Anda di halaman 1dari 27

BAB 3

TINJAUAN KASUS

Asuhan keperawatan pada An. M dengan diagnosa medis ensefalitis +


suspect pneumonia aspirasi di mulai dengan pengkajian, diagnosa masalah,
intervensi, implementasi serta evaluasi. Pengumpulan data/ pengkajian dilakukan
melalui metode wawancara dengan ibu pasien serta ditunjang dari rekam medis
pasien. Data yang terkumpul dari hasil pengkajian tanggal 30 Maret 2015 pukul
09.00 Wib sebagai berikut :
3.1 Pengkajian
1. Identitas
Nama Pasien
Umur
Tgl/jam MRS
Ruangan

: An. M
: 3 tahun 5 bulan
: 29-03-15/ 11.00
: ICU

Jenis kelamin
No RM
Diagnosa Medis
Tgl/Jam Pengkajian

: perempuan
: 40-88-xx
: Encepalithis
: 30-03-15/09.00

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama : b. Riwayat Penyakit Sekarang :
Ibu An. M mengatakan pada hari Jumat tanggal 27 Maret 2015, anaknya
selalu muntah bila diberi minum atau makan, diare cair berampas, tidak
berlendir, tidak ada darah. waran kehijauan > 7x. An M dibawa berobat ke
dokter umum pada Sabtu paginya, diberi obat mual dan obat diare, obat
sudah diminumkan sebanyak 3x tapi kondisi badannya An M bertambah
dingin. Pukul 23.00 An M tangannya dingin, saat bernafas hidungnya
terlihat mengempis, dan kejang. Ibunya hanya memberikan minyak kayu
putih dan menyelimuti An M. An M dibawa ke IGD RSUD dr. M.
Soewandhie pada pukul 02.45, An M diberikan terapi di IGD, kemudian An
M pada tanggal 29 Maret 2015 pukul 11.00 dipindahkan ke ICU.

c. Riwayat Penyakit Dahulu :


Ibu pasien mengatakan saat usia 8 bulan pasien pernah kejang dan di rawat
diruang seruni RSUD Dr. M Soewandhie selama 1 minggu.
19

Ibu pasien mengatakan An M mengalami gangguan perkembangan dan kekurangan hormon tiroid
d. Riwayat Alergi :
Ibu pasien mengatakan pasien tidak punya alergi apapun terhadap makanan, minuman ataupun
obat
e. ROS (Review Of System)
Observasi dan pemeriksaan fisik
Keadaan umum pasien nampak lemah, kesadaran compos mentis. TTV 96/64 mmHg, HR
142x/mnt, RR 27x/mnt, S 380C, SpO2 98%, antropometri TB 96 cm, BB 16,3 kg
f. Airway
Jalan napas nampak terdapat obstruksi.
Jelaskan : Look ; tidak terdapat jejas di area dada, terlihat pergerakan dada dan perut, pasien
nampak gelisah, Listen ; auskultasi terdengar suara napas rhonki+/+ , Feel ; terasa hembusan
napas pada pipi dan telapak tangan pemeriksa.
g. Breathing
Pergerakan dada simetris
Jelaskan : Pasien bernapas dengan bantuan O2 Non-Rebreathing Mask 6 LPM, RR 27x/ menit,
irama reguler, pasien batuk produktif, SPO2 98%, tidak terdapat penggunaan otot bantu napas
sternocleudomastoideus maupun clalenus, tidak terdapat penggunaan napas cupping hidung, tidak
terdapat retraksi dada.
Masalah Keperawatan : gangguan pertukaran gas + Ketidakefektifan besihan jalan napas
h. Circulation/ Blood
Akral HBP, pasien nampak gelisah, CRT < 2 detik, TD 96/64 mmHg, MAP 85,33 mmHg, tidak
ada edema orbital, pitting edema, edema anasarka, suara jantung S1S2 tunggal, irama reguler,
tidak ada perdarahan, tidak terpasang CVP.
Masalah Keparawatan : i. Neurologi/ Brain
Kesadaran compos mentis, pupil isokor, ukuran 2 mm/2 mm, reflek pupil terhadap cahaya +/+,
nyeri tidak terkaji
Pemeriksaan saraf kranial :
NI
: Fungsi penciuman tidak terkaji
N II
: Ketajaman penglihatan tidak terkaji
N III, IV, VI
: Reflek pupil terhadap cahaya +/+
NV
: Paralisis otot
N VII
: Wajah simetris, persepsi pengecapan tidak terkaji
N VIII
: Pasien tidak mencari sumber suara saat dimanggil M. resum hasil evaluasi
audiometri tanggal 19-11-2013 meningkat, didapatkan ganggguan bicara disebabkan adanya
ganguan pendengaran.
N IX, X
: Kemampuan pasien untuk menelan baik
N XI
: Pasien memfleksikan kepala
2

N XII
: Indera pengecapan tidak terkaji
Sistem Motorik : Kekuatan otot menurun
Pemeriksaan refleks
: Reflek babinski negatif
Sistem sensorik
: Kaku kuduk positif
Masalah keperawatan :j. B4 (Bladder)
Terpasang kateter folley kateter ukuran 8 cuff 3cc, produksi urine 80cc/3 jam, warna kuning
jernih, input inf. KAEN 3B 162 cc/3 jam. Intake cairan tanggal 29-04-2015 1857 cc/24 jam,
ouput cairan 1655cc/ 24 jam, balance cairan defisit 298 cc.
Masalah keperawatan : k. B5 (Bowel)
Gigi caries, terpasang NGT CMS 100cc, warna coklat. pasien tidak mual, tidak muntah, BAB 2x,
jumlah 50 cc, konsistensi cair berampas, ada lendir, tidak ada darah, warna hijau kehitaman, BU
(+) normal, perkusi thympani.
Masalah keperawatan : l. B6 (Bone)
Penurunan kekuatan otot 1111 1111, ROM pasif
1111 1111
Gerakan involunter : Pasien mengalami pergerakan abnormal pada tangannya, tangannya kaku,
jari-jarinya mencengkeram kuat, kaki spastic.
m. Integumen
Pasien nampak menggigil, turgor kulit menurun, mukosa bibir kering, suhu 38 0C, kulit teraba
hangat, tidak terdapat luka.
Masalah keperawatan : Hipertermia
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium
Tanggal
Pemeriksaan
29 Maret 2015

Pemeriksaan
P O2
P CO2
PH
SO2
Base Excess
HCO3

Hasil

Satuan

Nilai Rujukan

L 40.6
L 33.5
L 7.161
L 58.1
L -15.8
L 11.7

mmHg
mmHg
%

80-100
35-45
7.370-7.450
75-99

mmol/L

21-25

Kesumpulan : Asidosis metabolik kompensasi alkalosis respiratorik


29 Maret 2015
Darah Lengkap + DIFF

Hemoglobin
Jumlah Eritrosit
Hematokrit
Jumlah Leukosit

L 8.6
3.81
H 43,6
H 23.98

g/dL
10^6/uL
%
10^3uL

10.7 14.7
3.70 5.70
31.0 43.0
5.50 15.50

Hitung Jenis
Eosinofil
Basofil
Neutrofil
Limfosit
Monosit
Jumlah Trombosit
MCV
MCH
MCHC
RDW-CV
MPV
RDW-SD

L 0.4
0.4
H 67.3
L 26.8
5.1
400
L 67.0
23.2
H 34.7
14.9
10.6
L 35.8

%
%
%
%
%
10^3uL
fL
pg
g/L
%
fL
fL

1.0 5.0
01
32 52
30 60
1.0 6.0
229 553
72.0 88.0
23.0 31.0
23.0 31.0
10.0 15.0
6.5 11.0
37 54

130
140
L 2.7

mg/dL
mmol/L
mmol/L

< 190
132-145
3.1-5.1

Kimia Darah
Glukosa Darah Cito
Natrium darah
Kalium darah
30 Maret 2015

Tinja
Tinja Rutin
Makroskopis
Konsistensi
Warna
Darah
Lendir
Mikroskopis
Eritrosit
Lekosit
Telur Cacing
Amuba
Lain-lain

Cair
Hijau
Negatif
Positif
12
24
Tidak
ditemukan
Tidak
ditemukan
NEGATIF

Lembek
Coklat
Negatif
Negatif
/lpb
/lpb

0 -1
0 -1

Negatif

b. Photo Tanggal 31-03-2015 MSCT SCAN


Kesan :
- Menyokong gambaran encephalitis
- Non enhanching hyperdense lesion di sinus maxilaris kanan kiri memungkinkan suatu
gambaran mukosal hemmorhage DD allergic fungal sinusitis.

PEMBERIAN TERAPI
Tanggal 30-03-2015
N

Tindakan/ medikasi

Dosis

o
1

Infus pump KAEN 3B

1300

/24

Membanti memenuhi kebutuhan cairan

Infus pump RD 5

jam/IV
1500cc/24 jam/IV

tubuh
Membatu memenuhi kebutuhan cairan

Nebul Ventolin 1 amp +

2x1 amp/inhalasi

tubuh
Membantu melebarkan jalan napas

4
5
6
7
8
9
10

PZ 5cc
Inj dexametasone
Inj ranitidine
Inj antrain
Inj phenitoin
Inj ceftriaxone
Flagyl
Nabic

2x2,5 mg/IV
3x20 mg/IV
3x150 mg/IV
3x80 mg/IV
2x750 mg/IV
1x125 mg/Oral
1x50
mEq/4

(bronkodilator)
Sebagai antihistamin, anti inflamasi
Mengurangi sekresi asam lambung
Analgesik
Antikonvulsan
Antiprofilaksis gram negatif
Antidisntri
Terapi pada asidosi & alkalosis

jam/IV

metabolik

cc

Indikasi

PERAWATAN INTENSIF
JAM

09.00

TD

96/64

RR

27

HR

142

Suhu

380C

SPO2

Input

Output (cc)

Medikasi obat

(cc)
Tanggal 30 Maret 2015
98
162
Urine 80

Inf. KAEN 3B 162 cc, inj.


dexamethasone 1x2,5 mg

12.00

113/67

22

130

370C

100

262/424

Urine

110/64

21

168

38,40

99

162/586

phenitoin 1x80 mg drip

40+BAB

dalam PZ 100 cc, inj

98/60

38

140

37,50

390/470
Urine

antrain 1x150 mg IV
Inf KAEN 3B 162 cc

60+BAB
150

18.00

IV, nebul ventolin 1x1 amp


Inf. KAEN 3B 162 cc,

CMS
300
15.00

50+

100

180/766

210/680
Urine

Inf RD 5 180 cc, inj.

50/730

ranitidine 1x20 mg IV, inj.


ceftriaxon 1x750 mg IV,
inj. dexamethasone 1x2,5

21.00

24.00

95/65

102/60

39

20

132

151

390C

37.50

100

100

240/1006

280/1286

03.00

100/60

19

140

37,60

98

180/1466

C
06.00

90/50

22

130

36.30

100

50+CMC 10

1x80 mg drip dalam PZ

: 60/790
Urine 240+

100 cc
inf RD 5 180 cc, inj.

BAB 40 :

antrain

280/1070

phenitoin 1x80 mg drip

Urine

dalam PZ 100 cc
inf RD 5 180 cc

140/1606

15 : 90/1160
Urine

102/63

mg

IV,

inf RD 5 140 cc

15 : 90/1250
(+)356 cc IWL =

22

132

38.20

defisit 144 cc
Tanggal 31 Maret 2105
100
180
Urine 200

C
12.00

1x150

75+CMS

Total balance :

111/59

mg IV
inf RD 5 140 cc, phenitoin

75+CMS

09.00

Urine

24

144

36.50

inf RD 5 180 cc, inj


ranitidine

100

280/460

1x20

mg,

Urine

deksametasone 1x amp
Inf. RD5 180 cc, phenitoin

130/330

1x80 mg drip PZ 100 cc,

15.00

106/54

21

133

37.20

100

180/640

Urine

Inj antrain 1x150 mg


Inf. RD5 180 cc

18.00

112/67

20

130

C
370C

100

300/940

300/630
Urine

Inf. RD5 180 cc, Sonde :

100/730

Susu SGM 1x20 cc, KCl 3

Urine

cc drip dalam PZ 100 cc


Inf. RD5 180 cc, sonde

100/830

susu

21.00

100/53

20

139

37.90

100

303/1243

SGM

1x20

cc,

phenitoin 1x80 mg drip


24.00

117/61

18

146

38,40

100

203/144

Urine

dalam PZ 100 cc
Inf. RD5 180 cc, Sonde :

100/930

Susu SGM 1x20 cc, inj


ranitidine 20 mg, flagyl tab

03.00

109/61

18

137

37,60

100

180/1626

Urine 100, /

125 mg PO
Inf. RD5 180 cc

06.00

119/69

20

134

C
37.50

100

460/2086

1030
Urine

Inf. RD5 240 cc, sonde

150/1180

susu

SGM

1x20

cc,

phenitoin 1x80 mg drip


dalam 100 cc, ceftriaxon

1x750 mg drip dalam PZ


100 cc
Total balance :

09.00

90/75

(+)906 cc IWL =

22

150

37.6

excess 656 cc
Tanggal 01 April 2015
10 200
Urine
0

Inf. RD5 180, sonde susu

380+BAB

SGM

1x20

cc,

inj

50 : 430

ranitidine 1x20 mg IV, inj.


deksametasone 1x2,5 mg
IV, flagyl tab 1x125 mg

12.00

113/67

22

130

38

10

300/500

Urine

PO
Inf. RD5 180, sonde susu

300+BAB

SGM 1x20 cc, Phenitoin

150
15.00

110/64

27

150

38.2

10

130/630

1x80 mg drip dalam PZ

450/880
Urine

100 cc, inj antrain 150 mg


Inf. RD5 60 cc, Sonde

150+BAB

susu SGM 1x50 cc, minum

50

200/1080

20

cc,

98/60

24

155

37.7

10

250/880

ceftriaxone

1x750 mg IV, flagyl tab


125

18.00

inj
mg

PO,

syr

Urine

paracetamol 1,5 cth


Inf. RD5 80 cc, Sonde

250/1330

susu SGM 50 cc, minum


20 cc, ceftriaxon 1x750

21.00

95/65

21

152

38

10

280/1160

Urine

mg drip dalam PZ 100 cc


Inf. RD5 120 cc, Sonde

310/1640

susu SGM 50 cc, phenitoin


1x80 mg drip dalam PZ

24.00

102/60

21

160

38.1

10

175/1335

Urine

100 cc, minum 10 cc


Inf. RD5 120 cc, Sonde

70+BAB

susu SGM 50 cc, minum 5

50

cc, inj ranitidine 20 mg

03.00

100/60

27

163

38.8

10

170/1505

120/1760
Urine

Inf. RD5 120 cc, sonde

06.00

90/50

25

120

37

0
10

390/1895

50/1810
Urine

susu SGM 1x50 cc


Inf. RD5 140 cc, Sonde

60/1870

susu

SGM

1x50

cc,

phenitoin 1x80 mg drip


dalam

PZ

100

cc,

ceftriaxon 1x750 mg drip


dalam PZ 100 cc

Total balance :

(+)25 cc IWL = defisit


225 cc

3.2 Diagnosa keperawatan


ANALISA DATA
Nama pasien

: An M

Ruangan/kamar:

ICU/ 5

Umur

: 3 tahun 5 bulan

No. RM

40-88-xx

No
1

DATA
DS : DO :
- TTV TD 96/64 mmHg, HR
142x/mnt, RR 27x/mnt
- Hasil BGA tanggal 29-4-2015 :
P O2 40,6 ; P CO2 33,5 ; PH 7,161 ;
SO2 58.1 ; BE -15.8 ; HCO3 11.7
- Kulit pucat
- Pasien nampak gelisah
- Diaforesis

ETIOLOGI
Perubahan membran
alveolar-kapiler

DS : DO :

Penumpukan sputum

Ketidakefektifan
bersihan jalan
napas

Proses infeksi

Hipertermia

Gangguan
pertukaran gas

Batuk produktif
Suaran napas tambahan rhonki +/+
Sputum tidak bisa keluar
Perkusi pekak

DS : DO :
-

PROBLEM

Pasien nampak menggigil


Kulit terapa hangat
S 380C
Hasil lab. Tgl 29-03-2015
WBC 23.98 103/ uL, Hct 26.6%

PRIORITAS MASALAH
Nama pasien

: An M

Ruangan/kamar:

ICU/ 5

Umur

: 3 tahun 5 bulan

No. RM

40-88-xx

No

Masalah Keperawatan

Gangguan pertukaran gas

Ketidakefektifan bersihan
jalan napas

Hipertermia

Tanggal
Ditemukan
Teratasi
30 Maret
30 Maret
2015
2015
(teratasi)
30 Maret
01 Maret
2015
2015
(teratasi
sebagian)
30 Maret
30 Maret
2015
2015
(teratasi)

Paraf
K

3.3 Rencana Keperawatan


No.

Diagnosa

Tujuan Dan Kriteria Hasil

Intervensi

Rasional

Keperawatan
1

Gangguan

Setelah

dilakukan

tindakan 1.

Kaji fungsi pernafasan (frekuensi, kedalaman, 1.

Adanya

pertukaran gas b/d

keperawatan selama 5x60 menit

usaha napas, produksi sputum)

menyatakan

perubahan membran

diharapakan gangguan pertkaran

paru/

alveolar-kapiler

gas berkurang/ teratasi,

menunjukkan

Dengan kriteria hasil :


1.

Hasil

BGA

dalam

2.
batas

2.

tirah

mmHg; BE -12 - +2; SpO 2 95- 3.


100%)
TTV dalam batas normal (TD

3.
4.
5.

kongestif
sekret

kebutuhan

intervensi lanjut.
Menurunkan
konsumsi
dan

O2/

eningkatkan

inflamasi paru paru maksimal.

bantal.
Pantau TTV

3.

Parubahan pada satu/ semua


parameter

S: 100-120 mmHg, D : 70-90


60-100x/mnt
Kulit tidak pucat
Pasien tidak gelisah
Tidak diaforesis

adnya

posisi semi fowler. Sokong tangan dnegan

35-45 mmHg; PaO2 80-100

mmHg; RR 12-24x/mnt, HR

tambahan

pengumpulan

kebutuhan

baring

dengan kepala tempat tidur tinggi 20-30 0,

normal (PH 7,35-7,45 ; PCO2

2.

Pertahankan duduk dikursi/

suara

tersebut

mengindikasikan
4.

Berikan perubahan posisi sering

4.

komplikasi serius.
Mencegah

dapat
awitan
ateletasis/

penumpukan cairan diparu dan


untuk meningkatkan kadar O2
5.
5.

Kolaborasi

dengan

petugas

pemeriksaan/ pemantauan BGA.

10

lab

dalam

darah.
Parubahan pada satu/ semua
parameter

tersebut

mengindikasikan

dapat
awitan

6.
6.

Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian

komplikasi serius.
Nabic
berfungsi

untuk

mengatasi kelebihan PCO2 dan

terapi senjutnya (inj. Mylon 1x25 ml, O2 NRM

O2

6 LPM)

membantu meningkatkan

konsentrasi O2 alveolar yang


dapat memperbaiki/ menurunkan
hipoksemia jaringan.

Setelah
2

Ketidakefektifan
bersihan jalan napas
b/d
sputum

penumpukan

dilakukan

keperawatan

1x24

tindakan

1.

jam

Kaji ulang kecepatan kedalaman, frekwensi, 1.


irama dan bunyi nafas.

diharapkan jalan napas pasien

Perubahan yang terjadi berguna


dalam

menunjukkan

komplikasi

kembali efektif,

luasnya
2.

Dengan kriteria hasil :

Observasi

TTV

terutama

frekwensi

pernafasan.

2.

RR 16-24x/mnt, SpO2 98-

2.
3.
4.

100%
Sekret berkurang/tidak ada
Perkusi dada sonor
3.
Suara napas tambahan ronkhi

5.
6.

berkurang/ tidak ada


Sputum bisa keluar
Pasien tidak batuk

Atur posisi klien dengan posisi semi fowler.

otak

terkena.
TTV merupakan
pertimbangan

3.

pulmonal

bagian

perkembangan

1.

adanya

klien

dan
yang

gambaran
sebagai

dilakukannya

tindakan berikutnya.
Dengan posisi tersebut maka
akan mengurangi isi perut
terhadap diafragma, sehingga

4.
4.

Lakukan fisioterapi dada.

ekspansi paru tidak terganggu.


Dengan
fisioterapi
dada
diharapkan

secret

dapat

didirontokkan ke jalan nafas

11

besar dan bisa di keluarkan.


5.

Dengan

dilakukannya

penghisapan sekret maka jalan


5.

Lakukan penghisapan lendir dengan hati-hati

nafas

selama 10-15 detik. Catat warna, jumlah, dan

akan

bersih

dan

akumulasi secret bisa dicegah

bau sekret.

sehingga pernafasan bisa lancar


dan efektif.
6.

Pemberian

Oksigen

dapat

meningkatkan oksigenasi otak.


6.

Ventolin

Kolaborasi dengan tim medis lain dalam


pemberian terapi oksigen NRM 6 LPM, nebul
ventolin 2x1 amp, inj. Dexamethasone 2x2,5

berfungsi

sebagai

mukolitik.

Ketepatan

dibutuhkan

untuk

terapi

mencegah

terjadinya keracunan oksigen

mg IV

serta iritasi saluran nafas.

Hipertermia b/d

Setelah

proses infeksi

keperawatan
diharapkan
mengalami

dilakukan

tindakan 1.

3x60

menit

pasien

tidak

hipertermia/

Pantau asupan dan haluaran

1.

Pematauan
menentukan

2.

suhu

12

berguna

dalam
derajat

kekurangan/kelebihan cairan
Pemantauan dapat mendeteksi

dalam rentang normal

2.

Ukur suhu badan anak setiap 2 4 jam.


3.

Kriteria hasil :

3.

Lakukan kompres hangat pasien pada lipat

darah

paha dan aksila


1.
2.
3.
4.

Suhu 36 365C
Nadi 60-80x/menit
Pasien tidak menggigil
Kulit tidak teraba hangat

4.
5.

Berikan pakaian tipis/ longgar


Kolaborasi dengan tim medis lain dalam
pemeriksaan WBC, Hct dan pemberian terapi
analgesik antipiretik inj. Antrain 3x150mg IV,
pamol dan antimikroba. Inj. Ceftriaxon 2x750
mg IV

kenaikan suhu
Memicu vasodilatasi pembuluh

4.
5.

besar

sehingga

suhu

perifer menjadi dingin


Mengurangi evaporasi
WBC yg tinggi menunjukkan
hipertermi karena infeksi, HCT
yang

rendah

menunjukkan

hipertermi karena kehilangan


cairan.

Analgesik-antipiretik

dapat mengurangi demam dan


mengurangi
dan

ketidaknyamanan

antimikroba

dapat

mengobati infeksi yang menjadi


penyebab penyakit.

13

3.4 Tindakan Keperawatan Dan Catatan Perkembangan


No
Dx
4

Tanggal/
jam
30-032015
11.30
12.00
12. 30
18. 00
21.00

Tindakan keperawatan

Paraf

- Mempertahankan pemberian terapi O2


NRM 6 LPM
- Mengobservasi output urine, warna kuning
jernih
- memberiakn terapi phenitoin 1x80 mg drip
dalam PZ 100 cc, inj antrain 1x150 mg IV
- memberikan personal hygine pada pasien
(pasien BAB)
- Memberikan terapi inj. ranitidine 1x20 mg
IV, inj. ceftriaxon 1x750 mg IV, inj.
dexamethasone 1x2,5 mg IV
- memberikan terapi phenitoin 1x80 mg drip
dalam PZ 100 cc

Tanggal/
jam
30-032015
13.30
Wib

Catatn perkembangan (SOAP)

paraf

Diagnosa 1

S :O:
- Mukosa bibir lembab
- Balance cairan/6 jam defisit 48cc
- Pasien nampak rileks
- S 363C, HR 102xmnt,pulsasi lemah, RR 22x/mnt
A : Masalah kekurangan volume cairan teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjtkan no.1,2,3,6

Diagnosa 2
S:O:

13.31

- TTV TD 90/50 mmHg, RR 300x/mnt, HR 120x/ment, S 370C


- Kaku kuduk (+)
- Babinski (+)
- Paralisis otot (+)
A : Masalah ketidakefektifan perfusi jaringan serebral belum tertasi
P: Intervensi dilanjutkan

Diagnosa 3
S:O:
- Pasien nampak rileks
- RR 22x/mnt, SpO2 100%
- Batuk produktif
- Suara napas tambahan ronkhi +/+
- Sputum tidak bisa keluar
- Perkusi pekak
A : Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan no 1,2,3,5

14

13.35
Diagnosa 4
S :O:
K
- Pasien nampak rileks
- Pasien tidak menggigil
- S 362C
A : Masalah hipertermia teratasi
P : Intervensi dipertahankan

K
K

14.00
14.45

16.00

2,4

18.00

19.30
2,3

19.35
20.00

2,4

Diagnosa 1
- Melakukan timbang terima dengan dinas
pagi
- Mengobs. Balance caira/3 jam (intake cairan
: inf. KAEN 162 cc. Output cairan : urine
60 cc +BAB 150 cc = 210 cc. Balance
cairan : 162 cc 210 cc =-48 cc
- Memberikan terapi inj. ceftriaxon 1x750 mg
IV, ranitidine 1x20 mg IV, inj.
dexamethasone 1x2,5 mg IV
- Mengobs. Balance cairan (intake cairan : inf.
KAEN 3B 180cc. Output cairan : 50 cc.
Balance cairan : 180 cc 50 cc = +130
cc/3 jam atau
- Memberikan posisi semi fowler pada pasien
- Memberikan kompres hangat pada dahi dan
badan pasien.
- Memberikan terapi nebul vantolin 1x1 amp
oplos dengan PZ 4cc selama 10 menit,
phenitoin 1x80 mg drip dalam 100 cc PZ,

S :O:

K
20.30

- Mukosa bibir lembab


- Balance cairan/15 jam defisit 6 cc
- Pasien nampak rileks
- S 370C, HR 117 xmnt,pulsasi lemah, RR 22x/mnt
A : Masalah kekurangan volume cairan teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjtkan no.1,2,3,6
K
Diagnosa 2
S:O:

- TTV TD 90/50 mmHg, RR 300x/mnt, HR 120x/ment, S 370C


- Kaku kuduk (+)
- Babinski (+)
- Paralisis otot (+)
A : Masalah ketidakefektifan perfusi jaringan serebral belum tertasi
P: Intervensi dilanjutkan

K
K

20.35

15

Diagnosa 3

20.30

inj. antrain 1x50 mg IV.


- Mengobs. Balance cairan (intake cairan : inf.
KAEN 3B 140+Phenitoin drip 100 =
240cc. Output cairan : urine 50+CMS 10
= 60 cc. Balance cairan : 240-60 = +180
cc

S:O:
- Pasien nampak rileks
- RR 27x/mnt, SpO2 100%
- Batuk produktif
- Suara napas tambahan ronkhi +/+
- Sputum tidak bisa keluar
- Perkusi pekak
A : Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan no 1,2,3,5

2
4

20.40

2,3
,4

Diagnosa 4

S :O:
Pasien nampak rileks
Pasien tidak menggigil
S 370C
A : Masalah hipertermia teratasi
P : Intervensi dipertahankan

2,4
21.00
22.00
23.30
23.45

24.15
03.15

- Melakukan timbang terima dengan dinas


sore
- Memberikan posisi semi fowler pada pasien
- Memberikan terapi inj. antrain 1x150 mg IV
- Mengobs. Balance cairan (intake cairan : inf.
180+phenitoin drip 100 = 280 cc. Output
cairan : urine 240+BAB 40 = 280 cc.
Balance cairan : 280 cc- 280 cc = 0
- Mengobs. Kualitas istirahat tidur pasien
(pasien nampak tidur nyenyak)
- Mengobs. Balance cairan (intake cairan : inf.
180 cc. Output cairan : urine 75+CMS 15
= 90cc. Balance cairan : 180-90 = +90 cc
- Memberikan personal hygine untuk pasien

Diagnosa 1
S :O:
06.15

- Mukosa bibir lembab


- Balance cairan/24 jam defisit 134cc
- Pasien nampak rileks
- S 365C, HR 134xmnt,pulsasi lemah, RR 20x/mnt
A : Masalah kekurangan volume cairan teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjtkan no.1,2,3,6
Diagnosa 2
S:-

16

04.30
06.00

(seka)
- Mengobs. Balance cairan (intake cairan : inf.
140cc. Output cairan : urine 75+CMS 15
= 90 cc. Balane cairan : 140-90 = +50cc.
Balance cairan/24 jam : 1606-1250 =
defisit 144 cc)

O:
- TTV TD 90/50 mmHg, RR 300x/mnt, HR 120x/ment, S 370C
- Kaku kuduk (+)
- Babinski (+)
- Paralisis otot (+)
A : Masalah ketidakefektifan perfusi jaringan serebral belum tertasi
P: Intervensi dilanjutkan

K
K

K
Diagnosa 3
3
06.20
4

S:O:
- Pasien nampak rileks
- RR 20x/mnt, SpO2 100%
- Batuk produktif
- Suara napas tambahan ronkhi +/+
- Sputum tidak bisa keluar
- Perkusi pekak
A : Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan no 1,2,3,5

2,4

K
K

Diagnosa 4

1,2
,3,
4

S :O:

2,4
06.30

17

- Pasien nampak rileks


- Pasien tidak menggigil
- S 365C
A : Masalah hipertermia teratasi
P : Intervensi dipertahankan

2,4

3,4

31-032015
07.00
Wib

-Melakukan timbang terima dengan dinas


malam
- Mengobs. Kondisi pasien (pasien terpasang
alat bantu napas O2 NRM 6 LPM, inf. RD5
1500 cc/24 jam, terpasang folley kateter H3, TTV TD 112/57 mmHg, HR 134x/mnt,
RR 28x/mnt, S 373 C, SpO2 100%)
- Memberikan terapi nebul ventolin 1x 1

13.30

Diagnosa 1
S :O:

- Mukosa bibir lembab


- Balance cairan/6 jam defisit 20cc
- Pasien nampak rileks
- S 363C, HR 102xmnt,pulsasi lemah, RR 22x/mnt
A : Masalah kekurangan volume cairan teratasi sebagian

18

08.00
3
08.10
3

08.45

2,4
09.00

09.30
12.00
3
2,3

12.12

amp oplos dengan PZ 4 cc selama 10 menit


Melakukan
fisioterapi
dada
(clapping+fibrating)
- Mengbs. Balance cairan/3 jam (intake
cairan : inf. RD 5 180 cc. Output cairan :
urine 200 cc. Balance cairan = 180 cc 200
cc = +20 cc)
- Memberikan terapi inj. ranitidine 1x20 mg
IV, inj. dexamethasone 1x2,5 mg IV
- Memberikan posisi semi fowler pada
pasien
- Memberikan terapi phenitoin 1x80 mg drip
dalam PZ 100cc, nebul ventolin 1x1 amp
oplos PZ 4cc selama 10 menit
- Mengobs. Balance cairan (intake cairan :
inf. 180cc+phenitoin drip 100cc = 280
cc. Output cairan : urine 130 cc. Balance
cairan : 280 130 = +150 cc)
- Memberikan terapi inj. antrain 1x150
mg IV

K
K
K

13.34
K
K
K

P : Intervensi dilanjtkan no.1,2,3,5


Diagnosa 2
S:O:
- TTV TD 90/50 mmHg, RR 300x/mnt, HR 120x/ment, S 370C
- Kaku kuduk (+)
- Babinski (+)
- Paralisis otot (+)
A : Masalah ketidakefektifan perfusi jaringan serebral belum tertasi
P: Intervensi dilanjutkan
Diagnosa 3
S:O:
- Pasien nampak rileks
- RR 22x/mnt, SpO2 100%
- Batuk produktif
- Suara napas tambahan ronkhi +/+
- Sputum tidak bisa keluar
- Perkusi pekak
A : Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan no

12.30

Diagnosa 4

13.40
2,4

S :O:

- Pasien nampak rileks


- Pasien tidak menggigil
- S 362C
A : Masalah hipertermia teratasi
P : Intervensi dipertahankan

19

14.00
14.30
14.56

17.30
1,2
,3,
4
2,4

17.45
18.00

20.30

1,2
,3,
4
3

20.35

Melakukan timbang terima dengan dinas


pagi
Melakukan personal hygine untuk pasien
(seka)
Mengobs. Balance cairan (intake cairan :
inf. RD5 180- output cairan : urine 300
= -120)
Memberikan terapi KCl 3cc drip dalam
PZ 100 cc
Memberikan diit susu SGM 1x20cc/oral
Memberikan terapi nebul 1x1 amp oplos
PZ 4cc selama 10 menit
Mengobs. Balance cairan (intake cairan :
inf. RD5 180+susu SGM 20+Kcl drip
100 = 300. Output cairan : urine 100.
Balance cairan : 300-100 = +200 cc)
Memberikan terapi phenitoin 1x80 mg
drip dalam PZ 100 cc
Memberikan diit susu SGM 1x20cc/oral
Mengobs. Balance cairan (intake
cairan : inf. RD5 180+susu SGM
20+phenitoin drip 100 = 300. Output
cairan = urine 100. Balance cairan : 300100 = +200cc)

Diagnosa 1
20.00

S :O:
- Mukosa bibir lembab
- Balance cairan/6 jam excess 203cc
- Pasien nampak rileks
- S 363C, HR 102xmnt,pulsasi lemah, RR 22x/mnt
A : Masalah kekurangan volume cairan teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjtkan no. 1,2,3,5
Diagnosa 2

K
S:O:

K
K

K
K

20.10

20.39
K

20

- TTV TD 90/50 mmHg, RR 300x/mnt, HR 120x/ment, S 370C


- Kaku kuduk (+)
- Babinski (+)
- Paralisis otot (+)
A : Masalah ketidakefektifan perfusi jaringan serebral belum tertasi
P: Intervensi dilanjutkan
Diagnosa 3
S:O:
- Pasien nampak rileks
- RR 22x/mnt, SpO2 100%
- Batuk produktif
- Suara napas tambahan ronkhi +/+
- Sputum tidak bisa keluar
- Perkusi pekak
A : Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan no 1,2,3,5

Diagnosa 4
2,4
20.50

S :O:
Pasien nampak rileks
Pasien tidak menggigil
S 362C
A : Masalah hipertermia teratasi
P : Intervensi dipertahankan

2
1,2
,3,
4

20.25
-

2,4

21.00
24.15
24.26

Melakukan timbang terima dengan dinas


sore
Memberikan diit susu SGM 1x20cc/oral
Mengobs. Balance cairan (intake cairan :
inf. RD5 180+susu SGM 20 = 200.
Output cairan : urine 100. Balance
cairan : 200-100 = +100cc)
Memberikan inj. ranitidine 1x20 mg IV,
flagyl tab 1x125 mg P.O
Mengobs. Balance cairan (intake cairan :
inf. RD5 180-output cairan :urine 100 =
+80cc)
Memberikan personal hygine (seka)
Memberikan diit susu SGM 1x20cc/oral
Memberikan terapi phenitoin 1x80 mg
drip dalam PZ 100 cc, ceftriaxon 1x750
mg drip dalam PZ 100 cc
Mengobs. Balance cairan (intake cairan :
inf. RD5 240+susu SGM 20+phenitoin
drip 100+ceftriaxon drip 100 = 300.
Output cairan : urine 150. Balance

Diagnosa 1
S :O:
- Mukosa bibir lembab
- Balance cairan/24 jam excess 650cc
- Pasien nampak rileks
- S 363C, HR 102xmnt,pulsasi lemah, RR 22x/mnt
A : Masalah kekurangan volume cairan teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjtkan no.1,2,3,6
Diagnosa 2
S:O:

K
0

05.30

- TTV TD 90/50 mmHg, RR 300x/mnt, HR 120x/ment, S 37 C


- Kaku kuduk (+)
- Babinski (+)
- Paralisis otot (+)
A : Masalah ketidakefektifan perfusi jaringan serebral belum tertasi
P: Intervensi dilanjutkan
Diagnosa 3
S:-

21

cairan : 460-150 = +310cc. Balace


cairan/24 jam : 2086 cc-1180 cc =
axcess 656 cc)

O:

24.30
03.21
06.35

- Pasien nampak rileks


- RR 22x/mnt, SpO2 100%
- Batuk produktif
- Suara napas tambahan ronkhi +/+
- Sputum tidak bisa keluar
- Perkusi pekak
A : Masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan no 1,2,3,5
Diagnosa 4

04.30
S :O:

05.00
05.30
1,2
,3,
4
2,4

- Pasien nampak rileks


- Pasien tidak menggigil
- S 362C
A : Masalah hipertermia teratasi
P : Intervensi dipertahankan

K
06.00

K
06.40
K
2,4

K
K

1,2
,3,
4

22

2,4

2,4

01-042015
07.00

07.30

70.40
08.00
08.20
08.30
08.45

08.50

Melakukan timbang terima dengan dinas


malam
Mempertahankan pemberian terapi O2
NRM 6 LPM
Mengobs. aliran inf. pump RD 5
1500cc/24 jam (21 cc/jam)
Memberikan terapi nebul 1x1 amp oplos
PZ 4 cc selama 10 menit
Melakukan
fisioterapi
dada
(clapping+fibrating)
Memberikan diit susu SGM 1x20 cc
Memberikan terapi inj. dexametasone
1x2,5 mg IV, inj. ranitidine 1x20 mg IV,
flagyl tab 1x120 mg/oral
Memberikan personal hygine (pasien
BAB 50 cc, warna hijau, konsistensi cair
berampas, ada lendir)

Diagnosa 2
K

13.10
S:O:
- Batuk
- Sekret belum bisa keluar
- TTV TD 113-65 mmHg, HR 102x/mnt, RR 25x/mnt, S 364C
- Ronkhi +/+
- Perkusi pekak
A : Masalah bersihan jalan napas teratasi sebgaian
P : Intervensi dilanjutkan no 1,2,3,4,6

23


09.00

10.11

11.30
11.45
2

12.00

12.10

12.30
13.00

Mengobs. output urine, jumlah 380 cc/ 3


jam, warna kuning jernih
Memberikan personal hygine (pasien
BAB 150 cc, warna hijau, konsistensi
cair berampas, ada lendir)
Memberikan diit susu SGM 1x20 cc oral
Mengobs. output urine, jumlah 300cc/ 6
jam, warna kuning jernih
Memberikan terapi phenitoin 1x80 mg
oplos dengan PZ 100 cc, inj. antrain
1x150 mg IV
Melakukan kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian terapi selanjutnya (inf
RD 5 1500 cc/24 jam, turun jadi
1000cc/24 jam, diit susu SGM 6x20 cc/
24 jam, naik jadi 8x50 cc/24 jam, lainlain tetap)
Memberikan posisi semi fomwler
Mengobs. resiko inos pada pasien terkait
pemasangan alat/ benda asing (F. Cateter
H-4, NGT H-2, Inf perifer pada
ekstremitas atas sinistra H-3 aff
ekstremitas atas dekstra H-2)

K
K
K
K

K
Diagnosa 2

14.00

Melakukan timbang terima dengan dinas


pagi
Memberikan personal hygine pada
pasien (seka dengan air hangat dan

S:O:
K

20.30

24

Batuk
Perkusi pekak

14.30

15.00

15.05
15.10

15.15

16.00

16.10

17.30

18.00
19.30

20.00
20.20

sabun+BAB , jumlah 50 cc, konssitensi


cair
berampas,
berlendir,
warna
kehijauan, darah tidak ada).
Mengganti aliran inf. RD 5 1500cc/24
jam (60cc/jam) ganti 1000cc/24 jam ( 20
cc/ jam)
Memberikan diit susu SGM 1x50 cc
Mengobs. output urine, jumlah 150 cc/9
jam warna kuning jernih
Memberikan minum 20 cc air mineral
oral
Memberikan terapi flagyl tab 1x120 mg
oral, inj. ranitidine 1x20 mg IV,
ceftriaxon 1x750 mg oplos dengan PZ
100 cc
Mengobs. output urine, jumlah 250
cc/12 jam warn akuning jernih
Memberikan diit susu SGM 1x50 cc oral
Memberikan terapi nebul ventolin 1x 1
amp oplos dengan PZ 4 cc selama 10
menit
Memberikan terapi fisioterapi dada
(clapping+fibrating)
Memberikan terapi phenitoin 1x80 mg
oplos dengan PZ 100 cc, inj. antrain
1x150 mg IV
Memberikan diit susu SGM 1x50 cc oral
Mengobs. output urine, jumlah 310
cc/15 jam, warna kuning jernih

Wib
K

K
K
K
Diagnosa 2
S:O:
- Batuk
- Rhonki +/+

K
20.25
20.34

- Ronkhi +/+
- Sputum belum bisa keluar
- TTV TD 127/73 mmHg, HR 97x/mnt, RR 23x/mnt, S 360 C
A : Masalah bersihan jalan napas teratasi sebagian
P : Intervensi dilajutkan no 1,2,3,6

Melakukan timbang terima dengan dinas

25

20.40
21.40
22.16

22.45
00.10
00.20
00.28

00.40
03.10

03.17
04.00

04.30

05.30

sore
Memberikan minum 10 cc air mineral
Memberikan persomal hygine pada
pasien (pasien BAB jumlah 50 cc,
konsistensi cair berampas, berlendir,
tidak ada darah, warna kehijauan)
Mengobs. kualitas tidur pasien
Mengobs. output urine, jumlah 70 cc/18
jam, warna kuning jernih
Memberikan minum 5 cc air mineral
Memberiakn diit susu SGM 1x50 cc
sonde
Memberikan terapi flagyl tab 1x120 mg
sonde
Mengobs. output urine, jumlah 50cc/21
jam, warna kuning jernih
Memberikan diit susu SGM 1x50 cc
sonde
Memberikan terapi ceftriaxon 1x750 mg
oplos PZ 100 cc
Memberikan personal hygine pada
apsien (seka dengan air hangat dan
sabun)
Mengobs. output urine, jumlah 60 cc,
warna kuning jernih
Memberikan diit susu SGM 1x50 cc
Memberikan posisi semi fowler
Memberikan terapi phenitoin 1x80 mg
oplos dengan PZ 100 cc
Mengobs. TTV

- Supum belum bisa keluar


- Perkusi pekak
- TTV TD 115/69 mmHg, HR 104x/mnt, RR 23x/mnt, S 366 C
A : Masalah bersihan jalan napas teratasi sebagian
P : Intervensi dilajutkan no 1,2,3,6

K
K

K
K

05.40
06.18

26

06.35
06.40

27

Anda mungkin juga menyukai