Anda di halaman 1dari 6

Contoh Penggunaan Analisis Kovarian (ANAKOVA)

Permasalahan :
Sebuah penelitian ingin mengetahui efektifitas macam-macam cara belajar terhadap hasil belajar
dengan menempatkan kecerdasan atau IQ sebagai faktor kendali (kovariabel).
Rumusan Masalah Penelitian :
Setelah dikendalikan oleh kovariabel kecerdasan atau IQ (X), apakah terdapat perbedaan hasil
belajar (Y) antara mahasiswa yang belajar dengan cara menghafal (A1) dengan cara membuat
ringkasan (A2) dan dengan cara membaca yang penting (A3)?
Hipotesis Penelitian :
H0 : Setelah dikendalikan oleh kovariabel kovariabel kecerdasan atau IQ (X), tidak terdapat
perbedaan hasil belajar (Y) antara mahasiswa yang belajar dengan cara menghafal (A1)
dengan cara membuat ringkasan (A2) dan dengan cara membaca yang penting (A3)?
H1 : Setelah dikendalikan oleh kovariabel minat (X), terdapat perbedaan hasil belajar (Y) antara
antara mahasiswa yang belajar dengan cara menghafal (A1) dengan cara membuat
ringkasan (A2) dan dengan cara membaca yang penting (A3)?
Hipotesis Statistik:
H0 : 1 = 2 Kriteria pengujian Tolak H0 jika F*A>F1(;db A: db D)
H1 : 1 2
Terima H0 jika F*A< F1(;db A: db D)
Tabel kerja anakova
n
o
1
2
3
4
5
6

A1
X1
2
5
4
4
3
2

Y1
7
6
5
4
5
6

X12
4
25
16
16
9
4

20

33

74

A2
Y12
49
36
25
16
25
36
18
7

X1Y1
14
30
20
16
15
12

X2 Y2
2 8
4 7
5 7
5 6
3 7
2 7

X22
4
16
25
25
9
4

107

21 42

83

A3
Y22
64
49
49
36
49
49
29
6

X2Y2
16
28
35
30
21
14

X3 Y3 X32
5 6 25
2 7
4
3 7
9
4 6 16
4 5 16
5 5 25

144

23 36

95

Y32
36
49
49
36
25
25
22
0

X3Y3
30
14
21
24
20
25
134

Berdasarkan tabel 96 didapatkan harga-harga sebagai berikut : N = 18, X t = 64, Yt =


111, Xt2 = 252, Yt2 = 703, Xt Yt = 385, dengan demikian kita dapat melanjutkannya ke
1.

perhitungan Anakova sebagai berikut:


Menghitung jumlah kuadrat total (Jkt) pada kriterium, kovariabel, dan product XY
a. Kriterium (Y)

b. Kovariabel (X)

c. Product (XY)

2.

Menghitung Jumlah kuadrat dalam kelompok GM) kriterium,


a. Kriterium (Y)

kovariabel, dan product XY.

b. Kovariabel (X)

c. Product (XY)

3.

Menghitung Jumlah kuadrat residu (Jkres) total, dalam kelompok dan antar kelompok.
a. Total (Jkrest)

b. Dalam Kelompok (Jkresd)

c. Antar kelompok (Jkresa)


4.

Menghitung derajat kebebasan (db) total, dalam dan antar kelompok.


a. dbt = N 2 = 18 2 = 16
b. dba = K 1 = 3 1 = 2
c. dbd = N - K 1= 18 - 3 1 = 14

5.

Menemukan varian residu dengan menghitung rata-rata kuadrat residu antar kelompok
(Rkresa) dan dalam kelompok (Rkresd)

6.

Menghitung rasio F residu (F)

7.

Melakukan uji signifikansi dengan jalan membandingkan antara harga F empirik dengan F
teoritik yang terdapat pada tabel nilai-nilai F. Dengan ketentuan apabila F empirik > F teoritik
maka diinterpretasikan signifikan dan sebaliknya apabila F empirik < F teoritik maka
diinterpretasikan tidak signifikan atau tidak ada perbedaan yang signifikan diantara
variabel-variabel peneitian. Dengan menggunakan db = 2 dan 14 didapatkan harga F teoritis
sebesar 3,74 pada taraf 5% dan 6,51 pada taraf 1%. Berdasarkan harga-harga F ini dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada Indeks Prestasi mahasiswa bila
ditinjau dari cara-cara belajar setelah dilakukan pengendalian pada variable intelegensi
mahasiswa. Dimana cara belajar yang dilakukan dengan meringkas merupakan cara yang
paling efektif dalam meningkatkan IP yaitu dengan rata-rata sebesar 7, cara belajar dengan
hanya membaca memiliki rata-rata sebesar 6 dan cara belajar dengan menghafal merupakan
cara paling tidak efektif untuk meningkatkan IP yaitu hanya memiliki rata-rata sebesar 5,5.

Menggunakan SPSS (SS type II)


1. Tabel data pada SPSS

2. Langkah pengolahan
a. Buka file data yang sudah dientry di SPSS Data Editor.
b. Dari menu Analyze, pilih submenu General Linear Model, pilih Univariate. Lalu
akan muncul kotak dialog. Pengisian kotak dialog:
Masukkan variabel nilai ke bagian Dependent Variables
Masukkan variabel dosen ke bagian Fixed Factor(s). Fixed Factor(s) selalu berisi
data bertipe nominal (kualitatif).
Masukkan variabel IQ ke bagian Covariate(s)
Klik OK
c. Default dari SPSS adalah SS Type III. Untuk mendapatkan SS Type I caranya adalah
sebelum klik OK, terlebih dahulu klik Model dan pada bagian Sum of squares pilih
Type I, lalu klik Continue dan terakhir klik OK
3. Interpretasi hasil pengolahan
a. SS type III

Keterangan :
VAR00002 = IQ (X)
VAR00003 = cara belajar (Faktor)
Dari output di atas terlihat bahwa angka signifikansi untuk peubah IQ adalah 0,013.
karena nilai Sig.<0,05 maka H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa pada tingkat kepercayaan 95%
dapat dikatakan ada hubungan linier antara IQ dengan nilai yang diperoleh oleh mahasiswa.
Pernyataan ini mengindikasikan bahwa asumsi ANCOVA telah terpenuhi. Pengujian ini
dilakukan dengan menghilangkan pengaruh perbedaan dosen dari model terlebih dahulu.
Selanjutnya dilakukan pengujian untuk mengetahui pengaruh perbedaan cara belajar
mahasiswa terhadap nilai yang diperoleh mahasiswa. Pengujian ini dilakukan dengan
menghilangkan pengaruh IQ dari model. Dari hasil pengolahan terlihat bahwa angka signifikansi
untuk peubah cara belajar adalah 0,007. Karena nilainya jauh di bawah 0,05 maka H0 ditolak.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tanpa pengaruh IQ, pada tingkat kepercayaan 95% ada
pengaruh perbedaan cara belajar mahasiswa terhadap nilai yang diperoleh mahasiswa.
Untuk mengetahui pengaruh IQ mahasiswa dan perbedaaan cara belajar mahasiswa
terhadap nilai yang diperoleh mahasiswa secara simultan dapat dilihat dari angka signifikansi
pada bagian Corrected Model. Terlihat bahwa angka signifikansinya adalah sebesar 0,004.
Karena nilai signifikansi jauh di bawah 0,05 maka H0 ditolak. Sehingga pada tingkat
kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa secara simultan IQ mahasiswa dan cara belajar
mahasiswa berpengaruh terhadap nilai yang diperoleh mahasiswa.
Note : Jika dari hasil pengujian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh terhadap model,
sedangkan covariate tidak, maka hilangkan covariate dan run dengan SPSS lagi.

b. SS type I

Keterangan :
VAR00002 = IQ (X)
VAR00003 = cara belajar (Faktor)
Karena menggunakan SS Type I maka pengujian hanya dilakukan untuk mengetahui
pengaruh perbedaaan cara belajar pengajar terhadap nilai mahasiswa. Pengujian ini dilakukan
dengan menghilangkan pengaruh IQ dari model. Dari hasil pengolahan terlihat bahwa angka
signifikansi untuk peubah adalah 0,007. Karena nilainya jauh di bawah 0,05 maka H 0 ditolak.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tanpa pengaruh IQ, pada tingkat kepercayaan 95% ada pengaruh
perbedaan dosen pengajar terhadap nilai yang diperoleh mahasiswa.
Untuk mengetahui pengaruh IQ mahasiswa dan perbedaaan cara belajar terhadap nilai yang
diperoleh mahasiswa secara simultan dapat dilihat dari angka signifikansi pada bagian Corrected
Model. Terlihat bahwa angka signifikansinya adalah sebesar 0,004. Karena nilai signifikansi jauh di
bawah 0,05 maka H0 ditolak. Sehingga pada tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa
secara simultan IQ mahasiswa dan cara belajar berpengaruh terhadap nilai yang diperoleh
mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai