Pertemuan 8 - Production and Supply Chain Management
Pertemuan 8 - Production and Supply Chain Management
Management
Enterprise Resource Planning
Production
Untuk efisien memenuhi permintaan pelanggan,
perusahaan harus mengembangkan perkiraan
permintaan pelanggan, dan kemudian
mengembangkan jadwal produksi untuk memenuhi
permintaan yang diperkirakan.
Mengembangkan rencana produksi merupakan
tugas yang rumit:
Berapa banyak dari setiap jenis produk yang harus
dihasilkan dan kapan?
Berapa jumlah bahan baku yang harus dipesan sehingga
perusahaan dapat memenuhi tingkat produksi?
Pendekatan Produksi
Make-to-stock:
Produk yang dibuat untuk persediaan (stock) untuk
mengantisipasi order penjualan; kebanyakan produk
konsumen (misalnya, kamera, jagung kaleng, dan buku).
Make-to-order:
Produk yang diproduksi untuk memenuhi pesanan
pelanggan tertentu; perusahaan biasanya mengambil
pendekatan ini ketika memproduksi barang-barang yang
terlalu mahal untuk menjaga stok atau barang yang dibuat
atau dikonfigurasi untuk spesifikasi pelanggan.
Contoh make-to-order item pesawat dan peralatan industri
besar.
Assemble-to-order:
Produk yang diproduksi menggunakan kombinasi proses
make-to-stock dan make-to-order; produk akhir dirakit
untuk urutan tertentu dari pilihan make-to-stock komponen.
Komputer pribadi adalah merakit-to-order produk khas.
Kesimpulan
Sebuah sistem ERP dapat meningkatkan
efisiensi proses produksi dan pembelian.
Efisiensi dimulai dengan Pemasaran dan Penjualan
berbagi perkiraan penjualan.
Sebuah rencana produksi dibuat berdasarkan
perkiraan itu dan berbagi dengan Pembelian bahan
baku sehingga dapat dipesan dengan benar.
Perusahaan dapat melakukan perencanaan
produksi tanpa sistem ERP,
tetapi sistem ERP yang berisi kemampuan
perencanaan kebutuhan bahan memungkinkan
perusahaan untuk menghubungkan Produksi
untuk melakukan pembelian dan Akuntansi.
Berbagi data ini meningkatkan efisiensi perusahaan
secara keseluruhan.