ENDAPAN MINERAL
MINERAL NON LOGAM DAN KEGUNAANNYA DALAM
INDUSTRI
Disusun Oleh:
Fandy Fahreza
21100113120023
Gambar Fluospar
2. Grafit
Grafit umumnya berwarna hitam hingga abu-abu tembaga, kekerasan
1 2 (skala Mohs), berat jenis 2,1 2,3, tidak berbau dan tidak beracun,
serta tidak mudah larut, kecuali dalam asam hidroflorik atau aqua regia
mendidih. Proses dekomposisi berlangsung lambat pada suhu 6000C dan
dalam kondisi oksida atau pada suhu 3.5000C bila kondisi bukan oksida.
Grafit adalah mineral yang dapat berasal dari batuan beku, sedimen,
dan metamorf. Secara kimia, grafit sama dengan intan karena keduanya
berkomposisi karbon, yang membedakannya adalah sifat fisik. Intan
dikenal sangat keras, langka, dan transparan, sedangkan grafit agak lunak,
mudah ditemukan, dan opak.
Menurut Kuzvart (1984) grafit dapat terjadi secara proses magnetik
awal, kontak magmatik, hidrotermal, metamorfogenik, dan residual.
Belum ditemukan daerah yang berpotensi di Indonesia. Sampai saat
ini Indonesia masih megimpor grafit.
3. Gambar Grafit
4. Fireclay
Fire clay adalah mineral yang terdiri dari mineral kaolinit yang bentuk
kristalnya tidak sempurna, dengan mengandung sedikit mika atau ilit,
kuarsa, dan mineral lempung yang bersifat lunak dan tidak mempunyai
perlapisan. Lempung tersebut mempunyai nilai PCE >19, sehingga tahan
terhadap suhu tinggi (>15000 C) tanpa adanya pembentukan masa gelas.
Fireclay terbentuk karena soil yang tertimbun oleh sedimen lain di daratan
atau cekungan lakustrin ataupun delta yang umumnya mengandung
batubara.
Penggunaan fire clay terutama untuk refraktori, isolator, dll.
Potensi fireclay terdapat di Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.
Gambar Fireclay
5. Kaolin
Gambar Kaolin
6. Pasir Kuarsa
Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika
(SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses
pengendapan. Pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih
merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama,
seperti kuarsa dan feldspar. Hasil pelapukan kemudian tercuci dan terbawa
oleh air atau angin yang terendapkan di tepi-tepi sungai, danau atau laut.
Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO2, Fe2O3,
Al2O3, TiO2, CaO, MgO, dan K2O, berwarna putih bening atau warna
Gambar Kuarsa
8. Diatomit
Diatomit atau tanah diatomea adalah suatu batuan sedimen silika,
yang secara geologi terbentuk dari akumulasi dan pengendapan kulit atau
kerangka diatomea (fosil tumbuhan air atau binatang kersik atau ganggang
bersel tunggal) dan terendapkan di danau atau non marin. Diatomea
berasosiasi dengan elemen pengotor dan bervariasi, baik jenis maupun
jumlahnya. Elemen pengotor diatomea tersebut yaitu abu vulkanik, larutan
garam, lempung, senyawa karbonat, pasir silica, dan unsur organik
lainnya.
Diatomit mempunyai sifat porous, permeabel, ringan, mudah pecah,
dan abrasif, densitas ruah 0,5 1 ton/m3, berat jenis, 2 2,3, porositas <
90%, dan kandungan cangbangl 1,7 30 juta/cm3, dengan ukuran 0,001
0,4 mm. Sebagian diatomit berwarna putih atau abu-abu, akan tetapi ada
juga yang berwarna kuning, coklat, merah muda, hitam, dan hijau, yang
tergantung dari unsur pengotornya. Secara kimia, komposisi utama
diatomit adalah silika, tetapi ada unsure lainnya seperti alumina, besi
oksida, magnesium, sodium, potassium oksida, titanium oksida, fosfat, dan
kalsium oksida.
Potensi endapan diatomea di Indonesia tersebar di berbagai tempat,
antara lain di Sumatera Utara, Pulau Jawa, dan Maluku Utara.
Gambar Diatomit
9. Diaspor
Memiliki rumus kimia AIO(OH) dengan sisten kristal orthorombik,
pada alterasi sendiri merupakan produk dari corundum dan ditemukan
granular dalam batu gamping dan batuan kristalin lainnya. umumnya
digunakan sebagai sumber aluminium.
Gambar Diaspore
10. Korundum
Korundum yang terbaik dikenal untuk varietas permata nya, Ruby dan
Sapphire. Ruby dan Sapphire secara ilmiah mineral yang sama tetapi
hanya berbeda warna. Ruby adalah varietas merah, dan Sapphire adalah
varietas yang meliputi semua warna lain, meskipun warna yang paling
populer dan terhormat Sapphire biru. Sapphire juga hanya digunakan
Gambar Korundum
11. Silimanit
Silimanit bisa juga disebut Bucholzite merupakan suatu polimorf
dengan dua mineral yang lain yakni kianit dan andalusit yang berasal dari
golongan yang sama yakni golongan silikatan. Suatu polimorf adalah
dimana mineral-mineral tersebut memiliki ikatan kimia yang sama satu
sama lain, yang membedakan ketiganya yakni struktur hablur atau biasa
disebut sistem kristal yang dimiliki masing-masing mineral. Variasi yang
unik dari silimanit disebut " fibrolite ". Mineral Silimanit termasuk
kedalam pelitic rocks ( yakni batu yang mengandung unsur Si, Al,
Fe,Mg,K, Ca,Na ).
Mineral silimanit umumnya berbentuk prismatik pendek, kompak atau
bisa juga ditemukan dalam bentuk granular. Silimanit biasanya ditemukan
dengan bentuk massif yang berserat (benang benang, contoh : asbestos ).
Mineral silimanit merupakan mineral hasil ubahan atau biasa disebut
sebagai mineral alterasi yang dapat terbentuk oleh adanya proses
metamorfisme dari suatu batuan. Silimanit umum digunakan sebagai
mineral indeks pada batuan metamorf. Dan pada umumnya juga banyak
terdapat pada batuan metamorf yang jenisnya gneis dan sekis dan juga
terdapat pada batuan pegmatit.
Pada umumnya digunakan di dalam manufaktur sebagai bahan
porselin untuk refraktori. dari busi dll, sebagai suatu batu-permata dan
sebagai spesimen-spesimen mineral.
Gambar Silimanit
12. Kianit
Gambar Kyanit
13. Andalusit
Andalusit adalah suatu polimorf dengan dua mineral yang lain; kianit
dan silimanit. Suatu polimorf adalah suatu mineral bahwa ilmu kimia yang
sama hanya suatu struktur hablur yang berbeda dengan yang lain, atau
yang lain, mineral. Suatu variasi yang unik dari andalusit disebut
"chiastolite". Itu berisi tanah liat coklat atau hitam dan/atau material yang
inclusioned mengandung zatarang di dalam kristal. Pemasukan-pemasukan
ini diatur di dalam bentuk-bentuk simetris yang reguler. Biasanya mereka
adalah dalam wujud suatu salib atau X.
banyak digunakan untuk pembuatan porselin yang tahan suhu tinggi,
seperti untuk pembuatan busi, untuk kepentingan laboratorium dan lainlain.
Gambar Andalusite
14. Magnesit
Magnesium merupakan logam yang teringan, dengan berat jenisnya
1,74, cukup kuat dan dalam bentuk alloy, tahan terhadap korosi di udara
tetapi tidak tahan terhadap air laut, serta mudah terbakar. Jumlah mineral
yang mengandung magnesium tercatat sebanyak 244 buah. Magnesit dapat
ditemukan dalam mineral sekunder dan biasanya berasosiasi dengan
batuan sedimen atau batuan metamorfik, berasal dari endapan marin,
kecuali brukit. Magnesit ditemukan didalam batuan serpentin. Mineralmineral lain yang sering ditemukan bersama magnesium adalah talk,
limonit, opal, dan kalsit.
Magnesit umumnya jarang ditemukan dalam bentuk mineral, tetapi
secara utuh terdapat pada larutan padat siderit (FeCO3) bersama-sama Mn
dan Ca yang dapat menggantikan unsur Mg.
Magenesit sering digunakan untuk bahan refraktori, industri semen
sorel, bahan isolasi, pertanian, peternakan, industri karet, dll.
Mineral magnesit keterdapatannya berasosiasi dengan batuan ubahan,
sehingga cadangan magnesit akan mengikuti pola cadangan bahan ubahan
tersebut. Batuan atau mineral yang mengandung mangnesit adalah dolomit
(Ca Mg(CO3)2, magnesit zedin (Mg CO3), epsonil (Mg So4) 7 H2O, dan
brukit (Mg (OH) 2.
Batuan dan mineral tersebut dapat ditemukan di DI. Aceh, Sumatera
Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah , Jawa Timur, Sulawesi Tengah,
Maluku, Irian Jaya.
Gambar Magnesit
15. Dolomit
Dolomit termasuk rumpun mineral karbonat, mineral dolomit murni
secara teoritis mengandung 45,6% MgCO3 atau 21,9% MgO dan 54,3%
CaCO3 atau 30,4% CaO. Rumus kimia mineral dolomit dapat ditulis
meliputi CaCO3.MgCO3, CaMg(CO3)2 atau CaxMg1-xCO3, dengan nilai
x lebih kecil dari satu. Dolomit di alam jarang yang murni, karena
umumnya mineral ini selalu terdapat bersama-sama dengan batu gamping,
kwarsa, rijang, pirit dan lempung. Dalam mineral dolomit terdapat juga
pengotor, terutama ion besi.
Dolomit berwarna putih keabu-abuan atau kebiru-biruan dengan
kekerasan lebih lunak dari batugamping, yaitu berkisar antara 3,50 - 4,00,
bersifat pejal, berat jenis antara 2,80 - 2,90, berbutir halus hingga kasar
dan mempunyai sifat mudah menyerap air serta mudah dihancurkan.
Klasifikasi dolomit dalam perdagangan mineral industri didasarkan atas
kandungan unsur magnesium, Mg (kimia), mineral dolomit (mineralogi)
dan unsur kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Kandungan unsur
magnesium
ini
menentukan
nama
dolomit
tersebut.
Misalnya,
suatu industri tertentu. Akan tetapi, biasanya dolomit lebih disukai karena
banyak terdapat di alam.
Madiapoera, T (1990) menyatakan bahwa penyebaran dolomit yang
cukup besar terdapat di Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur dan Madura dan Papua. Di beberapa daerah
sebenarnya terdapat juga potensi dolomit, namun jumlahnya relatif jauh
lebih kecil dan hanya berupa lensa-lensa pada endapan batugamping.
Gambar Dolomit
16. Spinel
Memiliki rumus kimia MgAl2O4 Merupakan mineral metamorf yang
ditemukan di batugamping dan dolomit marmer dan memiliki silika yang
rendah dan alkali batuan beku
Umumnya spinnel digunakan sebagai perhiasan. Spinel banyak
ditemukan di Negara Sri Lanka, Myanmar, Madagaskar, Pakistan, Brazil,
Australia, Swedia , Turki, Rusia, Tanzania, Afghanistan, Birma, Thailand
dan Amerika Serikat.
17. Zirkon
Zirkon adalah mineral milik kelompok nesosilicates . Nama kimianya
adalah zirkonium silikat dan rumus kimia yang sesuai adalah Zr Si O.
Sebuah rumus empiris umum menunjukkan beberapa dari berbagai
substitusi adalah zirkon (Zr 1-y, REE y) (SiO 4) 1-x (OH) 4x-y. Zirkon
dalam bentuk silikat mencair dengan unsur-unsur yang tidak kompatibel
terkonsentrasi dan menerima kekuatan tinggi bidang elemen ke dalam
strukturnya. Sebagai contoh, hafnium hampir selalu hadir dalam jumlah
berkisar antara 1 sampai 4%. Struktur kristal zirkon adalah tetragonal
sistem kristal . Warna alami dari zirkon bervariasi antara berwarna hijau,
kuning-keemasan, merah, coklat, biru, dan spesimen tak berwarna yang
menunjukkan kualitas permata adalah pengganti populer untuk berlian ;
spesimen ini juga dikenal sebagai "berlian Matura".
Zircon terbentuk sebagai mineral ikutan (accessory mineral) pada
baatuan yang terutama mengandung Na-feldpar, seperti bataun beku asam
(granit dan syenit) dan bataun metamorf (gneiss dan skiss). Secara
ekonomis, zircon ditemukan dalam bentuk butiran (ukuran pasir), baik
yang terdapat pada sedimen sungai maupun sedimen pantai. Pada
umumnya zircon terkosentrasi bersama-sama mineral titanium (rutil dan
ilmenit), monazite dan mineral berat lainnya.
Penggunaan zircon sangat bervariasi, baik sebagai mineral industri
(non-logam), maupun mineral logam (Gambar 3). Pasaran zircon dunia
sebagian besar digunakan sebagai mineral industri, yaitu untuk pasir cetak
(foundri), bata tahan api (refraktor), keramik dan gelas, kimia zirconium,
dan lain-lain
Gambar Zirkon
18. Bentonit
Bentonit
adalah
istilah
pada
lempung
yang
mengandung
Gambar Bentonit
19. Batufosfat
Fosfat adalah unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen
dengan kandungan fosfor ekonomis. Biasanya, kandungan fosfor
dinyatakan sebagai bone phosphate of lime (BPL) atau triphosphate of
lime (TPL), atau berdasarkan kandungan P2O5.
Fosfat apatit termasuk fosfat primer karena gugusan oksida fosfatnya
terdapat dalam mineral apatit (Ca10(PO4)6.F2) yang terbentuk selama
proses pembekuan magma. Kadang kadang, endapan fosfat berasosiasi
Gambar Batufosfat
Bahan Industri
1. Chalk
batu kapur disebut sebagai batu gamping. Batu kapur dapat terjadi
dengan berbagai cara, yaitu dengan cara mekanik, cara biologi dan cara
kimia. Cara mekanik terjadi pada saat unsur mineral yang tertranspor air
melalui sungai dan terjadi sedimentasi atau pengendapan. Umumnya batu
kapur cara ini terdapat di sungai-sungai baik di hulu maupun di hilir. Cara
kimia batu kapur terbentuk dalam kondisi iklim dan suasana lingkungan
tertentu dalam air tawar atau asin dari mineral-mineral organik dan
anorganik kemudian terakumulasi dan terendapkan pada suatu cekungan
yang berfungsi sebagai cekungan geologi. kemudian terjadi Up-Lifting
atau pengangkatan formasi batuan sehingga batu kapur yang asalnya
terdapat di bawah endapan danau dan sungai yang besar terangkat
sehingga letaknya menjadi berada di sebuah gunung dan bukit.
Batu kapur merupakan salah satu mineral industri yang banyak
digunakan oleh sektor industri ataupun konstruksi dan pertanian, antara
lain untuk bahan bangunan, bahan penstabil jalan raya, pengapuran untuk
pertanian, bahan keramik, bahan pembuatan semen dan pembuatan karbid.
Gambar Chalk
2. Kaolin
Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari material lempung
dengan kandungan besi yang rendah, dan umumnya berwarna putih atau
agak keputihan. Kaolin mempunyai komposisi hidrous alumunium silikat
(2H2O.Al2O3.2SiO2), dengan disertai mineral penyerta.
Proses pembentukan kaolin (kaolinisasi) dapat terjadi melalui proses
pelapukan dan proses hidrotermal alterasi pada batuan beku felspartik.
Endapan kaolin ada dua macam, yaitu: endapan residual dan sedimentasi.
Mineral yang termasuk dalam kelompok kaolin adalah kaolinit, nakrit,
dikrit, dan halloysit (Al2(OH)4SiO5.2H2O), yang mempunyai kandungan
air lebih besar dan umumnya membentuk endapan tersendiri.
Sifat-sifat mineral kaolin antara lain, yaitu: kekerasan 2 2,5, berat
jenis 2,6 2,63, plastis, mempunyai daya hantar panas dan listrik yang
rendah, serta pH bervariasi. Potensi dan cadangan kaolin yang besar di
Indonesia terdapat di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Pulau
Bangka dan Belitung, serta potensi lainnya tersebar di Pulau Sumatera,
Pulau Jawa, dan Sulawesi Utara.
Gambar Kaolin
3. Feldspar
Merupakan mineral silikat pembentuk batuan, felspar mempunyai
kerangka struktur tektosilikat yang menunjukkan 4 (empat) atom oksigen
dalam struktur tetraheral SiO2 yang dipakai juga oleh struktur tetraheral
lainnya. Kondisi ini menghasilkan kisi-kisi kristal seimbang terutama bila
ada kation lain yang masuk ke dalam struktur tersebut seperti penggantian
silikon oleh aluminium.
Terlepas dari bentuk strukturnya, apakah triklin atau monoklin, felspar
secara kimiawi dibagi menjadi empat kelompok mineral yaitu kalium
felspar (KAlSi3O8), natrium felspar (NaAlSi3O8), kalsium felspar
(CaAl2Si2O8) dan barium felspar (Ba Al2Si2O8) sedangkan secara
mineralogi felspar dikelompokkan menjadi plagioklas dan K-felspar.
Plagioklas merupakan seri yang menerus suatu larutan padat tersusun dari
variasi komposisi natrium felspar dan kalsium felspar
Plagioklas felspar hampir selalu memperlihatkan kenampakan melidah
yang kembar (lamellar twinning) bila sayatan tipis mineral tersebut dilihat
secara mikroskopis. Sifat optis yang progresif sejalan dengan berubahnya
komposisi mineralogi memudahkan dalam identifikasi mineral-mineral
felspar yang termasuk ke dalam kelompok plagioklas tersebut. Naplagioklas banyak ditemukan dalam batuan kaya unsur alkali (granit,
sienit). Andesin dan oligoklas terdapat pada batuan intermediate seperti
diorit sedangkan labradorit, bitownit dan anortit biasanya sebagai
komponen batuan basa (gabro) dan anortosit.
Mineral yang termasuk kelompok K-felspar
diklasifikasikan
besi, kuarsa, oksida titanium dan pengotor lain yang berasosiasi dengan
felspar diusahakan sesedikit mungkin.
Felspar dari alam setelah diolah dapat dimanfaatkan untuk batu
gurinda dan felspar olahan untuk keperluan industri tertentu. Mineral
ikutannya dapat dimanfaatkan untuk keperluan industri lain sesuai
spesifikasi yang ditentukan. Industri keramik halus dan kaca/gelas
merupakan dua industri yang paling banyak mengkonsumsi felspar olahan,
terutama yang memiliki kandungan K2O tinggi dan CaO rendah.
Berbicara mengenai potensi endapan felspar di Indonesia, sebaran
material ini terdapat hampir di seluruh negeri dengan bentuk endapan
berbeda dari satu daerah dengan daerah yang lain tergantung jenis
endapan, primer atau sekunder.
Data dari Direktorat Inventarisasi Sumberdaya Mineral menunjukkan
cadangan terukur (proved), tereka (probable) dan terindikasi (possible)
masing-masing sebesar 271.693, 11.728 dan 56.561 ribu ton.
Gambar Feldspar
4. Soapstone
Soapstone (juga dikenal sebagai steatit atau soaprock) adalah bedak sekis , yang merupakan jenis batuan metamorf . Hal ini sebagian besar
terdiri dari mineral bedak dan dengan demikian kaya magnesium . Hal ini
dihasilkan oleh dynamothermal metamorfosis dan metasomatism , yang
terjadi di daerah di mana lempeng tektonik yang subduksi , mengubah batu
oleh panas dan tekanan, dengan masuknya cairan, tetapi tanpa mencair. Ia
telah menjadi media untuk ukiran selama ribuan tahun.
Gambar Soapstone
5. Batuzeolit
Zeolit alam merupakan senyawa alumino silikat terhidrasi, dengan
unsur utama yang terdiri dari kation alkali dan alkali tanah. Senyawa ini
berstruktur tiga dimensi dan mempunyai pori yang dapat diisi oleh
molekul air.
Mineral zeolit yang paling umum dijumpai adalah klinoptirotit, yang
mempunyai rumus kimia (Na3K3)(Al6Si30O72).24H2O. Ion Na+ dan K+
merupakan kation yang dapat dipertukarkan, sedangkan atom Al dan Si
merupakan struktur kation dan oksigen yang akan membentuk struktur
Gambar Batuzeolit
6. Asbes
Berdasarkan komposisi mineralnya, asbes dapat digolongkan menjadi
dua bagian. Golongan serpentin; yaitu mineral krisotil yang merupakan
hidroksida magnesium silikat dengan komposisi Mg6(OH)6(Si4O11)
H2O, Golongan amfibol; yaitu mineral krosidolit, antofilit, amosit,
aktinolit dan tremolit. Semula dianggap bahwa silikatnya terdiri dari
molekul Si11O12. Akan tetapi berdasarkan hasil penyelidikan sinar-X,
sebenarnya silikat-silikat itu terdiri dari molekul-molekul Si4O11.
Yang banyak digunakan dalam industri adalah asbes jenis krisotil.
Perbedaan dalam serat asbes selain karena panjang seratnya berlainan,
juga karena sifatnya yang berbeda. Satu jenis serat asbes pada umumnya
dapat dimanfaatkan untuk beberapa penggunaan yaitu dari serat yang
berukuran panjang hingga yang halus.
Pembagian atas dasar dapat atau tidaknya serat asbes dipintal ialah :
1) Serat asbes yang dipintal, digunakan untuk :
Gambar Asbes
7. Grafit
Grafit umumnya berwarna hitam hingga abu-abu tembaga, kekerasan
1 2 (skala Mohs), berat jenis 2,1 2,3, tidak berbau dan tidak beracun,
serta tidak mudah larut, kecuali dalam asam hidroflorik atau aqua regia
mendidih. Proses dekomposisi berlangsung lambat pada suhu 6000C dan
dalam kondisi oksida atau pada suhu 3.5000C bila kondisi bukan oksida.
Grafit adalah mineral yang dapat berasal dari batuan beku, sedimen,
dan metamorf. Secara kimia, grafit sama dengan intan karena keduanya
berkomposisi karbon, yang membedakannya adalah sifat fisik. Intan
dikenal sangat keras, langka, dan transparan, sedangkan grafit agak lunak,
mudah ditemukan, dan opak.
Menurut Kuzvart (1984) grafit dapat terjadi secara proses magnetik
awal, kontak magmatik, hidrotermal, metamorfogenik, dan residual.
Belum ditemukan daerah yang berpotensi di Indonesia. Sampai saat
ini Indonesia masih megimpor grafit.
Gambar Grafit
8. Mika
Mika adalah nama golongan dari mineral-mineral hydrous potassium
alumunium silicate yang bersifat kompleks dan berbeda-beda dalam
komposisi kimia dan sifat fisiknya. Mika dapat terbelah-belah dalam
lembaran-lembaran tipis,liat,fleksibel,elastic,dan sukar terbakar.
Dialam mika umumnya berbentuk Kristal-kristal kecil,tetapi kadangkadang ada juga Kristal mika yang lebar nya 10-20cm ataupun diatas
50cm.Warna
mika
umumnya:
putih,kuning,merah,jingga,hijau,abu-
abu,hitam,dan ambar.
Beberapa contoh mineral mika antara lain: muscovite, paragonne
,lepidolite
,zinnwaldite,
biotite,
vermiculite(H2KAl3(SiO4)3),
dan
dilakukan
pemboran
sumur-sumur,parit-parit,dan
Gambar Mika
9. Batugamping
Batu kapur (Gamping) dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu
secara organik, secara mekanik, atau secara kimia. Sebagian besar batu
kapur yang terdapat di alam terjadi secara organik, jenis ini berasal dari
pengendapan cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau
ganggang, atau berasal dari kerangka binatang koral/kerang. Batu kapur
dapat berwarna putih susu, abu muda, abu tua, coklat bahkan hitam,
tergantung keberadaan mineral pengotornya.
Mineral karbonat yang umum ditemukan berasosiasi dengan batu
kapur adalah aragonit (CaCO3), yang merupakan mineral metastable
karena pada kurun waktu tertentu dapat berubah menjadi kalsit (CaCO3).
Mineral lainnya yang umum ditemukan berasosiasi dengan batu kapur atau
dolomit, tetapi dalam jumlah kecil adalah Siderit (FeCO3), ankarerit
(Ca2MgFe(CO3)4), dan magnesit (MgCO3).
Penggunaan batu kapur sudah beragam diantaranya untuk bahan
kaptan, bahan campuran bangunan, industri karet dan ban, kertas, dan lainlain.
Potensi batu kapur di Indonesia sangat besar dan tersebar hampir
merata di seluruh kepulauan Indonesia. Sebagian besar cadangan batu
kapur Indonesia terdapat di Sumatera Barat.
Gambar Batugamping
DAFTAR PUSTAKA
http://blog.pasca.gunadarma.ac.id/2012/06/01/batu-kapur-dan-potensicadangannya- indonesia/ (diakses pada 22 April 2015, 21.00)
http://doctorgeologyindonesia.blogspot.com/2010/07/manfaat-mineral.html
(diakses pada 22 April 2015, 21.00)
http://icthoslabs.blogspot.com/2013/02/bahan-mentah-batu-sabun-soapstonejuga.html (diakses pada 22 April 2015, 21.00)
023
003