Anda di halaman 1dari 1

SLEMAN (kabarkota.

com) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sleman, Arif


Kurniawan menyebutkan, saat ini kabupaten Sleman mendapatkan alokasi anggaran pendidikan
khusus untuk pembangunan infrastruktur fisik sekolah dari SD-SMA dalam APBD Perubahan
sebesar Rp 32 Milyar.
Anggaran yang diperoleh dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan itu, kata Arif, harus sudah
selesai penggunaannya hingga akhir tahun 2014 ini.
"Kebijakan dari pemerintah pusat, untuk tahun anggaran 2015 mendatang tidak lagi ada DAK
Pendidikan, sehingga daerah harus menganggarkan sendiri," ucap Arif kepada kabarkota.com
melalui sambungan telepon, Senin (24/11).
Oleh karenanya, Arif menjelaskan, langkah yang bisa dilakukan memperbaiki pendidikan, khususnya
di Sleman dan DIY, dengan memfungsikan kembali bangunan sekolah yang telah ditutup akibat regrouping menjadi tempat belajar-mengajar formal. Namun, langkah itu tetap membutuhkan sejumlah
persiapan.
Menurut mantan anggota Komisi D DPRD Sleman ini, syarat yang harus dipenuhi itu di antaranya
terkait dengan ketersediaan tenaga pendidik, renovasi bangunan, serta rasio calon peserta didik di
sekitar sekolah tersebut.
"Sekarang ini, Sleman masih kekurangan tenaga guru SD sekitar 360 orang. Sementara untuk SDM
yang dibutuhkan di satu sekolah itu minimal sembilan orang," ujar Arif.
Disamping itu, Politisi PAN Sleman ini mencontohkan, guna merenovasi bangunan, seperti bekas
SD Negeri Jetis Godean yang tergolong sudah tidak layak huni, dibutuhkan anggaran untuk rehab
total setidaknya Rp 98 juta, dengan asumsi kelas 9x7.
Kendati demikian Arif menyatakan, jika memang warga menginginkan agar bangunan sekolah
tersebut dapat difungsikan kembali sebagaimana sebelumnya, maka hal tersebut masih
memungkinkan. Hanya saja, pihak Dinas Pendidikan harus melakukan pencermatan ulang di sekitar
sekolah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai