Anda di halaman 1dari 7

1a).

Setiap bentuk materi dengan temperatur (T) di atas nol absolut memancarkan radiasi

inframerah sesuai dengan suhu. Ini disebut karakteristik radiasi. Penyebab dari hal ini adalah
pergerakan molekul. Intensitas gerakan ini tergantung pada suhu objek. Karena gerakan molekul
merupakan perpindahan muatan, radiasi elektromagnetik (foton partikel) dipancarkan. Foton
bergerak dengan kecepatan cahaya dan berperilaku sesuai dengan prinsip-prinsip optik yang
dikenal. Foton dapat dibelokkan, difokuskan dengan lensa, atau dipantulkan dari permukaan
reflektif. Spektrum radiasi ini panjang gelombangnya berkisar 0,7-1000 M. Untuk alasan ini,
radiasi ini biasanya tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Daerah ini terletak dalam area
merah dari cahaya tampak dan karena itu disebut "infra"-red.
Termometer inframerah memiliki kemampuan untuk mendeteksi temperatur secara optik selama objek
diamati, radiasi energi sinar inframerah diukur sehingga didapatkan variabel fisis dalam bentuk suhu.
Termometer inframerah bekerja dengan cara meradiasikan sinar inframerah yang dipancarkan objek
sehingga temperatur objek dapat dibedakan dengan mengetahui jumlah energi inframerah yang
dipancarkan oleh objek dan emisi nya. Selain itu, desain utamanya yang terdiri dari lensa pemfokus
energi inframerah pada detektor, yang mengubah energi menjadi sinyal elektrik yang bisa ditunjukkan
dalam unit temperatur setelah disesuaikan dengan variasi temperatur lingkungan.

b). Interaksi cahaya dengan mediumnya pada termometer inframerah terjadi ketika lensa fokus
pada thermometer inframerah mengumpulkan energy inframerah dari objek yang memancarkan
inframerah ke detektor. Kemudian detektor akan mengkonversi energi menjadi sebuah sinyal
listrik, yang menguatkan dan melemahkan dan ditampilkan dalam unit suhu setelah dikoreksi
terhadap variasi suhu ambient. Oleh karena itu, Semakin panas suatu benda, maka molekulnya
semakin aktif dan semakin banyak energi infra merah yang dipancarkan dan ditangkap oleh
detektor.
c). i) Tingkat akurasi dari thermometer inframerah kurang lebih 3oCdan berkurang jika jarak
yang diukur semakin jauh akibat dari radiasi inframerah setiap benda yang ada disekitarnya,
tetapi respon pengukuran yang cepat dan dapat mengukur suhu antara50 oC sampai dengan
3000oC.

ii) Untuk memperoleh tingkat presisi yang tinggi, pada alat tersebut dipasang difraktif
elemen dan dihasilkan tiga titik laser koaksial untuk menghindari kesalahan pengukuran
sehingga pada focal point, ketiga titik tersebut menunjukkan spot size yang paling kecil.

iii)

Pada grafik disamping menunjukkan bahwa


bahan yang digunakan pada detektor
mempengaruhi tingkat sensitifitasnya ketika
melakukan proses sensing dimana detektor yang
menggunakan PbS memiliki tingkat sensitifitas
yang paling tinggi sedangkan thermopile
memiliki tingkat sensitivitas yang rendah

iv) Termometer ini dapat mengukur suhu antara50oC sampai dengan 3000oC.
2. a) Termometer inframerah termasuk jenis pengukuran yang terfokus pada titik tertentu karena
setiap objek meradiasikan inframerah dengan jumlah yang berbeda-beda sehingga termasuk
kedalam pengukuran titik agar radiasi yang dipancarkan suatu objek dapat dideteksi dan
ditangkap dengan tepat oleh alat tersebut.

b)

Sistem optik Termometer inframerah menangkap energi inframerah yangdipancarkan


objek melalui circular measurement spot dan memfokuskannya pada detektor. Ketika
thermometer inframerah diarahkan ke objek, energy inframerah yang dipancarkan objek
dikumpulkan dan difokuskan ke detector oleh lensa. Kemuadian detector akan mengubah energy
inframerah menjadi sinyal listrik dimana sinyal listrik yang dibangkitkan kemudian diperkuat
oleh amplifier kemudian sinyal diubah menjadi sinyal digital oleh ADC. Pengolahan sinyal
digital mengubah sinyal menjadi harga keluaran uang sesuai dengan temperature objek dan
temperature kemudian bias ditampilkan pada display.
3. a) Termometer inframerah menggunakan sinar laser yang koheren dimana cahaya tersebut
menunjukkan suatu sumber cahaya yang memancarkan panjang gelombang yang diidentifikasi
dari frekuensi yang sama, beda fase yang konstan dan polarisasinya sehingga memiliki lebar
spectral yang sempit. Selain itu, thermometer inframerah menggunakan teknologi laser yang
dipancarkan secara tidak kontinyu (pulsed) untuk melakukan pengukuran secara non kontak
dengan tepat pada sasarannya.

b)

Sebagian besar terdiri dari lensa optik dimana lensa menerima energi infra merah yang
dipancarkan dari objek pengukuran dan difokuskan menuju detektor . Pengukuran akan terjadi
jika objek ukur lebih besar dari spot detektor. Selain itu, rasio jarak menggambarkan ukuran
tempat pengukuran pada jarak tertentu .

c) Komponen yang dibutuhkan untuk menyelaraskan karakteristik sumber cahaya dengan


detektor adalah lensa pemfokus energy infra merah pada detector. Komponen ini dapat
mengubah energy yang terpancarkan menjadi sebuah sinyal elektrik yang kemudian disesuaikan
dengan variasi suhu pada lingkungan dan ditunjukkan pada unit penunjuk suhu.

PHYSICAL BASIC
Planck,

Stefan,

mendefinisikan

Boltzmann,

spektrum

Wien

elektromagnetik

dan

Kirchhoff

secara

kualitatif

mulai
dan

korelasi kuantitatif untuk menggambarkan energi infra merah.


The Black Body
Sebuah benda hitam adalah radiator, yang menyerap semua radiasi yang masuk sehingga
tidak terjadi proses refleksi atau non transmisivity.

Sebuah benda hitam memancarkan energi maksimum yang mungkin pada setiap panjang
gelombang.

Konsentrasi

radiasi

tidak

tergantung

pada

sudut

sehingga

benda

hitam

pengukuran

adalah

dasar

temperatur

untuk

non-kontak

memahami
dan

untuk

fundamental

fisik

kalibrasi

pada

inframerah

termometer.
Selain itu, pada hollow body thermal terdapat lubang kecil di salah satu ujung yang jika
tubuh

dipanaskan

dan

akan

mulai

menyebar

ketika

mencapai

suhu

tertentu.

Prinsip radiasi dari black body


Hukum radiasi Planck menunjukkan korelasi dasar non-kontak pengukuran suhu yang
menggambarkan radiasi tertentu spektral M ke dalam setengah ruang tergantung pada suhu T dan
panjang gelombang s

Ilustrasi berikut menunjukkan gambaran grafis dari rumus tergantung pada dengan
temperatur yang berbeda sebagai parameter.

Grafik di atas menunjukkan bentuk tipe radiasi pada temperatur yang berbeda. Seperti
ditunjukkan, pada suhu tinggi terlihat masih memancarkan sejumlah kecil radiasi. Teknologi
pengukuran inframerah didasarkan pada hal ini. Radiasi maksimum bergerak ke arah panjang
gelombang yang lebih pendek sebagai target kenaikan suhu, dan kurva tidak tumpang tindih
pada temperatur yang berbeda. Energi dalam rentang panjang gelombang (di bawah kurva
masing-masing) meningkat ke daya 4 dari suhu (T4). Hubungan ini diakui oleh Stefan dan
Boltzmann pada 1879 yang menggambarkan bahwa suhu dapat diukur dari sinyal radiasi.
Dengan

meningkatnya

suhu

maksimum

radiasi

tertentu

spektral

bergeser ke panjang gelombang yang lebih pendek. Selain itu, dengan mengintegrasikan
intensitas radiasi spektral radiasi untuk semua panjang gelombang dari 0, akan didapatkan nilai
radiasi yang di emisikan secara keseluruhan. Korelasi ini disebut hukum Stefan-Boltzmann.

Ilustrasi grafis dari hokum Planck juga menunjukkan bahwa panjang gelombang yang
digunakan untuk menghasilkan nilai maksimum emisi radiasi yang dipancarkan akan terjadi
pergeseran ketika temperaturnya berubah. Sesuai dengan hokum wien.

Dimana panjang gelombang menunjukkan maksimum radiasi yang bergeser dengan


meningkatnya suhu terhadap berbagai panjang gelombang yang pendek.

Anda mungkin juga menyukai