Rekan Kerja
1
2
3
4
Ika Maryamah
Kuntum Mutia U
Reni Septiani
Karischa H
G84130006
G84130042
G84130055
G84130083
REGILIA
NIM G84130010
Asisten :
1 Bayti Nurjanati (G74120004)
2 Valda Eka Sofiana (G74120027)
3 Ratna Wati (G74120033)
4 Nurika Fitriani (G74120046)
5 Rahma Hani Aisyah (G74120053)
6 Gendis Nurmazmumah (G74120054)
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
Tujuan
Mahasiswa dapat mengeksplorasi fenomena polarisasi cahaya, dan
selanjutnya dapat mempelajari dan mengetahui aktivasi optik dari larutan gula
(sukrosa) tebu.
Alat dan Bahan
in water.
30 cm ruler.
Teori Singkat
Polarisasi adalah peristiwa penyerapan arah bidang getar dari gelombang.
Gejala polarisasi hanya dapat dialami oleh gelombang transversal saja, sedangkan
6. Pindahkan layar dan cantolkan probe serat optik pada lubang yang
tersedia pada Angular Translator. Putar lagi polarisator dan catat
intensitas berkas yang ditransmisikan terhadap beberapa variasi sudut.
Intensitas yang ditransmisikan melalui sistem dua polarisator seperti
pada Hukum Malus.
7. Atur kedua polarisator sedemikian sehingga sumbu polarisasi
keduanya tegak lurus satu terhadap yang lainnya. Amati bahwa tidak
ada cahaya yang diransmisikan ke layar.
8. Sisipkan polarisator ketiga (yang dilekatkan pada Carrier) diantara
kedua polarisator tadi dengan sumbu polarisasinya membentuk sudut
45o terhadap sumbu polarisator pertama.
B. Aktivasi Optik
1. Isi tangki gelas dengan gula dan larutan air (rasio berat : 15% - 20%
gula).
2. Tempatkan tangki berisikan air gula tebu pada meja translator angular
yang dapat berputar yang berada di atas bangku optik (optical bench).
3. Posisikan Laser pada sebelah kiri bangku dan letakkan sebuah
polarisator (pada carrier) antara Laser dan tangki larutan.
4. Cantolkan polarisator kedua pada bukaan analyzer halder pada lengan
translator angular yang dapat bergerak. Letakkan sebuah photometer
aperture pada permukaan belakang analyzer halder.
5. Dengan probe serat optik yang dicantolkan di belakang photometer
aperture, gunakan photometer untuk mengukur intensitas berkas yang
ditransmisikan ketika polarisator kedua diputar.
6. Dari hasil intensitas, tentukan arah polarisasi
berkas
yang
Data Pengamatan
Tabel 1 Skala pada sudut Polarizer pertama dan sudut Polarizer kedua
Sudut Polarizer
1
0o
30o
45o
60o
90o
2
0o
0o
0o
0o
0o
Skala
Intensitas
4.220
3.615
3.500
2.050
0
12.66
10.845
10.500
6.150
0
Contoh Perhitungan :
I (0o,0o) =
skalautama
skala total
I (60o,0o) =
sensitas
skalautama
skala total
sensitas
I (30o,0o) =
4.22
10
x 30
skalautama
skala total
2.25
10
x 30
skalautama
skala total
I (45o,0o) =
sensitas
sensitas
=
I (90o,0o) =
3.615
10
x 30
skalautama
skala total
3.5
10
sensitas
=
0
10
x 30
Sudut Polirizer
2
45o
3
0o
Skala
Intensitas
3.2
9.6
x 30
Contoh Perhitungan :
Intensitas=
SkalaUtama
x Sensitivitas
SkalaTotal
3.2
x 30
10
= 4.2
0
4.325
3.525
3.500
30
4.140
3.935
3.730
45
3.330
3.615
3.930
60
3.295
3.970
3.775
90
3.000
3.770
3.500
Contoh Perhitungan :
IC 0 =
o
Skalautama
x sensitivitas =
Skala total
4.325
x 10=4.325 Cd
10
Skalautama
x sensitivitas =
Skalatotal
I C 45
Skalautama
3.350
x sensitivitas=
x 10=3.350 Cd
Skalatotal
10
I C 60
Skalautama
x sensitivitas
Skala total
I C 90
Skalautama
2.995
x sensitivitas=
x 10=2.995 Cd
Skalatotal
10
I C 30
I P0
I P 30
4.140
x 10=4.140 Cd
10
3.295
x 10=3.295 Cd
10
Skalautama
x sensitivitas
Skalatotal
Skalautama
3.935
x sensitivitas=
x 10=3.935 Cd
Skalatotal
10
3.525
x 10=3.525 Cd
10
Sensitivitas
10
10
10
I P 45
I P 60
I P 90
I S0
Skalautama
x sensitivitas
Skalatotal
=
Skalautama
x sensitivitas
Skala total
Skalautama
x sensitivitas
Skala total
3.160
x 10=3.160 Cd
10
=
3.970
x 10= 3.970 Cd
10
3.770
x 10=
10
3.770 Cd
Skalautama
x sensitivitas
Skala total
3.500
x 10= 3.500 Cd
10
3.730
x 10= 3.730 Cd
10
I S 30
Skalautama
x sensitivitas
Skala total
I S 45
Skalautama
3.930
x sensitivitas=
x 10=3.930 Cd
Skalatotal
10
I S 60
Skalautama
x sensitivitas
Skala total
I S 90
Skalautama
x sensitivitas
Skala total
Pengolahan Data
3.775
x 10= 3.775 Cd
10
3.500
x 10= 3.500 Cd
10
Linear (cair)
3
intensitas (candela)
pekat
Linear (pekat)
sangat pekat
Linear (sangat pekat)
1
0
50
100
besar sudut ()
yang terjadi pada tali yang dilewatkan pada celah. Apabila tali digetarkan searah
dengan celah maka gelombang pada tali dapat melewati celah tersebut. Sebaliknya
jika tali digetarkan dengan arah tegak lurus celah maka gelombang pada tali tidak
bisa melewati celah tersebut.Sinar alami seperti sinar Matahari pada umumnya
adalah sinar yang tak terpolarisasi. Cahaya dapat mengalami polarisasi dengan
berbagai cara, antara lain karena peristiwa pemantulan, pembiasan, bias kembar,
absorbsi selektif, dan hamburan ( Iqbal 2008).
Larutan
Konsentrasi
gula
dan
berfungsi
jenis
senagai
larutan
fungsi
mempengaruhi
konsentrasi.
sudut
putar
berfungsi untuk
Daftar Pustaka
Darsono M. 2008. Perencanaan antena mikrostrip patch segitiga polarisasi
lingkaran untuk aplikasi global positioning service (gps) pada satelit mikro
lapan-tubsat. Jurnal Sains dan Teknologi EMAS. 8 (2) :87-96
Ernawati E,Firdaun KS,Indras M.2013.Perbandingan sifat optik
aktif larutan gula dan garam melalui medan kistrik luar
menggunakan laser iodida. Jurnal Sains dan Teknologi 5 (2) :
1-10
Iqbal M, Morel O, Ariedeau F. 2008. Perkembangan riset aplikasi polarisasi citra
dari hamburan cahaya di langit biru sebagai kompas penunjuk arah
alternatif. Jurnal Teknologi Komputer. 3 (12) : 110-118
Kurniawan DF, Dahlan EA, Pratama AY.2010. Antena Mikrostrip Circular Array
Dual Frekuensi. Jurnal EECCIS 8 (1) :39-45
Suliana S. 2008. Pengukuran daya laser DPSS. Jurnal LIPI 2(3): 130-140