I. PENDAHULUAN
Mata Kuliah Kesuburan Tanah adalah salah satu mata kuliah wajib (2-1) SKS
yang harus diikuti mahasiswa program studi Ilmu Tanah, Agroteknologi dan
program studi lain yang mewajibkan mahasiswanya menempuh mata kuliah ini.
Dalam mata kuliah ini selain materi teori yang di berikan dalam kelas juga ada
kegiatan praktium di Laboratorium maupun di lapangan. Perkuliahan diberikan
untuk memberi pemahan dasar pada mahasiswa, sedangkan praktikum dilakukan
untuk melihat dan membuktikan teori sehingga bisa bersifat Kognitif.
Pemahaman tentang Kesuburan Tanah oleh mahasiswa akan lebih mudah jika
disertai dengan melihat langsung kondisi yang ada di lapangan baik melalui
kegiatan di laboratorium maupun di lahan dengan melihat respon tamanan pada
suatu jenis tanah. Oleh karena itu praktikum setiap mahasiswa yang mengambil
mata kuliah Kesuburan Tanah juga harus megikuti paktikumnya.
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi,
yang tersusun dari bahan-bahan mineral hasil pelapukan batuan dan bahan organik
sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium
pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari
faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu
pembentukan (Brady and Weill, 2002), merupakan salah satu media untuk
pertumbuhan tanaman.
Sebagai media tanaman, tanah akan memberikan daya dukung yang baik
apabila tanah mempunyai kondidi fisik, kimia dan biologi yang maksimum yang
tercermin dalam kesuburan tanah. Dalam arti sempit, kesuburan tanah adalah
ketersediaan hara tanaman pada waktu tersebut (Rosmarkam dan Yuwono (2002).
Makin tinggi ketersediaan hara, maka tanah tersebut makin subur dan sebaliknya.
Status hara dalam tanah selalu berubah-ubah, tergantung pada musim, pengelolaan
tanah, dan jenis tanaman.
Sebidang tanah yang kita peroleh (baik dari hasil pembukaan hutan secara
sah dan tanah-tanah pemiliknya secara tradisional) untuk dimanfaatkan sebagai
lahan pertanaman perlu mendapatkan penelitian yang seksama agar pertanaman itu
berhasil dengan baik, untuk pertanaman apa yang cocok untuk tanah itu, kandungan
bahan-bahan pada tanah apakah mencukupi ataukah masih terdapat kekurangan,
atau ada di antara bahan-bahan yang terkandung itu yang mengandung racun,
sehingga tanaman akan mati kalau di tanaman pada lahan itu. Selain itu apakah
tanah tersebut terlalu masam atau mengandung kadar keasinan yang tinggi. Tanah
sebagai salah satu unsur habitat perlu diketahui kapasitas kemampuannya jika kita
hendak melakukan pertanian pada tanah itu.
Status hara tanah dan tanaman dapat digunakan untuk mengevaluasi tingkat
kesuburan suatu tanah untuk pertumbuhan tanaman. Konsep evaluasi pengharaan
ini berdasar pada pengertian yang diberikan oleh Leibig yaitu kebutuhan hara
tanaman dapat dihubungkan dengan jumlah unsur hara yang diserap oleh tanaman.
Berdasarkan pada pengertian ini maka berkembanglah metode-metode penetapan
status pengharaan tanah dan tanaman melalui cara-cara:
1. Analisis kimia seluruh tanaman atau bagian-bagian tanaman tertentu.
2. Percobaan respon tanaman dengan perlakuan dan tanpa perlakuan unsur
tertentu.
3. Diagnosis secara visual berdasarkan gejala kelainan yang ditunjukkan tanaman
akibat dari kekurangan atau kelebihan unsur tertentu.
Kesuburan tanah ditentukan oleh keadaan fisika, kimia dan biologi tanah.
Keadaan fisika tanah meliputi kedalaman efektif, tekstur, struktur, kelembaban dan
tata udara tanah. Keadaan kimia tanah meliputi reaksi tanah (pH tanah), KTK,
kejenuhan basa, bahan organik, banyaknya unsur hara, cadangan unsur hara dan
ketersediaan terhadap pertumbuhan tanaman. Sedangkan biologi tanah antara lain
meliputi aktivitas mikrobia perombak bahan organik dalam proses humifikasi dan
pengikatan nitrogen udara.
Evaluasi kesuburan tanah dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu
melalui pengamatan gejala defisiensi pada tanaman secara visual, analisa tanaman
dan analisa tanah. Analisa tanaman meliputi analisa serapan hara makro primer (N,
P dan K) dan uji vegetatif tanaman dengan melihat pertumbuhan tanaman.
Sedangkan analisa tanah meliputi analisa ketersediaan hara makro primer (N, P dan
K) di dalam tanah.
Pengelolaan tanah yang sesuai dengan kondisi tanah perlu dilakukan agar
tercipta efisiensi penggunaan biaya, waktu dan tenaga. Perlakuan-perlakuan
tersebut tidak hanya meningkat kualitas dan kuantitas hasil pertanian saja tetapi
juga mempertahankan kesehatan, produktivitas dan kesuburan tanahnya.
5).
Pengamatan
Setiap praktikan(kelompok praktikum) wajib membawa peralatan untuk
pengukuran dan hasil pengamatan harus disetujui oleh asisten..
Cara pengukuran / pengamatan Tanaman.
a. Tinggi tanaman
Diukur dari pangkal batang tanaman (batas antara akar dan batang)
hingga ujung daun tertinggi (helaian daun ditangkupkan), dilakukan 1
minggu sekali.
b. Berat Brangkasan segar
Brangkasan segar meliputi seluruh daun yang telah di panen untuk
tanaman jagung. Seluruh bagian tanaman dibersihkan dan ditimbang
berat brangkasan segarnya.
c. Berat Brangkasan Kering
Berat brangkasan yang sudah dioven pada suhu 70oC hingga bobot
menjadi konstan ( 48 jam ).
6).
Tanaman kacang tanah dan daun jagung dibersihkan dari tanah, lalu
diangin-anginkan sampai layu. Selanjutnya di potong agak kecil lalu
dimasukkkan dalam oven dengan suhu 60 0 C sampai kering. Setelah
kering sampel ditimbang lalu di grinding dan disimpan dalam kanton
plastik diberi label sesuai dengan kode perlakuannya dan siap untuk
dianalisis. Analisis jaringan meliputi N, P, K jaringan tanaman dengan
metode Kjeldahl untuk N jaringan, P dan K jaringan dengan metode
ekstraksi HNO3 Pekat dan HClO4 pekat.
b.
lalu
Pemanenan Hasil
Pemanenan dilakukan apa bila Kacang Hijau sudah siap di panen
dengan cara memetik polong nya.
AGT - B
AGT - C
AGT - D
AGT - E
Kelomp Perlakuan
I
Kontrol /tanpa
pupuk
II
NPK + Pupuk
Kandang
III
NPK
IV
N
V
NP
VI
NK
I
Kontrol /tanpa
pupuk
II
NPK + Pupuk
Kandang
III
NPK
IV
N
V
NP
VI
NK
I
Kontrol /tanpa
pupuk
II
NPK + Pupuk
Kandang
III
NPK
IV
N
V
NP
VI
NK
I
Kontrol /tanpa
pupuk
II
NPK + Pupuk
Kandang
III
NPK
IV
N
V
NP
VI
NK
I
Kontrol /tanpa
pupuk
II
NPK + Pupuk
Kandang
III
NPK
IV
N
V
NP
VI
NK
Tanaman
Jagung Manis
Blok/petak
I/1
Jagung Manis
I/2
Jagung Manis
Jagung Manis
Jagung Manis
Jagung Manis
Jagung Manis
I/3
I/4
I/5
I/6
II/1
Jagung Manis
II/2
Jagung Manis
Jagung Manis
Jagung Manis
Jagung Manis
Jagung Manis
II/3
II4
II/5
II/6
III/1
Jagung Manis
III/2
Jagung Manis
Jagung Manis
Jagung Manis
Jagung Manis
Jagung Manis
III3
III4
III/5
III/6
IV/1
Jagung Manis
IV/2
Jagung Manis
Jagung Manis
Jagung Manis
Jagung Manis
Jagung Manis
IV/3
IV/4
IV/5
IV/6
V/1
Jagung Manis
V/2
Jagung Manis
Jagung Manis
Jagung Manis
Jagung Manis
V/3
V/4
V/5
V/S6
5). Pengamatan
Setiap praktikan(kelompok praktikum) wajib membawa peralatan untuk
pengukuran dan hasil pengamatan harus disetujui oleh asisten..
Cara pengukuran / pengamatan Tanaman.
d. Tinggi tanaman
Diukur dari pangkal batang tanaman (batas antara akar dan batang)
hingga titik tumbuh dilakukan 1 minggu sekali.
Tanaman kacang tanah dan daun jagung dibersihkan dari tanah, lalu
diangin-anginkan sampai layu. Selanjutnya di potong agak kecil lalu
dimasukkkan dalam oven dengan suhu 60 0 C sampai kering. Setelah
kering sampel ditimbang lalu di grinding dan disimpan dalam kanton
plastik diberi label sesuai dengan kode perlakuannya dan siap untuk
dianalisis. Analisis jaringan meliputi N, P, K jaringan tanaman dengan
metode Kjeldahl untuk N jaringan, P dan K jaringan dengan metode
ekstraksi HNO3 Pekat dan HClO4 pekat.
b.
lalu
Kelas
Kelo
TANAH I
II
III
IV
V
VI
VII
PKP
I
II
III
IV
V
VI
VII
Perlakuan
Kontrol /tanpa
pupuk
NPK + Pupuk
Kandang
NPK
N
NP
NK
Pupuk
Kandang
Kontrol /tanpa
pupuk
NPK + Pupuk
Kandang
NPK
N
NP
NK
Pupuk
Kandang
Tanaman
Kacang Hijau
Blok/petak
VI/1
Kacang Hijau
VI/2
Kacang
Kacang
Kacang
Kacang
VI/3
VI/4
VI/5
VI/6
VI/7
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Kacang Hijau
VII/1
Kacang Hijau
VII/2
Kacang
Kacang
Kacang
Kacang
Kacang
VII/3
VII/4
VII/5
VII/6
VII/7
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
10
11
1.
KADAR LENGAS
bc
x 100 %
ca
12
2.
Fraksi lempung
mempunyai peranan penting dan akan menentukan tingkat kesuburan suatu tanah.
Hal itu disebabkan karena lempung mempunyai sifat seperti mempunyai ukuran
yang sangat kecil, luas permukaan yang besar dalam satuan berat tanah dan
bermuatan negatif. Adanya muatan negatif tersebut menyebabkan tanah
mempunyai kemampuan untuk mengikat suatu ion.Kemampuan tanah dalam
mengikat dan menukarkan kation itu sering dinyatakan sebagai Kapasitas Tukar
Kation (KTK).
Kapasitas Tukar Kation (Cation Exchangeable Cappacity) adalah salah
satu sifat kimia tanah yang erat kaitannya dengan ketersediaan hara bagi tanaman
dan merupakan indikator kesuburan suatu tanah, yang nilainya sangat beragam
antara satu tanah dengan tanah lainnya. KTK merupakan jumlah total kation yang
dapat dipertukarkan pada permukaan koloid yang bermuatan negatif. Satuan hasil
pengukuran KTK adalah milliequivalen kation dalam 100 gr tanah (me/100 g) atau
centimolekul positip dalam kilogram (cmol(+)/kg).
Besarnya nilai KTK beragam dari satu jenis tanah dengan jenis tanah
lainnya atau bahkan dalam satu jenis tanah dengan pengelolaan yang berbeda. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi KTK suatu tanah , diantaranya :
Tekstur tanah : makin halus tekstur tanah , makin tinggi nilai KTK nya.
Macam koloid ; makin banyak lempung tipe 2:1 makin tinggi KTK nya
Reaksi Tanah ; pada prisipnya semakin tinggi pH suatu tanah, KTK nya
juga semakin tinggi.
Kadar Bahan organik : makin tinggi kabar BO nya, makin tinggi KTK
nya.
Prosedur analisis KTK
1) Bahan
a) Ctka 0,5 mm
b) Amonium acetate 1 N
c) Alkohol 95 %
13
d) NaCl 10 %
e) NaOH 45 %
f) HCl 0.1 N
g) Asam Borat 2 %
h) Indikator campuran (BCG dan MR)
i) Aquadest
j) Butir Zn
2) Alat
a) Erlenmeyer
b) Alat penggojog
c) Kertas saring
d) Corong
e) Pipet ukur labu destilasi
f) Destilator
g) Buret dan statif
h) Timbangan
3) Cara Kerja
a) Menimbangan Ctka 0,5 mm 10 g, lalu dimasukkan dalam erlenmeyer
b) Menambahkan amonium acetat dan menggojok selama 10 menit.
c) Mencuci dengan amonium acetat 8 kali dan ctka dicuci lagi dengan alkohol
10 cc sebanyak 5 kali kemudian filtrat dibuang
d) Mencuci dengan HCl 10 % 10 cc sebanyak 8 kali dan memindahkan filtrat
kedalam labu destilasi
e) Mengencerkan dengan aquades sampai volume 150 cc
f) Melakukan destilasi dengan penampung 10 cc Asam Borat 2% dan
menmbah indikator campuran sebanyak 2 tetes.
g) Melakukan destilasi dengan penampung 10 cc Asam Borat 2 % dan
menmbah indikator campuran sebanyak 2 tetes.
h) Menunggu hasil destilasi sampai volume 40 cc
i) Hasil destilasi dititrasi dengan HCL 0,1 N sampai warna
j) Mencatat jumlah HCl (ml/cc) yang digunakan untuk titrasi
kehijauan.
14
Perhitungan
Keterangan : hasil destilasi bisa hanya diambil 10 cc tetapi hasil titrasi dikalikan 4
15
3.
BAHAN ORGANIK
16
sampai homogrn.
g. Menitrasi dengan FeSO4 0,5 N hingga warna hijau cerah.
Perhitungan:
= Blanko
= Baku
KL
= Kadar Lengas
17
4.
N TOTAL TANAH
1. Bahan
a. Ctka 0,5 mm
b. H2SO4 pekat
c. CuSO4 dan K2SO4 (perbandingan 20 :1)
d. Aquadest
e. H2SO4 0,1 N atau H2BO4 10 %
f. Indikator Methyl red
g. NaOH 0,1 N atau NCl 0,1 N
h. Butir Zn
2. Alat
a. Gelas arloji
b. Timbangan analitik
c. Tabung Kjeldahl
d. Erlenmeyer
e. Buret
f. Labu destilasi
3. Cara kerja
a. Destruksi
1) Menimbang dengan gelas arloji bersih/kertas contoh tanah kering angin
diameter 0.5 mm 1 gram
2) Memasukkan ke tabung Kjeldahl dan menambahkan 6 ml H2SO4 pekat
3) Menambahkan campuran serbuk K2SO4 dan CuSO4 1 sendok kecil
4) Melakukan destruksi hingga campuran homogen yaitu asap hilang dan
larutan menjadi putih kehijauan atau tidak berwarna.
b. Destilasi
1) Setelah larutan dalam tabung Kjeldahl dingin, menambahkan aquades
30 ml dan menuangkan dalam tabung destilasi (tanah tidak ikut),
tambahkan 2 butir Zn dan 20 ml NaOH pekat.
18
N total tanah =
( B A) xN NaOH x14 x 4
x100 %
100
xBeratTanah(mg )
100 KL
19
5.
P TERSEDIA TANAH
1. Bahan
a. Ctka 0,5 mm
b. Larutan HCL 0,025 N
c. Larutan NH4F 0,03 N
d. Amonium Molibdat
e. Larutan SnCL2
f. Larutan standart P
2. Alat
a. Gelas Ukur
b. Timbangan analitik
c. Tabung rekasi
d. Corong
e. Kertas Saring Whatman
f. Erlenmeyer
g. Pipit ukur
h. Spektrofotometer
3. Cara Kerja
a. Mengencerkan larutan standar P (dilakukan co-ass)
b. Menimbang 0,5 gram tanah kering angin kemudian memasukkannya ke
dalam flakon.
c. Menambah 7 ml larutan Bray I (0.025 N HCl + 0.03 N NH4F), lalu
menggojognya selama 1 menit
d. Menyaring dengan kertas whatman sampai jernih
e. Mengambil 2 ml filtrat dan menambah 5 ml aquades
f. Menambah 2 ml amonium molybdat hingga homogen
g. Menambah 1 ml SnCl2 dan menggojognya (sebelum ditembak)
h. Mengukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 660 nm.
ppmP
20
6.
K TERSEDIA TANAH
1. Bahan
a. Ctka 0,5 mm
b. Lithium Khlorida (LiCl2 ) 0,05 N
c. Amonium acetate 1 N pH 7
2. Alat
a. Gelas Ukur
b. Tabung reaksi
c. Timbangan analitik
d. Corong
e. Flame Photometer
3. Cara Kerja
a. Menimbang contoh tanah 2.5 gram
b.
c.
21
7.
N JARINGAN TANAMAN
1. Bahan
a.
b. Natrium Hidroksida
c. Asam Borat
d. Petunjuk Conwey
e. Batu didih
2.
Alat
a.
b. Tabung digestion
c. Alat destilasi
d. Labu didih 250 ml
e. Erlenmeyer 100 ml
f. Tabung reaksi
3. Cara Kerja
1) Destruksi
a. Menimbang sampel tanaman dengan kertas bersih dan kering sebanyak
0,1 gram.
b. Memasukkan ke dalam tabung Kjeldahl dan menambahkan 3 ml H2SO4
pekat.
c. Menambahkan campuran serbuk CuSO4 dan K2SO4 1sendok kecil.
d. Melakukan destruksi hingga campuran homogen yaitu asap hilang dan
larutan menjadi putih kehijauan atau tidak berwarna.
2) Destilasi
a. Menambahkan aquadest 30 ml, setelah larutan dalam tabung Kjeldahl
dingin dan menuangkan dalam tabung destilasi, tambahkan 2 butir Zn
dan 20 ml NaOH pekat.
b. Membuat larutan penampung 10 ml campuran H3BO3 4 %
indikator campuran pada gelas piala (sudah dibuatkan).
22
N pupuk =
( B A) xNHClx14 x4
x 100 %
beratsampel (mg )
23
8.
P JARINGAN TANAMAN
1. Bahan
a. Asam Nitrat Pekat
b. HClO4 pekat (60%)
c. Pereaksi P
2. Alat
a. Tabung reaksi
b. Penggojog tabung
c. Spektrofotometer
d. Timbangan analitik
3. Cara kerja
a. Membuat larutan standar P
b. Menimbang 0,2 gram sampel jaringan dan memasukkannya dalam tabung
reaksi.
c. Menambahkan 2 ml HNO3 pekat dan HClO4 0,6 ml.
d. Memanaskan di atas pemanas sampai larutan jernih dan jangan sampai
kering lalu mendinginkannya.
e. Menambahkan aquadest sampai volume menjadi 10 ml.
f. Menyaring larutan dengan kertas Whatman.
g. Mengambil 1 ml filtrat dan mengencerkan larutan sampai 10 ml
h. Menambahkan 2 ml HNO3 2 N.
i. Menambahkan 1 ml vanadium molybdat, gojog, dan diamkan selama 30
menit.
j. Menembak dengan spektrofotometer dan menghitung kadar P.
ppm P = y x pengenceran
ket: y = perhitungan dari hasil pembacaan setelah dimasukkan
dalam persamaan regresi
24
9.
K JARINGAN TANAMAN
1. Alat
a. Tabung reaksi
b. Timbangan
c. Pemanas
d. Flamefotometer
2. Bahan
a. Sampel jaringan
b. HNO3 pekat dan HClO4 0,6
c. kertas Whatman
3. Cara Kerja
a. Membuat larutan standar K
b. Menimbang 0,2 gram sampel jaringan dan memasukkannya dalam tabung
reaksi.
c. Menambahkan 2 ml HNO3 pekat dan HClO4 0,6 ml.
d. Memanaskan di atas pemanas sampai larutan jernih dan jangan sampai
kering lalu mendinginkannya.
e. Menambahkan aquadest sampai volume menjadi 10 ml.
f. Menyaring larutan dengan kertas Whatman.
g. Mengambil 2 ml filtrat dan mengencerkan hingga 10 ml.
h. Mengamati dengan flamefotometer dan menghitung K jaringan tanaman.
Catatan : analisis K dengan mengambil 1 ml filtrat dari ekstrak P,
diencerkan hingga 10 ml (bebas/volume yang diketahui), dibaca dengan
Flamefotometer dan bandingkan dengan standar.
25
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2001. Petunjuk Pelaksanaan Analisis Fisika dan Kimia Tanah. UNS.
Surakarta.
Ariyanto, 2003. Buku Petunjuk Praktikum Dasar-dasar Ilmu Tanah, Jurusan Tanah.
FP. UNS. Surakarta.
Brady, N. C. And Weill, R. R., 2002. The Nature and Properties of Soils. Thirteenth
Edition. Pearson Education, Inc. Upper Sadle River. New Yersey. 960 hal
Buckman, H. O and N. C. Brady, 1982. Ilmu Tanah. Bharata Karya Akasara.
Jakarta.
Foth, H. D. 1998. Dasa-dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Sulaeman, Suparto dan Eviati. 2005. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air dan
Pupuk. Balittanah. Bogor.
26
CP
085725346546
085745887288
085728055809
085647526750
085729029206
085643531198
085640728589
085713377400
085742218687
085728974454
085727095223
081617736694
KELOMPOK
KEL 1-3
KEL 4-5
KEL 6-7
KEL 8-10
KEL 11-13
KEL 14-16
KEL 17-19
KEL 20-22
KEL 23-25
KEL 26-28
KEL 29-31
KEL 32-34
KEL 35-37
085642241486 KEL 38-40
KEL 41-42
08995701963 KEL 43-44
Prodi
ILTAN
AGT-A
AGT-B
AGT-C
AGT-D
AGT-E
PKP
Sangat
rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat
Tinggi
BO (%)
<1
1-2
2-3
35
>5
KPK (cmol(+)/kg
<5
5 - 16
17- 24
25 40
>40
N Total (%)
<0.10
0,10 0.20
0.21 0.50
0.51 0,75
>0,75
P2O5 Tersedia
< 10
10 - 15
16 - 25
26 35
>35
< 0,1
0,1 0,2
0,3 0,5
0,6 1,0
>1,0
(Bray I)
K tersedia
(me/100 g)
27
KEL 1
KEL 2
KEL 3
KEL 4
KEL 5
KEL 6
KEL 7
ABDI LEONARDO
S.
ADHIA
AZHAR
FAUZAN
ALIF HUSNA
LANTIP N.
ALUYSIUS
JAYA N. S
AMIR
NOVIYANTO
ARIKHNA
RIZQIYANA
BAGUS BUDI
SANTOSO
DARA PANGESTI
M.
DEVI
PITALOKA
DEVINA
MERDIKOSIWI
DINAFERA
MARIA M
EKO PUTRO
TRAPSILO
FAISAL
REZA
HATAMI
FAIZAL
AKBARRUL
HUDA
IDA
ARDIYANINGRUM
IMA FAROHI
LIA SARI
PURNAMA
LUTHFAN
NUR
HABIBI
MAYURA
MARIS
NABILAH
HANIFAH
NOVI
RAHMAWATI
S.
NUR AIDA
SUHERI
NUR
ECHSAN
MUHAMAT
R.
PRADIPTA
MANGGALA
MOCHAMAD
MUHAMMAD
NOOR
RIDHO A. R.
HAKIM
PUNGKY
FERINA
SARI
PUTRI
ALVERNIA
28
R. BAGUS
JANISTRA W.
SETIO
NOFIANTORO
R. BUDIONO
RANDY
RAMADHAN
SINGGIH
INDRA R.
SWESTYANA
INDAH P
RISMAWAN
RIZKISADI
RAFIRMAN
ROSA DYAH
AYU PUTRI
SEPTIANA
NOVITA
SARI
UMI
BAROKAH
VIVI
APRILIA R.
WIDYA
WIJAYANTI
WINDA SARI
KEL 8
A'isyah Zahrotul
Muthi'ah
KEL 9
Alfi Berlina Aji
KEL 10
Ariwati Trisiwi M
Amalia Dita
Riyaningsih
Astri Rovi`Ati
Agustin eka
nuryasinta
Anni`Matul
Wahidah A
Ahmad Sulhan
KEL 11
KEL 12
Chotimah
KEL 13
Ario Bimo
Aufa Aulia
Sumarno
Della Sukma
Dewayani
Desy Setyaningrum
Atikah Intan
Kumala
Aulia Rahmawati
Deno Hadi
Prahasto
Dhealaras
Widyaningrum
Aziz Muhajir
Sulthon
Bintoro Rizqon
Saputro
Desi Putri
Hastuti
Ayu
Proboningrum
29
Alexandra Devi P A
Destara Twinka
Putra
Cahya Jati
Pamungkas
Bagas Dwi
Saputra
Boby Setiyawan
Dessya Putri
Prasetyo
Dessy
Rachmawati
Dini Munawaroh
Dwi Agustina F
KEL 14
Dwi Anistyarini
KEL 15
Elisa Nofa
Anggraini
KEL 16
Fajar Cisanda
KEL 17
Fita Ratnasari
KEL 18
KEL 19
Hanung
Heni Hidayati
Anindita Wijaya
Sakti
Dwi Kusuma
Wardani
Eveline Ignatia
Fandy Fajar
Yuwono
Herlina Mega
Puspitasari
Ernawati
Herdhyanto Putro
Edi Trijono
Erika Diah
Septiana
Fatmawati
Galang Gada
Pradhana
Haryani Dwi
Utari
Fitriana Romdhati
Edvan Yazid
Arridho
Hardian Wahyu
Utami
Febrina
Rahmadhani A
Elizabeth Windy
Giti
Hekmawati
Herwinda
Mardhiyanti
Gilang Ridho
Ananda
Febry Nurhidayati
Helna Estalansa
Hilal Herdiansyah
30
Iga Mawarni
Ariyanto
Hanida Robbani
Hendra
KEL 20
Ikhwan Cahyadi
KEL 21
Isnaini
KEL 22
Jenni Tri Utami
KEL 23
Kumala Sari
KEL 24
Martheffany
Devitha
KEL 25
Muhammad Hafizh
Dwiyatno
Intan Pramesti
Isti oktaviana
musfiroh
Kakung
Kurniawan
Laila Nikmatus
Sa'diyah
Mega Tritayasa
Muhammad Ikhsan
Fath
Irawati
Ita utami
Khusnul Isnawati
Lathifah Rohmah
Muhammad
Aprilian
Sudrajat
Muhammad Syaiful
Umar
Irham Dirgantara Y
Muhammad Aziz
S
Linggarisqy
Santyoko Y.
Kiki Wijayanti
Janitra
Rendrahadi
hantoro
Muhammad Daidi
Jauhari
Muhammad
Taufiq Fiqri
Mahardika
31
Muhammad Fauzi
Pratama
Lulu`Il Maknun
Musthafa Kamal
Ainur
KEL 26
Rifki Maulana
KEL 27
Novika Ayu
Lestari
KEL 28
Pricillia Galuh
Pusparini
KEL 29
Rahmat Nur
Hidayat
KEL 30
Rika Ariyanti
KEL 31
Sandy Ari Nugroho
Nandika Fatharani
Puspita Candra
Ayu Mahardini
Ratna Ramadhan
Riris Rahayu
Utami
Natya Lakshita
Nur Raisa
Amalina
Puspita Melati
Subiarto
Retno Nur
Wijayanti
Rizky Ilham Ds
Sely Rakhmawati
Nia Nafiah
Nuri Isnaini
Rhizia Syifa
Fauziyah
Rizqika Nur
Amanah
Shafira Kumalaika
A
Niken Pusparini
Peatty Winona Z
S
Qois Waliyyudin
Mutiara Ferisia
Saweho
Roma Sianturi
Shannen Mutiara
Kisty
Putri Dewangga
Maharani
Safitri
Ramadanik
Shelina Elsha
Primanita
32
KEL 32
Sigit Tri Hatmojo
KEL 33
Syarul Nugroho
KEL 34
Umi Munawaroh
KEL 35
Wildasari Ganitry
KEL 36
Yeli Yulianti
KEL 37
Yudo Sakti
Sisnadhika Januar
Rahma
Tita Anugerah
Widi
Umi Nurchasanah
Woro Hafsah
Masrofiq
Yeyen Ami
Kurniawati
Yuliastuti
Monicasari
Siti Mumfaridah
Triyas Vinandita
Untari Dayu
Kencono
Yanshintya
Pamela B P
Yosi Putri
Purwadi
Yumna Aqilah
Khairunnisa
Suci Sulistiyani
Ulfa
Mutammimah
Wahdah Nur
Septyaningsih
Yanuar
Rhamadhan
Yovie Winayu
Asekti
Zakhrufil Maulimi
Susanti
Ulfiana Mahira
Rahma Utama
Wiesya K Bayu
Ajie
Rahmalia Fauza
Mauli
Zulfikar
Damaralam Sahid
Usman Useng
Zulkhifar Rizky
Afandi
Zulfa Nahdhiana
Halimah
Yogo Laksono
33
FORMAT LAPORAN
II.
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
B.
Tujuan praktikum
C.
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Tanah Alfisol
B.
C.
Kesuburan Tanah
D.
CARA KERJA
IV.
V.
A.
B.
Analisis Tanaman
PEMBAHASAN
** Pembahasan bersifat komprehensif (Data 1 kelas sama)
VI.
Kesimpulan
B.
Saran
34
Contoh Cover
LAPORAN PRAKTIKUM
KESUBURAN TANAH
DISUSUN OLEH :
NAMA
:.
NIM
:..
PROGRAM AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNS
SURAKARTA
2015
35
PETUNJUK PRAKTIKUM
KESUBURAN TANAH
DISUSUN OLEH :
TIM DOSEN KESUBURAN TANAH
36
KATA PENGANTAR
Puji syukur pada Allah, SWT yang telah memberikan karuniaNya
sehingga penyusunan Buku Petunjuk Praktikum ini bisa diselesaikan.
Buku ini berisi panduan bagi mahasiswa tentang kegiatan yang akan dilakukan
dalam praktikum Mata Kuliah Kesuburan Tanah, meliputi kegiatan yang ada di
lahan maupun prosedur analisis tanah dan tanaman di laboratorium.
Buku ini disusun dengan harapan dapat dijadikan sebagai pegangan
mahasiswa, tidak hanya pada saat praktikum, tetapi juga pada saat kegiatan
penelitian tugas akhir atau skripsi.
Ucapan terimakasih, penyusun sampaikan kepada semua fihak yang telah
membantu dalam penyusunan buku ini. Penyusun menyadari bahwa buku ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penyusun minta maaf apabila ada yang
tidak berkenan dan ketidak tepatan isi buku ini. Kitik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan buku ini
Semoga buku ini bermanfaat bagi semua fihak yang berkepentingan
dengan buku ini.
Surakarta,
Penyusun
April 2015
37
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
TUJUAN
KEGIATAN PRAKTIKUM
A. P{ERCOBAAN PENANAMAN DI LAHAN
B. ANALISIS DI LABORATORIUM (TANAH DAN JARINGAN)
1.
Kadar Lengas
2.
KTK tanah
3.
Bahan Organik
4.
N total tanah
5.
P tersedia tanah
6.
K tersedia tanah
7.
N jaringan tanaman
8.
P jaringan tanaman
9.
K jaringan tanaman
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
38
Diterbitkan oleh:
Lab. Kimia dan Kesuburan Tanah.
Jur. Ilmu Tanah. Fak. Pertanian. UNS
Jl. Ir. Sutami 36 A. Kentingan , Jebres, Surakarta. 57126
Telp/Fax. 0271-632477