Anda di halaman 1dari 2

Larutan didefinisikan sebagai zat homogeny yang merupakan campuran dari dua

komponen atau lebih yang dapat berupa gas, cairan atau padatan. Larutan gas dibuat
dengan menggunakan gas yang dicampur dalam gelas lainnya. Karena gas bercampur
dalam semua perbandingan, maka setiap campuran gas merupakan larutan dan ia adalah
homogeny. Larutan cairan dibuat dengan melarutkan gas, cairan, atau padatan dalam
suatu cairan. Jika sebagai cairan adalah air, maka larutan disebut larutan berair. Larutan
padatan adalah larutan padatan-padatan dalam mana satu komponen terdistribusi tak
beraturan pada atom/molekul dari komponen lainnya. Larutan padatan sangat penting
dalam kehidupan sehari-hari dan dikenal sebagai alloy. Alloy dapat didefinisikan
sebagai campuran dua unsure atau lebih yang mempunyai sifat-sifat logam. Sebagai
contoh mata uang perak sterling adalah merupakan alloy yang terdiri dari besi dan
karbon (Sastrohamidjojo, 2001: 98-99).
Suatu campuran dikatakan homogeny karena susunannya seragam sehingga tidak
teramati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optic. Larutan
(solution) terdiri atas zat pelarut (solvent) dan satu atau lebih zat terlarut (solute).
Pelarut adalah medium tempat suatu zat lain melarut. Pelarut dikenal juga sebagai zat
pendispersi, yaitu tempat menyebarkan partikel-partikel zat terlarut. Zat terlarut adalah
zat yang terdispersi di dalam pelarut. Perbedaan antara pelarut dan zat terlarut
sebenarnya relative. Suatu zat pada saat tertentu dapat berupa zat terlarut dan pada saat
yang lain berupa zat pelarut. Biasanya kita menyebut zat yang paling banyak sebagai
pelarut dan pada saat yang lain sebagai zat terlarut. Misalnya dalam alcohol 15%,
alcohol merupakan zat terlarut dan air merupakan pelarut. Dalam alcohol 80%, alcohol
merupakan pelarut dan air merupakan zat terlarut (Sumardjo, 2008: 489).
Kelarutan bergantung pada suhu. Sebagian besar zat padat lebih cepat melarut dalam
cairan pada suhu tinggi dibandingkan pada suhu rendah, sementara gas melarut lebih
cepat dalam cairan dingin dibandingkan dalam cairan panas. Larutan yang mempunyai
konsentrasi zat terlarut sama dengan kelarutannya disebut larutan jenuh. Jika
konsentrasinya rendah, larutan itu disebut juga larutan tak jenuh. Kita juga dapat
membuat larutan superjenuh, yaitu suatu larutan tidak stabil yang mengandung
konsentrasi zat terlarut lebih besar daripada konsentrasi zat terlarut pada larutan jenuh.
Larutan seperti itu akan mengendapkan zat terlarut berlebih jika Kristal zat terlarut

ditambahkan ke dalamnya. Larutan ini dibuat dengan melarutkan zat terlarut pada satu
suhu tertentudan perlahan-lahan, suhu diubah sampai pada suatu titik dimana larutan
menjadi tidak stabil(Goldberg, 2004: 96).
Untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif digunakan konsentrasi.
Konsentrasi adalah perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah pelarut,
dinyatakan dalam satuan volume (berat mol) zat terlarut dalam sejumlah volume
tertentu dari pelarut. Berdasarkan hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi,
yakni fraksi mol, molaritas, molalitas, normalitas, ppm serta ditambah dengan
persen massa dan persen volume (Baroroh, 2004: 17).

Baroroh,Umi L.U.2004. Diktat Kimia Dasar I. Banjar Baru: Universitas Lambung


Mangkurat.
Goldberg, David E.2004. Kimia. Jakarta:Erlangga.
Sastrohamidjojo, Hardjojo. 2001. Kimia Dasar. Jogjakarta: Gajah Mada University
Press.
Damin, Sumardjo.2008.Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
Kedokteran dan Progranm Strata I Fakultas Bioeksata. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai