Hakikat Bangsa Dan Negara
Hakikat Bangsa Dan Negara
Disusun oleh :
Ahmad Nur Ulinnuha (01)
M. Rois Maulana (04)
M. Izzuddin Khifdhillah (05)
Abdullah hakim (20)
Pembimbing :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah yang berjudul Hakikat Bangsa dan Negara merupakan pembahasan yang
ditujukan untuk memenuhi tugas pelajaran pendidikan kewarganegaraan.
Penulis dalam menyelesaikan ini banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Ahmad Ibrahim,S.Pd. MM selaku Kepala Sekolah SMA ASSAADAH
Sampurnan Bungah Gresik
2. Bapak Ali Ibrahim S.Pd selaku guru pembimbing penulis.
3. Keluarga dan teman-teman yang telah membantu penulis dalam penyusunan karya
tulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan atau pun pembahasan makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk
menyampurnakan makalah ini.
Manyar, 25 Januari 2013
penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI. .....
iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
....1
B.
Rumusan Masalah
..1
C.
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat
bangsa
serta
unsur-unsurnya.
................... ..2
1. Manusia sebagai makhluk individu............................................................ 2
2. Manusia sebagai makhluk sosial ............................................................... 2
3. Pengertian bangsa ...................................................................................... 2
4. Unsur-unsur bangsa..3
B. Hakikat dan asal mula terbentuknya negara ...
...............4
1. Hakikat Negara
...4
a. Pengertian Negara
4
b. Sifat Negara
.4
c. Unsur-unsur terbentuknya Negara
..5
2. Asal mula terbentuknya suatu Negara
.6
a. Berdasarkan teori riwayat
pembentukannya....6
b. Berdasarkan kenyataan apa
adanya.6
c. Berdasarkan teori
terjadinya7
d. Berdasarkan riwayat
pertumbuhannya....8
3. Bentuk-bentuk
Negara...8
3
a. Negara kesatuan...
8
b. Negara serikat atau
federasi.8
C. Fungsi dan tujuan negara ......
..9
1. Fungsi Negara..
9
2. Tujuan Negara
10
3. Fungsi dan tujuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia10
BAB III PENUTUP
Simpulan .......
.11
DAFTAR PUSAKA .........12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah hakikat bangsa serta unsur-unsurnya ?
Bagaimanakah hakikat serta unsur-unsur terbentuknya suatu Negara ?
Apa sajakah fungsi dan tujuan Negara ?
C. TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui Bagaimanakah hakikat bangsa serta unsurunsurnya.
Untuk mengetahui Bagaimanakah hakikat serta asal-usul terbentuknya
suatu Negara.
Untuk mengetahui Apa sajakah fungsi dan tujuan Negara.
BAB I
PEMBAHASAN
A. HAKIKAT BANGSA SERTA UNSUR-UNSURNYA
Pada dasarnya sebuah bangsa ialah terdiri atas manusia. Manusia ialah individu yang
secara hakiki bersifat sosial. Manusia tidak bisa hidup tanpa ada kerja sama dengan manusia lain.
Oleh sebab itu, manusia menjalin hubungan serta berinteraksi dengan manusia lain pada
lingkungan serta masyarakatnya.
1. Manusia sebagai makhluk individu
Manusia pada awalnya ialah individu yang bebas serta merdeka, tidak mempunyai ikatan
apa pun, termasuk tidak terikat dengan masyarakat maupun negara.
Individu berarti seseorang (tunggal), organisme yang hidupnya berdiri sendiri.
Individualisme ialah suatu pandangan atau paham yang menganggap bahwa diri sendiri lebih
utama daripada orang lain. Individualisme menitikberatkan kepada kekhususan, martabat, hak,
serta kebebasan individu.
Pada setiap individu mempunyai keunikan (spesifikasi) yang membedakannya dari
individu lain. Keunikan individu tersebut memuat kelebihan serta kekurangan pada tiap pribadi.
Kekurangan manusia yang satu dapat diisi kelebihan manusia yang lainnya. Kesemuanya itu akan
mendasari rasa menerima keberadaan serta kebutuhan guna menjalin kerja sama dengan manusia
lain.
2. Manusia sebagai makhluk sosial
Dalam menjalani kehidupan, manusia senantiasa membutuhkan dan bergantung pada
manusia lainnya. Seseorang tidak akan dapat memenuhikebutuhan hidupnya sendirian. Karena
saling membutuhkan, manusia wajib melakukan sosialisasi dengan manusia lain. Manusia yang
satu akan bergabung dengan manusia lain dan membentuk kelompok dalam rangka pemenuhan
kebutuhan hidup dan mencapai tujuannya.
Aristoteles (384322 SM), seorang filsuf (ahli pikir) bangsa Yunani kuno berpendapat
bahwa pada hakikatnya manusia ialah zoon politicon, artinya makhluk yang selalu
hidupbermasyarakat. Hidup manusia secara modern sekarang ini ialah bernegara.
Adapun Ibnu Khaldun (13321406) berpendapat bahwa hidup bermasyarakat ialah
merupakan keharusan (wajib) bagi manusia. Manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain dalam
mencapai tujuan.
Pendapat Aristoteles dan Ibnu Khaldun tersebut memunculkan pemahaman bahwa
manusia ialah makhluk sosial. Kemampuan manusia mengembangkan diri sendiri sebagai
makhluk individu hanya dipunyai manusia karena ia berada dalam sebuah masyarakat. Manusia
hanya akan disebut manusia, jika manusia berada dalam lingkungan manusia lainnya.
3. Penertian bangsa
Pengertian bangsa merupakan terjemahan dari kata nation (bahasa Inggris). Kata nation
berasal dari bahasa latin, natio, yang berarti sesuatu telah lahir.Kata itu bermakna keturunan,
kelompok orang yang berada dalam satu garis keturunan. Kata nation lalu berkembang menjadi
national yang artinya kebangsaan.
Bangsa menurut Otto Bauer (dalam Gordon: 1996) ialah suatu persatuan karakter
maupun perangai yang timbul karena persamaan nasib atau karakter.
menurut Ernest Renant (1929), bangsa ialah kesatuan jiwa. Jiwa yang mengandung
kehendak untuk bersatu, orang-orang merasa diri satu serta mau bersatu.
Dalam pengertian Prancis, bangsa ialah ledesir detre ensemble. Bangsa dapat terdiri atas
ratusan, ribuan, bahkan jutaan manusia, tetapi sebenarnya merupakan kesatuan jiwa. Apabila
semua manusia yang hidup di dalamya mempunyai kehendak untuk bersatu maka sudah
merupakan satu bangsa.
Ir. Soekarno (1984) kemudian menambahkan satu syarat lagi, yaitu tanah air sebagai
tempat tinggal orang-orang yang merasa satu tersebut. Kesatuan antara tempat serta orang-orang
yang merasa untuk bersatu itulah yang membentuk bangsa. Pendapatnya ini didukung oleh
definisi-definisi dari Hans Kohn serta Jacobson dan Lipman.
4.Unsur unsur bangsa
Benedict Anderson mengartikan bangsa sebagai komunitas politik yang dibayangkan
dalam wilayah yang jelas batasnya serta berdaulat. Ada tiga unsure pokok dari pengertian itu.
a. Komunitas politik yang dibayangkan
Suatu bangsa merupakan komunitas politik yang dibayangkan karena pada anggota dari
bangsa yang paling kecil sekalipun tidak saling kenal. Meskipun demikian, para anggota bangsa
itu selalu memandang satu samalain sebagai saudara sebangsa dan setanah air. Perasaan sebangsa
inilah yang menyebabkan banyak anggotanya rela mati bagi komunitas yang dibayangkan itu.
b. Mempunyai batas wilayah yang jelas
Bangsa dibayangkan sebagai sesuatu yang pada hakikatnya bersifat terbatas. Bangsabangsa yang paling besar sekalipun dengan penduduk ratusan juta jiwa mempunyai batas wilayah
yang relatif jelas. Di luar perbatasan itu akan ditemui wilayah bangsa-bangsa yang lain. Tidak
satu bangsa pun membayangkan dirinya meliputi semua umat manusia di bumi.
c. Berdaulat
Bangsa dibayangkan sebagai berdaulat. Ini karena sebuah bangsa berada di bawah suatu
negara yang mempunyai kekuasaan atas seluruh wilayah serta bangsa tersebut.
Jadi, unsur-unsur suatu bangsa dapat disimpulkan sebagai berikut.
1) Ada sekelompok manusia yang mempunyai kemauan untuk bersatu.
2) Berada dalam suatu wilayah tertentu.
3) Ada kehendak untuk membentuk atau berada di bawah pemerintahan yang
dibuatnya sendiri.
4) Secara psikologis merasa senasib, sepenanggungan, setujuan, serta secitacita.
5) Ada kesamaan karakter, identitas, budaya, bahasa, dan lain-lain sehingga dapat
dibedakan dengan bangsa lainnya.
2) Unsur
Wilayah tertentu
Penduduk yang menetap
Kedaulatan
Pemerintah yang berdulat
deklaratif adalah unsur yang tidak harus ada di saat
tersebut, dan
wakil-wakil negara yang diakui secara de facto tidak berhak atas
kekebalan serta hak istimewa diplomatik.
10
baru sehingga negara sebelumnya menjadi hilang (lenyap). Misalnya, negara Columbia
pecah menjadi negara-negara baru (Venezuela, Equador, dan Columbia Baru) pada tahun
1832; Uni Soviet terpecah-pecah menjadi Rusia, Lithuania (11 Maret 1990), Estonia (20
Agustus 1991), Latvia (21 Agustus 1991), Belarusia, Kazakhstan, Ukraina, Azerbaijan,
Kirgiztan, Uzbekistan, dan Armenia; Yugoslavia terpecah menjadi negara-negara SerbiaMontenegro, Kroasia (25 Juni 1991), Slovenia (25 Juni 1991), Bosnia-Herzegovina (15
Oktober 1991), dan Macedonia (9 September 1991).
4) Penaklukan (occupatie), yaitu suatu daerah yang telah diduduki seseorang atau bangsa
yang kemudian diambil alih untuk didirikan Negara di wilayah itu. Misalnya, Liberia
adalah daerah kosong yang dijadikan negara oleh para budak negro yang telah
dimerdekakan orang Amerika. Liberia dimerdekakan pada tahun 1847.
5) Pendudukan, yaitu penguasaan terhadap wilayah yang ada penduduknya, namun tidak
berpemerintahan. Misalnya, Australia merupakan daerah baru yang ditemukan Inggris
meskipun di sana
terdapat suku Aborigin untuk selanjutnya dibuat koloni. Penduduknya didatangkan dari
daratan Eropa. Australia dimerdekakan tahun 1901 oleh Inggris.
6) Perjuangan, yaitu suatu daerah yang pada awalnya merupakan tanah jajahan dari negara
lain, suatu saat menyatakan kemerdekaannya. Misalnya, Indonesia menyatakan
kemerdekaannya atas penjajahan Jepang dan Belanda pada tanggal 17 Agustus 1945. Di
samping itu, kebanyakan negara di Asia dan Afrika yang merdeka setelah Perang Dunia II
merupakan hasil perjuangan rakyatnya.
7) Penyerahan, yaitu terbentuknya Negara dari suatu koloni yang diberi
kemerdekaan oleh negara lain yang sebelumnya menjajahnya. Inggris dan
Prancis yang memiliki wilayah-wilayah jajahan di Afrika banyak memberikan
kemerdekaan kepada bangsa di daerah tersebut. Contohnya, Kongo dimerdekakan oleh
Prancis dan Brunei Darussalam dimerdekakan oleh Inggris.
c. Asal mula negara menurut teori terjadinya
1) Teori organis
Negara dipersamakan dengan organisme hidup manusia atau binatang. Individu yang
merupakan komponen-komponen negara dipandang sebagai sel-sel dari makhluk hidup
itu. Kehidupan korporal dari negara dapat disamakan dengan tulang-belulang manusia.
Undang-undang sebagai urat syaraf, raja (kaisar) sebagai kepala, serta para individu
sebagai dagingnya. Penganut teori ini ialah Nicholas dan J.W. Schelling.
2) Teori historis
Lembaga-lembaga sosial tidak dibuat, melainkan tumbuh secara evolusioner sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan manusia merupakan penjelasan teori historis atau teori
evolusionistis. Lembaga-lembaga itu tidak luput dari pengaruh tempat, waktu, serta
tuntutan-tuntutan zaman guna memenuhi kebutuhan manusia. Negara akhirnya dibentuk
dalam rangka memenuhi tuntutan-tuntutan zaman.
d. Asal mula negara berdasarkan riwayat pertumbuhannya
11
suatu proses, yakni pertama-tama lahir sebuah rumah tangga baru yang kemudian
berkembang hingga akhirnya membentuk suatu kesatuan yang lebih besar yang disebut
keluarga. Biasanya keluarga diurus oleh orang yang dipandang tertua. Perasaan
perhubungan darah yang sama serta telah mempunyai kesadaran dalam berorganisasi
kemudian membentuk suku. Apabila suku telah menempati suatu daerah tertentu,
mempunyai cita-cita untuk bersama, serta bertekad teguh memperjuangkan cita-cita
mereka karena perasaan senasib dalam sejarah, maka terbentuklah bangsa. Akhirnya,
apabila bangsa dalam mengejar cita-citanya telah berada pada suatu organisasi kekuasaan
yang kuat serta teratur yang disebut pemerintah yang berdaulat, maka terbentuklah negara.
3. BENTUK BENTUK NEGARA
Adapun secara umum bentuk-bentuk negara diklasifikasikan dalam dua bentuk
pokok, kesatuan dan serikat.
a. Negara kesatuan
Negara yang merdeka serta berdaulat di mana di seluruh wilayah negara yang berkuasa
hanyalah satu pemerintah pusat yang mengatur seluruh daerah disebut dengan Negara kesatuan.
Oleh karena itu, negara ini disebut bersusunan tunggal. Negara kesatuan dapat mengambil
bentukbentuk berikut.
1) Di mana kepada daerah diberikan kesempatan untuk mengatur serta mengurus rumah
tangganya sendiri disebut Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi.
2) Di mana segala sesuatu dalam negara langsung diatur serta diurus oleh pemerintah
pusat, daerah tinggal melaksanakan, disebut negara kesatuan dengan sistem sentralisasi.
Contoh negara kesatuan adalah Republik Rakyat Cina. Pemerintahan di negara ini berpaham
sentralistik, di mana pemerintah pusat yang dikuasaiPartai Komunis Cina mengatur semua yang
berkaitan dengan pemerintahan.
b. Negara serikat/federasi
Negara serikat ialah negara yang susunan negaranya jamak, terdiri dari negara-negara
bagian. Urusan negara dibagi menjadi dua, yaitu yang secara terperinci (limitatif) diberikan
kepada pemerintah federal (delegated powers) serta sisanya menjadi urusan negara bagian.
Contoh negara dengan bentuk serikat atau disebut juga negara federasi adalah Amerika Serikat.
Pemerintah pusat di Amerika Serikat hanya mengatur masalah-masalah yang berkaitan dengan
militer dan urusan-urusan yang berkaitan dengan hubungan luar negeri. Adapun kekuasaan
sisanya diberikan kepada tiap-tiap negara bagian.
12
2.
3.
13
14
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Bangsa adalah adalah suatu masyarakat yang berdiri sendiri dan masingmasing anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama,
dan adat istiadat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk pada kedaulatan
negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi keluar dan kedalam
Negara adalah negara adalah organisasi di suatu wilayah yang mempunyai
kekuasaan tertinggi yang sah ditaati rakyatnya atau juga dapat diartikan sebagai
kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di
bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai satu kesatuan
politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
download.bse.kemdikbud.go.id/fullbook/20121405142717.pdf
http://pknsmansatase.blogspot.com/2010/05/hakikat-bangsa-dan-negara.html
http://bakhrul-25-rizky.blogspot.com/2012/03/pkn-hakikat-bangsa-dan-negarasert.html
16