Dosen
: Bu Lucia
Kelas
:B
Anggota Kelompok
Ellisa Widjanarko
2443013014
Weni Nurohmawati
2443013118
Dona Ariana
2443013168
Sebutkan beberapa macam aqua yang digunakan pada bentuk akhir sediaan!
Sebutkan persyaratan USP untuk Purified Water!
Sebutkan persyaratan USP untuk Water for Injection!
Ceritakan secara terperinci proses pengolahan air pada bagan 1!
Ceritakan secara terperinci proses pengolahan air pada bagan 2!
Pustaka 2 : Remington
1.
2.
3.
4.
Jawab
1. Pengolahan air farmasetik menghilangkan kontaminan yang ada dari air minum sehingga
memenuhi standar USP untuk air kompendial. Air kompendial adalah semua jenis air
yang digunakan untuk bentuk air sediaan, seperti sterile purified water (PW), sterile
water for injection, sterile bacteriostatic water for injection, sterile water for irrigation
dan sterile water for inhalation.
2. Syarat Purified Water menurut USP:
Batas konduktivitas
0,6 4,7 S/cm
Batas jumlah karbon organik total atau karbon total yang 500 ppb (g/L)
dapat teroksidasi (TOC-Total Oxidized Carbon)
Batas jumlah bakteri
100 cfu/ml
a. Air minum disaring dengan multimedia filtration. Filtrasi multimedia ini akan
menghilangkan partikel (dari kontaminan yang tersuspensi) yang ukurannya > 10-30
m.
b. Kemudian, air masuk ke filter/penyaring karbon aktif untuk menghilangkan
komponen klorin dan kloramin dari air. Proses ini akan melindungi peralatan yang
akan digunakan selanjutnya, seperti membran osmosis balik dan manik-manik resin
IX dari aksi oksidasi klorin dan kloramin.
c. Kemudian, air masuk ke unit IX. Disini kation dan anion dalam air yang tidak
diinginkan bisa diganti dengan kation dan anion yang diinginkan. Semua atom dan
molekul bermuatan positif adalah kation dan yang bermuatan negatif adalah anion.
Unit IX Kation menukarkan kation yang tidak diinginkan (Ca 2+, Mg2+, Pb2+, Co+)
dengan kation yang diinginkan (H+). Unit IX Anion menukarkan anion yang tidak
diinginkan (Cl, SO42-, PO43-, NO3-) dengan anion yang diingikan (OH-). Hasil
kombinasi ion H+ dan OH- membentuk air. Kemudian, air lebih dimurnikan dengan
mixed bed IX units, dimana unit ini memiliki resin kation dan anion yang bercampur
secara menyeluruh. Hasilnya adalah air yang memenuhi batas konduktivitas dari USP,
baik PW maupun WFI.
d. Kemudian, air masuk ke unit distilasi. Disini air dipanaskan sampai titik didihnya.
Kebanyakan kontaminan yang tersuspensi akan tetap dalam fase air. Uap yang
dihasilkan dikondensasi dan memenuhi standar WFI dan PW.
e. Air disimpan dan siap didistribusikan
a. Unit IX kation harus diregenerasi dengan asam kuat, seperti asam sulfat atau asam
hidroklorida. Unit IX anion harus diregenerasi dengan basa kuat, seperti natrium
hidroksida, yang mengacu pada soda kaustik. Regenerasi setiap hari mungkin
diperlukan. Membran osmosis balik dapat menghilangkan 98-99% atau lebih dan
kontaminan terlarut dan menghilangkan semua kontaminan tersuspensi (partikulat).
Peralatan osmosis balik perlu pretreatment untuk mencegah pembentukan skala dan
pengotoran oleh partikulat hidup/mati dan bahan kimia yang dapat mengoksidasi.
b. Air minum masuk ke dalam filtrasi multimedia dan diberi pelembut Na-Zeolit.
Pelembut adalam tipe teknologi IX yang mengontrol penskalaan pada peralatan
selanjutnya, dengan menghilangkan skala keras (membentuk kation seperti kalsium
dan magnesium dan menukarkan mereka dengan ion natrium yang tidak membentuk
skala.
c. Air masuk ke dalam filter karbon aktif.
d. Filtrasi kartrid. Digunakan untuk mencegah pengotoran dari parikel tersuspensi dalam
air. Pengotoran dapat terjadi pada membrane osmosis balik bila penghilangan
partikulat tersuspensi tidak selesai. Biasanya digunakan filter kartrid berukuran 1-5
m.
e. Air diosmosis balik dan masuk ke dalam mixed bed IX units, dan akan dihasilkan air
dengan batas konduktivitas USP. Penyinaran UV mungkin digunakan untuk control
bakteri.
f. Air kemudian didestilasi multi efek, dan kemudian disimpan. Air siap didistribusikan
Pustaka
: Remington
1. Bahan kontaminan WFI: Mineral alami tersuspensi dan substansi organik, garam mineral
terlarut, materi koloid, bakteri viabel, endotoksin bakteri, bahan kimia industry atau
pertanian dan partikulat lain.
2. Pertimbangan untuk memproduksi WFI :
Kualitas air minum akan mempengaruhi kualitas destilat. Misalnya, bila ada klorin,
memperburuk terjadinya korosi pada peralatan distilasi, dan silica menyebabkan
terpisah.
Dinding antarnya (permukaan pengembunan) menentukan efektivitas proses refluks.
Harus didesain agar efektif pada kecepatan uap optimal. Mengumpulkan dan
diperlukan
untuk
mengijinkan
perubahan
tekanan
selama
mengisi
dan
mengosongkan. Materi kontruksi tangki dan penghubung adalah baja tahan karat
electropolished 316L dengan pipa las, bisa juga dengan timah murni atau gelas
Ketika air tidak bisa digunakan pada suhu 80 oC, penukar panas harus dipakai untuk
mengurangi suhu sampai yang diinginkan. Filter bakteri retentif tidak boleh dipakai