Kerangka Acuan Simulasi
Kerangka Acuan Simulasi
PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Kabupaten Tulungagung adalah salah satu kabupaten di selatan Jawa
Timur yang secara geografis wilayahnya berupa pegunungan dengan
kondisi dataran bergelombang dan dataran rendah disepanjang aliran
sungai brantas serta berbatasan langsung dengan samudra Pasifik.
Kondisi ini membuat wilayah Tulungagung amat rentan terhadap bencana
terutama bencana banjir, tanah longsor, puting beliung akibat cuaca
ekstrim, serta bencana-bencana lainnya. Berdasar data Jumlah dan jenis
kejadian bencana di Tulungagung dalam 3 tahun terakhir (2012September 2014) dengan total 34 kejadian, dengan rincian jenis bencana
banjir 2 kejadian, tanah longsor 13 kejadian, puting beliung 18 kejadian,
dampak gunung meletus (kelud) 1 kejadian. Dari berbagai kejadian
bencana tersebut diatas telah jatuh korban mati sebanyak 2 orang dan
luka ringan 6 orang. Sedangkan KLB penyakit menular dalam 3 tahun
terakhir
(2012-September 2014) total 80 kejadian, dengan rincian
suspek difteri (klinis) 52 kejadian, difteri konfirmasi lab 2 kejadian,
Leptospirosis 6 kejadian, Chikungunya 8 kejadian, diare 3 kejadian dan
keracunan makanan 9 kejadian. Korban mati akibat KLB penyakit
menular sebanyak 3 orang, sakit 650 orang dan resiko tertular penyakit
7767 orang.
Kejadian bencana tersebut secara tidak langsung telah memberikan efek
domino pada terhambatnya laju pembangunan daerah. Dalam
menghadapi potensi bencana yang ada tersebut maka Dinas Kesehatan
sebagai salah satu instansi pemangku kepentingan perlu meningkatkan
kesiapsiagaan personil maupun logistiknya mengingat saat ini paradigma
penanggulangan bencana sudah berubah menjadi pengurangan
kerentanan dengan mengikutkan peran serta masyarakat.
Upaya mempercepat peningkatan kapasitas sumberdaya manusia bisa
dilakukan dalam berbagai bentuk salah satunya berbentuk peningkatan
kapasitas petugas dengan melakukan simulasi respon cepat untuk
melatih kesigapan dan meningkatkan respon petugas. Diharapkan
dengan adanya kegiatan ini respon petugas dan masyarakat dalam
menghadapi bencana dan KLB meningkat sensitifitasnya. Pada akhirnya
tujuan dari upaya penanggulangan Bencana maupun KLB bisa terwujud
yaitu mengurangi kematian dan kesakitan seminimal mungkin.
b. Landasan Hukum
- Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulanan
Bencana
- Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
- Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
II.
TUJUAN
a. Meningkatkan dan mengasah ketrampilan mahasiswa stikes dalam
keilmuan bidang kegawatdaruratan.
b. Meningkatkan Respontime mahasiswa stikes dalam membantu upaya
penanggulangan kejadian bencana yang terjadi di Tulungagung maupun
ditempat lain.
c. Meningkatkan kerjasama antar TIM dan dengan Instasi lain dalam
kegiatan pertolongasn kegawat darutan bencana.
III.
PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Persiapan :
i. Pembuatan SK Panitia
ii. Pembuatan Kerangka acuan
iii. Pembuatan undangan
iv. Rapat Koordinasi
b.
Pelaksanaan
i. Metodologi.
- Input:
a.
Narasumber/Instruktur
Dinas Kesehata kabupaten, 5 orang
RSUD Dr. Iskak Tulungagung, 1 orang
Stikes Hutama Abdi Husadfa 5 orang
b.
o
o
o
o
Materi
Mobilisasi Korban
Bantuan Hidup dasar
Pembidaian
Triage
Peralatan:
Peralatan Mobilisasi Korban
Peralatan BHD
Peralatan Bidai
Ambulance
c.
- Proses
a.
b.
c.
Diskusi/Pengarahan Tim
Praktek simulasi
Evaluasi
- Out Put
-
ii.
Cepat
Stikes
Cepat
Stikes
Peserta
: 106 orang, dengan rincian :
1. Tim Gerak Cepat Dinkes Kabupaten Tulungagung
2. Tim Gerak Cepat Rumah Sakit RSU dr. Iskak
3. Tim Reaksi Cepat Stikes Hutama Abdi Husada
4. Mahasiswa Stikes Stikes HAH
IV.
: 5 orang
: 1 orang
: 5 orang
: 95 orang
PENUTUP
Demikian Proposal Kegiatan Simulasi Respon Time Kejadian Luar Biasa untuk
menjadi acuan kegiatan.
Mengetahui,
An
S
atriyo Wibowo,S.KM
NIP. 19640303 198903 1 014