BAB II Melati
BAB II Melati
TINJUAN PUSTAKA
kesehatan
lingkungan
seringkali
dikaitkan
dengan
istilah
Pengumpulan Sampah
Tahap pengumpulan diartikan sebagai pengelolaan sampah dari tempat
Pengankutan
sampah
umumnya
dilakukan
dengan
pengangkutan
pembuangan akhir, yakni open dumping (penimbunan secara terbuka) dan sanitary
landfill (pembangunan secara sehat). Pada sistem open dumping sampah ditimbun
di areal tertentu tanpa membutuhkan tanah penutup, sedangkan pada cara sanitary
landfill, sampah ditimbun secara berselang seling antara lapisan sampah dan
lapisan tanah sebagai penutup. Para ahli lingkungan merekomendasikan agar
pengelolaan TPA menggunakan sistem sanitary landfill. Namun demikian dari
sekian banyak TPA yang ada, umumnya menggunakansistem open dumping atau
controllet dumping.
Sampah yang telah ditimbun pada tempat pembuangan akhir (TPA) dapat
mengalami proses lanjutan. Teknologi yang digunakan dalam proses lanjutan yang
umum digunakan adalah :
1. Teknologi pembakaran (incinerator). Dengan cara ini dihasilkan produk
samping berupa logam bekas (skrap) dan uap yang dapat dokonversikan
menjadi energy listrik. Keuntungan lainnya dari menggunakan alat ini adalah
a) tanpa proses pemilahan.
b) Abu atau terak dari sisa pembakaran cukup kering dan bebas dari
pembusukan dan bisa langsung dapat dibawa ketempat penimbunan pada
lahan kosong, rawa ataupun daerah rendah sebagai bahan pengurug.
c) Pada instalasi yang cukup besar dengan kapasitas 300 to/hari dapat
dilengkapi dengan pembangkit listrik sehingga energy listrik ( 96.000
MWH/tahun) yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk menekan biaya
proses (Dinas Kebersihan DKI Jakarta, 1985).
2. Teknologi composting yang menghasilkan kompos untuk digunakan sebagai
pupuk maupun penguat struktur tanah.
3. Teknologi daur ulang yang dapat menghasilkan sampah potensial, seperti :
kertas, plastik logam dan kaca/gelas.
2.3 Kerangka Teori Peningkatan Mutu
Metode yang digunakan adalah metode Plan, Do, Check, and Action (PDCA
cycle) yang didasari atas masalah yang dihadapi (problem-faced) ke arah
Pelajari proses dari awal hingga akhir, identifikasi siapa saja yang terlibat
dalam proses tersebut. Teknik yang dapat digunakan adalah brainstorming
(curah pendapat) yaitu teknik untuk mengembangkan ide dalam waktu yang
singkat. Alat ini digunakan untuk mengenali adanya masalah, baik yang
telah terjadi maupun yang potensial terjadi, menyusun daftar masalah,
menyusun alternatif pemecahan masalah, menetapkan kriteria untuk
monitoring, mengembangkan kreativitas, dan menggambarkan aspek-aspek
yang perlu dianalisis dari suatu pokok bahasan.
Pilih salah satu permasalahan yang akan diselesaikan. Memilih solusi yang
paling tepat dengan teknik skoring dan non skoring. Teknik Skoring
dengan memberikan nilai (skor) terhadap beberapa alternatif solusi
tersebut dengan menggunakan ukuran (parameter). Teknik Non Skoring
dengan menggunakan alternatif solusi dinilai melalui diskusi kelompok,
oleh sebab itu juga disebut Nominal Group Tecnique (NGT). Parameter
8
solusi(resources availability).
Menyimpulkan penyebab
Alat yang digunakan : fish bone analysis Ishikawa yaitu diagram tulang
ikan digunakan untuk memberikan gambaran umum suatu masalah dan
penyebabnya. Diagram tersebut memfasilitasi tim untuk mengidentifikasi
sebab masalah sebagai langkah awal untuk menentukan fokus perbaikan,
mengembangkan ide pengumpulan data dan/atau mengembangkan
alternatif solusi.15
b. Do
1. Merencanakan suatu proyek uji coba
Check
d.
Action
1. Standarisasi perubahan
2. Memonitor perubahan
10