Anda di halaman 1dari 5

Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau

tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini
disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan sel darah
merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan
darah ABO dan rhesus (faktor Rh).golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis
antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut :
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A
dipermukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B
dalam serum darahnya. Sehingga orang dengan golongan darah A negatif
hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A negatif dan
O negatif.
Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel
darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen dalam serum
darahnya. Sehingga orang dengan golongan darah B negatif hanya dapat
menerima darah dari orang dengan golongan darah B negatif atau O negatif.
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah denganantigen
A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap anti gen A maupun B.
Sehingga, orang dengan golongan darah AB positif dapat menerima darah dari
orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipen universal.
Namun orang dengan golongan darah AB positif tidak dapat mendonorkan
darah kecuali pada sesama AB positif
Individu dengan golongan darah O memilii sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga orang dengan
golongan darah O negatif dapat mendonorkan darah kepada orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang
dengan golongan darah O negatif hanya dapat menerima darah dari orang
golongan darah negatif pula.
Alat peredaran darah dan fungsinya
Alat peredaran darah manusia meliputi pembuluh darah dan jantung yang memiliki peran
khusus.
1. Jantung
Jantung terletak dalam rongga dada sebelah kiri, ukuran jantung kira-kira sebesar
kepalan tangan pemiliknya. Jantung tersusun atas kumpulan otot-otot yang sangat
kuat dan disebut miokardia. Jantung trdiri atas empat ruang yaitu serambi kanan
serambi kiri bilik kanan dan bilik kiri.
Antara bagian kanan dan kiri jantung dibatasi oleh sekitar jantung. Fungsi sekat ini
adalah mencegah tercampurnya darah yang mengandung banyak oksigen dan karbon
dioksida. Otot penyusun bilik jantung lebih tebal dari pada serambi jantung. Hal ini
disebabkan tugas bilik jantung lebih berat yaitu memompa darah keluar dari jantung
keseluruh bagian tubuh.
Kontraksi dan relaksasi pada jantung mengakibatkan terjadinya denyut jantung atau
denyut nadi. Ketika jantung memompa darah kedalam pembuluh nadi, pembuluh

tersebut ikut berdenyut. Dengan demikian, melalui denyut nadi kita dapat mengetahui
denyut jantung. Denyut nadi dapat terasa dengan jelas dengan menekan pembuluh
nadi pada pergelangan tangan dan bagian leher dibawah telinga. Kecepatan denyut
jantung tergantung kegiatan yang dilakukan. Ketika sedang beristirahat, jantung
berdenyut kira-kira 60 sampai 80 kali setiap menit. Denyut jantung semakin cepat jika
tubuh kita semakin aktif.
2. Pembuluh darah
Pembuluh darah merupakan saluran tempat mengalirnya darah dari jantung keseluruh
tubuh dan sebaliknya. Ada dua macam pembuluh darah yaitu pembuluh nadi (arteri)
dan pembuluh balik (vena). Arteri yaitu pembuluh yang membawa darah kaya oksigen
keluar dari jantung keseluruh tubuh. Pembuluh nadi yang paling besar diserbut aorta.
Vena yaitu pembuluh darah yang membawa darah kaya karbon dioksida dari seluruh
tubuh menuju jantung. Pembuluh nadi dan pembuluh balik bercabang-cabang. Ujung
cabang pembuluh yang terkecil disebut pembuluh kapiler. Panjang seluruh pembuluh
darah manusia jika dihubungkan dari ujung keujung kurang lebih 160.000 km. Antara
pembuluh nadi dan pembuluh balik terdapat perbedaan-perbedaan pokok sebagai
berikut :
No Pembuluh nadi
Pembuluh balik
1
Denyut terasa
Denyut tidak terasa
2
Umumnya terletak dibagian dalam Terletak didekat permukaan tubuh
tubuh
3
Dinding tebal, kuat, dan elastis
Dindingnya tipis dan tidak elastis
4
Tekanan darahnya tinggi
Tekanan darahnya rendah
5
Darah mengalir cepat
Darah mengalir lambat
6
Membawa
darah
yang
banyak Membawa darah yang mengandung
mengandung oksigen
banyak karbondioksida
Syarat donor darah

Umur 17-60 tahun. Usia 17 tahun diperbolehkan menjadi pendonor apabila telah
mendapat izin tertulis dari orang tua.
Berat badan minimal 45 kg
Temperatur tubuh : 36,6 -37, 5 derajat celcius
Tekanan darah yang baik yaitu sistole = 110 160 mmHg, diastole = 70-100 mmHg
Denyut nadi teratur yaitu sekitar 50 100 kali/menit
Hemoglobin baik pria maupun perempuan minimal 12,5 gram.
Jumlah penyumbangan pertahun paling banyak lima kali dengan jarak
penyumbangan sekurang-kurangnya tiga bulan. Keadaan ini harus sesuai dengan
keadaan umum donor.

Seorang tidak boleh menjadi pendonor pada keadaan :

Pernah menderita hepetitis B


Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis.
Dalam jangka waktu enam bulan sesudah transfusi.
Dalam jangka waktu enam bulan sesudah tato/tindik
Dalam jangka waktu 72 jam sesudah oprasi gigi
Dalam jangka waktu enam bulan sesudah oprasi kecil
Dalam jangka waktu 12 bulan sesudah oprasi besar
Dalam jangka waktu satu minggu sesudah gejala alergi menghilang.

Kelainan pada darah manusia


a. Varises
Varises merupakan suatu pelebaran pada pembuluh balik (vena) yang sering terjadi
pada yang sering terjadi pada bagian bawah tubuh, seperti pembuluh balik pada kaki
(betis) yang menyebabkan sirkulasi darah menjadi tidak lancar. Akibat pelebaran ini maka
vena tampak berkelok-kelok dan berwarna biru. Hal ini terjadi karena katup-katup pada vena
menjadi lemah sehingga aliran darah kejantung terhambat dan beban vena menjadi berat.
Penyebabnya dapat terjadi karena faktor bawaan sejak lahir atau karena sering berdiri.,
kehamilan dan tumor. Vena bagian dalam jarang terkena varises karena terlindung oleh otot
tulang. Gejalanya pegal-pegal, panas dan lelah pada tungkai.
Bila varises terjadi didaerah anus, maka disebut ambeien atau wasir. Penyebabnya
adalah aliran darah yang tidak lancar. Ini sering dialami oleh seseorang yang tidak banyak
melakukan kegiatan dengan berdiri dan sering pula dialami oleh wanita yang sedang hamil
atau sering mengalami sembelit, sukar buang air besar sehingga mengedan terlalu keras.
b. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi ketika tekanan darah distole dan diastole
diatas normal,yaitu sistole lebih dari 140 mm Hg atau tekanan diastole lebih besar dari 99
mm Hg tekanan darah yang ideal adalah tekanan darah sistole 120 dan diastole 80 mm Hg.
Penyebabnya antara lain adalah penyakit ginjal, banyak merokok, kegemukan, gangguan
dalam transpor garam-garam dan hormon. Tetapi dapat pula karena faktor keturunan.
Hipertensi dapat menyebabkan jantung harus bekeja keras sehingga otot-ototnya
menebal, beban arteri semakin besar sehingga mudah pecah. Bila arteri yang menuju otak
pecah dapat menimbulkan stroke. Hipertensi ditandai dengan badan lemah, pusing, napas
pendek, dan palpitasi jantung.
c.

Hipotensi

Hipotensi atau tekanan darah rendah merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan
tekanan sistole dan diastolenya dibawah ukuran normal (<90/70 mmHg). Tekanan darah
rendah ditandai dengan gejala mudah pusing ketika bangun tidur, badan cepat lelah atau lesu,
tangan dan kaki terasa dingin, mata berkunang-kunang terutama ketika jongkok lalu bediri,

atau pingsan. Hipotensi dapat disebabkan karena pendarahan, diare disertai muntah,
kekurangan mineral terhadap makanan atau mengkonsumsi obat penurun tekanan darah
secara berlebihan.
d. Gangguan jantung
Gangguan jantung dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain karena adanya
gangguan pada peredaran jarah koroner (peredaran darah pada jantung) akibatnya aliran
darah kejantung berkurang. Gejalanya adalah rasa myeri di daerah dada lalu menjalar
kelengan sebelah kiri. Rasa nyeri berkurang bila diistirahatkan. Penyebab lainnya adalah
pengendapan kolesterol dalam pembuluh darah, yang dapat membentuk bongkahan kolesterol
yng menghalangi aliran darah.
e. Gagal jantung
Gagal jantung adalah kondisi menurunnya kekuatan kontraksi jantung sehingga
terjadi gangguan pada volume peredaran darah keseluruh tubuh. Gejalanya berupa cepat
lelah, sesak napas, bengkak pada kaki, dan pembengkakan pada paru-paru dan jantung akibat
timbulnya darah pada organ-organ tubuh tersebut.
f. Anemia
Anemia merupakan suatu keadaan dari penderita yang kekurangan eritrosit terutama
unsur hemoglobin didalam tubuh. Oleh karena itu, ada yang menyebutnya penyakit kurang
darah. Gejala anemia antara lain yaitu ditandai dengan muka penderita pucat, cepat lelah,
sakit kepala, timbul bintik-bintik hitam pada mata, jantung berdebar, dan denyut nadi
meningkat. Anemia dapat terjadi karena kita kehilangan banyak darah.
g. Thalasemia
Thalasemia adalah kondisi kelainan genetika dimana tubuh tidak mampu
memproduksi globin (protein pembentuk hemoglobin). Jika penderita mampu memproduksi
eritrosit, biasanya usia sel darahnya lebih singkat dan lebih mudah rusak.
h. Leukimia
Penyakit yang disebabkan oleh bertambahnya sel darah putih yang tak terkendali,
disamping itu sel darah putih akan memakan sel darah merah (eritrosit) sehingga penderita
mengalami anemia berat. Gejala leukimia yaitu : demam, kedinginan, badan lemah dan sakit
kepala, nyeri tulang dan sendi, berkeringat terutama dimalam hari.

i. Polisetemia
Polisetemia merupakan suatu keadaan berlebihan produksi eritrosit dalam tubuh
seseorang. Darah penderita menjadi kental sehingga memperlambat aliran darah didalam
pembuluh atau dapat juga membentuk gumpalan didalam darah, gumpalan darah dapat

menyebabkan kematian jaringan jika terjadi pada jantung. Sehingga dapat menyebabkan
kematian bagi penderita. Gejala yang dapat ditimbulkannya dapat berupa sakit kepala dan
pusing-pusing.
j. Hemofilia
Merupakan penyakit keturunan dengan gejala pendarahan yang sukar dihentikan.
Sebanyak 85% dari penyakit ini disebabkan oleh defisiensi faktor VIII. Jenis hemofilia ini
dapat disebut hemofilia A atau hemofilia klasik. Sebanyak 15% sisanya kecendrungan
pendarahan disebabkan oleh difisiensi faktor IX. Kedua faktor tersebut diturunkan secara
resesif melalui kromosom wanita. dinamakan filia karena paling sedikit satu dari dua
kromosom X-nya mempunyai gen-gen yang sempurna.
k. Trombositopenia
Kelainan ini ditandai dengan sedikitnya jumlah trombosit didalam sistem peredaran
darah. Penderita ini cenderung mengalami pendarahan seperti halnya pada hemofilia.
Bedanya ialah pendarahan pada penyakit ini berasal dari kapiler-kapiler kecil. Dan bukan dari
pembuluh besar seperti hemofilia. Sebagai akibat kelainan ini, timbul bintik-bintik
pendarahan diseluruh jaringan tubuh. Kulit penderita menampakkan bercak-bercak itu disebut
trombositopenia purpura. Sedangkan kelainan yang ditandai dengan banyaknya jumlah
trombosit disebut trombositosis.
l. Penyakit jantung koroner
Yaitu penyakit jantung yang disebabkan oleh gangguan aliran darah pada pembuluh
darah koroner. Pembuluh darah koroner adalah pembuluh darah arteri dan vena yang
mengalirkan darah dari dan kejantung. Pemicunya adalah arteriosklerosis yaitu pengerasan
pembuluh nadi akibat endapan lemak. Sementara erterioklerosis adalah pengerasan pembuluh
nadi akibat endapan zat kapur.
m. Embolisme koroner
Merupakan suatu gangguan pada arteri koroner yang mengakibatkan pembuluh terisi
oleh bekuan darah secara mendadak. Bekuan darah ini berasal dari bagian tubuh lain yang
terbawa oleh aliran darah menuju arteri koroner.

Anda mungkin juga menyukai