0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan3 halaman
Stratifikasi adalah kelas/golongan yang terjadi dalam lingkup sosial masyarakat. Penggolongan kelas tersebut dapat dilihat berdasarkan mata pencaharian, kedudukan/jabatan, dsb
Stratifikasi adalah kelas/golongan yang terjadi dalam lingkup sosial masyarakat. Penggolongan kelas tersebut dapat dilihat berdasarkan mata pencaharian, kedudukan/jabatan, dsb
Stratifikasi adalah kelas/golongan yang terjadi dalam lingkup sosial masyarakat. Penggolongan kelas tersebut dapat dilihat berdasarkan mata pencaharian, kedudukan/jabatan, dsb
Kasus stratifikasi banyak terjadi di daerah-daerah Indonesia, terutama
daerah-daerah yang masih kental akan budayanya. Salah satu daerah yang mengalami stratifikasi adalah daerah di pulau Madura. Pulau Madura terdiridari 4 Kabupaten, yaitu, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Letak Pulau Madura di timur laut pulau Jawa dengan koordinat 7o lintang selatan dan antara 112 o dan 114o bujur timur. Panjang pulau Madura 190 Km jarak terlebar 40 Km, luasnya keseluruhan 5.304 Km. Tingginya dari permukaan laut antara 2 meter sampai dengan 350 meter, ketinggian yang paling rendah ada di daerah daerah pantai (Barat Utara Timur dan Selatan). Daerah daerah yang tersebar di bagian tengahpulau, berupa deretan pegunungan pegunungan kecil. Pulau pulau kecil yang berada di kepulauan Madura jumlahnya mencapai lebih dari 100, diantara Pulau tersebut ada yang tidak berpenduduk. Pada umumnya orang orang yang di luar pulau Madura atau orang yang belum mengenal pulau Madura cenderung mempunyai anggapan bahwa Madura itu gersang, tandus dan orang orangnya keras serta sulit untuk diajak kompromi. Hal-hal negative banyak diarahkan pada masyarakat Madura utamanya bagi orang Madura yang di perantauan.
Kenyataannya
hal itu tidak semuanya benar.
Strafikasi pun terjadi pada salah satu kabupaten yang ada di pulau Madura, yaitu kabupaten Sumenep. Adapun sratifikasi sosialnya, yaitu: 1. Oreng Kene / Dume merupkan lapisan terbawah, yaitu masyarakat yang biasanya kebanyakan bekerja sebagai petani, nelayan atau pengrajin dan orang yang tidak mempunyai mata pencaharian tetap.
2. Ponggaba merupakan orang yang bekerja di Instansi normal terutama
di Kantor Pemerintah. 3. Parjaji merupakan lapisan masyarakat yang berada paling atas. Parjaji ada 2 macam pengertiannya : 1. Orang orang yang masih keturunan raja di Madura pada saat itu. Biasanya tingkatan gelar kebangsawanannya seperti RA, RP, RB, R.mas, R (Untuk laki laki) R.Ayu, R.Ajeng, R.Roro (Untuk wanita). 2. Orang orang berpangkat menengah sampai dengan tinggi pada saat pemerintahan Belanda, seperti Asisten Wedana (Camat), Wedana Patih , Kanjeng, Bupati, dsb. Bab III Kesimpulan Stratifikasi sosial merupakan perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang menempatkan seseorang pada kelas-kelas sosial yang berbeda-beda secara hierarki dan memberikan hak serta kewajiban yang berbeda-beda pula antara individu pada suatu lapisan sosial lainnya. Stratifikasi sosial banyak terjadi di daerah-daerah di Indonesia terutama daerah-daerah yang masih kental akan budayanya. Stratifikasi sosial menggolongkan suatu masyarakat dalam beberapa golongan yang dapatdigolongkan berdasarkan status, kasta, keturunan dan sebagainya. Sebagai contoh di pulau Sumenep, Madura stratifikasi sosial terjadi dan menggolongkan masyarakat yang tinggal di dalamnya menjadi 3 golongan. Tipe stratifikasi sosial di pulau Sumenep, Madura dapat dikategorikan sebagai tipe Oligarkis yaitu sistem pelapisan kekuasaan yang masih mempunyai garis pemisah yang tegas, tetapi dasar pembedaan kelas sosial
ditentukan oleh kebudayaan masyarakat, terutama kesempatan untuk
memperoleh kekuasaan-kekuasaan tertentu, dimana lapisan atas biasanya terdiri dari raja maupun pegawai tinggi, lapisan kedua terdiri dari orang yang bekerja di instansi normal dan lapisan ketiga terdiri dari petani, nelayan dan semacamnya, juga orang yang tidak memiliki pekerjaan yang tetap. Stratifikasi sosial ini bisa berfungsi untuk mendistribusikan hak-hak istimewa yang obyektif seperti menentukan wewenang maupun tingkat kekayaan