Anda di halaman 1dari 15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 pH (Power of Hydrogen)


pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai
kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion
hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan
pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif
terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan
persetujuan internasional.
Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Sren
Peder Lauritz Srensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna
singkatan "p" pada "pH". Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa p berasal dari
singkatan untuk powerp (pangkat), yang lainnya merujuk kata bahasa Jerman
Potenz (yang juga berarti pangkat), dan ada pula yang merujuk pada kata
potential. Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada tahun 2000
yang berargumen bahwa p adalah sebuah tetapan yang berarti "logaritma negatif".
Air murni bersifat netral, dengan pH-nya pada suhu 25 C ditetapkan
sebagai 7,0. Larutan dengan pH kurang daripada tujuh disebut bersifat asam, dan
larutan dengan pH lebih daripada tujuh dikatakan bersifat basa atau alkali.
Pengukuran pH sangatlah penting dalam bidang yang terkait dengan kehidupan
atau industri pengolahan kimia seperti kimia, biologi, kedokteran, pertanian, ilmu
pangan, rekayasa (keteknikan), dan oseanografi. Tentu saja bidang-bidang sains
dan teknologi lainnya juga memakai meskipun dalam frekuensi yang lebih rendah.
Sorensen (1868-1839) mengusulkan konsep pH agar memudahkan para
kimiawan dalam mengukur dan mengukuti perubahan konsentrasi ion

dalam

suatu larutan. Menurut Sorensen pH merupakan fungsi logaritma negatif dari


konsentrasi ion

dalam suatu larutan dan dirumuskan sebagai berikut :

Gambar Skala pH :

2.1.1 Cuka (CH3COOH)


Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam
organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan.
Asam cuka memiliki rumus empiris C 2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam
bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam
asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku
16.7C.
Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah
asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah,
artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat

merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat
digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat,
dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Di rumah tangga,
asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air.
Atom hidrogen (H) pada gugus karboksil (COOH) dalam asam karboksilat
seperti asam asetat dapat dilepaskan sebagai ion H + (proton), sehingga
memberikan sifat asam. Asam asetat adalah asam lemah monoprotik dengan nilai
pKa=4.8. Basa konjugasinya adalah asetat (CH3COO). Sebuah larutan 1.0 M
asam asetat (kira-kira sama dengan konsentrasi pada cuka rumah) memiliki pH
sekitar 2.4.

2.1.2 Air (H2O)


Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom
oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi
standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 C). Zat
kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan
untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam,
beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organic.

Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum
dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara
hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang
mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen

sulfida. Unsur-unsur yang mengelilingi oksigen seperti nitrogen, flor, dan fosfor,
sulfur dan klor apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada
temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan
oksigen membentuk fase berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat
elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor).
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat
kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di
bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan
sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion
hidroksida (OH-).
Dalam keadaan murni, derajat keasaman air adalah 7. Tinggi atau rendahnya
PH air dipengaruhi oleh senyawa / kandungan dalam air tsb. Berikut adalah daftar
pH air dalam berbagai keadaan :
PH air minum mineral yang sesuai standar DEPKES : 6,5 s/d 8,5
PH air minum Demineral / murni / Reverse Osmosis : 5,0 s/d 7,5
PH air minum yang paling ideal adalah 7,0 (PH netral)
PH air hujan berbeda beda di setiap kota, antara 3,0 s/d 6,0
PH air laut adalah sekitar 8,2

2.1.3 Air Garam (Larutan NaCl)


Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah senyawa
kimia dengan rumus molekul NaCl. Senyawa ini adalah garam yang paling
memengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraselular pada banyak organisme
multiselular. Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering
digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan.
Senyawa bersifat garam jika dilarutkan ke dalam air tidak menghasilkan ion
hidrogen (H+) dan tidak menghasilkan ion hidroksi (OH-). Dengan kata lain,

senyawa garam tidak bersifat asam dan juga tidak bersifat basa (netral). Larutan
garam memiliki pH = 7. (Google Books, page 26). Alasan lain mengapa NaCl
bersifat netral dengan nilai pH = 7 adalah karena ion Na + berasal dari asam kuat
dan ion Cl- berasal dari basa kuat. (uk.answers.yahoo.com)
2.1.4

Natrium Hidroksida (NaOH)

Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium
hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari
oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk
larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di berbagai
macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses
produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen. Natrium
hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia.

Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk
pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat lembab cair dan
secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut dalam
air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan. Ia juga larut dalam etanol dan
metanol, walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada
kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam dietil eter dan pelarut non-polar lainnya.
Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas.

2.1.5

Asam Klorida (HCl)

Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia
adalah asam kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam lambung.
Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri. Asam klorida harus
ditangani dengan wewanti keselamatan yang tepat karena merupakan cairan yang
sangat korosif.

Sejak Revolusi Industri, senyawa ini menjadi sangat penting dan digunakan
untuk

berbagai

tujuan,

meliputi

produksi

massal

senyawa

kimia organik seperti vinil klorida untuk plastik PVC dan MDI / TDI untuk
poliuretana. Kegunaan kecil lainnya meliputi penggunaan dalam pembersih
rumah, produksi gelatin, dan aditif makanan.
Ciri-ciri fisika asam klorida, seperti titik didih, titik leleh, massa jenis, dan pH
tergantung pada konsentrasi atau molaritas HCl dalam larutan asam tersebut.
Sifat-sifat ini berkisar dari larutan dengan konsentrasi HCl mendekati 0% sampai
dengan asam klorida berasap 40% HCl
2.1.6

Air Lemon

Lemon yang rasanya manis dan agak kecut sangat pas untuk dijadikan
campuran minuman pengusir dahaga, apalagi jika disajikan dingin. Lemon
mengandung sekitar 5% asam sitrat dan kaya akan vitamin C, juga mengandung
vitamin B, riboflavin, kalsium, magnesium, fosfor, kalium, protein dan
karbohidrat.
Memulai hari dengan secangkir air lemon hangat akan memberikan banyak
manfaat, karena apa yang dimakan atau minum di pagi hari akan mempengaruhi
kondisi tubuh seharian. Sebelum beraktivitas di pagi hari, anda dapat minum
secangkir air hangat yang ditambahkan perasan lemon, atau memasukkan irisan
lemon ke dalam cangkir. Air hangat dengan lemon memiliki banyak manfaat yang
akan membuat tubuh anda lebih sehat.
Larutan lemon merupakan larutan asam lemah dengan pH berkisar antara 2-3.

2.1.7

Air Perasan Jeruk

Jeruk adalah salah satu tanaman buah-buahan yang penyebarannya meluas


hampir disetiap wilayah di dunia ini. Rasa asam manis serta menyegarkan
membuat tanaman ini banyak dikembangkan dan dikonsumsi buahnya oleh
masyarakat dunia.

Jenis jeruk sangat beragam dan beberapa spesiesnya dapat saling bersilangan
dan menghasilkan hibrida antar spesies, dimana hasil dari persilangan ini
memiliki karakter baru yang khas. Banyak jenis jeruk yang dimanfaatkan oleh
manusia baik sebagai bahan pangan, wewangian, maupun untuk industri. Bagian
yang banyak dimanfaatkan yaitu buah dan daun.
Banyak zat zat yang terkandung dalam tanaman jeruk terutama dalam buah
jeruk yg bermanfaat untuk tubuh, sehingga tanaman ini bisa digolongkan kedalam
salah satu tanaman obat zat zat tersebut antara lain :
-

Vitamin C
Karbohidrat
Potasium
Vitamin B6/ Pyridoxine
Magnesium
Riboflavin/Vitamin B2

- Folat
- Kalsium
- Thiamin / Vutamin B1
- Fosfor
- Tembaga
- Senyawa fitokimia

Derajat keasaman atau pH dari larutan jeruk antara 3.5 5

2.1.8

Air Perasan Tomat

Buah tomat rasanya manis, asam, sifatnya sedikit menghilangkan rasa haus,
anti septik usus, pencahar ringan (laksatif), menambah nafsu makan dengan cara
memperbanyak keluarnya air liur, merangsang keluarnya enzim lambung, dan
melancarkan aliran empedu ke usus. Daun berkhasiat penyejuk.

Buah ini mengandung alkaloid solanin, saponin, asam folat, asam malat, asam
sitrat, boflavanoid (termasuk rutine), protein, lemak, gula (glokosa dan fruktosa,
adenin, trigonelin, kholin tomatin, mineral, vitamin (B1, B2, B6, C, E, likopen,
dan niasin), dan histamin. Rutine dapat memperkuat dinding pembuluh darah
kapiler. Klorin dan sulfur adalah trace element yang berkhasiat detoksikan
(penawar racun). Klorin secara alami menyetimulir kerja hati untuk membuang
racun tubuh dan sulfur melindungi hati dari terjadinya sirosis hati dan penyakit
hati lainnya. Likopen adalah pigmen kuning beta karoten pada tomat. Tomain
berkasiat antibiotik. Daun mengandung pektin, arbutin, amigdalin, dan alkaloid.

2.1.9 Sabun Cuci Piring


Pada dasarnya cukup banyak bahan baku yang dapat dipakai dalam pembuatan
Cairan Pencuci Piring. Namun yang dikemukakan dibawah adalah jenis bahan
baku yang lazim digunakan.
LABS (Linear Alkyl Benzene Sulfonate).
Bahan ini merupakan bahan inti yang wajib ada dalam formula Cairan
Pencuci Piring. Bentuk fisik bahan ini adalah carian berwarna coklat muda,
agak lengket serta licin ditangan.Struktur kimia LABS lebih sederhana
dibanding DDBS. Namun hal itu justru merupakan kelebihan karena LABS ini
mudah diurai oleh tanah yang dengan kata lain dikategorikan sebagai bahan

yang ramah lingkungan.


Kaustik (NaOH).
Bentuk asal Kaustik adalah lempengan tipis kecil kecil biasa disebut
flake. Dalam proses pembuatan Ciran Pencuci Piring, Kaustik harus dilarutkan
dalama air lebih dahulu. Perbandingan antara Kaustik dengan air adalah 40:60.
Dalam membuat larutan kaustik faktor keselamatan (safety) perlu diperhatikan
benar mengingat bahan ini cukup keras. Wadah yang digunakan juga jangan

mennggunakan bahan dari logam karena akan larut.


Emal-70.
Merupakan cairan bening berbentuk pasta. Berfungsi untuk menambah
busa serta memberi kesan lembut ditangan. Ynag menjadi permasalahan

adalah bahwa harga bahan ini cukup mahal.


Larutan Atinsoft.
Bahan ini tidak merupakan bahan yang kita buat sendiri dengan

mencampur larutan kaustik air dan LABS dengan perbandingan tertentu.


Garam.
Pemberian garam dalam proses terutama dimaksudkan untuk
menambah kekentalan produk. Namun, keberadaan garam akan sedikit

menurunkan kejernihan produk.


Zat warna (Pigment).
Pewarna yang umum dipakai pada produk Cairan Pencuci Piring
adalah hijau dan kuning. Meskipun demikian bisa saja anda mengembangkan

produk dengan warna yang lebih bervariasi.


Parfum.

Parfum yang lazim digunakan adalah jeruk . Mengapa hanya aroma


jeruk yang paling banyak disukai konsumen? Hal ini disebabkan oleh fungsi
aroma jeruk yang dapat mengusir bau sisa makanan yang melekat pada
piring secara dominan. Namun dapat juga digunakan aroma lain.
2.1.10 Sampo
Dalam pengertian ilmiahnya, sampo didefinisikan sebagai sediaan yang
mengandung surfaktan dalam bentuk yang cocok dan berguna untuk
menghilangkan kotoran dan lemak yang melekat pada rambut dan kulit kepala
agar tidak membahayakan rambut, kulit kepala, dan kesehatan si pemakai. Di
dalam sampo terdapat bahan pembersih misalnya natrium dodesil sulfat yang
berfungsi untuk mengikat kotoran yang melekat pada rambut dan kulit kepala.
Asam dan basa memiliki dampak yang berbeda jika bersentuhan dengan
rambut. Senyawa asam akan membuat rambut menjadi keras dan rusak,
sedangkan basa akan membuat rambut menjadi lebat dan lembut. Rambut dan
kulit memiliki rentangan pH antara 4.5 dan 5.5 (rata-rata 5). Aplikasi senyawa
asam dan basa dapat menaikkan atau menurunkan pH rambut dan menyebabkan
perubahan fisik ada rambut.
Banyak shampoo mengklarifikasi menggunakan bahan-bahan alkali utnuk
memperbesar pori-pori rambut dan memungkinkan surfaktan untuk menembus
lebih dalam. Kebanyakan produk perawatan rambut menggunakan alkali kuat
untuk melembutkan rambut, melepaskan ikatan samping rambut dan menghapus
kerutan. Selain itu, banyak kondisioner dan sampo pelembab menggunakan
senyawa asam untuk menguatkan batang rambut, merapikan dan mengunci
kelembaban.
Daftar pH beberapa produk sampo :

Ilmuwan kosmetik membuat produk ini untuk di digunakan di rumah. Mereka


harus mempertimbangkan kemungkinan produk ini masuk ke mata atau mulut.
Untuk alasan ini, produk mendekati netral sangatlah masuk akal. Produk
profesional untuk digunakan di salon mungkin tidak mempertimbangkan faktorfaktor ini karena pengguna (petugas salon) sudah memiliki prosedur kerja yang
baik, seperti memiliki sarung tangan, sehingga pH untuk produk sampo relaksasi
berkisar antara 10 12.

2.1.11 Hand Soap


Hand soap yang kami buat, mengandung antiseptik berbeda dengan hand soap
yang beredar dipasaran. Yang pasti hand soap yang kami buat mempunyai nilai

jual, bila dibandingkan hand soap yang ada di pasaran. Membuat produk sendiri
bisa menghemat 60% 70%, bahkan lebih. Komposisi hand soap :

Ultra SLES 100 gr


Sodium Chloride
Foam Booster secukupnya
Asam karboksilat
EDTA 1,1 gr
Pewarna secukupnya
Parfum
Air

Larutan sabun cuci tangan merupakan larutan basa lemah dengan pH berkisar
antara 9-10.

2.1.12 Parfum
Komposisi zat-zat di dalam parfum pada umumnya adalah etil alkohol (5090%), akuades (5-20%) dan fragrance (10-30%). Berdasar kuantitas fragrance,
maka dikenal istilah-istilah :
Perfume : campuran dengan komposisi fragrance yang besar (hampir murni
fragrance). Minyak esensialnya terhambur ketika bersentuhan dengan kulit

dan membebaskan bau. Bau perfume tahan lebih lama karena kandungan

alkoholnya yang sangat rendah.


Eau de perfume : campuran dengan kandungan fragrance tidak sebesar seerti

pada perfume, tetapi masih lebih kuat dibanding dengan Eau de toilette.
Eau de toilette : wewangian ringan, lebih lembut dan mengandung jumlah

fragrance yang lebih rendah daripada Eau de perfume.


Cologne : campuran dengan komposisi alkohol yang tinggi, sehingga tercipta
bau fragrance dengan kesan santai. Jenis ini paling populer dan lebih

ekonomis.
Eau Fraiche : kandungan fragrance sangat sedikit (sangat ringan), digunakan
dengan cara menyemprotkan pada kulit setelah mandi.
Di dalam komposisi parfum, selain etil alkohol sebagai pelarut sering

ditambahkan zat-zat seperti : aseton, benzaldehida, benzil asetat, benzil alkohol,


etil asetat dll.

Aseton : dapat menyebabkan kekeringan mulut dan tenggorokan, kerusakan

pita suara, mengantuk dan depresi.


Benzaldehida : memiliki efek narkotik dan iritasi pada kulit, mata, mulut dan

tenggorokan.
Benzil asetat : bersifat karsinogenik, cairannya dapat meresap ke dalam sistem

tubuh melalui kulit dan uapnya dapat mengiritasi mata.


Benzil alkohol : menyebabkan iritasi saluran pernapasan bagian atas dan

penurunan tekanan darah.


Etil asetat: bersifat narkotik, merusak hati dan menyebabkan anemia.

Anda mungkin juga menyukai