MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah Fisika
Inti
Disusun Oleh :
Kiki Ayu Winarni
Yeni Widia
Jesi Pebralia
Dheni Puji Rahayu
M. Furqon
Dwi Pratiwi
Intan Megawati
Nessy Marina
Abdul Rahman
(06101011001)
(06101011001)
(06101011004)
(06101011005)
(06101011006)
(06101011007)
(06101011009)
(06101011014)
(06101011035)
KATA PENGANTAR
Pemahaman terhadap beberapa diantara problematika suatu
mata kuliah khususnya dalam memahami mata kuliah Fisika Inti,
kami mencoba untuk mengembangkan suatu model pembelajaran
yaitu dengan cara menyelesaikan pembuatan makalah yang telah
ditugaskan. Dan Atas berkat dan rahmat Allah SWT, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktunya,
meskipun dalam makalah ini telah disadari bahwa penulisan
makalah yang kami buat masih belum lengkap dan belum
sempurna.
Akhirnya penulis berharap bahwa pembaca dapat mengambil
hikmah dari pembahasan makalah yang kami buat, dan penulis
mohon di bukakan pintu maaf yang sebesar- besarnya jika
penulisan makalah yang kami sajikan ini jauh dari kesempurnaan
dan pembahasannya kurang lengkap, karena kami disini masih
dalam tahap belajar.
Inderalaya,
2013
Penulis
Desember
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Radioaktivitas
merupakan
pemancaran
spontan
partikel-
belakang
yang
telah
dipaparkan
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Partikel Alfa
Pada tahun 1896, Becquerel telah menemukkan gejala
radioaktivitas
positif
menimbulkan
He
(+2e),
ionisasi
dibandingkan partikel
sama dengan
yang
ketika
cukup
dan
bergerak
besar
dan
diudara
akan
paling
besar
. Bahkan partikel
a ini tidak
A4
X Z 2Y + 2 He +Q
inti
dengan
memancarkan
partikel
dan
energi
memungkinkan
suatu
dapat
komponen
menetapkan
dari
tingkat
energi nuklir.
3. Metode untuk menentukkan energi dari suatu partikel
yang dapat digunakan untuk proton dan deuteron.
4. Nilai-nilai yang akurat dari suatu energi partikel dapat
digunakan untuk pengembangan teori partikel alfa.
Dari ke empat metode tersebut bahwa metode yang
memberikkan hasil yang paling tepat untuk kecepatan dan energi
A
Z
A4
X Z2 X ' + 2
kinetic
paartikel-partikel
hasil
peluruhan
(dengan
84
proton dari polonium adalah 1.5 : 1 . Namun setelah mengalami peluruhan dengan
menembakkan partikel alfa, maka dihasilkan unsur Pb-82 yang stabil dengan rasio
neutron terhadap proton 1,51 : 1
Suatu inti yang memancarkan partikel alfa, terkadang meninggalkan keadaan
eksitasi pada inti anakan, yang kemudian menghasilkan emisi sinar gamma untuk
mengembalikan inti pada keadaan dasar (stabil). Seperti contoh yang terjadi pada
tranformasi inti
226
Ra menjadi
222
222
radioaktif
memiliki
energi
tunggal
(mono-energetic).
bahwa
sebagian
besar
partikel
alfa
memiliki
dengan
pendekatan
persamaan
Bragg-Kleeman
sebagai berikut:
dm=
3,2 x 104 Am
d
m
dengan
Am =
n1 A1 +n 2 A2 .
n1 A 1+ n2 A2
3
m adalah massa jenis medium (gr/cm )
N fraksi atom dari unsur i
i
A berat atom unsur i
i
Contoh soal
Berapakah jangkauan partikel alfa dengan energi 4,195 MeV di
dalam molekul UO
3
dengan masaa jenis 10,9 gr/cm . Diketahui
AUO =
2
3,2 x 10 4 (11,52 )
d vo =
=8,73 x 104
10,9
2
b. Daya Ionisasi
Mekanisme utama hilangnya energi partikel alfa adalah melalui
ionisasi dan eksitasi. Dalam udara partikel alfa rata-rata kehilangan
energi sebesar 3,5 eV untuk menghasilkan pasangan ion (p, e).
Sementara eksitasi terjadi ketika energi yang ditransfer ke elektron
atom medium, tidak cukup untuk melepaskan elektron dari
pengaruh ikatan inti.
Partikel alfa bergerak cukup pelan karena massanya yang
relatif besar. Karena muatannya juga besar (2e), maka ionisasi
spesifik sangat tinggi. Ionisasi sepisifik adalah banyaknya pasangan
ion yang terbentuk per satuan panjang lintasan. Pasangan ion yang
terbentuk dalam orde puluhan ribu paangan ion per centimeter
lintasan di udara.
Ionisasi spesifik (I ) dirumuskan:
s
IS =
Pasangan ion =
K a
jangkauana (cm)
Ka
W .d
(pasangan ion/cm)
8000
4000
Contoh:
Berapa jumlah pasangan ion per cm di udara yang dihasilkan oleh
partikel alfa dengan energi 4,5 MeV ?
Penyelesaian
Jangkaun alfa di udara d = 1,24 x 4,5 2,62 = 2,96 cm
6
I s=
4,5 x 10 eV
ion
=43.436 pasang
3,5 eVx 2,96 cm
cm
(Mostavan,1999:62)
daerah
dengan
kecepatan
grup
yang
berdekatan.
membentuk
struktur
yang
benar
(fine
struktur).
RnA
Spektrum terdiri dari dua atau lebih ciri khas, daerah
dekat /closely spaced (V dan E) memiliki intensitas sama
4
2
He
atau
4
2
A
Z
A4
X Z 2Y + 2a
Peluruhan alfa ini diasumsikan dua netron dan dua proton
yang berada dalam inti yang membentuk partikel alfa. Dua proton
dan dua netron ini bergerak terus di dalam inti, yang kadangkadang bergabung dan terkadang berpisah. Di dalam inti partikel
alfa terikat oleh gaya inti yang sangat kuat. Tetapi jika partikel alfa
inti bergerak lebih jauh dari jari-jari inti ia akan segera merasakan
tolakan gaya Coulomb.
(Krane.1992:366)
Jenis
peluruhan
seperti
ini
dapat
Nuclide
Th
232
Ra226 (Ra)
Th
228
(RdTh)
Em222(Rn)
Po218 (RaA)
Po216 (ThA)
Po214 (RaC)
Mean
Alpha
range,
Disentegra
Cm Of
tion
standar
Energy,
d air
2.49
Mev
4.06
1.39
4.86
1010 y
1.62 x 103 1.36 x 10-11
3.98
5.52
y
1.9 y
4.05
4.66
5.64
6.91
5.59
6.11
6.90
7.83
3.83
3.05
0.16
1.64
3.30
Disintegra
tion
Constant,
Sec-1
Half-life
x 1.58 x 10-18
1.16 x 10-8
d
m
s
x 10-
2.10 x 10-6
3.78 x 10-3
4.33
4.23 x 103
8.95
Nuklida
berenergi kecil.
Nuklida berumur terpendek memancaarkan partikel alfa
berumur
terpanjang
memancarkan
partikel
alfa
berenergi terbesar.
Hal ini sesuai dengan hukum Geiger-Nuttal:
Log A log R + B, dimana A= kemiringan garis
Halang) partikel alfa terikat dalam inti atom oleh gaya inti, ketika
neutron dan proton berada dalam inti , kadang-kadang berpadu dan
bercerai kembali sehingga ketika bergerak melewati jari-jari inti
akan merasakan tolakan Coulomb dari inti anak.
Taksiran
kasar
probabilitas
v k (R R )
e
2R
'
peluruhan
alfa,
berdasarkan
Dengan K =
V B K a /2
2 m/2
= 2 (Z-2)
e 2 /4 o R , dan R = 2 (Z-2) e 2 /4 o K a .
Inti dari gambar ditas adalah agar partikel alfa dapat lolos dari inti,maka ia harus
memiliki energi minimal 25 MeV (setara dengan energi untuk membawa partikel alfa
dari jarak tak hingga ke dekat inti tapi masih diluar jangkauan gaya tarik inti). Namun
peluruhan alfa hanya memiliki energy sekitar 4 9 MeV, sehingga terjadi kekurangan
energi sebesar 16 21 MeV untuk meloloskan diri dari inti.
Persoalan kekurangan energi tersebut dapat dijawab secara mekanika kuantum
(oleh Gamow, Gurney, dan Condon). Ada tiga prinsip yang dikemukakan untuk
menjawabnya:
1. Partikel alfa bisa ada sebagai partikel di dalam inti.
2. Partikel semacam ini terus menerus dalam
dibatasgeraknya
hanya
dalam
inti
oleh
keadaan
rintangan
gerak
potensial
dan
yang
melingkupinya.
3. Terdapat peluang kecil tetapi tertentu untuk partikel ini melewatirintangan
potensial ini (meski kecil) setiap kali terjadi tumbukan
v
2 R0
sama
dengan jumlah tumbukan perdetik dimana zarah alfa menumbuk dinding dikalikan
dengan probabilitas P zarah untuk menerobos potensial perintang.
v
P
R
Dengan v menyatakan kecepatan zarah alfa didalam inti. Pendekatan yang lain
yakni dengan menggunakan probabilitas P secara klasik :
P e
dengan
b
[ (
)]
z Zt e
2
= 2 MO
Q dr
R
r
Jarak b disebabkan adanya efek pentalan (recoil) dari inti turunan pada saat
peluruhan maka terjadi reduksi massa zarah alfa yakni:
m m
M O= t
ma +mt
Integral persamaan dapat ditentukan secara langsung dengan cara sebagai
berikut:
1/ 2
1 y
( cos1 y ) y
4 z Zt e2
=
hv
Dengan v menyatakan kecepatan relatif zarah alfa terhadap inti turunan.
R Q
y= = a
b b
Selanjutnya untuk energi peluruhan zarah alfa dapat dirumuskan sebagai
berikut:
z Zt e
1
2
Q a= M o v =
2
b
1
2
Zt e M o R
4 Z t e2 8
+
hv
v
a exp
R
Adapun Muatan positif dari partikel alfa sangat berguna dalam industri, misalnya:
1. Radium-226 dapat digunakan untuk pengobatan kanker, yakni dengan
memasukkan jumlah kecil radium ke daerah yang terkena tumor.
2. Polonium-210 berfungsi sebagai alat static eliminator dari paper mills di
pabrik kertas dan industri lainnya.
3. Beberapa Detektor asap memanfaatkan emisi alfa dari americium-241 untuk
membantu menghasilkan arus listrik sehingga mampu membunyikan alarm
saat kebakaran.
BAB III
PENUTUP
Partikel alfa adalah inti helium yang dipancarkan oleh suatu
inti yang tidak stabil. Partikel alfa pada dasarnya terdiri dari 2
proton dan 2 neutron atau identik dengan inti helium. Sinar alfa
terbentuk saat suatu unsur radioaktif memancarkan partikel alfa
dan membentuk unsur baru dalam proses yang disebut peluruhan
alfa.
Karakteristik partikel alfa ini terdiri dari dua langkah yaitu
daya jangkau partikel dan daya ionisasi. Partikel alfa ini memiliki
sifat-sifat sebagai berikut:
-
DAFTAR PUSTAKA