Anda di halaman 1dari 6

Borang Portofolio

Nama Peserta

dr. Rini Afrina

Nama Wahana

RSUD Puri Husada Tembilahan Indaragiri Hilir

Topik

Sindroma Nefrotik

Tanggal Kasus

10 November 2014

Nama Pasien

An. Adawiyah

Nomor RM

25. 05. 18

Tanggal Presentasi

Pendamping

dr. Dianti Aswita

Tempat Presentasi

Objek Presentasi
Keilmuan

Keterampilan

Penyegaran

Diagnostik

Manajemen

Masalah

Neonatus Bayi

Anak

Remaja

Tinjauan
Pustaka
Istimewa

Dewasa

Lansia

bumil

Seorang pasien anak perempuan berumur 4 tahun datang ke UGD RSUD Puri
Husada dengan keluhan bengkak seluruh tubuh sejak 3 hari SMRS. Bengkak
pertama kali di sekitar mata dan kemudian di wajah lalu bengkak menyebar ke
seluruh tubuh. Bengkak di wajah terutama dirasakan pada pagi hari dan
Deskripsi

berkurang pada siang hari.


Demam (-), mual (+) sejak perut membengkak, muntah (-), sakit kepala (-), batuk
(-), sesak nafas (+) tapi tidak menggangu aktifitas, batuk (+) pilek (+). BAK (+)
lancar, warna kuning keruh tidak berbusa, BAB (+) normal.

Tujuan
Bahan
Bahasan
Cara
Membahas

Data Pasien

Menegakkan

diagnosis

dengan

keluhan

bengkak

seluruh

tubuh

dan

penatalaksanannya
Tinajuan Pusataka

Riset

Diskusi

Presentasi dan Diskusi

Nama

An. Adawiyah

Kasus

Audit

Email

Pos

No. Reg.

25. 05. 18
1

Nama Ruanagan : Perawatan Anak

No. Telp : -

Masuk RS : 10 NOV 2014

Data Utama Untuk Bahan Diskusi :


1.

Diagnosis / Gambaran Klinis :


Bengkak seluruh tubuh sejak 3 hari
Bengkak diawali di bagian mata (+)
Bengkak selanjutnya muncul di seluruh tubuh (+)
Bengkak terutama pada pagi saat bangun tidur (+)
Sesak nafas (+)
Nyeri perut (+)
Mual (+) muntah (-)
Batuk (+) pilek (+)
Anemis (-)
Kesadaran baik
Makan dan minum baik
BAK lancar, warna BAK kuning keruh, BAB normal.

2.
Riwayat Kesehatan Dan Penyakit :
Riwayat sakit seperti ini sebelumnya disangkal
3.
Riwayat Pengobatan :
Pasien tidak pernah memeriksakan kesehatannya ke pelayanan kesehatan
4.
Riwayat keluarga :
Riwayat sakit seperti ini pada keluarga disangkal
5. Riwayat pekerjaan : 6.

Riwayat lingkungan sosial dan fisik : -

7. Riwayat kebiasaan pasien : Daftar Pustaka

Staf Pengajar Ilmu kesehatan Anak.Ilmu Kesehatan Anak edisi II.FKUI, jakarta.1985,

halaman 832-834.
IDAI. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak edisi I . Badan Penerbit IDAI. Jakarta.

2004. Halaman 192-194.


Konsensus Tata Laksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada Anak. Unit Kerja Koordinasi
Nefrologi IDAI UNPAD.

Hasil Pembelajaran :
1. Pemeriksaan fisik dan penunjang pada pasien sindroma nefrotik
2. Penegakkan diagnosis pada pasien sindroma nefrotik
2

3. Penatalaksanaan pada pasien sindroma nefrotik

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio


Subjektif :

Pasien mengeluhkan bengkak seluruh tubuh sejak 3 hari SMRS


Bengkak diawali di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh
Nyeri perut (+)
Sesak nafas (+)
Mual (+)
Makan dan minum baik
BAK lancar, warna BAK kuning keruh
BAB normal.

Objektif :
Kesadaran

: Compos Mentis

Tekanan Darah

: 80/40 mmhg

Nadi

: cepat dan kuat angkat

Nafas

: 36 x/menit

Suhu

: 36,9 C

Status generalisata
Kepala
Mata

: normocephal
: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), palpebra edema (+/+),
ptosis (-/-), pupil isokor (+/+).

Telinga

: dalam batas normal

Hidung

: dalam batas normal

Mulut

: dalam batas normal

Wajah

: edema (+)

Leher

: pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tyroid (-), peningkatan


JVP (-)

Thoraks
Inspeksi

:
: simetris kanan = kiri, gerakan dada tertinggal (-), iktus kordis (-),
retraksi (-), pelebaran sela iga (-)
3

Palpasi

: vocal fremitus kanan = kiri, nyeri tekan dada (-), tidak teraba massa
dan tidak teraba iktus kordis

Perkusi

: sonor di seluruh lapangan paru, batas paru hepar dalam batas normal,
batas jantung dalam batas normal

Auskultasi

: Suara pernafasan vesikuler, suara tambahan (-), bunyi jantung I/II


reguler, BT (-)

Abdomen
Inspeksi

:
: dinding perut tampak lebih tinggi dari dari dinding dada,, pergerakan
dinding perut simetris

Auskultasi

: peristaltik usus (+), kesan normal, tidak ada bising aorta abdominalis

Perkusi

: timpani, shifting dullness (+)

Palpasi

: hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan abdomen (-)

Genitalia

: tidak ada kelainan

Ekstremitas

: ekstremitas atas : akral hangat, edema (-), deformitas (-)


Ekstremitas bawah : akral hangat, edema (+), deformitas (-)

Laboratorium
Parameter
Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
Albumin
Kolesterol
Ureum
Kreatinin
Glukosa sewaktu
Natrium
Kalium
Klorida
Protein urine

Hasil
9,9 gr/dl
10. 100 mm
453.000 mm
31 %
1,5 gr/dl
468 mg/dl
26 mg/dl
0,3 mg/dl
100 mg/dl
142
3,8
112
(++)

Asassement
Sindroma Nefrotik merupakan suatu penyakit dengan kumpulan gejala edema,
hiperkolesterolemia, hipoalbuminemia dan proteinuria. Proteinuria (albuminuria) masif
4

merupakan penyebab utama terjadinya sindroma nefrotik, namun penyebab pastinya belum
diketahui benar. Hipoalbuminemia merupakan akibat utama dari proteinuria yang hebat.
Sembab muncul akibat rendahnya kadar albumin serum yang menyebabkan turunnya tekanan
onkotik plasma dengan konsekuensi terjadi ekstravasasi cairan plasma ke ruang interstitial.
Hiperlipidemia muncul akibat penurunan tekanan onkotik disertai pula oleh penurunan
aktivitas degradasilemak karena hilangnya a-glikoprotein sebagai perangsang lipase. Apabila
kadar albumin serum kembali normal baik secara spontan ataupun dengan pemberian infus
albumin maka umumnya kadar lipid kembali normal. Hipoalbuminemia menyebabkan
penurunan tekanan onkotik koloid plasma intravaskuler, keadaaan ini mmenyebabkan
terjadinya ekstravasasi cairan menembus dinding kapiler dari ruang intravaskulerke ruang
intertitial yang menyebabkan edema.
Pada pasien ini didapatkan gejala berupa bengkak di seluruh tubuh dengan adanya
riwayat ISPA sebelumnya, pemeriksaan fisik menunjukkan adanya edema di seluruh tubuh
dan pemeriksaan penunjang menunjukkan adanya hiperkolesterolemia dan hipoalbuminemia
sehingga dapat di tegakkan diagnosis Sindroma nefrotik pada pasien ini. Penyebab sindroma
nefrotik pada pasien ini kemingkinan disebabkan karena penyakit ISPA yang diderita
kemudian menyebabkan reaksi komplek antigen antibodyyang kemudian mengganggu fungsi
ginjal yang pada akhirnya menyebabkan gejala-gejala berupa edema, protenuria,
hipoalbuminemia dan hiperkolesterolemia.

Plan :
Diagnosis
Sindroma Nefrotik
Penatalaksanaan

Diet tinggi protein dan rendah garam


Inj. Cefotaxime / 8 jam
Inj. Furosemid 10 mg /12 jam
Spironolakton 2 x 7,5 mg
Captopril 2 x 5 mg
Transfusi albumin 20 gr.

Pendidikan
Memberikan edukasi pada pasien dan keluarga pasien bahwa penyakit pasien disebabkan
5

oleh banyak faktor dan berhubungan dengan imunitas sehingga orangtua pasien perlu mejaga
asupan makan dan nutrisi pada anaknya dan tidak membiarkan anaknya terkena penyakitpenyakit yang bisa menyebabkan kekambuhan pada pasien seperti pilek, batuk dan demam.
Konsultasi
Menjelaskan secara keseluruhan tentang kondisi penyakit pasien dan cara pengobatannya
agar orangtua memahami sehingga pasien memiliki pronosis yang lebih baik. Orangtua harus
selalu rutin mengajak anaknya kontrol ke dokter untuk penangan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai