Anda di halaman 1dari 4

Apa itu Porifera? Bentuknya seperti apa ya?

Bagi yang baru mendengar hewan


porifera, pasti bertanya-tanya seperti itu. Yup, bagi sebagian banyak orang, masing
asing dengan hewan tersebut bahkan belum pernah melihatnya. Nah untuk itu,
pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan mencoba menghadirkan penjelasan
mengenai hal hal yang berhubungan dengan porifera. Semoga bermanfaat. Check
this out!!!

Porifera adalah satu dari beberapa jenis hewan tak bertulang belakang atau yang
umum disebut hewan inverterbrata. Kata porifera sendiri berasal dari bahasa latin
yaitu pous yang berarti pori dan fer yang berarti membawah. Porifera juga biasa
disebut hewan berpori atau spons. Porifera juga disebut sebagai hewan multiseluler
yang paling sederhana. Porifera hidup di air, kebanyak dari jenisnya hidup secara
heterotof di air laut, dan sebagian hidup di air tawar.

Seperti namanya, tubuh porifera bisa kita kenali dengan bentuk luarnya yang
berpori-pori seperti spons. Dapat dikatakan bahwa tubuhnya yang berpori-pori
tersebut berfungsi untuk menangkap makanannya yang berupa bakteri dan
plankton.

Struktur Tubuh Porifera

Tubuh porifera memiliki dua lapisan utama dan satu lapisan pemisah. Lapisanlapisan tersebut adalah:
1. Epidermis (lapisan terluar)
Permukaan luar tubuhnya tersusun dari sel-sel berbentuk pipih dan berdiding tebal
yang disebut pinakosit. Pinakosit berfungsi sebagai pelindung.Diantara pinakosit
terdapat pori-pori yang membentuk saluran air yang bermuara di spongosol atau
rongga tubuh yang terdapat di lapisan dalam (Endodermis).

2. Endodermis (lapisan dalam)


Endodermis adalah lapisan dalam yang terdiri dari sel-sel leher atau koanosit yang
memiliki flagel dan berfungsi sebagai pencerna makanan.

Cara Hidup Porifera

Sebagai mana kita ketahui porifera hidup dari memakan bakteri atau plankton yang
berada di air. Bakteri atau plankton tersebut di dapat dari penyerapan yang
dilakukan pori-pori (pore) yang terdapat di lapisan luar porifera. Air yang masuk
kedalam tubuh porifera melalui pori-porinya tersebut kemudian disaring dengan
cara menggerakan flagel yang terdapat pada koanosit yang merupakan sel pelapis
spngosol.

Di spongosol makanan ditelan secara fagositosis dan oksigen diserap secara difusi
oleh koanosit.Sisa pembuangan dikeluarkan melalui lubang yang disebut oskulum.
Zat makanan dan oksigen selalin digunakan oleh koanosit, sebagian juga ditransfer
secara difusi ke sel-sel yang selalu bergerak seperti amoeba, yaitu amoebosit (sel
amoeboid).Fungsinya pun sama yaitu mengedarkan makan dan oksigen keseluruh
sel-sel tubuh lainnya.

Oskulum : tempat keluarnya air yang berasal dari spongosol.


Mesoglea : lapisan pembatas antara lapisan dalam dan lapisan luar.
Porosit : saluran penghubung antara pori-pori dan spongosol. tempat masuknya
air.
Spongosol : rongga di bagian dalam tubuh porifera.
Ameboid : sel yang berfungsi mengedarkan makanan.
Epidermis : lapisan terluar.
Spikula : pembentuk/penyusun tubuh.
Flagel : alat gerak koanosit.
Koanosit : sel pelapis spongosol seta berfungsi sebagai pencerna makanan. di
bagian ujungnya terdapat flagel dan di pangkalnya terdapat vakuola.

Cara Berkembang Biak Porifera

Porifera dapat berkembang biak secara vegetatif (Aseksual) dan generatif (Seksual).
Secara vegetatif, perkembangbiakan dilakukan dengan membentuk kuncup dalam
koloni. Kuncup muncul dari pangkal kaki porifera. Kuncup makin membesar
sehingga jika terbentuk beberapa kuncup, akan membentuk sebuah koloni. Selain
itu, potongan tubuhnya yang terlepas akan mudah tumbuh menjadi porifera baru.

Porifera air tawar dapat berkembang dengan gemmula atau terbungkusnya sel-sel
koanosit dengan kuat dan tebal. Keadaan ini merupakan bentuk pertahanan porifera
terhadap kekeringan. Jika air telah cukup, akan tumbuh lagi menjadi porifera baru.

Pembiakan secara generatif dilakukan dengan pembuahan antara ovum dan


spermatozoid. Porifera termasuk hewan yang hermafrodit (berkelamin ganda). Hasil
pembuahan berupa zigot yang akan berkembang menjadi larva bersilia. Karena
bersilia, larva dapat bergerak bebas dan akhirnya akan menempel pada tempat
tertentu dan kemudian tumbuh menjadi porifera baru.

Klasifikasi Porifera

Porifera diklasifikasikan ke dalam 3 kelas, yaitu:

1. Kelas Calcarea
Porifera yang termasuk dalam kelas ini adalah bunga karang dengan spikulum dari
kapur. Tubuhnya berbentuk silindris dengan panjang tubuh kira-kira 2,5 cm. Ruang
gastral dihubungkan oleh lubang-lubang berpori. Dinding sel radial berflagelum
berfungsi sebagai pencerna makanan. Makanannya berupa plankton, hewan,
tumbuhan kecil, dan bahan organik. Air masuk melalui pori menuju saluran radial
dan keluar melalui kloaka, kemudian ke oskulum. Bunga karang tidak dapat
bergerak, tetapi oskulumnya dapat menutup. Calcarea banyak dijumpai di pantai
Laut Atlantik.

Beberapa contoh porifera kelas Calcarea adalah Sycon, Clathrina, Leucettusa


lancifer, Leucosolenia, Scypha dan Grantia.

2. Kelas Hexactinelida

Porifera yang masuk dalam kelas ini terkenal dengan nama bunga karang gelas
(Hyalospongiae). Mereka hidup di laut, mempunyai spikula dengan enam jejari
polong, tubuh dapat mencapai panjang hampir 1 m dan hidup di kedalaman 100
4.500 m.

Beberapa Contoh porifera kelas Hexactinelida adalah Regadrella, Euplectella,


Aspergillum, Hyalonema.

3. Demospongia
Porifera kelas Demospongia dapat hidup di air laut dan air tawar. Spikulanya
berbentuk serabut sebagai spongia atau silika yang tersusun menjadi enam jejari.
Demospongiae bertubuh lunak karena tidak memiliki rangka dan spickula.
Demospongiae adalah satu-satunya kelompok porifera yang anggotanya ada yang
hidup di air tawar. Kelas ini lah yang bisa dimanfaatkan sebagai spons.
Demospongiae merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari seluruh jenis
porifera.

Beberapa contoh porifera kelas demospongia adalah Euspongia, Sponggila,


Hippospongia, Niphates digitalis, Cliona, Haliarsa, Microciona, Suberit.

Peran Porifera dalam Kehidupan

Porifera merupakan hewan penyusun terumbu karang (koral) sehingga memiliki


fungsi ekologis yang penting bagi ekosistem perairan laut. Selain itu beberapa jenis
Porifera seperti Spongia dan Hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi.
Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi sebagai obat penyakit kanker dan
penyakit lainnya.

Terima kasih sudah berkenan membaca artikel tersebut di atas tentang Mengenal
Phylum Porifera. Somga dari penjelasan artikel tersebut ada yang bisa sobat
pelajari. Dan apa bila ada dari sobat yang menemukan kesalahan baik berupa
penulisan maupun pembahasan, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun
untuk kemajuan bersama. Terima kasih ^^

Anda mungkin juga menyukai