Anda di halaman 1dari 4

Data Pengamatan

Tegangan inverting = 9/5 x 0,1 = -0,25 V


Jadi, arus bias inverting = 0,18 V/200 K = 0,0009 A = 0,9 mA
Tegangan non inverting = 10/5 x 0,1= 0,67 V
Jadi, arus bias non inverting = 0,12/200= 0,001 A= 1mA

Vout= 4/5 x 10 V= 0,8V


Mengukur CMRR

Vout antara 9,2 V 10 V

Tegangan offset input

Vout : 11,4
V inverting : Vout/ 1000 = -11,4/ 100000
Slew rate
Percobaan keempat memerlukan tegangan output pada percobaan nomor 3
Bandwidth

T= 0,02 m/s
F= 1/T = 50,1 Hz

Analisis

Percobaan pertama adalah menghitung arus bias input. Setelah diperoleh arus pada
inverting ( I bias = 0,9 mA) dan non inverting ( I bias = 1 mA) sehingga praktikan
memperoleh arus bias input sebesar 0,95 mA. Arus bias input yang kami peroleh sangat jauh
berbeda dengan arus bias input pada lembar data yang kami ketahui sebesar 80 nA,
Kesalahan ini mungkin terjadi karena pada rangkaian yang dirangkai kurang pas atau kurang
cocok dengan rangkaian yang telah ditentukan. Atau mungkin ada sedikit sinyal noise yang
terjadi pada kaki tegangan input inverting atau non-inverting dan IC nya kurang bekerja
sebagaimana fungsinya
Percobaan kedua karakteristik op-amp menggunakan rangkaian op-amp diferensial
dengan tegangan input bernilai sama untuk inverting dan noninverting. Ketika kedua V input
V1 dan V2 diberikan secara bersamaan, input inverting menyebabkan keluaran akan
mendrive tegangan yang akan menyebabkan tegangan pada R1 dan Rf seperti pada penguat
inverting biasa. Pada penguat operasional ideal, ketika besar V1 dan V2 bernilai sama maka
tegangan keluaran akan nol. Dan pada kenyataan yang kita temui penguat operasional yang
ada ketika V1 dan V2 bernilai sama selalu ada tegangan keluaran sebagaimanapun kecilnya.
Common mode rejection ratio atau CMRR merupakan perolehan tegangan dibagi
dengan perolehan tegangan mode bersama. Dengan kata lain common mode rejection ratio
merupakan kemampuan op-amp untuk memperkuat sinyal yang diinginkan dan diskriminasi
terhadap sinyal yang tidak diinginkan. Dari percobaan kedua karakteristik didapatkan juga
besar tegangan keluaran untuk menghitung CMRR sebesar 0,95 V. Sedangkan jika
dibandingkan pada data sheet, CMRR yang ideal sebesar 90 dB.
Pada percobaan 3 adalah percobaan tentang tegangan offset input. Praktikan belum
bisa mencatat tegangan pada kaki output Vout terhadap rangkaian yang telah ditentukan.
Praktikan menggunakan osiloskop untuk mengukur tegangan. Namun hasil gelombang yang
dihasilkan pada kaki tegangan output Vout yang ditampilkan pada osiloskop adalah noise
(seperti yang terlihat pada data pengamatan di halaman sebelumnya). Mungkin kesalahan
tersebut terjadi karena IC nya tidak jalan sebagaimana fungsinya atau mungkin rangkaian
yang kami buat mengandung kesalahan sehingga data yang kami peroleh kurang maksimal.
Pada percobaan ke empat kami tidak sempat mengerjakannya karena waktu yang
kami miliki sudah habis hal ini terjadi karena kinerja kami kurang cekatan dan terlalu lambat.
KESIMPULAN

Arus bias masukan merupakan rata-rata arus basis dc karena dalam sebuah penguat
operasional nilai dc dari tiap transistor sedikit berbeda yang berarti arus basis sedikit
berbeda
Tegangan offset masukan ditentukan oleh perbandingan tegangan kesalahan dengan
perolehan tegangan.
Slew rate mewakili respons yang tercepat yang dimiliki penguat operasional
Untuk rangkaian instrumentasi yang membutuhkan penguatan yang stabil dan
mendekati nilai pada teori harus dilakukan tindakan kompensasi sehingga didapatkan
performance yang mendekati keadaan ideal.
Pada sebuah op-amp yang tidak ideal akan memiliki tegangan kesalahan.

REFERENSI
Malvino, Albert Paul. 2004. Prinsip-Prinsip Elektronika. Jakarta: Salemba Teknika.

Anda mungkin juga menyukai