1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Ahmad Faisol
Anik Rahmawati
Cindi Dyah Ayu
Juhari
Khurotul Aini
Kiki Widya
Lailatul M
8. Nabila Dwi
9. Nanang Vatku R.
10. Navis Zakia
11. Nur Indah
12. Ravika Novasari
13. Reny Nursanti
14. Rina Liska
15.
16. Moderator: Nanang Vatku
17. Notulen: Reny Nursanti
18. Penyaji kelompok 1: Anik Rahmawati
19. Penyaji kelompok 2: Lailatul M
20. Penyaji kelompok 3: Ravika Novasari
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30. KONSEP ABC, GANGGUAN ABC DAN MANAGEMENT ABC
Resume
31.
kerusakan otak permanen, lebih dari 10 menit akan menyebabkan kematian. Oleh karena
itu pengkajian pernafasan pada penderita gawat darurat penting dilakukan secara efektif
dan efisien.
33. Manajemen Airway, Breathing Dan Circulation
1.
Tujuan
2.
3.
Pengkajian
Membebaskan Sumbatan Jalan Nafas tanpa alat
34.
Membuka jalan nafas dengan metode :
Penolong menggunakan head tilt, chin lift, manuver head tilt - chin lift dan Jaw thrust
manuover.
Head Tilt (dorong kepala ke belakang)
Chin Lift (angkat dagu)
Manuver Head -Tilt / Chin Lift (Extensi Kepala / Angkat Dagu).
Jaw Thrust Maneuver (Manuver Mendorong Mandi bula kedepan).
35.
36.
37.
4.
Resume
Tujuan
39. Memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara membersihkan pernafasan buatan untuk
menjamin kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbondioksida.
2.
3.
Pengkajian
40. Gangguan fungsi pernafasan dikaji dengan melihat tanda-tanda gangguan
pernafasan.
Tindakan
Tanpa Alat
41. Memberikan pernafasan buatan dari mulut ke mulut atau dari mulut ke
Resume
70.
pada penderita gawat darurat yang langsung diikuti dengan tindakkan resusitasi (Suryono
dkk, 2008 ).
71. Komponen
Persiapan penderita
Triase
Resusitasi
anamnesis)
primer
Resume
Terapi definitif
Lakukan primary survey atau mencari keadaan yang mengancam nyawa sebagai berikut:
B atau Breathing
C atau Circulation
D atau Disability
1. Anamnesis
: alergi
: medikasi/ obat-obatan
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi:
Kulit Kepala
Wajah
Thoraks
Abdomen
Ektrimitas
Bagian Punggung
Anik Rahmawati
Jawab:
Lailatul mukharomah
Pada intinya terapi yang menggunakan obat antibiotic yang berguna untuk infeksi-infeksi
MEKANISME TRAUMA
Trauma berasal dari bahasa Yunani yang berarti luka. Kata tersebut digunakan
untuk menggambarkan situasi akibat peristiwa yang dialami seseorang. Para Psikolog
menyatakan trauma dalam istilah psikologi berarti suatu benturan atau suatu kejadian yang
dialami seseorang dan meninggalkan bekas.
1. Trauma mekanik
Trauma tumpul
Trauma tajam
Senjata api
2. Trauma fisika
Suhu panas (luka bakar)
Trauma dingin (hipotermia dan frostbiteHipotermia)
3. Trauma kimia
sistem
saraf
simpatik
menyebabkan
peningkatantekanan
artera
dan
peningkatanheart rate Cardiac output sebanding dengan stroke volume dikalikan heart
rate. Jika stroke volume menurun, heart rate meningkat.
Peningkatan frekuensi napas. Saat inspirasi, tekanan intrathoracik negatif. Aksi pompa
thorak ini membawa darah ke dada dan pre-loads ventrikel kanan untuk menjaga cardiac
output.
1. Perforasi
2. Perdarahan
Komplikasi trauma fisika
1.
Ravika novasari
Jawab:
Nabila Dwi
Trauma
yang
disebabkan
oleh
manusia
(human-made).
Contohnya
perkelahian,pemerkosaan,terorisme,penculikan,korupsi,demonstrasi,kekerasan
rumah
tangga,dll. Di dalam trauma ini setidaknya melibatkan dua orang yang satu menjadi
korban,dan yang satu menjadi pelaku.
2.
Trauma yang disebabkan oleah alam (nature-caused). contohnya : gempa bumi, tsunami,
gunung meletus, dll. Tapi ada juga bencana alam yang diakibatkan oleh manusia itu sendiri,
contohnya : banjir, tanah longsor.
3.
Trauma akibat penyakit. Contohnya : HIV, malaria, TBC, dll. yang mengalami trauma
tidak hanya pasien, tetapi juga keluarga pasien tersebut.
Anik rahmawati
Jawab:
Nabila Dwi
sikatriks.
Vesikel, bulla dan bleps dengan albumin atau NaCl tinggi.
Necrosis coagulativa dengan ciri- ciri warna coklat gelap hitam dan sembuh dengan
vasomotor center.
Kulit berubah menjadi merah kehitaman, membengkak (skin blister), gatal dan nyeri.
Kemudian timbul gangren superfisial yang irreversibel.
TOKSIKOLOGI
efek berbahaya (efek toksik) berbagai bahan kimia terhadap makhluk hidup dan system biologik
lainnya.
Jenis-Jenis Toksikologi
Toksikologi Deskriptif
Toksikologi Mekanistik
Toksikologi Regulatif
Toksikologi Forensik
Toksikologi Klinik
Toksikologi Kerja
Toksikologi Lingkungan
Ekotoksikologi
Toksikologi Ekperimental
Racun yang melumpuhkan saraf, dengan meracuni darah, organ pusat saraf dapat lumpuh
Racun yang menyebabkan marasmus, biasanya bersifat kronis dan dapat berakibat fatal
bagi kesehatan secara perlahan.
Racun yang menyebabkan infeksi (racun septik ), dapat berupa racun makanan yang pada
keadaan tertentu
Sifat fisik : gas, debu, logam-logam, radiasi, panas, debu, getaran dan suara.
Lukman Maarif
Soal di ambil dari jurnal. Dalam penggunaan pestisida untuk jangka panjang penyakit apa
saja yang kemungkinanan muncul dan HE apa saja yang kita berikan?
Jawab:
Reny nursanti
Kronis:
Pada saraf: Jika sudah bertahun-tahun akan mempengaruhi daya ingat, sulit berkonsentrasi,
Akut:
Efek akut local: Iritasi mata, iritasi hidung, iritasi tenggorokan, dan iritasi kulit
Efek akut sistemik: racun yang masuk dalam darah akan akan menggerakkan saraf otot
secara sadar maupun tidak sadar akan menyebabkan pengeluaran air liur secara berlebihan,
pengeluaran air mata secara berlebihan, mengganggu saluran pernapasan dll
HE:
Navis Zakia
Jawab:
Reny Nursanti
Toksikologi Deskriptif
Melakukan uji toksisitas untuk mendapat informasi yang digunakan untuk mengevaluasi
resiko yang timbul oleh bahan kimia terhadap manusia dan lingkungan
Toksikologi
Mekanistik Menentukan bagaimana zat kimia menimbulkan efek yang merugikan pada
organisme hidup
Toksikologi Regulatif
Menentukan apakah suatu obat mempunyai resiko yang rendah untuk dipakai sebagai
tujuan terapi
Toksikologi Forensik
Mempelajari aspek hukum kedokteran akibat penggunaan bahan kimia berbahaya dan
Nabila Dwi
Jawab:
Reny nursanti
Apabila keracunan gas maka Tindakan pertolongannya adalah dengan memindahkan korban
ke tempat yang berudara segar dan tidak boleh banyak bergerak. Selimuti tubuhnya, beri
pernafasan buatan, kalau perlu beri tambahan oksigen, kemudian bawa korban kerumah sakit.
Keracunan makanan yaitu denga lakukan pembilasan lambung dengan larutan amoniak encer
(0,1%) atau dengan menggunakan air garam, lalu dimuntahkan. Penderita dapat diberikan
obat penawar seperti putih telor dan susu. Apabila ada tandatanda shock, maka segera bawa
ke rumah sakit.
Apa bila racun mengenai kulit, maka siramlah kulit dengan air mengalir dan menggunakan
sabun.