Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
a. Definisi Bentuk Sediaan
Suppositoria adalah sediaan padat yang digunakan melalui dubur,
umumnya berbentuk torpedo, dapat melarut, melunak atau
meleleh pada suhu tubuh. Bahan dasar harus dapat larut dalam
air atau meleleh pada suhu tubuh. Sebagai bahan dasar
digunakan lemak coklat, polietilenglikola berbobot molekul tinggi,
lemak atau bahan lain yang cocok. Kecuali dinyatakan lain,
digunakan lemak coklat (FI III 1979, hal 32).
PENULUSURAN PUSTAKA
1. Zat Aktif
A. Hydrocortisone Acetat
a. Monografi
Nama Resmi
: Hydrocortisoni acetas
Rumus Molekul
: C23H32O6
Berat Molekul
: 404,50
Pemerian
tidak
berbau;
rasa
tawar,
kemudian pahit.
(FI III 1979, hal 293).
b. Sifat Fisika
Kelarutan
c. Identifikasi
A. Spectrum
serapan
inframerah
zat
yang
telah
maksimum
hanya
pada
panjang
ultraviolet
larutan
(1
dalam
pada
panjang
gelombang
serapan
: Bismuthi subgallas
Rumus Molekul
:-
Berat Molekul
:-
Pemerian
b. Sifat Fisika
Kelarutan
panas
penguraian
alkali
dan
hidroksida
yang
disertai
dalam
larutan
membentuk
hidrogensulfida
habis,
dinginkan,
:
:
:
:
Zinci Oxydum
ZnO
81,38
Serbuk amorf, sangat halus; putih
atau
putih
kekuningan;
tidak
karbondioksida
dari
udara.
(FI III 1979, hal 636).
b. Sifat Fisika
Kelarutan
encer
P,
setelah
:
:
:
:
Oleum cacao
Lemak padat, putih kekuningan;
Farmakologi
a. Hydrocortisone Acetate
Mekanisme Kerja
Kortisol dan analog sintetiknya dapat mencegah atau
menekan timbulnya gejala inflamasi akibat radiasi, infeksi,
zat kimia, mekanik atau alergen. Secara mikroskopik obat
ini menghambat fenomena inflamasi dini yaitu edema,
deposit fibrin, dilatasi kapiler, migrasi leukosit ke tempat
radang dan aktivitas fagositosis. Selain itu, juga dapat
menghambat manifestasi inflamasi yang telah lanjut yaitu
proliferasi kapiler dan fibroblast, pengumpulan kolagen
dan pembentukan sikatriks.
(Farmakologi dan Terapi, hal. 505)
Farmakokinetik
Diabsorpsi melalui kulit, sakus konjungtiva dan ruang
sinovial. Penggunaan jangka panjang atau pada daerah
kulit yang luas dapat menyebabkan efek sistemik.
(Farmakologi dan Terapi, hal. 506)
Penggunaan
Sebagai adrenoglukokortikoidum
(FI III 1979, hal. 294)
Efek samping, kontraindikasi,dan interaksi obat
Pemberian kortikosteroid jangka lama yang dihentikan
tiba-tiba dapat menimbulkan insufisiensi adrenal akut
dengan gejala demam mialgia, artralgia dan malaise.
Insufisiensi terjadi akibat kurang berfungsinya kelenjar
adrenal yang telah lama tidak memproduksi kortikosteroid
endogen karena rendahnya mekanisme umpan balik oleh
kortikosteroid eksogen. Gejala-gejala ini sukar dibedakan
dengan gejala reaktivasi arthritis rheumatoid atau demam
reumatik yang sering terjadi bila kortikosteroid dihentikan.
(Farmakologi dan Terapi, hal. 513)
Dosis
Dosis hidrokortison asetat dalam penggunaan topical
adalah 0,1 1 %.
(Farmakologi dan Terapi, hal. 515)
b. Sengoksida
Mekanisme Kerja
Digunakan untuk menutupi kulit atau membran mukosa
dan untuk mencegah kontak dengan iritan.
FORMULASI
Formula Umum :
Zat Aktif
Basis suppositoria
Zat Tambahan
Formula Baku :
R/ Hydrocortisone acetate
5 mg
Bismuth subgallat
64,98 mg
Bismuth resorcin
52,16 mg
Zinc oxide
319,2 mg
Rancangan Formula :
R/ Hidrokortison acetas = 5 mg x 3
= 15 mg
194,94 mg
Bismuth resorcin = 52,16mg x 3
Zinc Oxide
= 319,2mg x 3
= 156,48mg
= 957,6mg
Untuk basis:
Nilai tukar
Hidrokortison : oleum cacao
1
0,7
3,5
Oleum cacao
2gr
(3,5
mg
Proses Pembuatan
1. Timbang semua bahan
2. Zinc oxide diayak dengan pengayak yang sesuai
3. Lelehkan oleum cacao dalam cawan penguap di atas
penangas air
4. Gerus
bahan-bahan
berikut
Bismuth
1. Organoleptis
Dilihat apakah bentuk suppo yang dihasilkan sempurna
atau tidak.
2. Homogenitas
Dengan cara meletakkan sedikit suppo diantara 2 kaca
objek dan diperhatikan adanya partikel-partikel kasar atau
ketidakhomogenan.
3. Kekerasan
Dengan menggunakan tangan sediaan suppo ditekan
apakah jika ditekan sedikit sediaan mudah hancur atau
tidak.
4. Suhu Lebur
Dengan studi pustaka dicari suhu lebur dari tiap-tiap zat
akif yang terkandung dalam sediaan.
5. Penentuan pH
A.
REALISASI FORMULASI
Formula:
R/ Hydrocortisone acetate
5 mg
Bismuth subgallat
64,98 mg
Bismuth resorcin
52,16 mg
Zinc oxide
319,2 mg
Oleum cacao
687,48 mg
Nama Bahan
Jumlah
Penimbang
an
Hydrocortisone
acetate
15mg
15mg
Paraf
Cek
Waktu
Bismuth subgallat
194,94mg
194,94mg
Bismuth resorcin
156,48mg
156,48mg
Zinc oxide
957,6mg
957,6mg
Oleum cacao
2062,44m
2062,44mg
2. Prosedur Pembuatan
No
Prosedur
Paraf
.
1
penguap
di
atas
dicampurkan
ke
cacao.
Pada
diberikan
cetakan
supositoria
paraffin
secara
merata.
Lalu
masukkan
campuran
ke
dalam
C. EVALUASI SEDIAAN
Cek
Waktu
No
Jenis
Hasil
Waktu
Evaluasi
1
Uji
penampilan
Uji
homogenita
s
Uji pH
pH
dengan alat
4
penentu pH
Uji
kekerasan
Uji Suhu
Lebur
DAFTAR PUSTAKA
Paraf
Cek
Kesehatan
Republik
Indonesia.
1995.
Farmakope
Kesehatan
Republik
Indonesia.
1979.
Farmakope
Edisi
Makanan.Jakarta
Kedua.
Dirjen
Pengawasan
Obat
dan