LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM KIMIA
I; Judul Percobaan:
Larutan Penyangga
II; Standart Kompetensi:
Memahami sifat-sifat larutan asam-basa,metode pengukuran da terapannya.
III;Kompetensi Dasar :
Mendiskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.
IV;Tujuan percobaan:
Menyelidiki pH larutan buffer berdasarkan data bercobaan.
V; Dasar teori :
a; Pengertian Larutan Buffer
Suatu larutan yang didalamnya berisi campuran antara:
a; Asam Lemah dan Basa Konjugasinya atau Asam Lemah dan garamnya.
b; Basa Lemah dan Asam Konjugasinya atau Basa Lemah dan garamnya.
b; Sifat-sifat larutan buffer:
o Buffer dari asam lemah dan garamnya:
1; Sifat asam (pH < 7).
2; Didalam larutan mengandung ion H.
(H) =Ka
(asam)
( garamnya)
3; Harga pH dapat dihitung:
(OH) =Kb
(basa)
( garamnya)
3; Harga pH dapat dihitung:
Page 1 of 7
LARUTAN PENYANGGA
4; Jika konsentrasi basa sama sama dengan konsentrasi garamnya,maka harga pOH = PKb.
5; Harga pH buffer ini bersifat stabil,artinya tidak mengalami perubahan meskipun ditambah
sedikit basa atau sedikit garam atau air.
c; Fungsi Larutan Penyangga
Larutan penyangga digunakan secara luas dalam kimia analisis,biokimia,bakteriologi,fotografi,industri
kulit dan zat warna. Dalam bidang tersebut,diperlukan trayek pH tertentu yang sempit untuk mencapai
hasil optimum. Kerja suatu enzim,tumbuhnya kultur bakteri dan proses biokimia lainnya sangat sensitif
terhadap perubahan pH
Cairan tubuh,baik cairan intrasel maupun cairan luar sel merupakan larutan penyangga. Sistem
penyangga yang terutama dalam cairam intrasel adalah pasangan dihidrogenfosfatmonohidrogenfosfat.
Sistem penyangga utama dalam cairan luar sel (darah) adalah pasangan asam karbonat-bikarbonat.
Sistem ini bereaksi dengan asam dan basa.
HCO(aq) + OH(ag) HCO (aq) + HO(l)
HCO(aq) + H(aq) HCO(aq).
Sistem penyangga diatas menjaga pH darah hampir konstan yaitu sekitar 7,4.
VI;
Alat dan Bahan
1; Alat
a; Gelas ukur
b; Elemeyer
c; Indikator PP
d; Plat tetes
e; Kertas lakmus biru
f; Kertas lakmus merah
2; Bahan
1; NaOH
2; CHCOOH 0,1 M
VII; Cara Kerja
1; Ambil 50 mL CHCOOH 0,1 M masukkan ke dalam elemeyer dan tambahkan ke dalamnya lima tetes
PP.
2; Siapkan larutan standar NaOH 0,1 M masukkan ke dalam gelas ukur hingga 50 mL.
3; Titerlah larutan pertama dengan menggunakan larutan standar(NaOH) dan ambillah setiap NaOH yang
dibutuhkan sebanyak 10 mL,20 mL,30mL,40 mL,50 mL dalam campuran sebanyak lima tetes dan
tuangkan ke dalam plat tetes.
4; Masukkan ke dalam larutan campuran (pada plat tetes) dengan masing-masing satu potong KLM dan
KLB kemudian catat perubahan warna kertas lakmus setelah itu ganti dengan dua tetes PP dan amati
perubahan warna dan catat dengan lembar pengamatan.
VIII;
Hasil Pengamatan
Percobaan
PP
10
bening
Merah
Merah
20
bening
merah
Biru
30
merah
Biru
Biru
Page 2 of 7
LARUTAN PENYANGGA
4
40
merah
Biru
Biru
50
merah
Biru
Biru
HO
Mula-mula
0,005 mol
0,001 mol
Bereaksi
0,001 mol
0,001 mol
0,001 mol
0,001 mol
Setelah reaksi
0,004 mol
0,001 mol
netral
(asam)
( garamnya)
(H)=Ka
0,004
0,001
= 10
= 4. 10
b;
NaOH
CHCOONa
HO
Mula-mula
5 mmol
2 mmol
Bereaksi
2 mmol
2 mmol
2 mmol
2 mmol
Setelah reaksi
3 mmol
2 mmol
netral
(H)=Ka
(asam)
( garamnya)
3
2
= 10
= 1,5 . 10 = 15 x 10
NaOH
CHCOONa
HO
Mula-mula
5 mmol
3 mmol
Bereaksi
3 mmol
3 mmol
3 mmol
3 mmol
Setelah reaksi
2mmol
3 mmol
netral
(H)=Ka
(asam)
( garamnya)
Page 3 of 7
= 10
2
3
= 0,667. 10 = 6,67 x 10
LARUTAN PENYANGGA
pH= - log 6,67 x 10= 6 log 6,67
d; 50 mL CHCOOH 0,1 M + 40 mL NaOH 0,1 M
CHCOOH = L x M= 50 x 0,1 = 5 mmol
CHCOOH
NaOH
CHCOONa
HO
Mula-mula
5 mmol
4 mmol
Bereaksi
4 mmol
4 mmol
4 mmol
4 mmol
Setelah reaksi
1mmol
4 mmol
netra
(asam)
( garamnya)
(H)=Ka
1
4
= 10
= 0,25 . 10 = 25 x 10
Mula-mula
5 mmol
5 mmol
Bereaksi
5 mmol
5 mmol
Setelah reaksi
CH COONa
CH 3 COOH NaOH
Asam
CHCOONa
-
5 mmol
100 mL
basa
Kw
( garam )
Ka
10 . 5 x 10
10
( 5 x 10 )
10
Page 4 of 7
5 mmol
5 mmol
100 mL
=
HO
-
5 mmol
Lemah kuat
(OH) =
netral
= 0,05 M
LARUTAN PENYANGGA
=
=5
50. 10
2 . 10
pOH = - log 5
2 . 10 = 6 log 5 2
pH = 8 + log 5
CHCOONa
HO
Mula-mula
10 mmol
5 mmol
Bereaksi
5 mmol
5 mmol
5 mmol
5 mmol
Setelah reaksi
5 mmol
5 mmol
netral
Bersifat penyangga.
Komponen penyangganya adalah : CHCOOH dan CHCOO
b; 50 mL CHCOOH 0,1 M + 50 mL KOH 0,1 M
CHCOOH = L x M= 50 x 0,1 = 5 mmol
CHCOOH
Mula-mula
5 mmol
5 mmol
Bereaksi
5 mmol
5 mmol
Page 5 of 7
CHCOOK
5 mmol
HO
5 mmol
LARUTAN PENYANGGA
Setelah reaksi
5 mmol
netral
Mula-mula
5 mmol
5 mmol
Bereaksi
5 mmol
5 mmol
Setelah reaksi
(NH)SO
5 mmol
5 mmol
NHCl
Mula-mula
5 mmol
5 mmol
Bereaksi
5 mmol
5 mmol
5 mmol
5 mmol
Setelah reaksi
kb ( Basa )
10 ( 0,1 )
10
= 10
pOH= 3
pH= 11
b; Sesudah
dicampur 50 mL NHOH 0,1 + 50 mL HCl 0,05 M
mmol HCl = mL x M= 50 x 0,05 = 2,5 mmol
Page 6 of 7
LARUTAN PENYANGGA
mmol NHOH= mL x M = 50 x 0,1 = 5mmol
Volume campuran menjadi 100 mL
HCl
NHOH
Mula-mula
2,5mmol
5 mmol
Bereaksi
2,5mmol
2,5mmol
Setelah reaksi
NHCl=
2,5 mmol
100 mL
(OH) =10
2,5mmol
NHCl +
2,5mmol
HO
2,5mmol
2,5 mmol
100 mL
netral
= 0,025 = 25 x 10
(2,5)
(2,5 x 10 )
=10
pOH= - log 10
pOH=3
pH=11
IX;
1;
2;
3;
4;
Kesimpulan
Ph larutan CHCOOH semakin bertambah jika volume larutan standar selalu ditambah.
Larutan penyangga asam terdiri dari suatu asam lemah dengan basa konjugasinya.
Larutan basa terdiri dari basa lemah dengan asam konjugasinya.
Buffer dari asam lemah dan garamnya :
(H) =Ka
(asam)
(garamnya)
( basa)
(garamnya)
Page 7 of 7