Anda di halaman 1dari 2

Tugas Kelompok Perbankan

Dosen Pengampu :
TOPOWIJONO, Drs, M.Si
NIP. 19530704 1982121 001

Disusun oleh:
1. Amini Fitriatul Khusna 125030200111041
2. Nindi Shinta Wati

125030200111044

3. Sari Ariyanti

125030201111012

4. Sofiatun Fighriyah

125030200111185

5. Rizky Ariyanti

125030207111020

Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis


Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
2013

DISKUSI
1. Jika anda menjadi seorang pengusaha yang mengekspor produk ke luar
negeri, mana yang menguntungkan antara nilai rupiah menguat atau
nilai rupiah melemah?
2. Diantara suku bunga kredit konsumtif dan kredit produktif mana yang
lebih tinggi ? Mengapa demikian ? Berikan contoh masing-masing !
HASIL DISKUSI :
1. Dalam kegiatan perdagangan internasional, maka eksportir akan
diuntungkan di saat nilai rupiah melemah karena transaksi dolar yang
dihasilkan dalam jumlah yang sama, dapat ditukar dengan rupiah dalam
jumlah yang lebih besar.
2. Kredit konsumtif adalah salah satu jasa yang diberikan bank dalam
bentuk kredit yang ditujukan untuk membiayai kebutuhan nasabah
terutama yang berhubungan dengan kegiatan konsumsi, misalnya:
penggunaan kartu kredit, pembelian motor, mobil dan barang elektronik
yang bertujuan untuk pemakaian pribadi. Kredit konsumtif memiliki
bunga yang relatif tinggi dibanding kredit produktif. Adapun hal-hal yang
menyebabkan tingkat suku bunga yang tinggi diantaranya adalah
sebagai berikut.
Permintaan yang terus meningkat di masyarakat
Masyarakat cenderung terus menambah konsumsi dibandingkan
menambah tabungan atau digunakan untuk modal usaha. Untuk
memenuhi keinginan yang tidak tercukupi oleh pendapatan, maka
masyarakat memilih mengajukan kredit. Jika suku bunga rendah maka
akan banyak orang yang mengajukan kredit sedangkan aliran dana
bank akan terganggu karena dana yang disalurkan dalam bentuk
kredit melebihi dana yang dihimpun masyarakat.
Untuk merangsang pertumbuhan ekonomi
Jika tingkat bunga kredit produktif lebih tinggi maka masyarakat tidak
mau mengajukan kredit untuk modal usaha atau investasi. Hal ini
akan mengakibatkan kelesuan ekonomi dimana tingkat produksi
masyarakat tidak meningkat.
Kredit yang bukan digunakan untuk investasi maupun modal kerja
diperkirakan tingkat pengembaliannya yang rendah.

Persaingan antar bank pemberi kredit.

Inflasi
Inflasi yang belangsung terus-menerus akan mempengaruhi nilai atau
daya beli uang. Bagi kreditur ini akan mengurangi nilai dari uang
pengembalian. Sehingga untuk mengantisipasinya para kreditur akan
menaikan tingkat bunga untuk mengatasi laju inflasi agar apabila
terjadi kerugian, kerugian itu tidak terlalu besar.
Adapun contoh kredit konsumtif seperti kartu kredit, kredit motor,
dan lain-lain. Sedangkan contoh kredit produktif seperti kredit untuk
penambahan modal usaha, kredit usaha tani dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai