Konstruksi Mesin: Modul Ke-9
Konstruksi Mesin: Modul Ke-9
MODUL KE-9
DOSEN PENGASUH
Ir. PIRNADI. T. M.Sc
9.
PENDAHULUAN
2.
3.
4.
5.
6.
2
Menentukan tegangan geser yang diijinkan, a ( kg / mm )
7.
8.
9.
KONSTRUKSI MESIN
10.
pada pasak,
11.
12.
Beberapa pilihan:
-
Bila harga
(kg/mm2)
a S f2
: cb K t lebih kecil (
atau
Bila harga ini lebih besar atau sama dengan ( ), maka proses lanjut ke
No. 13
Stop
15.
E n d ( selesai proses)
2. Diagram alir untuk merencanakan poros dengan beban lentur murni, berikut:
S t a r t (mulai proses)
1. Diketahui beban statis pada satu gander, W (kg)
Jarak telapak roda, g (mm)
Jarak bantalan radial, j (mm)
Tinggi titik berat, h (mm)
Kecepatan kerja maks. V (km/h)
Jari-jari telapak roda, r (mm)
2. Momen pada tumpuan roda karena beban statis, M1 (kg mm)
3. Beban tambahan karena getaran vertical/ Beban statis = v
Beban horizontal/ Beban statis pada satu gander = L
4. Momen pada tumpuan roda karena gaya vertical tambahan, M2 (kg mm)
5. Jarak dari tengah bantalan ke ujung luar naf roda, a (mm)
Panjang naf roda, l (mm)
6. Beban horizontal, P (kg)
Beban pada bantalan karena bebaan horizontal, Qo (kg)
Beban pada telapak roda karena beban horizontal, Ro (kg)
7. Momen puntir pada naf tumpuan roda sebelah dalam karena beban horizontal,
M3 (kg mm)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
KONSTRUKSI MESIN
3. Diagram alir untuk merancang poros dengan beban puntir dan lentur,
berikut:
Start (mulai proses)
1. Menetapkan daya yang akan ditranmisikan, P (kW), dan
besar putaran poros, n1 (rpm).
2. Menetapkan faktor koreksi, fc
3. Menghitung daya yang direncanakan, Pd (kW)
4. Mengihutng momen yang direncanakan, T (kg mm)
5. Keadaan beban yang digambarkan
6. Perhitungan beban horizontal
Perhitungan beban vertikal
7. Gaya reaksi engsel
8. Gambar bidang momen lentur
9. Momen lentur gabungan MR (kg mm)
10. Memilih bahan poros,
Perlakukan panas,
Kekuatan tarik, B (kg / mm 2 )
Apakah poros bertangga atau beralur pasak
Menetapkan faktor keamanan Sf1, dan Sf2
2
11. Menentukan tegangan lentur yang diijinkan, ba ( kg / mm )
KONSTRUKSI MESIN
KONSTRUKSI MESIN
2
Tegangan lentur yang diizinkan, a (kg / mm )
5.
Diagram alir untuk merancang bantalan peluru pada persneleng mobil, sbb:
Start (mulai proses)
1. Momen yang akan ditransmisikan, T (kg mm),
Putaran poros transmisi, n1 (rpm)
Umur bantalan yang diinginkan, Lhc (jam)
2. Kombinasi roda gigi transmisi, i
Proporsi frekuensi, qi
3. Bantalan A, B
Jarak sumbu poros dA, dB (mm)
4. Gigi roda gigi, modul, sudut tekanan
Sudut puntiran
Arah puntiran
Jarak sumbu poros
5. Putaran poros penengah, n2 (rpm)
Putaran poros utama untuk masing-masing gabungan n1 (rpm)
KONSTRUKSI MESIN
(kg )
(kg )
12. Bantalan A
13. Nomor nominal bantalan yang diasumsikan.
Kapasitas nominal dinamis spesifik C (kg)
Kapasitas nominal statis spesifik, Co (kg)
14. Faktor tumbukan, fw
15. Cincin yang berputar (dalam atau luar):
/ C o , faktor, e
/V ,
, faktor X, Y
KONSTRUKSI MESIN
ii. Bantalan rol, dengan pelumasan minyak berviscositas 20 (cSt) atau (-).
iii. Kecepatan rendah, yang besarnya sama dengan atau kurang dari 10000
(rpm) dibagi diameter jarak bagi elemen gelinding (peluru).
KONSTRUKSI MESIN
KONSTRUKSI MESIN