1. Selulosa
Selulosa merupakan konstituen utama kayu. Kira-kira 40-45 % bahan kering dalam
kebanyakan spesies kayu adalah selulosa, terutama terdapat dalam dinding sel sekunder.
Selulosa merupakan homopolisakarida yang tersusun atas unit-unit b-D- glukopiranosa yang
terikat satu sama lain dengan ikatan-ikatan glikosida. Molekul-molekul selulosa seluruhnya
berbentuk linier dan mempunyai kecenderungan kuat membentuk ikatan-ikatan hidrogen
intra dan inter molekul. Jadi, berkas-berkas molekul selulosa membentuk agregat bersamasama dalam bentuk mikrofibril, dalam mana tempat-tempat yang sangat teratur (kristalin)
diselingi dengan tempat-tempat yang kurang teratur (amorf). Mikrofibril membentuk fibrilfibril dan akhirnya serat-serat selulosa. Sebagai akibat dari struktur yang berserat dan ikatanikatan hidrogen yang kuat selulosa mempunyai kekuatan tarik yang tinggi dan tidak larut
dalam kebanyakan pelarut.
Selulosa dapat dibagi atas 3 jenis, yaitu :
1. Alpha selulosa (a - selulosa), yaitu selulosa yang tidak larut dalam larutan NaOH 17,5 %
pada 20 C.
2. Beta selulosa (b - selulosa), yaitu selulosa yang larut dalam larutan NaOH 17,5 % pada 20
C, tetapi mengendap bila diasamkan.
3. Gamma selulosa (g - selulosa), yaitu selulosa yang larut dalam larutan NaOH 17,5 % pada
20 C dan tidak mengendap bila diasamkan.
H2SO4
2 Poliosa (Hemiselulosa)
Hemiselulosa semula diduga merupakan senyawa antara dalam biosintesis selulosa. Namun
saat ini diketahui bahwa hemiselulosa termasuk dalam kelompok polisakarida heterogen yang
dibentuk melalui jalan biosintesis yang berbeda dari selulosa. Berbeda dengan selulosa yang
merupakan homopolisakarida, hemiselulosa merupakan heteropolisakarida, selain itu
hemiselulosa memiliki rantai molekul yang lebih pendek. Percabangan molekul-molekul unit
gula (gula anhidro) yang membentuk
poliosa dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, seperti pentosa, heksosa, asam heksurenat
dan deksosa.
Sifat-sifat hemiselulosa:
1. Larut dalam alkali encer dan air panas.
2. Ikatan karbonnya lebih lemah dibandingkan dengan selulosa.
3. Terhidrolisa oleh asam-asam encer membentuk pentosa dan heksosa.
4. Mempunyai derajat polimerisasi 200 dan berat molekul berkisar 20.000.