perfusi jaringan serebral belum tertasi
P: Intervensi dilanjutkan
K
K
K
Diagnosa 3
3
06.20
4
S:O:
- Pasien nampak rileks
- RR 20x/mnt, SpO2 100%
- Batuk produktif
- Suara napas tambahan ronkhi +/+
- Sputum tidak bisa keluar
- Perkusi pekak
A : Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan no 1,2,3,5
2,4
K
K
Diagnosa 4
1,2
,3,
4
S :O:
2,4
06.30
17
2,4
3,4
31-032015
07.00
Wib
13.30
Diagnosa 1
S :O:
18
08.00
3
08.10
3
08.45
2,4
09.00
09.30
12.00
3
2,3
12.12
K
K
K
13.34
K
K
K
12.30
Diagnosa 4
13.40
2,4
S :O:
19
14.00
14.30
14.56
17.30
1,2
,3,
4
2,4
17.45
18.00
20.30
1,2
,3,
4
3
20.35
Diagnosa 1
20.00
S :O:
- Mukosa bibir lembab
- Balance cairan/6 jam excess 203cc
- Pasien nampak rileks
- S 363C, HR 102xmnt,pulsasi lemah, RR 22x/mnt
A : Masalah kekurangan volume cairan teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjtkan no. 1,2,3,5
Diagnosa 2
K
S:O:
K
K
K
K
20.10
20.39
K
20
Diagnosa 4
2,4
20.50
S :O:
Pasien nampak rileks
Pasien tidak menggigil
S 362C
A : Masalah hipertermia teratasi
P : Intervensi dipertahankan
2
1,2
,3,
4
20.25
-
2,4
21.00
24.15
24.26
Diagnosa 1
S :O:
- Mukosa bibir lembab
- Balance cairan/24 jam excess 650cc
- Pasien nampak rileks
- S 363C, HR 102xmnt,pulsasi lemah, RR 22x/mnt
A : Masalah kekurangan volume cairan teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjtkan no.1,2,3,6
Diagnosa 2
S:O:
K
0
05.30
21
O:
24.30
03.21
06.35
04.30
S :O:
05.00
05.30
1,2
,3,
4
2,4
K
06.00
K
06.40
K
2,4
K
K
1,2
,3,
4
22
2,4
2,4
01-042015
07.00
07.30
70.40
08.00
08.20
08.30
08.45
08.50
Diagnosa 2
K
13.10
S:O:
- Batuk
- Sekret belum bisa keluar
- TTV TD 113-65 mmHg, HR 102x/mnt, RR 25x/mnt, S 364C
- Ronkhi +/+
- Perkusi pekak
A : Masalah bersihan jalan napas teratasi sebgaian
P : Intervensi dilanjutkan no 1,2,3,4,6
23
09.00
10.11
11.30
11.45
2
12.00
12.10
12.30
13.00
K
K
K
K
K
Diagnosa 2
14.00
S:O:
K
20.30
24
Batuk
Perkusi pekak
14.30
15.00
15.05
15.10
15.15
16.00
16.10
17.30
18.00
19.30
20.00
20.20
Wib
K
K
K
K
Diagnosa 2
S:O:
- Batuk
- Rhonki +/+
K
20.25
20.34
- Ronkhi +/+
- Sputum belum bisa keluar
- TTV TD 127/73 mmHg, HR 97x/mnt, RR 23x/mnt, S 360 C
A : Masalah bersihan jalan napas teratasi sebagian
P : Intervensi dilajutkan no 1,2,3,6
25
20.40
21.40
22.16
22.45
00.10
00.20
00.28
00.40
03.10
03.17
04.00
04.30
05.30
sore
Memberikan minum 10 cc air mineral
Memberikan persomal hygine pada
pasien (pasien BAB jumlah 50 cc,
konsistensi cair berampas, berlendir,
tidak ada darah, warna kehijauan)
Mengobs. kualitas tidur pasien
Mengobs. output urine, jumlah 70 cc/18
jam, warna kuning jernih
Memberikan minum 5 cc air mineral
Memberiakn diit susu SGM 1x50 cc
sonde
Memberikan terapi flagyl tab 1x120 mg
sonde
Mengobs. output urine, jumlah 50cc/21
jam, warna kuning jernih
Memberikan diit susu SGM 1x50 cc
sonde
Memberikan terapi ceftriaxon 1x750 mg
oplos PZ 100 cc
Memberikan personal hygine pada
apsien (seka dengan air hangat dan
sabun)
Mengobs. output urine, jumlah 60 cc,
warna kuning jernih
Memberikan diit susu SGM 1x50 cc
Memberikan posisi semi fowler
Memberikan terapi phenitoin 1x80 mg
oplos dengan PZ 100 cc
Mengobs. TTV
K
K
K
K
05.40
06.18
26
06.35
06.40
27